PAMZ 5

Arsya sudah mengetahui siapa Papa biologisnya. Kini dalam otaknya sudah bersarang banyak ide untuk membuat orang tuanya saling jatuh cinta. Dia akan menemui Jonathan saat waktunya tiba. Walaupun dirinya sedang melakukan kerjasama dalam penjualan ciptaan barunya dengan Jonathan (Papa biologisnya), Arsya tidak ingin papanya mengenalnya sebagai Mr. Zero, nama samarannya. Dia ingin papanya mengenalnya sebagai Arsya, seorang balita yang menurut orang lain sangat menggemaskan.

Hari ini adalah hari libur Ajeng dan Nani bekerja.Mereka berencana mengajak Ars untuk jalan-jalan.Ars sangat girang diajak jalan-jalan Maminya.Walaupun Ars memiliki kecerdasan diatas rata-rata dan mandiri, dirinya tetaplah anak kecil yang akan senang bila diajak jalan-jalan.

Ajeng mengajaknya ke taman bermain, saking senangnya, Ars terus bernyanyi sepanjang perjalanan. Dan itu membuat Ajeng dan Nani tersenyum.

"Wah.. sepertinya hotel itu akan segera diresmikan dan dibuka. Tinggi sekali bangunannya",ucap Nani yang melihat ke arah jendela mobil.

Ars tiba-tiba berhenti bernyanyi mendengar ucapan Nani.Ars menyunggingkan senyumnya, dan itu terlihat sangat menggemaskan.

" Aunty benar, sebentar lagi hotel itu memang akan segera dibuka ".

" Kenapa ponakan ku ini jadi sok tahu sekarang".ucap Nani sambil mencubit pipi Ars karena gemas.

"Aduh, aunty sakit tau", Ars mengusap-usap pipinya.

" Maaf sayang, habisnya aunty gemas sekali sama kamu ".ucap Nani dan membuat Ars mengerucutkan bibirnya.

" Ya ampun kalian ini selalu saja berdebat, aku berasa jadi supir kalian",canda Ajeng. Saat ini Ajeng memang yang menyetir. Ajeng dan Nani mendapat mobil pinjaman dari Andrew untuk pulang pergi ke restorannya.

Nani dan Ars tertawa cekikikan di belakang mendengar ucapan Ajeng.

Sesaat kemudian mobil mereka telah sampai di parkiran taman hiburan. Nani dan Ars saling berhambur keluar karena terlalu senang, dan itu membuat Ajeng geleng-geleng kepala.Kalau Ars yang kegirangan itu wajar, tapi sahabatnya ini malah ikut-ikutan seperti seorang anak kecil.

"Na, apa kau tidak pernah bermain ke taman hiburan sebelumnya?, Kau seperti anak-anak yang tidak pernah ke taman hiburan saja", ucap Ajeng menyindir Nani.

"Biarin, aku memang hanya sekali saja ke taman hiburan. Itu saja pas umurku 6 tahun. Sekarang aku mau puas-puasin bermain. Ayo Ars kita coba semua permainan disini", ucap Nani kemudian menggandeng tangan Ars .

Ajeng hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

Setelah selesai bermain, Ars dan Ajeng duduk di kursi di sebuah taman kecil yang ada di area taman bermain. Mereka menunggu Nani yang masih asik mencoba semua wahana.

Sedangkan Ars kini merasa kesal karena dia hanya bisa menggunakan wahana khusus untuk anak kecil. Dan itu membuatnya terus cemberut dari tadi.

" Jangan cemberut terus nak, nanti kalau sudah dewasa kau bisa mencoba semua permainan itu ",ucap Ajeng berusaha membuat mood Ars kembali stabil.

" Tapi itu akan sangat lama Mam, sedangkan Ars masih empat tahun sekarang ".

" Bersabarlah nak. Oh ya bagaimana kalau Mami belikan ice cream strawberry untuk Ars? ",tawar Ajeng.

" Terserah Mami saja ".

" Yasudah, Mami kesana dulu, kamu jangan kemana-mana. Tunggu aunty Nani selesai naik wahana itu! ".

" Ok Mam ".Ajeng pun pergi membeli ice cream strawberry untuk Ars.

Selepas Maminya pergi, Ars mengambil ponselnya yang dia kalungkan di lehernya. Dia berniat akan bermain game sambil menunggu sang Mami datang dan membawakannya ice cream .Tapi secara tidak sengaja pendengarannya menangkap suara seseorang yang sedang berkelahi yang hanya dapat Ars dengar.Walaupun disana banyak orang yang berlalu lalang dan suaranya sangat bising, tapi Ars masih bisa mendengarnya.

Selain kecerdasannya diatas rata-rata, Ars juga dianugerahi pendengaran yang sangat tajam.

Ars mengurungkan niatnya untuk bermain ponsel. Perlahan dia mulai turun dari kursi taman dan mencari dimana arah suara seseorang yang sedang berkelahi itu.

Ars melihat sebuah gedung tua di belakang taman bermain. Ars melangkah kesana, dia begitu penasaran dengan yang terjadi di dalam sana.

Sesaat setelah sampai depan gedung itu, Ars mulai memelankan langkahnya. Dengan perlahan dia berjalan,Ars mengintip dari balik pintu yang sudah roboh.Dia mengamati ke dalam gedung, dan menajamkan pendengarannya.

Disana Dia melihat dua orang pria yang sedang bertikai.Pria satunya menodongkan pistol ke arah pria yang sedang terduduk dan terluka beberapa tembakan di lengan dan kakinya.

Ars mendengar percakapan mereka. Pria yang sedang menodongkan pistol berkata, "Apa kau tidak akan merubah keputusanmu itu?.Kau tahu Tuan Rudolf sudah berbaik hati kepada kita. Apa kau bisa kenyang dan menikmati banyak harta hanya dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran mu itu?".

"Aku tetap dengan pendirian ku dan tidak akan merubah keputusanku. Tuan Rudolf sudah begitu kejam membunuh orang-orang yang tidak bersalah".

" Kalau begitu nikmati saja kematian mu saat ini! ",ucap pria yang menodongkan pistol.

Ars mengarahkan jam tangannya kepada pria yang menodongkan pistol. Kemudian dia menekan tombol kecil.Dan sebuah jarum bius menembus leher pria yang sedang menodongkan pistol.

Seketika pria itu tergeletak tak sadarkan diri sebelum sempat menarik pelatuk pistol yang di pegang nya.Dan membuat pria yang sedang terluka itu terkejut.

Setelah dirasa aman, Ars keluar dari tempat persembunyiannya. Dia menghampiri pria yang sedang terluka dan lemah itu. Pria itu sangat terkejut saat melihat ada seorang anak kecil yang menghampirinya.Pria itu sedang bergelut dengan pikirannya saat melihat Ars.

"Apa Paman baik-baik saja?", tanya Ars.

" Ya, tapi lengan dan kakiku saat ini sedang tertembak. Dan itu membuatku susah untuk berjalan ",ucap pria yang terluka itu.

Ars mengamati luka pria itu, dia melihat lengan kanan dan kaki kiri pria itu mengeluarkan banyak darah akibat tembakan.

" Paman masih bisa menggunakan kaki kanan dan tangan kiri Paman untuk menopang tubuh Paman. Mari kubantu Paman?.Kita harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini. Obat bius itu hanya bertahan sampai lima belas menit. Dan kita tidak punya banyak waktu",ucap Ars. Dan itu membuat sang pria yang terluka itu terkejut. Tadinya dia hanya menduga-duga saja apakah Ars yang menolongnya. Tapi dia segera menepisnya.Karena tidak mungkin seorang anak kecil seberani itu untuk menolongnya. Dan lagi, dari mana seorang anak kecil bisa memiliki alat canggih untuk membius seseorang.

"Kenapa Paman malah bengong, kita benar-benar tidak ada waktu lagi Paman".

Pria itu langsung tersadar dari lamunannya. Kemudian dia berusaha untuk berdiri dan berjalan dengan dibantu oleh Ars.

Disisi lain, saat ini Ajeng sedang membawa ice cream strawberry untuk Ars. Dia sampai di kursi tempat Ars duduk tadi.Dan itu bersamaan dengan Nani yang sudah selesai bermain dan menuju kursi tempat Ars duduk tadi.

" Na, dimana Ars?",Tanya Ajeng kepada Nani.

Nani terkejut, bukankah tadi Ajenglah yang bersama Ars. Tapi kenapa malah bertanya kepada dirinya.

"Bukankah tadi kau yang bersama Ars Je?".

" Apa maksudmu?,tadi dia duduk di sini, aku sedang membelikan ice cream strawberry kesukaannya".ucap Ajeng yang mulai sedikit panik.

"Tapi aku baru saja selesai bermain, dan saat sampai di sini, tidak ada siapa-siapa di kursi ini. Aku pikir Ars sedang bersamamu Je" Nani ikut panik saat ini.

"Lalu kemana Ars Na?!".

" Kita cari dulu Je, jangan panik, kita pasti menemukan Ars ".

" Baiklah, kalau begitu aku kesini dan kamu kesana "tunjuk Ajeng kearah yang berlawanan.

"Oke". Baru satu langkah Ajeng melangkah, tiba-tiba ponselnya berdering. Ajeng mengambil ponselnya melihat siapa yang menelponnya. Dan ternyata itu adalah Ars yang menelponnya. Ada sedikit kelegaan dalam hatinya.

" Tunggu Na, ini Ars menelpon ",ucap Ajeng menghentikan langkah Nani. Nani pun mendekat kearahnya.

Setelah selesai berbicara dengan putranya, Ajeng segera menuju tempat dimana Ars menyuruh dirinya untuk menjemputnya.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Setelah sampai di luar gedung tua tersebut, Ars menelpon Maminya dan menyuruh Maminya untuk menjemputnya dengan menggunakan mobil.

" Paman harus bertahan, aku akan membawa Paman ke rumah sakit ".

Pria itu mulai lemah karena mengeluarkan banyak darah.

Sesaat kemudian Ajeng dan Nani datang menggunakan mobil. Ajeng terkejut melihat putranya bersama pria asing. Dan kini pria itu mengeluarkan banyak darah.

" Mami, aunty, ayo bantu Paman ini kerumah sakit, sebelum terlambat ",ucap Ars.

" Ba..baiklah ",Saking terkejutnya Ajeng menjadi gugup saat ini.

Akhirnya Ajeng dan Nani membantu pria asing itu kerumah sakit.

Terpopuler

Comments

Janah Husna Ugy

Janah Husna Ugy

orang yang terluka nanti jodoh nya Nani ya thor

2025-03-04

1

Nur Dafa

Nur Dafa

menegangkan☺️

2024-02-06

0

botak

botak

huufff

2022-10-11

2

lihat semua
Episodes
1 PAMZ 1
2 PAMZ 2
3 PAMZ 3
4 PAMZ 4
5 PAMZ 5
6 PAMZ 6
7 PAMZ 7
8 PAMZ 8
9 PAMZ 9
10 PAMZ 10
11 PAMZ 11
12 PAMZ 12
13 PAMZ 13
14 PAMZ 14
15 PAMZ 15
16 PAMZ 16
17 PAMZ 17
18 PAMZ 18
19 PAMZ 19
20 PAMZ 20
21 PAMZ 21
22 PAMZ 22
23 PAMZ 23
24 PAMZ 24
25 PAMZ 25
26 PAMZ 26
27 PAMZ 27
28 PAMZ 28
29 PAMZ 29
30 PAMZ 30
31 PAMZ 31
32 PAMZ 32
33 PAMZ 33
34 PAMZ 34
35 PAMZ 35
36 PAMZ 36
37 PAMZ 37
38 Sekedar informasi
39 PAMZ 38
40 PAMZ 39
41 PAMZ 40
42 PAMZ 41
43 PAMZ 42
44 PAMZ 43
45 PAMZ 44
46 PAMZ 45
47 PAMZ 46
48 PAMZ 47
49 PAMZ 48
50 PAMZ 49
51 PAMZ 50
52 PAMZ 51
53 PAMZ 52
54 PAMZ 53
55 PAMZ 54
56 PAMZ 55
57 Eps 56
58 PAMZ 57
59 PAMZ 58
60 PAMZ 59
61 PAMZ 60
62 PAMZ 61
63 PAMZ 62
64 PAMZ 63
65 PAMZ 64
66 PAMZ 65
67 PAMZ 66
68 PAMZ 67
69 PAMZ 68
70 PAMZ 69
71 PAMZ 70
72 PAMZ 71
73 PAMZ 72
74 PAMZ 73
75 PAMZ 74
76 PAMZ 75
77 PAMZ 76
78 PAMZ 77
79 PAMZ 78
80 PAMZ 79
81 PAMZ 80
82 PAMZ 81
83 PAMZ 82
84 PAMZ 83
85 PAMZ 84
86 PAMZ 85
87 PAMZ 86
88 PAMZ 87
89 PAMZ 88
90 PAMZ 89
91 PAMZ 90
92 PAMZ 91
93 PAMZ 92
94 PAMZ 93
95 PAMZ 94
96 PAMZ 95
97 PAMZ 96
98 PAMZ 97
99 PAMZ 98
100 PAMZ 99
101 PAMZ 100
102 PAMZ 101
103 PAMZ 102
104 PAMZ 103
105 PAMZ 104
106 PAMZ 105
107 PAMZ 106
108 PAMZ 107
109 PAMZ 108
110 PAMZ 109
111 PAMZ 110
112 PAMZ 111
113 PAMZ 112
114 PAMZ 113
115 PAMZ 114
116 PAMZ 115
117 PAMZ 116
118 PAMZ 117
119 PAMZ 118
120 PAMZ 119
121 PAMZ 120
122 PAMZ 121
123 PAMZ 122
124 PAMZ 123
125 PAMZ 124
126 PAMZ 125 (END)
127 PAMZ season 2
128 Karya Baru lanjutan...
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PAMZ 1
2
PAMZ 2
3
PAMZ 3
4
PAMZ 4
5
PAMZ 5
6
PAMZ 6
7
PAMZ 7
8
PAMZ 8
9
PAMZ 9
10
PAMZ 10
11
PAMZ 11
12
PAMZ 12
13
PAMZ 13
14
PAMZ 14
15
PAMZ 15
16
PAMZ 16
17
PAMZ 17
18
PAMZ 18
19
PAMZ 19
20
PAMZ 20
21
PAMZ 21
22
PAMZ 22
23
PAMZ 23
24
PAMZ 24
25
PAMZ 25
26
PAMZ 26
27
PAMZ 27
28
PAMZ 28
29
PAMZ 29
30
PAMZ 30
31
PAMZ 31
32
PAMZ 32
33
PAMZ 33
34
PAMZ 34
35
PAMZ 35
36
PAMZ 36
37
PAMZ 37
38
Sekedar informasi
39
PAMZ 38
40
PAMZ 39
41
PAMZ 40
42
PAMZ 41
43
PAMZ 42
44
PAMZ 43
45
PAMZ 44
46
PAMZ 45
47
PAMZ 46
48
PAMZ 47
49
PAMZ 48
50
PAMZ 49
51
PAMZ 50
52
PAMZ 51
53
PAMZ 52
54
PAMZ 53
55
PAMZ 54
56
PAMZ 55
57
Eps 56
58
PAMZ 57
59
PAMZ 58
60
PAMZ 59
61
PAMZ 60
62
PAMZ 61
63
PAMZ 62
64
PAMZ 63
65
PAMZ 64
66
PAMZ 65
67
PAMZ 66
68
PAMZ 67
69
PAMZ 68
70
PAMZ 69
71
PAMZ 70
72
PAMZ 71
73
PAMZ 72
74
PAMZ 73
75
PAMZ 74
76
PAMZ 75
77
PAMZ 76
78
PAMZ 77
79
PAMZ 78
80
PAMZ 79
81
PAMZ 80
82
PAMZ 81
83
PAMZ 82
84
PAMZ 83
85
PAMZ 84
86
PAMZ 85
87
PAMZ 86
88
PAMZ 87
89
PAMZ 88
90
PAMZ 89
91
PAMZ 90
92
PAMZ 91
93
PAMZ 92
94
PAMZ 93
95
PAMZ 94
96
PAMZ 95
97
PAMZ 96
98
PAMZ 97
99
PAMZ 98
100
PAMZ 99
101
PAMZ 100
102
PAMZ 101
103
PAMZ 102
104
PAMZ 103
105
PAMZ 104
106
PAMZ 105
107
PAMZ 106
108
PAMZ 107
109
PAMZ 108
110
PAMZ 109
111
PAMZ 110
112
PAMZ 111
113
PAMZ 112
114
PAMZ 113
115
PAMZ 114
116
PAMZ 115
117
PAMZ 116
118
PAMZ 117
119
PAMZ 118
120
PAMZ 119
121
PAMZ 120
122
PAMZ 121
123
PAMZ 122
124
PAMZ 123
125
PAMZ 124
126
PAMZ 125 (END)
127
PAMZ season 2
128
Karya Baru lanjutan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!