PAMZ 15

Ajeng menatap sendu kepergian Jonathan dari kamarnya. Dia masih memikirkan perkataan Jonathan yang mengatakan bahwa Jonathan akan memberikannya cinta. Namun Jonathan tidak bisa melepaskan tunangannya dan tetap akan menikahi tunangannya itu.

Ajeng hanyalah wanita biasa yang akan terluka bila orang yang dicintainya menduakan cintanya. Hatinya bukan terbuat dari baja yang bisa menahan segala luka yang ia rasakan. Mungkin bila Ajeng lelah dia akan pergi dan menjauh.

Ajeng tak dapat menahan gemuruh di hatinya, akhirnya dia pun menangis,bimbang dengan cinta yang terasa begitu semu.

Berbeda dengan Jonathan, kini Jonathan melangkah menuruni anak tangga dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Dia tidak menyangka akan mencintai seseorang wanita yang pernah dia renggut masa depannya.

Namun Jonathan tak menyesalinya, karena dari bibit yang ditanam dalam rahim Ajeng menghasilkan seorang anak yang begitu tampan dan pintar. Jonathan juga sangat menyayangi Ars. Demi apapun dia tidak akan pernah melepaskan Ajeng dan putranya.

"Paman....," teriak Ars dari arah ruang tengah.

Jonathan menoleh ke arah suara, dia mengembangkan senyumnya saat melihat putranya berlari ke arahnya.Jonathan pun merentangkan kedua tangannya hendak menangkap sang putra.

Dan...hap... Jonathan menangkap Ars dan menggendong tubuh mungil putranya yang baru menginjak empat tahun itu.

"Hay boy, apa kabarmu hari ini?, bagaimana dengan sekolah dan les mu?," tanya Jonathan pada Ars.

"Berakhir dengan hasil yang memuaskan Paman," jawab Ars berbinar. Ars memang masih memanggil Jonathan dengan sebutan Paman. Karena Ajeng dan Jonathan belum memberitahukan kebenarannya kepada Ars. Jonathan melarang Ajeng untuk mengatakannya pada Ars. Jonathan ingin memberitahu Ars nanti saat Jonathan menikahi Ajeng.

"Good boy, kau memang hebat," Ucap Jonathan seraya mengacak rambut putranya.

"Mami mana Paman kenapa Ars tidak melihatnya?," tanya Ars.

"Mamimu sedang kelelahan dan sekarang sedang istirahat di kamarnya. Ars jangan mengganggu Mami ya?!."

Ars begitu girang, usahanya menyatukan orang tuanya membuahkan hasil. "Ok Paman," ucap Ars tersenyum riang.

"Paman ingin memasak untuk makan malam, apa kau mau membantuku?," tanya Jonathan.

"Mau Paman," Ars sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Papanya.

"Baiklah boy, kalau begitu kau harus mandi dan mengganti bajumu ini," ucap Jonathan menunjuk baju yang dikenakan Ars.

"Aasiap Paman," ucap Ars seraya menirukan orang yang sedang hormat pada kaptennya.

Jonathan tersenyum dan menurunkan Ars dari gendongannya. Ars segera berlari menaiki tangga, ia sudah tidak sabar untuk memasak bersama Jonathan.

"Hati-hati boy," teriak Jonathan saat melihat Ars berlari menaiki tangga. Namun Ars sudah tidak terlihat.

Jonathan menggelengkan kepalanya melihat kelucuan Ars, kemudian dia melangkah menuju dapur hendak menyiapkan bahan-bahan untuk memasak nanti.

Jonathan terkejut saat menapaki area dapur.Dia melihat Alice tergeletak dilantai dapur.

Jonathan segera menghubungi para pelayan yang berada di paviliun di belakang mansion melalui interkom yang ada di dapur.

Tak berapa lama kemudian, dua orang pelayan datang. Jonathan mengarahkan dua pelayan itu untuk membawa tubuh Alice ke kamar pelayan yang tidak jauh dari arah dapur.

Pelayan itu mulai memberi minyak angin pada Alice agar tersadar. Dan terbukti, Alice perlahan mengerjapkan matanya.

Alice memegangi kepalanya dan mulai membuka matanya sempurna. Dia melihat Tuannya berada di depannya,dan itu membuatnya terkejut. Alice pun menundukkan kepalanya. "Tuan"

"Apa yang terjadi Alice?, bisa kau jelaskan mengapa kau bisa pingsan di dapur?," tanya Jonathan penasaran.

"Maaf Tuan, seingat saya tadi siang Nona Hany memberikan kami teh. Beliau mengatakan bahwa menyesal karena selalu berucap kasar pada kami. Dan kami menyambut maaf beliau dengan meminum teh yang dengan susah payah Nona Hany buatkan untuk kami. Tapi setelah meminum teh dari beliau, tiba-tiba kepala saya menjadi berat dan saya sudah tidak dapat mengingat apa-apa lagi Tuan," ucap Alice seraya menjelaskan yang terjadi.

"Apa maksudmu dengan kami?, Apakah yang kau maksud adalah Ajeng?," tanya Jonathan penuh selidik.

"Iya Tuan," ucap Alice masih menundukkan kepalanya.

Jonathan mengepalkan tangannya pertanda dia marah. Dia tahu bahwa pasti yang melakukan tipuan licik itu adalah Hany.

"Baiklah Alice, kalau begitu istirahatlah," ucapnya pada Alice. Kemudian dia menatap kedua pelayan yang membantu Alice tadi.

"Dan kalian kembalilah ke paviliun!," ucap Jonathan.

Jonathan segera meninggalkan tempat itu dan menelpon Hany, namun panggilannya tidak dapat tersambung.Jonathan menggeram marah, kalau sedikit saja dia terlambat menolong Ajeng tadi, mungkin Ajeng sudah...Oh Jonathan tak dapat membayangkan semua itu. Panggilan dari putranyalah yang membuatnya dapat menyelamatkan Ajeng dari pria hidung belang itu.

"Paman, apa kita jadi memasak bersama?," tanya Ars yang sudah berada di belakang Jonathan.

Jonathan menoleh, dia menatap wajah imut Ars. Dan itu membuat marahnya luntur seketika.Dia tersenyum pada Ars dan mengangguk.

"Baiklah boy, mari kita bertempur bersama membuat masakan yang enak!."

Ars tertawa, kemudian dia mengikuti Jonathan menuju dapur dan membantunya berkutat di dapur.

Dan setelah satu jam kemudian, makanan ala Jonathan dan Ars pun telah tersaji di meja makan. Dan soal dapur jangan tanyakan lagi?, sekarang dapur itu terlihat seperti kapal pecah.

Dan pasti Alice yang akan kerepotan karena ulah Jonathan dan Ars.

Jonathan dengan menggendong Ars berjalan menaiki tangga hendak memanggil Ajeng untuk makan malam.

Saat membuka pintu kamar Ajeng, Jonathan tak melihat Ajeng didalam sana.

cklek... Ajeng membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya dan rambutnya yang basah tergerai indah.

Jonathan yang menatapnya menelan salivanya. Kemudian tangannya menutup mata Ars hingga membuat anak kecil itu protes.

"Paman, kenapa kau menutup mata Ars," ucapnya kesal.

"Apa yang kalian lakukan, ah...pergi sana!," usir Ajeng. Tangannya dia silangkan di dadanya.

"Maaf, kami hanya ingin memanggil mu untuk makan malam. Aku tidak tahu kau sedang mandi. Cepatlah turun kami akan menunggumu," ucap Jonathan yang kini membalikkan badannya dengan wajah yang memerah. Pikirannya sudah bergerilya saat menatap tubuh Ajeng.

"Baiklah, tapi pergilah dulu aku harus mengganti bajuku terlebih dahulu," ucap Ajeng dengan pipi memerah karena malu.

Jonathan pun segera menutup pintu kamar Ajeng dan berhenti sejenak memegangi dadanya yang berdebar dan pipinya yang memerah.

"Paman kenapa," tanya Ars mendongakkan wajahnya menatap wajah Jonathan yang saat ini memerah.

Jonathan tersadar, dia segera mengubah ekspresinya kembali dengan wajah yang biasa saja. Kemudian dengan cepat dia melangkah meninggalkan Ars.Dan itu membuat Ars terkekeh.

"Ars yakin kita akan segera bersatu Papa," ucap Ars ,namun tak ada yang mendengar.

Kemudian Ars menyusul Jonathan menunju meja makan dan menunggu Maminya selesai mengganti bajunya.

...******************...

Dilain waktu, Hany sedang mendesah dibawah kukungan seorang pria. Dia sangat ingin melakukannya dengan Jonathan. Tapi tak pernah dia dapatkan. Makanya Hany mencari seseorang untuk menuntaskan hasratnya kepada asistennya sendiri.Dan itu hanya sebatas pelampiasan hasrat Hany saja.

Namun berbeda dengan Ansel, karena diam-diam Ansel mencintai Hany. Dia rela melakukan apapun untuk Hany. walaupun Hany hanya datang padanya disaat membutuhkan dirinya saja. Namun dia rela melakukan apapun itu hanya demi membuat Hany senang.

"Kau sungguh hebat," Ucap Hany memuji Ansel. Dan itu membuat Ansel senang, karena Hany telah memujinya.

"Kau pun membuatku candu sayang," ucap Ansel.

"Tapi ingat, kau jangan pernah mencampuri urusanku. Dan kau bukan orang yang kucintai, karena hanya Jonathan yang selalu kucintai!."

Ansel merasa kecewa, namun dia juga menyadari semuanya. Dan mereka pun kembali melakukan adegan panas itu kembali.

...*********************...

Terpopuler

Comments

Nursanti Ani

Nursanti Ani

sumpah kl gw jd Ajeng gw tinggalin tuh anak nya sm bapaknya,,,,anknya kan pengen bgt tuh ya Deket sm anaknya,,,ya udah tinggalin ajah biar tau rasa tuh anaknya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-03-16

0

Erlinda

Erlinda

dasar Jonathan CEO goblok ini Ajeng juga mau aja diperdaya si Jo..aq pikir dia wanita tangguh tapi ternyata super goblok

2023-12-14

0

😘😘

😘😘

katanya jenius..tp bgtu" doang

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 PAMZ 1
2 PAMZ 2
3 PAMZ 3
4 PAMZ 4
5 PAMZ 5
6 PAMZ 6
7 PAMZ 7
8 PAMZ 8
9 PAMZ 9
10 PAMZ 10
11 PAMZ 11
12 PAMZ 12
13 PAMZ 13
14 PAMZ 14
15 PAMZ 15
16 PAMZ 16
17 PAMZ 17
18 PAMZ 18
19 PAMZ 19
20 PAMZ 20
21 PAMZ 21
22 PAMZ 22
23 PAMZ 23
24 PAMZ 24
25 PAMZ 25
26 PAMZ 26
27 PAMZ 27
28 PAMZ 28
29 PAMZ 29
30 PAMZ 30
31 PAMZ 31
32 PAMZ 32
33 PAMZ 33
34 PAMZ 34
35 PAMZ 35
36 PAMZ 36
37 PAMZ 37
38 Sekedar informasi
39 PAMZ 38
40 PAMZ 39
41 PAMZ 40
42 PAMZ 41
43 PAMZ 42
44 PAMZ 43
45 PAMZ 44
46 PAMZ 45
47 PAMZ 46
48 PAMZ 47
49 PAMZ 48
50 PAMZ 49
51 PAMZ 50
52 PAMZ 51
53 PAMZ 52
54 PAMZ 53
55 PAMZ 54
56 PAMZ 55
57 Eps 56
58 PAMZ 57
59 PAMZ 58
60 PAMZ 59
61 PAMZ 60
62 PAMZ 61
63 PAMZ 62
64 PAMZ 63
65 PAMZ 64
66 PAMZ 65
67 PAMZ 66
68 PAMZ 67
69 PAMZ 68
70 PAMZ 69
71 PAMZ 70
72 PAMZ 71
73 PAMZ 72
74 PAMZ 73
75 PAMZ 74
76 PAMZ 75
77 PAMZ 76
78 PAMZ 77
79 PAMZ 78
80 PAMZ 79
81 PAMZ 80
82 PAMZ 81
83 PAMZ 82
84 PAMZ 83
85 PAMZ 84
86 PAMZ 85
87 PAMZ 86
88 PAMZ 87
89 PAMZ 88
90 PAMZ 89
91 PAMZ 90
92 PAMZ 91
93 PAMZ 92
94 PAMZ 93
95 PAMZ 94
96 PAMZ 95
97 PAMZ 96
98 PAMZ 97
99 PAMZ 98
100 PAMZ 99
101 PAMZ 100
102 PAMZ 101
103 PAMZ 102
104 PAMZ 103
105 PAMZ 104
106 PAMZ 105
107 PAMZ 106
108 PAMZ 107
109 PAMZ 108
110 PAMZ 109
111 PAMZ 110
112 PAMZ 111
113 PAMZ 112
114 PAMZ 113
115 PAMZ 114
116 PAMZ 115
117 PAMZ 116
118 PAMZ 117
119 PAMZ 118
120 PAMZ 119
121 PAMZ 120
122 PAMZ 121
123 PAMZ 122
124 PAMZ 123
125 PAMZ 124
126 PAMZ 125 (END)
127 PAMZ season 2
128 Karya Baru lanjutan...
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PAMZ 1
2
PAMZ 2
3
PAMZ 3
4
PAMZ 4
5
PAMZ 5
6
PAMZ 6
7
PAMZ 7
8
PAMZ 8
9
PAMZ 9
10
PAMZ 10
11
PAMZ 11
12
PAMZ 12
13
PAMZ 13
14
PAMZ 14
15
PAMZ 15
16
PAMZ 16
17
PAMZ 17
18
PAMZ 18
19
PAMZ 19
20
PAMZ 20
21
PAMZ 21
22
PAMZ 22
23
PAMZ 23
24
PAMZ 24
25
PAMZ 25
26
PAMZ 26
27
PAMZ 27
28
PAMZ 28
29
PAMZ 29
30
PAMZ 30
31
PAMZ 31
32
PAMZ 32
33
PAMZ 33
34
PAMZ 34
35
PAMZ 35
36
PAMZ 36
37
PAMZ 37
38
Sekedar informasi
39
PAMZ 38
40
PAMZ 39
41
PAMZ 40
42
PAMZ 41
43
PAMZ 42
44
PAMZ 43
45
PAMZ 44
46
PAMZ 45
47
PAMZ 46
48
PAMZ 47
49
PAMZ 48
50
PAMZ 49
51
PAMZ 50
52
PAMZ 51
53
PAMZ 52
54
PAMZ 53
55
PAMZ 54
56
PAMZ 55
57
Eps 56
58
PAMZ 57
59
PAMZ 58
60
PAMZ 59
61
PAMZ 60
62
PAMZ 61
63
PAMZ 62
64
PAMZ 63
65
PAMZ 64
66
PAMZ 65
67
PAMZ 66
68
PAMZ 67
69
PAMZ 68
70
PAMZ 69
71
PAMZ 70
72
PAMZ 71
73
PAMZ 72
74
PAMZ 73
75
PAMZ 74
76
PAMZ 75
77
PAMZ 76
78
PAMZ 77
79
PAMZ 78
80
PAMZ 79
81
PAMZ 80
82
PAMZ 81
83
PAMZ 82
84
PAMZ 83
85
PAMZ 84
86
PAMZ 85
87
PAMZ 86
88
PAMZ 87
89
PAMZ 88
90
PAMZ 89
91
PAMZ 90
92
PAMZ 91
93
PAMZ 92
94
PAMZ 93
95
PAMZ 94
96
PAMZ 95
97
PAMZ 96
98
PAMZ 97
99
PAMZ 98
100
PAMZ 99
101
PAMZ 100
102
PAMZ 101
103
PAMZ 102
104
PAMZ 103
105
PAMZ 104
106
PAMZ 105
107
PAMZ 106
108
PAMZ 107
109
PAMZ 108
110
PAMZ 109
111
PAMZ 110
112
PAMZ 111
113
PAMZ 112
114
PAMZ 113
115
PAMZ 114
116
PAMZ 115
117
PAMZ 116
118
PAMZ 117
119
PAMZ 118
120
PAMZ 119
121
PAMZ 120
122
PAMZ 121
123
PAMZ 122
124
PAMZ 123
125
PAMZ 124
126
PAMZ 125 (END)
127
PAMZ season 2
128
Karya Baru lanjutan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!