Oh Papa

Semua masalah akhirnya sudah teratasi dengan damai. Dira berbesar hati mau memaafkan apa yang telah dilakukan Damar padanya,dengan syarat Damar tidak boleh mengganggunya lagi dan mau menghormati keputusan Dira untuk berpisah dengannya. Dira juga minta maaf sekaligus berterimakasih pada Aditya karna kerelaan Aditya membelanya hingga membuat Aditya babak belur.

Hans masih di sana,menunggu Dira mengucapkan terimakasih padanya. Tapi tak sepatah kata pun keluar dari mulut Dira,dia malah ngeloyor pergi tanpa permisi membuat Hans merasa sedikit kesal karenanya.

"Lu nggak ngucapin terimakasih ke Kak Hans?" tanya Sila pada sahabatnya dengan nada setengah berbisik.

"Kan tadi udah..." jawab Dira sekenanya.

"Ish...lu kok gitu sih? Sapa tau Kak Hans juga pingin dihargai keberadaannya dengan ucapan terimakasih lu di depan orang-orang seperti waktu lu ngucapin terimakasih ke Adit tadi..."

"Idih...brarti dia nggak ikhlas dong kalo gitu..." jawab Dira acuh tak acuh.

Sila melirik ke arah Hans dan Hans menggelengkan kepalanya seolah melarang Sila memaksa Dira.

"Hadeeh...Dira...Dira...ampun deh..." Sila pun akhirnya menyerah dengan sikap Dira.

"Udah ah,gue mo pulang..."

"Aku antar ya..." ucap Hans menawarkan.

"Tidak usah pak,terimakasih. Hari ini saya sudah cukup dijadikan bahan gosip bagi para mahasiswa di sini gara-gara bapak gendong saya tadi..."

"Tapi..."

"Biar aku aja yang antar kak...Tadi kan dia berangkatnya juga sama aku..." ucap Sila yang gantian menggeleng sambil menaruh jari telunjuknya di bibir,memberikan kode untuk diam.

"Oookee...kalo gitu,aku pulang duluan..." ucap Hans sambil membuang nafas kasar. Jelas sekali rasa kecewa terlihat dari raut wajahnya.

Sementara tak jauh dari mereka sepasang mata yang masih memendam amarah memperhatikan mereka sejak tadi.

Damar,pemilik mata nanar itu sepertinya masih tak rela membiarkan Dira lepas dari genggamannya begitu saja.

'Apa sebenarnya hubungan Dira dengan dosen pengganti Pak Anton ini. Mengapa dia begitu perhatian kepada Dira?' tanyanya dalam hati.

"Tapi kalo di lihat dari reaksi Dira kepada Pak Hans,sepertinya Dira tidak begitu menyukai kehadiran Pak Hans ini...Hmm...aku harus cari tau lebih lanjut...Aku juga harus cari tau dimana Dira selama ini tinggal,sebab setiap aku ke rumahnya,dia selalu tidak ada...' gumamnya lagi.

Damar segera mengikuti Dira dan Sila ke parkiran,dia sengaja bertukar kendaraan dengan temannya demi melancarkan pengintaiannya. Dengan memakai motor sport Toni,Damar pun mulai mengikuti mobil Sila yang mulai meninggalkan kampus,membelah keramaian ibukota.

Setelah 1 jam berkutat dengan kemacetan jalan raya,Dira dan Sila pun sampai di sebuah ruko di ujung Jl. Pattimura.

"Eh Dir,itu bukannya mobil bokap lu ya...?"

"Eh iya lho...papa ngapain ke sini ya?"

"Mana gue tau...dah cepetan gih masuk..."

"Lu nggak mampir?"

"Nggak ah,kali aja bokap lu pingin ngobrol penting...gue takut ngeganggu..."

"Oke deh,tar kabar-kabaran lagi ya.."

"Siap..."

"Thank you ya..."

"Oke..."

Dira melangkah masuk ke ruko,sementara Sila pun segera melajukan mobilnya kembali.

Damar berhenti tak jauh dari ruko Dira sambil mengamati situasi sekitarnya.

'Hmm,kena kau...Ruko ini...selama 7 tahun lebih,kenapa aku tak pernah tau jika ruko ini milik Dira?'

'Jadi selama tidak tinggal di rumah,kamu tinggal sendiri di sini? Eh,tunggu...bukannya itu mobil Om Pras ya...Hmm...berarti aku tidak bisa datang sekarang,aku harus bisa menahan keinginanku untuk mengunjunginya. Dan sepertinya juga masih ada beberapa orang di sana... Yang penting aku sudah tau tempat persembunyian Dira.'

'Sabar ya sayang...aku pasti akan datang...' gumam Damar dengan senyum menyeringai mengerikan,lalu pergi meninggalkan tempat itu.

🌹🌹🌹

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam..." jawab Agni dan Yani bersamaan.

"Ada bapak di atas mbak..."

"Iya...sudah lama?"

"Belum mbak,mungkin baru sekitar setengah jam yang lalu..."

"Oke thank you ya...aku ke atas dulu..."

"Iya mbak..." jawab mereka bersamaan.

Agni dan Yani pun kembali bekerja.

Sekitar 7 tahun yang lalu,Dira mulai merintis usahanya. Waktu itu Dira masih kelas 2 SMA,karna uang sakunya sering di sabotase Sonya,ibu tirinya...Dira memberanikan diri meminta ruko yang tadinya hanya di kontrakkan oleh papanya,untuk dijadikan tempat usaha.

Adalah Yanti,mantan asisten mamanya yang pertama kali Dira hubungi untuk membantunya. Dan berbekal uang tabungan yang lumayan dan menggadaikan perhiasan peninggalan mamanya,Dira memperluas usaha online yang sebelumnya dia jalani hanya sebagai kegiatan iseng belaka.

Selang 2 tahun usaha Dira sukses berjalan,tapi Yanti keluar karna sakit lalu digantikan oleh adiknya Yani dan Agni hingga sekarang. Ada juga 2 orang lagi karyawan cowok yaitu Andi dan Anto yang bertugas sebagai kurir dan bagian gudang.

Sampai di atas Dira tidak menemukan ayahnya di sofa ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan tempat karyawannya istirahat,karna rupanya beliau ada di kamar Dira.

'Tok tok tok...'

"Assalamu'alaikum pa..."

"Wa'alaikumsalam...baru pulang nak?" tanya Pras sambil meletakkan foto keluarga yang di buat sebelum istri pertamanya meninggal.

"Iya pa..."

"Sini sayang...papa kangen padamu"

Pras membentangkan kedua tangannya,entah kenapa setelah melihat foto keluarga lamanya,tiba-tiba dia merasakan kerinduan yang mendalam terhadap terhadap putrinya. Dan tak perlu menunggu lama,Dira pun segera menghambur kepelukan papanya. Dira menangis,hingga membuat Pras begitu terharu.

"Maafin papa ya nak...papa belum bisa menjadi papa yang baik untukmu. Kemarin ketika papa tidak melihatmu beberapa hari,membuat papa sangat merindukanmu. Rasanya seperti sudah lamaaa sekali papa tidak melihatmu..." Bitiran kristal bening lolos dari netra tuanya,Pras pun tak sanggup menahan tangisnya.

"Dira juga rindu papa...hiks hiks hiks...jangan lepas pelukan papa,biarkan Dira begini sebentar pa...merasakan pelukan papa yang sudah bertahun-tahun tidak lagi bisa Dira rasakan...hiks hiks hiks..."

Pras membelai rambut hitam putrinya dengan air mata yang masih menetes di pipinya yang mulai berkerut karna usia. Untuk beberapa saat,kedua ayah dan anak itu larut dalam kerinduan yang mendalam.

"Kamu sudah makan siang sayang...?" tanya Pras pada Dira.

"Belum pa...Papa mau makan siang sama Dira?" tanya Dira dengan manja.

"Ke Pelangi Steak Resto mau?"

"Papa serius? Dira nanti juga mau ice cream strowbery saucenya ya pa?"

Pras mengangguk sambil tersenyum,ingatan tuanya kembali ke masa Dira berumur 7 tahun,ketika keluarga kecilnya masih kumplit...Pras,Dewi dan Dira.

"Kita ke makam mamamu dulu mau sayang? Papa juga kangen sekali sama mamamu,sudah lama sekali papa tidak menjenguknya..." ucap Pras.

"Iya pa...Saat ini mama pasti juga kangen sama kita ya pa...Akh andai mama masih ada,pasti kebahagiaan kita akan lengkap..." Dira merebahkan kepalanya ke pundak papanya.

"Mama sudah bahagia di sana sayang...Ayo kita berangkat sekarang..."

"Iya pa...tapi...apa papa nggak akan ke kantor lagi?"

Pras menggelengkan kepalanya.

"Hari ini...papa mau sama kamu sampai sore...kamu mau kan?"

"Siap...terimakasih papa 'cup'..." Dira mencium pipi kiri Pras dan Pras pun tersenyum bahagia...

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!