Persahabatan

"Dewi..." ucap Ina lirih,sorot matanya menggambarkan kerinduan yang mendalam.

"Dira...apa kabar mamamu sekarang,dia sehat-sehat saja kan? Oya berapa nomer ponselnya? Satu keajaiban tante bisa bertemu denganmu. Kamu tau nggak,wajahmu ini persis sekali dengan mamamu...seperti pinang di belah dua..."

"Kamu tau tidak...di kampung kami,mamamu itu adalah bunga desa. Kecantikan mamamu itu seperti magnet buat para cowok di jaman kami dulu. Terus terang ni,sebagai sahabat kadang aku pun suka iri padanya. Gimana nggak iri,setiap kami pergi berdua dan bertemu dengan cowok,mereka pasti ingin kenalan dengan mamamu dan mereka itu tak pernah menghiraukan keberadaan tante di sisi mamamu itu. Tapi mamamu itu sangat baik,dia selalu memperkenalkan aku sebagai teman terdekatnya kepada semua orang. Dewi itu pintar masak masakan dari manapun tapi dia paling tidak bisa masak kue. Dan setiap ada orang yang memuji masakannya,dia selalu bilang kalo kelemahannya nggak bisa bikin kue kemudian dia bilang jika tantelah yang punya keahlian membuat kue,menyanjung tante hingga orsng yang tidak pernah melihat tante jadi tertarik dengan tante dan keahlian tante. Akh Dewi...membicarakanmu,membuat aku tak sabar ingin bertemu denganmu. Ayolah Dira...video call mamamu,tante ingin melihat wajahnya sekarang. Sudah hampir 30 tahun,tante tidak bertemu..."

Ina nyerocos nggak karuan saking bahagianya bisa bertemu dengan putri sahabatnya hingga dia tidak memperhatikan kesedihan yang dirasakan oleh Dira kala teringat mamanya. Dira menangis dalam diam,dia tidak mau membuyarkan rasa bahagia yang tengah dirasakan oleh Ina hanya air mata yang tak lagi sanggup dibendungnya. Tapi kemudian tubuh Dira bergetar karna sudah tidak mampu lagi menahan suara tangisnya.

"Mama...hiks hiks hiks..." gumamnya,Sila memeluk sahabatnya membuat tangis Dira pecah seketika.

"Hei Dira...sayang...kenapa kamu menangis?"

"Mama Dira sudah meninggal 15 tahun yang lalu ma..." ucap Sila mewakili sahabatnya yang tak mampu mengucap sepatah kata pun.

Ina terkejut bukan kepalang,seketika badannya pun lemas tak bertenaga.

"Mama..." teriak Sila melihat Ina tergeletak dari duduknya di sofa kamarnya. Ina pingsan...

Sila dan Dira pun cepat-cepat menghampiri Ina,sementara Tio dan Tiara pun tergopoh-gopoh menuju kamar Sila di lantai atas.

"Ada apa Sila?" tanya Tio melihat istrinya sudah dibaringkan di sofa.

"Mama pingsan setelah tau sahabat kecilnya meninggal...Maaf pa,kami nggak kuat mengangkat mama ke tempat tidur..." ucap Sila.

"Sudah nggak papa...sekarang tolong singkap bed covermu,biar papa baringkan mamamu di tempat tidurmu..." titah Tio.

Tio segera merawat istrinya dengan cekatan dan tak berapa lama,Ina pun bangun dari pingsannya.

"Dira...mana Dira...?"

Semua terkejut mendengar Ina menyebut nama Dira selepas sadar dari pingsannya,begitupun dengan Dira si empunya nama. Dira pun kemudian mendekat ke Ina,Ina pun membelai wajah Dira sambil menangis.

"Dewi...aku bertemu putrimu,putrimu cantik sekali seperti kamu. Walau kini aku hanya bisa mendengar cerita tentangmu,tanpa bisa bertemu denganmu lagi...Tapi aku bahagia karna bisa bertemu dengan putrimu...hiks hiks hiks...Panggil aku mama nak...panggil tante mama,karna dulu kami sudah berjanji jika kami punya anak,anakku akan memanggilnya mama dan anaknya pun akan memanggilku mama...hiks hiks hiks..." pinta Ina pada Dira.

"Mama...hiks hiks hiks..." Dira menghambur ke pelukan Ina,dan mereka pun berpelukan sambil menangis mengharu biru.

🌹🌹🌹

Jam makan siang sudah tiba...karna semuanya tadi sibuk mengobrol maka Tiara pun memutuskan untuk delivery dari rumah makan langganannya. Dira yang hari ini menjadi bintangnya pun berhak memilih menu makan siang mereka.

Kini mereka sudah duduk manis siap menyantap makan siang mereka karna semuanya sudah di tata rapi di meja makan. Ina benar-benar bahagia,selama di meja makan pandangannya tak pernah lepas dari Dira,membuat Dira jadi salah tingkah.

"Maaa...makanlah dulu makan siangmu,jangan kau pandangi Dira seperti itu terus. Dira malah jadi nggak nyaman kan?" Tio mengingatkan istrinya yang seperti orang kasmaran memandangi Dira.

"Mama kangen Dewi pa...melihat Dira,mama seperti melihat Dewi waktu terakhir kami bertemu waktu itu..." dalih Ina.

"Iyaa...tapi kasian Dira ma,jadi salah tingkah gara-gara mama..." bela Sila.

"Iya deh iya...ayo makan...makan ini sayang,mamamu dulu paling suka ini..."

"Mamaaa...Sila juga mau,jangan bikin Sila cemburu dong..." rengek Sila.

"Ha ha ha..." semua tertawa mendengar rengekan Sila.

Pas selesai makan,Alika bangun dari tidurnya.

"Huaa...huaa...mama...mama..." teriak Alika sambil menangis,memanggil mamanya dari dalam kamar. Tiara setengah berlari menuju kamarnya.

"Hai...sayangnya mama sudah bangun...?" hibur Tiara sambil mengangkat Alika dari boks bayi tempat tidur Alika. Dan bagai seseorang yang terkena hipnotis,seketika tangisan Alika pun terhenti,setelah Alika berada dalam pelukan bundanya.

Alika Alexandra Adisti

Tiara pun membawa Alika keluar dan kehadiran bidadari kecil itu membuat suasana rumah menjadi semakin seru.

🌹🌹🌹

Kantor Hans

'Buka-enggak...buka-enggak...' gumam Hans dalam hati sambil menimang-nimang dompet Dira.

'Tapi siapa gadis itu? Sepertinya tak asing bagiku...' gumamnya lagi.

'Tok...tok...tok...'

Suara ketukan pintu membuyarkan gumamannya. Cepat-cepat Hans memasukkan dompet itu ke dalam saku jasnya.

"Masuk..." titahnya.

"Permisi pak...ada Ibu Jesica dari PT. Mitra Jaya ingin bertemu..." ucap Desi sekertarisnya.

"Persilahkan masuk dan tolong persiapkan berkas kerjasamanya..." titah Hans sambil menelpon seseorang.

"Siap pak..." Desi pun segera membalikkan badannya,tapi baru saja Desi hendak melangkah...

"Oya Des,lihat Alex nggak?"

"Maaf pak...tadi saya lihat beliau pergi makan siang di kantin pak..."

"Oke,kalo gitu tolong suruh salah satu OB untuk memanggil dia sebelum Ibu Jesica masuk."

"Baik pak..." ucap Desi sambil membungkukkan badannya.

Sesampainya di luar...

"Bagaimana? Aku boleh masuk sekarang?" tanya Jesica dengan angkuhnya.

"Maaf ya bu...saya telpon seseorang sebentar..."

"Huuh,ribet amat cuma mau ketemu Hans,padahal kalo kamu tau dia itu..."

"Dia itu apa Jes?" tanya Alex yang datang tiba-tiba sebelum Desi sempat menyuruh OB untuk memanggil Alex.

"Ah kamu Lex...Hans sombong amat sih sekarang,mau ketemu dia aja susah amat...ribet tau nggak..." omel Jesica.

"Hans itu nggak pernah ribet dengan orang lain,tapi dengan kamu mungkin dia merasa kurang nyaman..."

"Maaf menyela Pak Alex,bapak dari tadi sidah di tunggu Pak Hans diruangannya..." ucap Desi.

"Oke Des...thank you ya..."

"Iya pak...sama-sama..."

"Hei terus aku bagaimana?" tanya Jesica pada Desi dengan muka sadis.

"Maaf bu,ibu boleh masuk karna Pak Alex sudah datang..." jawab Desi dengan sedikit ketakutan.

"Huuh menyebalkan..." ucap Jesica kesal.

Jesica pun akhirnya mengikuti Alex masuk ke ruangan Hans.

Jesica

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Jangan lupa gift,like,komen N votenya ya...

Terimakasih...🙏🙏🙏

Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!