PAMZ 16

Dua hari berlalu, Jonathan semakin bersikap lembut kepada Ajeng. Dan itu membuat perasaan cinta Ajeng semakin besar. Namun dirinya juga tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan Jonathan dan Hany.

Sementara itu, beberapa hari terakhir Hany juga belum kembali ke mansion Jonathan lagi.Dan itu membuat Jonathan menggeram kesal. Jonathan ingin penjelasan Hany soal yang terjadi kepada Ajeng beberapa hari lalu, namun sampai sekarang ponsel Hany tak dapat dihubungi.

"Vin, cari tahu dimana keberadaan Hany saat ini, dia harus menjelaskan sesuatu padaku!," titah Jonathan.

"Baik Tuan," ucap Vino sedikit membungkuk kemudian undur diri.

Di mansion Jonathan, saat ini Ajeng sedang asyik membuat cake untuk Jonathan. Ajeng berpikir akan mengantarkan cake itu ke kantor Jonathan.

Dengan riangnya Ajeng memoles hiasan cake tersebut. "Na...Na...Na...," Ajeng terus saja bersenandung sepanjang pagi.

"Sepertinya senang sekali Je,Apa ada yang membuatmu senang?," Tanya Alice yang sejak tadi memperhatikan Ajeng.

"Hari ini aku akan mengantarkan cake kesukaan Jonathan Al, dan aku sangat senang sekali," ucap Ajeng girang.

Alice mengerutkan keningnya. "Apa kau menjalin hubungan dengan Tuan Jonathan Je?"

Seketika Ajeng menatap wajah Alice. Ajeng lupa kalau Alice tidak mengetahui hubungannya dengan Jonathan.Sepersekian detik ekspresi Ajeng menjadi sendu mengingat hubungannya dengan Jonathan tidak ada ikatan apapun kecuali dirinya hanyalah seorang yang mengandung putra Jonathan Prawira Nugraha. Walaupun Jonathan mengungkapkan kata cinta pada Ajeng, Jonathan tetap akan menikah dengan wanita lain.

"Je," ulang Alice karena Ajeng tidak merespon pertanyaan darinya dan malah melamun.

"Ah,ya kenapa Al?," Ajeng pun tersadar karena Alice tiba-tiba sudah berada di sampingnya dan menepuknya.

"Hais..kau malah melamun. Tadi aku tanya, apa kau punya hubungan dengan Tuan Jonathan, kenapa kau hanya memanggil namanya saja?"

Ajeng menunduk, "Kami memang memiliki hubungan Al, apa aku salah kalau aku berharap lebih padanya," lirih Ajeng.

"Je,aku tahu kalau kalian dulu pernah melakukan kesalahan dan menghasilkan Ars karenanya. Tapi saat ini status Tuan Jonathan adalah tunangan Nona Hany, dan publik mengetahui hal itu. Walaupun aku lebih setuju kalau kamu yang menjadi pasangan Tuan Jonathan. Tapi Je, aku hanya tidak ingin melihatmu terluka suatu saat nanti apabila ada orang yang mengetahui hubungan kalian," ucap Alice seraya menasihati Ajeng.

"Kau benar Al, tapi aku tidak bisa menghentikan perasaan cinta ini padanya. Dan semakin hari perasaan ini semakin terpatri di dalam sini," ucap Ajeng dengan menunjuk dadanya.

"Aku hanya bisa mendoakanmu Je, semoga kamu dan Tuan Jonathan bisa bersama," ucap Alice tulus.

"Terima kasih Al, aku akan pergi jika aku sudah lelah Al," ucap Ajeng tersenyum,dan dibalas senyuman oleh Alice.

"Yasudah, sini aku bantu menghias cake nya."

Ajeng mengangguk dan mereka menyelesaikan polesan terakhir, dan terciptalah cake keju yang sangat indah.

Ajeng menaruh cake tersebut kedalam kulkas. Kemudian Ajeng juga membuat beberapa masakan yang akan dia bawa nanti.

"Bagaimana Vin,apakah keberadaan Hany sudah terlacak?," tanya Jonathan.

"Maaf Tuan, saya belum dapat menemukan keberadaan Nona Hany saat ini."

"Sial!," Jonathan menggebrak meja.

Tiba-tiba pintu ruangan Jonathan terbuka.

Bruak.... Jonathan dan Vino menoleh ke arah pintu.

"Sayang aku merindukanmu...," pekik Hany,dia berlari kecil merentangkan kedua tangannya bermaksud memeluk Jonathan.

Jonathan tidak menghindar, tapi dia melengos saat Hany hendak menciumnya.

Hany menggeram kesal karena Jonathan menghindari ciumannya. "Sayang, apa kau tidak merindukanku?, aku hanya ingin menciumu."

Vino yang berada diantara Tuan dan tunangannya itu pun merasa canggung akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari ruangan Jonathan.

"Maaf Tuan, Nona, saya permisi," Vino sedikit membungkuk dan segera keluar.

Sekarang tinggalah Jonathan dan Hany disana.

"Dari mana kau tiga hari terakhir ini?," tanya Jonathan dingin.

"Apa kau merindukanku sayang?, aku dari rumah Papa," ucapnya girang, Hany pikir Jonathan merindukan dirinya.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu dan kau harus menjawabnya jujur!."

"Apa, katakanlah."

"Apa kau memberi Ajeng obat perangsang dan menyuruh pria hidung belang untuk menidurinya?,dan kau juga membius Alice?!," sentak Jonathan.

Hany gelagapan mendapat pertanyaan dari Jonathan. Dia fikir rencananya beberapa hari lalu berjalan sempurna. Tapi ternyata Jonathan mengetahuinya.

"Sa...sayang, aku...aku.."

"Jawab.....!," bentaknya.

Hany menangis mengeluarkan air mata buayanya. Dia tahu kelemahan Jonathan tidak akan tega melihat wanita menangis.

"Aku tahu kau memiliki hubungan dengan perempuan kampung itu!. Kau tahu aku sangat mencintaimu. Dan kita akan segera menikah, apa pantas bila kau berbuat seperti itu. Aku tunanganmu kalau kau lupa,kalau tidak aku akan meminta Papa untuk membatalkan pertunangan kita, dan kau bisa terus bersama perempuan kampung itu!," ucapnya terisak.

"Sial!," umpat Jonathan. Kalau bukan karena tujuannya, Jonathan tidak akan mau mau menikahi Hany. Dia harus meneruskan tujuannya agar tercapai. Dan itu harus memperlakukan Hany dengan baik.

Jonathan mendekati Hany, tangannya terulur menarik Hany kedalam pelukannya.

Hany merasa senang Jonathan memeluknya. Hany mendongakkan wajahnya, lantas dia langsung mencium bibir Jonathan. Mau tidak mau Jonathan harus membalas ciumannya, agar Hany berhenti merengek padanya.

Tanpa diduga Ajeng melihat semuanya melewati celah pintu yang tidak tertutup sempurna.

Ajeng membekap mulutnya menahan tangisnya. Hatinya hancur melihat semuanya, dadanya bergemuruh menahan sakit bak ribuan belati yang menghujam jantungnya. Harapannya sirna, harapan yang membuatnya bertahan bersama Jonathan.

Ajeng perlahan memundurkan tubuhnya dan segera pergi dari kantor Jonathan. Dia tidak ingin melihat adegan-adegan lainnya yang dilakukan Jonathan dan Hany. Ajeng pun membawa kembali makan siang dan cake buatannya untuk Jonathan.

Ajeng berlari menuju parkiran dengan air mata yang berlinang. Dia tidak menghiraukan perkataan orang lain yang melihatnya. Ajeng berhenti saat melihat anak kecil terlihat lusuh dan menangis di dekat parkiran kantor. Ajeng segera menghapus air matanya dan berjalan menghampiri anak kecil yang menangis itu.

"Hay nak, apa yang kau lakukan disini, dimana orang tuamu?," tanya Ajeng.

Anak kecil itu mendongak menatap Ajeng, tangisannya pun berhenti, namun masih terdengar isaknya. "Rio lapar Tante, dari kemarin Rio belum makan. Kakak menyuruhku menunggu disini, dia bilang akan mencari makanan untuk Rio Tante, tapi Kakak belum kembali dari tadi. Perut Rio sakit Tante, Rio lapar," tutur anak kecil yang masih seumur dengan Ars.

Ajeng terenyuh melihat seorang anak kecil yang kelaparan itu, kemudian Ajeng mengajaknya ke tempat duduk di sekitar parkiran.

Tapi tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang usianya kira kira tujuh tahun berteriak memanggil manggil nama Rio. Dia terlihat kebingungan mencari sang adik.

Rio yang hendak duduk pun berlari kembali ke tempatnya tadi. Ajeng kembali mengikuti Rio,dia melihat seorang anak yang lebih tinggi dari Rio sedang memeluk Rio sambil terisak.

"Maafkan kakak dek, kakak tidak bisa membawa makanan untukmu, kita puasa lagi hari ini dek," ucapnya terus terisak sambil memeluk sang adik.

Tanpa terasa Ajeng menitihkan air matanya. Bukan karena Jonathan,tapi karena terenyuh melihat seorang anak yang sedang kelaparan.Sedangkan dirinya setiap hari menyantap makanan yang enak.

Ajeng merasa dirinya lebih beruntung dengan begitu banyak masalah dan cobaan yang menderanya selama ini. Disana dia melihat dua orang anak kecil yang sedang berjuang untuk hidup.

Ajeng menghampiri kedua anak tersebut. "Rio, apa ini kakakmu?," tunjuk Ajeng pada anak yang memeluk Rio.

Seketika anak yang lebih tinggi dari Rio pun melepaskan pelukannya dan menatap Ajeng. Kemudian dengan siaga dia menyembunyikan Rio dibelakangnya.

"Tante siapa?!," ucapnya dengan sorot mata tajam.

"Kenalkan, nama Tante Ajeng," ucap Ajeng lantas mengulurkan tangannya.

Anak itu menatap Ajeng dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Ajeng tahu anak kecil itu sedang waspada kepadanya, entah apa yang dilalui anak-anak sekecil mereka, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

Ajeng tersenyum dan berjongkok di depan anak itu. "Kau jangan takut, Tante bukan orang jahat. Tante tahu kalian sedang kelaparan, ayo sini ikut Tante, Tante Ajeng mau ngajak kalian makan," ucap Ajeng, namun anak itu masih ragu.

"Jangan takut, Tante tadi sedang masak banyak untuk seseorang, tapi ternyata dia sudah makan. Daripada makanan ini terbuang, bagaimana kalau kita makan bersama," ajak Ajeng.

Rio seketika mendekati Ajeng. "Mau Tante, Rio sangat lapar," ucap Rio senang.

"Tapi Rio, kita tidak boleh menerima ajakan orang yang tidak kita kenal," sanggah kakak Rio.

"Tapi kak perut Rio sakit, Rio sudah sangat lapar kak," Rio hampir menangis.

"Tapi..."

"Sudahlah ayo kita makan bersama," Ajeng langsung menggendong Rio ke kursi tadi. Sedangkan kakak Rio dengan ragu mengikuti langkah Ajeng.

Terpopuler

Comments

Marliah

Marliah

semakin semangat membacanya

2024-01-29

0

Erlinda

Erlinda

mulai malas aq membaca nya

2023-12-14

0

Rafanda 2018

Rafanda 2018

ajeng goblok bin tolol kaya ga ada cowo lain,,jelas jonatan da tunangan

2023-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 PAMZ 1
2 PAMZ 2
3 PAMZ 3
4 PAMZ 4
5 PAMZ 5
6 PAMZ 6
7 PAMZ 7
8 PAMZ 8
9 PAMZ 9
10 PAMZ 10
11 PAMZ 11
12 PAMZ 12
13 PAMZ 13
14 PAMZ 14
15 PAMZ 15
16 PAMZ 16
17 PAMZ 17
18 PAMZ 18
19 PAMZ 19
20 PAMZ 20
21 PAMZ 21
22 PAMZ 22
23 PAMZ 23
24 PAMZ 24
25 PAMZ 25
26 PAMZ 26
27 PAMZ 27
28 PAMZ 28
29 PAMZ 29
30 PAMZ 30
31 PAMZ 31
32 PAMZ 32
33 PAMZ 33
34 PAMZ 34
35 PAMZ 35
36 PAMZ 36
37 PAMZ 37
38 Sekedar informasi
39 PAMZ 38
40 PAMZ 39
41 PAMZ 40
42 PAMZ 41
43 PAMZ 42
44 PAMZ 43
45 PAMZ 44
46 PAMZ 45
47 PAMZ 46
48 PAMZ 47
49 PAMZ 48
50 PAMZ 49
51 PAMZ 50
52 PAMZ 51
53 PAMZ 52
54 PAMZ 53
55 PAMZ 54
56 PAMZ 55
57 Eps 56
58 PAMZ 57
59 PAMZ 58
60 PAMZ 59
61 PAMZ 60
62 PAMZ 61
63 PAMZ 62
64 PAMZ 63
65 PAMZ 64
66 PAMZ 65
67 PAMZ 66
68 PAMZ 67
69 PAMZ 68
70 PAMZ 69
71 PAMZ 70
72 PAMZ 71
73 PAMZ 72
74 PAMZ 73
75 PAMZ 74
76 PAMZ 75
77 PAMZ 76
78 PAMZ 77
79 PAMZ 78
80 PAMZ 79
81 PAMZ 80
82 PAMZ 81
83 PAMZ 82
84 PAMZ 83
85 PAMZ 84
86 PAMZ 85
87 PAMZ 86
88 PAMZ 87
89 PAMZ 88
90 PAMZ 89
91 PAMZ 90
92 PAMZ 91
93 PAMZ 92
94 PAMZ 93
95 PAMZ 94
96 PAMZ 95
97 PAMZ 96
98 PAMZ 97
99 PAMZ 98
100 PAMZ 99
101 PAMZ 100
102 PAMZ 101
103 PAMZ 102
104 PAMZ 103
105 PAMZ 104
106 PAMZ 105
107 PAMZ 106
108 PAMZ 107
109 PAMZ 108
110 PAMZ 109
111 PAMZ 110
112 PAMZ 111
113 PAMZ 112
114 PAMZ 113
115 PAMZ 114
116 PAMZ 115
117 PAMZ 116
118 PAMZ 117
119 PAMZ 118
120 PAMZ 119
121 PAMZ 120
122 PAMZ 121
123 PAMZ 122
124 PAMZ 123
125 PAMZ 124
126 PAMZ 125 (END)
127 PAMZ season 2
128 Karya Baru lanjutan...
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PAMZ 1
2
PAMZ 2
3
PAMZ 3
4
PAMZ 4
5
PAMZ 5
6
PAMZ 6
7
PAMZ 7
8
PAMZ 8
9
PAMZ 9
10
PAMZ 10
11
PAMZ 11
12
PAMZ 12
13
PAMZ 13
14
PAMZ 14
15
PAMZ 15
16
PAMZ 16
17
PAMZ 17
18
PAMZ 18
19
PAMZ 19
20
PAMZ 20
21
PAMZ 21
22
PAMZ 22
23
PAMZ 23
24
PAMZ 24
25
PAMZ 25
26
PAMZ 26
27
PAMZ 27
28
PAMZ 28
29
PAMZ 29
30
PAMZ 30
31
PAMZ 31
32
PAMZ 32
33
PAMZ 33
34
PAMZ 34
35
PAMZ 35
36
PAMZ 36
37
PAMZ 37
38
Sekedar informasi
39
PAMZ 38
40
PAMZ 39
41
PAMZ 40
42
PAMZ 41
43
PAMZ 42
44
PAMZ 43
45
PAMZ 44
46
PAMZ 45
47
PAMZ 46
48
PAMZ 47
49
PAMZ 48
50
PAMZ 49
51
PAMZ 50
52
PAMZ 51
53
PAMZ 52
54
PAMZ 53
55
PAMZ 54
56
PAMZ 55
57
Eps 56
58
PAMZ 57
59
PAMZ 58
60
PAMZ 59
61
PAMZ 60
62
PAMZ 61
63
PAMZ 62
64
PAMZ 63
65
PAMZ 64
66
PAMZ 65
67
PAMZ 66
68
PAMZ 67
69
PAMZ 68
70
PAMZ 69
71
PAMZ 70
72
PAMZ 71
73
PAMZ 72
74
PAMZ 73
75
PAMZ 74
76
PAMZ 75
77
PAMZ 76
78
PAMZ 77
79
PAMZ 78
80
PAMZ 79
81
PAMZ 80
82
PAMZ 81
83
PAMZ 82
84
PAMZ 83
85
PAMZ 84
86
PAMZ 85
87
PAMZ 86
88
PAMZ 87
89
PAMZ 88
90
PAMZ 89
91
PAMZ 90
92
PAMZ 91
93
PAMZ 92
94
PAMZ 93
95
PAMZ 94
96
PAMZ 95
97
PAMZ 96
98
PAMZ 97
99
PAMZ 98
100
PAMZ 99
101
PAMZ 100
102
PAMZ 101
103
PAMZ 102
104
PAMZ 103
105
PAMZ 104
106
PAMZ 105
107
PAMZ 106
108
PAMZ 107
109
PAMZ 108
110
PAMZ 109
111
PAMZ 110
112
PAMZ 111
113
PAMZ 112
114
PAMZ 113
115
PAMZ 114
116
PAMZ 115
117
PAMZ 116
118
PAMZ 117
119
PAMZ 118
120
PAMZ 119
121
PAMZ 120
122
PAMZ 121
123
PAMZ 122
124
PAMZ 123
125
PAMZ 124
126
PAMZ 125 (END)
127
PAMZ season 2
128
Karya Baru lanjutan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!