Sebuah Kesalahan

Sebuah Kesalahan

Dunia Dira

Andira Zanitha Prasetya

Adalah Andira Zanitha Prasetya,seorang gadis yang kuat dan pemberani tapi juga anggun serta lembut seperti nama cantik yang disematkan Almarhumah mamanya ketika dia lahir. Ya...Dira,begitu teman-teman dan keluarganya memanggil. Sudah sejak SD kelas 1,ditinggalkan oleh mamanya yang meninggal karna sebuah kecelakaan sepeda motor.

Tak lama berselang dari kepergian mamanya,tiba-tiba papanya pulang bersama Sonya yang selama ini Dira kenal sebagai sekertaris papanya. Entah sejak kapan Tuan Prasetyo menikah dengan perempuan itu,tapi yang pasti papanya mengatakan pada Andira kecil bahwa saat itu Sonyalah yang kedepannya akan menjadi mamanya. Tak ada lagi yang bisa Dira kecil katakan selain menuruti apa kata papanya,apalagi diawal-awal tinggal bersama...Dira kecil benar-benar merasa seperti mendapatkan kasih sayang mamanya kembali.

Tapi semua berubah ketika Sonya melahirkan putrinya yang diberi nama Angelica Rana Prasetya. Hari-hari Dira benar-benar terabaikan,hidupnya kini benar-benar seperti anak pungut yang tak hanya tidak mendapatkan perhatian tapi juga sedikit demi sedikit Dira mulai tersingkir dari perhatian papanya yang selalu lebih menyayangi Angel daripada dirinya.

🌹🌹🌹

Matahari belum lagi bangun dari tidurnya,ketika Andira menggeliat sambil meraba-raba untuk meraih jam wekker antik peninggalan mamanya.

"Iya mama...Dira bangun...Selamat pagi mama..." Diciumnya jam wekker yang terdapat foto dia waktu bayi dalam gendongan mamanya. Jam wekker itu adalah pemberian mamanya di ulang tahunnya yang ke 7,tepat 3 hari sebelum terjadi kecelakaan sepeda motor yang di alami mamanya.

Waktu menunjukkan pukul 4 pagi,bergegas Dira bangun setelah berdo'a untuk mamanya dan untuk kelancaran kegiatannya hari ini.

Inilah kegiatan Dira setiap hari...

Setelah bersih-bersih diri dan sholat subuh,dia pun segera turun ke lantai bawah menuju dapur guna melakukan kewajibannya menyiapkan sarapan untuk papanya,maminya,adiknya dan untuk dirinya sendiri.

FLASHBACK ON

"Mami,masakan Kak Dira enak,Angel suka...nggak kaya masakan Bi Asih. Mulai sekarang Angel nggak mau makan jika bukan masakan Kak Dira..."

Begitu ucap Angel suatu hari waktu mereka sekeluarga sedang sarapan bersama,sambil menikmati masakan Dira karna Bi Asih sedang sakit waktu itu.

'Apa maksud bocah ini padaku,padahal sudah dari sejak orok,dia selalu makan masakan buatan Bi Asih dan selama itu pun dia selalu memuji kelezatan masakan Bi Asih...Tapi kenapa kok tiba-tiba dia dengan sok imutnya memuji masakanku dan terang-terangan meminta aku membuatkan masakan untuk dia sarapan setiap hari. Nambah-nambahin kerjaan aja ' guman Dira dalam hati.

"Tuh Dira dengar...berbanggalah kamu karna adikmu ini sangat mengidolakan masakanmu..." ucap Prasetya papa Dira.

"Tapi Dira nggak bisa membuatkan sarapan setiap hari pa sebab akhir-akhir ini Dira sangat sibuk...Dira kan sedang mempersiapkan tugas akhir pa..." kilah Dira.

"Adikmu hanya minta dibuatkan sarapan saja Dira..." pinta Sonya maminya Angel dengan ucapan sok lembut dan penuh kasih,karna berada di depan suaminya.

"Tapi mi..."

"Tidak ada tapi lagi Dira,papa sudah memutuskan jika setiap hari,sarapan harus kamu yang buat. Lagian biar Bi Asih bisa istirahat..." titah papanya yang tak pernah bisa dia tolak.

FLASHBACK OFF

Dan mulai sejak itulah Dira selalu berusaha bangun sebelum subuh agar semuanya bisa selesai tepat waktu,sebab Sonya sering marah-marah jika sarapan mereka terlambat disajikan. Untung Bi Asih yang mengasuhnya sejak kecil selalu membantunya,Bi Asih juga selalu bangun pagi dan membantu menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sarapan. Makanya Dira selalu sayang pada Bi Asih,begitu pun Bi Asih yang selalu tulus menyayangi Dira.

"Selamat pagi Bi Asih 'cup'..." ucap Dira sambil mencium pipi kanan Bi Asih seperti biasanya.

"Selamat pagi non...mau masak apa pagi ini non?" tanya Bi Asih sambil tersenyum.

"Kita masak nasi goreng sosis sama telor dadar krispi bi..."

Bi Asih memandangi Dira yang mulai meracik bumbu untuk membuat sarapan. Bi Asih selalu merasa tersanjung setiap momongannya itu mencium pipinya,kebiasaan yang tidak pernah berubah dari sejak Dira masih kecil itu selalu membuatnya bahagia.

'Dua ciuman pipi buat mama dan satu ciuman pipi buat Bi Asih. Dira sayang mama...Dira juga sayang Bi Asih,tapi Bi Asih cuma dapet ciuman sebelah aja ya,kan Bi Asih nggak melahirkan Dira...'

'Ha ha ha..." Dewi mama Dira dan Bi Asih pun tertawa mendengar celotehan Dira kecil.

Sejenak Bi Asih terngiang masa-masa Dira masih kecil,hingga tanpa sadar sudut matanya pun mengeluarkan air mata.

"Bibi kenapa menangis? Bi Asih sedang sedih ya?" Dira meletakkan pisau yang dipegangnya lalu menghampiri Bi Asih.

"Bibi sedang mikirin apa?"

"Enggak non,bibi tadi tiba-tiba teringat sama mamanya non...jika beliau masih ada,pasti beliau sangat bangga memiliki putri yang cantik,pintar,rajin dan lembut seperti Non."

"Mama pun pasti bahagia dan sangat berterimakasih pada Bi Asih karna bibi telah menjaga dan menyayangi Dira seperti putri bibi sendiri. Terimakasih bi..." Dira memegang kedua tangan Bi Asih lalu menciumnya membuat Bi Asih tak lagi mampu menahan air matanya.

"Sudahlah bi...ayo kita masak sekarang. Kalo terlambat,bisa kena omelan kita nanti..." ucap Dira sambil tersenyum.

"Ah iya...non tadi mau masak apa untuk sarapan pagi ini?" Bi Asih menyeka sisa air mata yang tersisa dipipinya yang mulai keriput.

"Hari ini Nona Angel ingin sarapan nasi goreng sosis dan telor dadar krispi bi...Tuan Pras dan Nyonya Sonya mah ngikut putri kesayangannya saja..."

Bi Asih tersenyum melihat tingkah laku Dira yang selalu menempatkan dirinya sebagai seorang pelayan bagi keluarganya di rumahnya sendiri.

Angelica Rana Prasetya

🌹🌹🌹

"Wah enak ni...nasi goreng sosis sama telor dadar krispi..." ucap Angel sambil duduk di kursi makan.

Setelah selesai menyajikan ikut duduk sarapan Dira malah melangkah menuju kamarnya.

"Mau kemana? Kamu nggak ikut sarapan bersama kami?" tanya Pras pada Dira.

"Aku mau ke kampus pa dan sepertinya nanti aku juga akan menginap di apartemen Sila karna akan mengerjakan tugas kelompok..."

"Lalu sarapanku besok bagaimana? Padahal nanti malam teman-temanku mau menginap di rumah karna besok pagi ingin merasakan masakan Kak Dira. Paaa...miii,Angel nggak mau di anggap pembohong sama teman-teman..." Angel merengek manja.

"Apa? Kamu pikir aku pembantumu? Seenaknya aja undang-undang teman buat sarapan di sini...aku nggak bisa,tugas kampusku banyak..."

"Paaa...miii...gimana ini,teman-teman Angel pasti jadi pada benci sama Angel... Sedangkan Kak Dira malah jadi bentak-bentak Angel...hiks hiks hiks..."

"Hadeeh...drama..." ucap Dira lirih.

"Dira...!!! Apa salahnya sih memasakkan sarapan buat teman-teman Angel? Apa kamu suka melihat adikmu mendapat malu di depan teman-temannya?" bentak Pras.

"Masalahnya Dira benar-benar sedang banyak tugas pa...kalo tugas ini nggak segera dikumpulin tepat waktu,beasiswa Dira bisa di cabut...sebentar lagi Dira sudah mau lulus pa,Dira nggak ingin hanya karna masalah sepele,Dira jadi kehilangan masa depan Dira pa..."

"Dasar egois..." gumam Sonya yang masih terdengar oleh Dira.

"Dira nggak mau bertengkar ya,terserah Dira mau di bilang apa,tapi Dira tidak mau kehilangan masa depan Dira ..." Dira pun meninggalkan ruang makan dan segera berlalu

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Jangan pernah bosan dengan karya Author ya...

Untuk itu,tinggalkan jejakmu dengan like,komen N Votenya...

Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!