PAMZ 12

Ajeng sedang menatap lurus kearah halaman yang terlihat dari jendela kaca dapur. Ajeng mengerutkan keningnya saat melihat mobil Jonathan yang terparkir asal di pelataran mansion tersebut.

Jonathan dan asistennya tampak berjalan terburu-buru masuk kedalam mansionnya. Tapi kemudian Ajeng mengindahkan bahunya tanda acuh. Ajeng tak perduli apapun mengenai Jonathan, kecuali untuk masalah putranya.Ajeng pun kembali melakukan aktivitasnya di dapur.

Jonathan dan asistennya berjalan menyusuri anak tangga yang menuju tempat bermain game. Karena di sanalah ia menaruh laptopnya. Lebih tepatnya laptop satu-satunya yang dia taruh di mansion.

Sedangkan didalam sana Ars masih membersihkan virus yang menyerang perusahaan Papanya, karena masih 10% lagi.

Dan kini bersisa 5% ,langkah kaki Jonathan dan asisten Vino semakin mendekat.

5,4,3,2,dan,1 cklek... pintu pun terbuka. Jonathan melihat Ars dengan asyiknya bermain game disana persis seperti Jonathan meninggalkannya tadi.

Ars menatap Jonathan dan asistennya sambil tersenyum manis, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi gemas. Tapi tidak untuk saat ini.

"Hay boy, apa tadi ada yang masuk ke kamar ini?", tanya Jonathan kepada Ars.

"Tidak Paman. Memangnya kenapa Paman?"

"Oh tidak apa-apa boy, teruskan main game mu!". Ars pun mengangguk.

Sementara itu Vino memeriksa setiap sudut ruangan tersebut tidak terkecuali kamar mandi yang ada di ruangan tersebut. Namun nihil, dia tak menemukan apa-apa. Kemudian dia menatap Ars." Mungkinkah? ",ucapnya dalam hati. Tapi Vino segera menepis pikirannya itu.

Jonathan menatap Vino tajam membuatnya menundukkan kepalanya." Apa kau tidak lihat, tidak ada siapa-siapa di sini. Hanya ada Ars, dan tidak mungkin anak yang berumur 4 tahun bisa menjalankan komputer itu ".

" Maaf Tuan, Tapi komputer saya tidak mungkin salah Tuan ".

" Sudahlah, mungkin komputermu itu sedang rusak.Perbaiki dulu sana! "

"Maaf Tuan, baiklah saya permisi",Ucap Vino sedikit membungkuk kemudian melenggang pergi meninggalkan mansion Jonathan dengan perasaan bertanya-tanya dalam hatinya.

Sementara itu Ars mengelus dadanya lega. Hampir saja identitasnya diketahui.

Jonathan menghampiri Ars, kemudian mereka kembali memainkan game bersama.

" Apa kau sering bermain game seperti ini dengan papamu boy? ",ucap Jonathan sambil memainkan stik game.

" Ars tidak punya Papa Paman, dari bayi Ars tidak punya Papa ",ucap Ars membuat Jonathan menghentikan permainannya. Dia mengerutkan keningnya.

" Tapi bukankah pemilik restoran itu Papa mu ?".

Belum sempat Ars menjawabnya Ajeng datang membawa kue yang dia buat beberapa saat lalu.

"Apa yang Ars katakan benar?", tanya Jonathan pada Ajeng yang sibuk menaruh kue dan teh di atas meja.

Sebenarnya Ajeng mendengar putranya yang mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki Papa. Ajeng panik saat itu, dia tidak mau Jonathan mengambil Ars darinya.Maka dari itu dia segera masuk.

" Maafkan Ars Tuan,mungkin dia berkata seperti itu karena sedang bertengkar dengan Papanya.Bukankah begitu Ars? ",ucapnya pada Jonathan, kemudian menghunuskan tatapan tajam pada Ars.

" I...iya Mam ",jawab Ars terbata, dia tahu Maminya marah karena perkataannya pada Jonathan. Ars takut Maminya marah makanya dia mengiyakan ucapan Maminya. Karena apabila Maminya marah, pasti Ars akan didiamkan cukup lama oleh Maminya.

Jonathan memperhatikan interaksi antara Ars dan Ajeng.Jonathan berfikir Ajeng menyembunyikan sesuatu. Dan dia akan mencari tahu tentang itu.

Sore harinya Ajeng dan Ars pulang kerumahnya. Ajeng sedikit mendiamkan putranya itu. Ars pun dengan segala cara, membuat Maminya memaafkannya. Ajeng pun memaafkan Ars dengan catatan, Ars tidak boleh memberi tahu hal pribadi tentang kehidupannya kepada Jonathan.

Dengan terpaksa Ars menyetujuinya..

Disisi lain Jonathan menyuruh Vino untuk menyelidiki tentang pernikahan Ajeng dan Andrew. Dan tidak lama kemudian,semua informasi tentang Ajeng dan Andrew pun terkuak. Vino segera ke mansion Tuannya untuk memberikan informasi tersebut.

Sampai di mansion Jonathan,Vino segera mencari Tuannya dan menyerahkan map yang berisi tentang semua informasi Ajeng dan Andrew.

Jonathan terkejut, karena disana tertulis bahwa Andrew dan Ajeng sama-sama masih lajang. Lalu Ars anak siapa,apa mungkin?, Jonathan berpikir keras.

Jonathan marah karena Ajeng berbohong padanya. Besok Jonathan akan menanyakan kepada Ajeng tentang kebohongan yang Ajeng katakan.

keesokan harinya.

Jonathan sengaja menunggu Ajeng datang. Jonathan mondar-mandir tidak jelas, dia sudah tidak sabar menunggu kedatangan Ajeng.

Beberapa menit kemudian, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Jonathan segera menghampiri Ajeng. "Di mana Ars?" tanya Jonathan dingin.

Ajeng mengerutkan keningnya, dia heran dengan Jonathan hari ini, Jonathan terlihat sangat dingin."Apa dia sedang kerasukan, mukanya sungguh tidak enak dilihat ",batin Ajeng.

" Liburan sekolahnya sudah usai Tuan, jadi Ars sudah mulai masuk sekolah ",jawab Ajeng.

Jonathan tiba-tiba saja menarik tangan Ajeng dan membawanya ke kamarnya dengan wajah yang sangat menakutkan.

Ajeng benar-benar heran dengan sikap Jonathan. Ajeng meronta berharap Jonathan melepaskan dirinya. Namun Jonathan acuh dan terus saja mencengkram tangan Ajeng.

" Tuan lepaskan saya, sakit Tuan ",Ucap Ajeng menahan perih di pergelangan tangannya akibat cengkraman Jonathan.

Jonathan pun melepas cengkraman tangannya, kemudian dia menghempaskan tubuh Ajeng keatas ranjangnya.

Ajeng pun terhempas ke ranjang Jonathan, dia merasa takut dengan apa yang akan dilakukan oleh Jonathan padanya.

" Tuan mau apa?! ",tanya Ajeng merasa takut.

" Menghukummu karena telah membohongi ku! "

"Tapi saya berbohong mengenai hal apa Tuan, saya tidak mengerti?".

" Aku tahu kau belum menikah. Dan Ars, anak siapa dia?, Dia Putraku kan!! ",bentak Jonathan,dan itu membuat Ajeng sangat takut.

"Saya tidak mengerti Tuan?", Ajeng berpura-pura tidak mengerti maksud Jonathan.

Jonathan kemudian berjalan menuju lacinya dan mengambil sebuah map, lantas Jonathan melemparkannya kepada Ajeng.Ajeng pun terlonjak kaget.

" Baca itu, dan setelah kau membacanya kau harus berkata jujur!! ".

Ajeng meraih map tersebut kemudian membacanya. Dia pun membelalakkan matanya. Apa yang dia takutkan terjadi.Serapat apapun Ajeng menyembunyikannya, Jonathan pasti akan tahu kebenarannya.

" Sekarang jawab pertanyaanku, Apakah Ars Putraku?!! ".

Ajeng menunduk, dia tidak sanggup bila Jonathan mengambil Ars darinya.

" Cepat jawab !!",bentak Jonathan kembali.

Ajeng sudah tidak dapat menutupinya lagi. "I...iya, Ars adalah hasil dari perbuatan Tuan empat tahun lalu", Ajeng berkata lirih,matanya mulai berkaca-kaca.

Jonathan merasa bahagia mendengarnya, perasaannya pada Ars selama ini tidak salah. Kemudian dia menatap Ajeng nyalang. Merasa Ajeng sukses membohongi dirinya.

"Kalau begitu, aku akan membawa Ars bersamaku?".

" Tidak, Ars adalah Putraku!,Bukankah waktu itu kau menyuruhku untuk menggugurkan janin yang ada diperutku, jika terbukti aku hamil?!,Aku sudah bersusah payah membesarkan Ars. Anggap saja aku sudah menggugurkannya!,Dan kumohon lepaskan kami.Kami berjanji akan pergi lebih jauh lagi, dan bukankah Anda sebentar lagi mau menikah Tuan?. Anda bisa mendapatkan anak lainnya nanti dengan istri Anda ".ucap Ajeng menghiba.

" Tapi kenyataannya Ars adalah Putraku, dan aku tidak akan melepaskannya .Dan aku harus memberimu hukuman karena kau berani membohongiku! ",Ucap Jonathan menyeringai dan semakin mendekati Ajeng.

" Ajeng beringsut semakin mundur, "Apa yang akan lakukan Tuan, kumohon lepaskan kami", ucap Ajeng sedikit waspada.

Jonathan tak memperdulikan perkataan Ajeng, dirinya malah membuka bajunya sehingga tampak dada bidangnya yang berbentuk kotak-kotak.. Jonathan terus saja mendekat, Ajeng hendak berlari, tapi terlambat. Jonathan berhasil mengukungnya dan membuatnya ketakutan. Bayangan kejadian saat Jonathan mengambil paksa kesuciannya kembali menderanya.

" Kumohon Tuan lepaskan aku ".

" Kau harus merasakan hukumanmu karena telah membohongiku",ucapnya kemudian langsung menyambar bibir merah Ajeng. Dan itu membuat Ajeng meronta, Ajeng memukuli dada Jonathan, namun itu tidak membuat Jonathan melepaskannya.

Jonathan menikmati ciumannya, Ajeng yang tadinya berusaha meronta akhirnya pasrah karena kekuatannya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Jonathan.

Tangan Jonathan mulai menyusuri seluruh tubuh Ajeng. Perlahan Ajeng mulai melenguh, tubuhnya tidak sependapat dengan pikirannya. Tubuhnya sangat menikmati sentuhan Jonathan. Dan Ajeng sangat membenci hal itu.

Dan akhirnya pagi itu Jonathan kembali menggauli Ajeng. Jonathan benar-benar menikmati tubuh Ajeng saat ini. Berbeda saat dulu dia merenggut kesucian Ajeng. Karena dulu dia terpengaruh obat. Dan sekarang dia benar-benar sadar melakukannya. Hingga beberapa kali Jonathan melakukannya dan baru berhenti setelah kelelahan.Dia ambruk di samping tubuh polos Ajeng yang juga kelelahan akibat perbuatannya. Merekapun akhirnya tertidur bersama dengan Jonathan yang berbisik di telinga Ajeng "Aku tidak akan pernah melepaskan kalian", tapi tidak terdengar oleh Ajeng karena dirinya sudah terlelap karena lelah mengimbangi Jonathan.

...**********...

bersambung

Terpopuler

Comments

Wahyu Suroso

Wahyu Suroso

kalau crita lain anak jenius akan mencari penyebab knpa dia gak punya papa ...mama pasti punya alasan .lah ini ..kok malah menjuruskan mama nya d perkosa lagi hadech

2025-03-20

0

Rafanda 2018

Rafanda 2018

menjijikan,,kasih tahu ars suruh menghancurkan perusahaan jonatan yg perkosa mamanya,,goblok ars ktnya jenius maknya di perkosa ga tahu

2024-02-27

1

botak

botak

huuff bgtu mudahnyaaaa....🤣🤣🤣

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 PAMZ 1
2 PAMZ 2
3 PAMZ 3
4 PAMZ 4
5 PAMZ 5
6 PAMZ 6
7 PAMZ 7
8 PAMZ 8
9 PAMZ 9
10 PAMZ 10
11 PAMZ 11
12 PAMZ 12
13 PAMZ 13
14 PAMZ 14
15 PAMZ 15
16 PAMZ 16
17 PAMZ 17
18 PAMZ 18
19 PAMZ 19
20 PAMZ 20
21 PAMZ 21
22 PAMZ 22
23 PAMZ 23
24 PAMZ 24
25 PAMZ 25
26 PAMZ 26
27 PAMZ 27
28 PAMZ 28
29 PAMZ 29
30 PAMZ 30
31 PAMZ 31
32 PAMZ 32
33 PAMZ 33
34 PAMZ 34
35 PAMZ 35
36 PAMZ 36
37 PAMZ 37
38 Sekedar informasi
39 PAMZ 38
40 PAMZ 39
41 PAMZ 40
42 PAMZ 41
43 PAMZ 42
44 PAMZ 43
45 PAMZ 44
46 PAMZ 45
47 PAMZ 46
48 PAMZ 47
49 PAMZ 48
50 PAMZ 49
51 PAMZ 50
52 PAMZ 51
53 PAMZ 52
54 PAMZ 53
55 PAMZ 54
56 PAMZ 55
57 Eps 56
58 PAMZ 57
59 PAMZ 58
60 PAMZ 59
61 PAMZ 60
62 PAMZ 61
63 PAMZ 62
64 PAMZ 63
65 PAMZ 64
66 PAMZ 65
67 PAMZ 66
68 PAMZ 67
69 PAMZ 68
70 PAMZ 69
71 PAMZ 70
72 PAMZ 71
73 PAMZ 72
74 PAMZ 73
75 PAMZ 74
76 PAMZ 75
77 PAMZ 76
78 PAMZ 77
79 PAMZ 78
80 PAMZ 79
81 PAMZ 80
82 PAMZ 81
83 PAMZ 82
84 PAMZ 83
85 PAMZ 84
86 PAMZ 85
87 PAMZ 86
88 PAMZ 87
89 PAMZ 88
90 PAMZ 89
91 PAMZ 90
92 PAMZ 91
93 PAMZ 92
94 PAMZ 93
95 PAMZ 94
96 PAMZ 95
97 PAMZ 96
98 PAMZ 97
99 PAMZ 98
100 PAMZ 99
101 PAMZ 100
102 PAMZ 101
103 PAMZ 102
104 PAMZ 103
105 PAMZ 104
106 PAMZ 105
107 PAMZ 106
108 PAMZ 107
109 PAMZ 108
110 PAMZ 109
111 PAMZ 110
112 PAMZ 111
113 PAMZ 112
114 PAMZ 113
115 PAMZ 114
116 PAMZ 115
117 PAMZ 116
118 PAMZ 117
119 PAMZ 118
120 PAMZ 119
121 PAMZ 120
122 PAMZ 121
123 PAMZ 122
124 PAMZ 123
125 PAMZ 124
126 PAMZ 125 (END)
127 PAMZ season 2
128 Karya Baru lanjutan...
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PAMZ 1
2
PAMZ 2
3
PAMZ 3
4
PAMZ 4
5
PAMZ 5
6
PAMZ 6
7
PAMZ 7
8
PAMZ 8
9
PAMZ 9
10
PAMZ 10
11
PAMZ 11
12
PAMZ 12
13
PAMZ 13
14
PAMZ 14
15
PAMZ 15
16
PAMZ 16
17
PAMZ 17
18
PAMZ 18
19
PAMZ 19
20
PAMZ 20
21
PAMZ 21
22
PAMZ 22
23
PAMZ 23
24
PAMZ 24
25
PAMZ 25
26
PAMZ 26
27
PAMZ 27
28
PAMZ 28
29
PAMZ 29
30
PAMZ 30
31
PAMZ 31
32
PAMZ 32
33
PAMZ 33
34
PAMZ 34
35
PAMZ 35
36
PAMZ 36
37
PAMZ 37
38
Sekedar informasi
39
PAMZ 38
40
PAMZ 39
41
PAMZ 40
42
PAMZ 41
43
PAMZ 42
44
PAMZ 43
45
PAMZ 44
46
PAMZ 45
47
PAMZ 46
48
PAMZ 47
49
PAMZ 48
50
PAMZ 49
51
PAMZ 50
52
PAMZ 51
53
PAMZ 52
54
PAMZ 53
55
PAMZ 54
56
PAMZ 55
57
Eps 56
58
PAMZ 57
59
PAMZ 58
60
PAMZ 59
61
PAMZ 60
62
PAMZ 61
63
PAMZ 62
64
PAMZ 63
65
PAMZ 64
66
PAMZ 65
67
PAMZ 66
68
PAMZ 67
69
PAMZ 68
70
PAMZ 69
71
PAMZ 70
72
PAMZ 71
73
PAMZ 72
74
PAMZ 73
75
PAMZ 74
76
PAMZ 75
77
PAMZ 76
78
PAMZ 77
79
PAMZ 78
80
PAMZ 79
81
PAMZ 80
82
PAMZ 81
83
PAMZ 82
84
PAMZ 83
85
PAMZ 84
86
PAMZ 85
87
PAMZ 86
88
PAMZ 87
89
PAMZ 88
90
PAMZ 89
91
PAMZ 90
92
PAMZ 91
93
PAMZ 92
94
PAMZ 93
95
PAMZ 94
96
PAMZ 95
97
PAMZ 96
98
PAMZ 97
99
PAMZ 98
100
PAMZ 99
101
PAMZ 100
102
PAMZ 101
103
PAMZ 102
104
PAMZ 103
105
PAMZ 104
106
PAMZ 105
107
PAMZ 106
108
PAMZ 107
109
PAMZ 108
110
PAMZ 109
111
PAMZ 110
112
PAMZ 111
113
PAMZ 112
114
PAMZ 113
115
PAMZ 114
116
PAMZ 115
117
PAMZ 116
118
PAMZ 117
119
PAMZ 118
120
PAMZ 119
121
PAMZ 120
122
PAMZ 121
123
PAMZ 122
124
PAMZ 123
125
PAMZ 124
126
PAMZ 125 (END)
127
PAMZ season 2
128
Karya Baru lanjutan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!