Rainbow Billyard and Cafe

"Habis nganter dari private room ya Na?" tanya Susan temen sesama pelayan di cafe itu.

"Iya...udah orangnya ganteng,gagah,sopan,baik dan nggak pelit lagi,ni liat...aku diberinya tips banyak..." Nana memperlihatkan lima lembaran uang ratusan ribu kepada Susan.

"Wah gila,bener-bener rejeki nomplok ni...lima ratus ribu? Baru kali ini gue liat tamu tanpa minta ditemani tapi mau ngasih tips ke kita segitu banyaknya...Asiiik,brarti pulang kerja nanti lu bisa traktir gue dong..."

"Gampang soal itu mah,kapan coba gue perhitungan soal nraktir sama elu,apalagi hari ini gue menang banyak...dapet tips gedhe. Pastilah gue inget elu. Tapi kalo di lihat dari raut wajahnya tadi sesaat setelah dia duduk di dalam,sepertinya dia sedang dalam masalah..." ucap Nana.

"Iih sok tau luuu..."

"Ehh beneran...itulah makanya gue tadi langsung berinisiatif menawarkan diri untuk menemani,tapi ditolaknya dengan sopan sambil ngasih ini ni..."

"Heran ya...kalo dia sedang sedih dan ingin menyendiri,kenapa malah datang ke tempat ini. Di sini kan tempatnya orang hepi-hepi...memang sih banyak orang yang bermasalah datang ke sini,tapi biasanya tanpa ditawari pasti mereka justru minta kita menemani...jadi penasaran,seperti apa sih orangnya..."

"Tunggu aja,tar kalo ada pesanan lagi dari dia,elu deh yang nganterin..."

"Siaaap...Eh tapi apa mungkin ya dia habis di pecat sama bossnya,soalnya biarpun sudah menjelang sore tapi ini kan masih jam kerja,masak dia udah keluyuran di tempat kaya gini. Lagi pula kalo emang kata lu dia ganteng,nggak mungkin kan kalo dia saat ini sedang patah hati karna diputusin cewek,mosok ganteng-ganteng diputusin...he he he..."

"He he he...iya juga ya..Tapi kalo dia habis di pecat,ngapain dia ngasih tips segini gedhenya,kan duitnya bisa di simpen...Emm,aku rasa justru bisa jadi dia habis mergokin pacarnya selingkuh..."

"Emmm...bener juga sih...Aah tapi ngomong-ngomong ngapain sih kita malah ngebahas masalah orang lain...kerja kerja kerja...ketahuan boss kita sendiri,salah-salah malah bisa yang nantinya kena pecat..."

"Ha ha ha...ya ya ya...masuk akal tu omongan lu..."

Nana dan Susan pun akhirnya melanjutkan pekerjaan mereka.

Hari sudah senja,Hans terbangun dari tidurnya karna dikejutkan oleh bunyi ponselnya. Matanya menyapu sekeliling,Hans sedikit terkejut karna rupanya dia masih berada di private room Rainbow cafe tempat dia minum tadi. Dia ketiduran...

'Drrttt...drrrttt...'

Hans memperhatikan layar ponselnya...'ALEX',dengan badan sedikit lemas,Hans mengusap ponsel untuk menerima telpon.

📞 "Hmm hallo..."

📞 "Boss lu dimana? Kok suara lu kayak orang bangun tidur?" tanya Alex penuh selidik

📞 "Sial...aku ketiduran di Rainbow cafe...Jam berapa ini?"

📞 "Ini sudah mau maghrib..."

📞 "What? Padahal aku di sini udah dari jam 2 tadi...gila,kok nggak ada yang bangunin aku ya...?"

📞 "Ha ha ha...Heh bos,lu kan ada di private room,siapa juga yang berani bangunin elu...Pantesan aja gue pencet bell apartemen lu berkali-kali nggak ada yang bukain pintu..."

📞 "Emang kamu mo apa?"

📞 "Mo numpang nginep..."

📞 "Mang kenapa apartemenmu? Jangan bilang kamu di usir sama Tiara ya?"

📞 "Sembarangan...! Mana bisa dia usir suami teristimewa seperti gue...he he he...Di rumah ada teman-teman Sila yang lagi belajar kelompok,sambil bikin tugas akhir. Tiara ma Alika udah di jemput mama sama papa sore tadi. Gue tadi mo bilang di kantor lupa gara-gara ada si nenek lampir..."

📞 "Kalo Tiara sama Alika nginep di rumah mertuamu,kenapa kamu nggak ikut nginep di sana?"

📞 "Terus yang jagain Sila siapa? Tar kalo terjadi apa-apa sama Sila gimana?"

📞 "Sila udah gedhe...bukan anak-anak lagi..."

📞 "Iya tapi gue sebagai kakak yang baik selalu khawatir jika jauh dari Sila,lu tau kan jika gue dan Sila sudah lama yatim piatu..."

📞 "Huuh...bawa-bawa itu lagi...iya deh iya..."

📞 "Na gitu dong,ngomong kek dari tadi kan beres...lu pulang jam berapa?"

📞 "Bentar lagi...palaku masih pusing ni..."

📞 "Lu kebanyakan minum ya...?"

📞 "Iya kali...aku nggak inget udah minum berapa gelas..."

📞 "Cari masalah aja sih lu...Seumur-umur,lu kan nggak pernah kuat minum?"

📞 "Padahal tadi aku sudah milih minuman yang kadar alkoholnya paling rendah...Sss...tapi kok palaku pusing banget..."

📞 "Belagu sih...Lu bisa pulang sendiri nggak? Apa perlu gue jemput?"

📞 "Nggak usah,makasih...gue bisa pulang sendiri?"

📞 "Yakin?"

📞 "Iya..." jawab Hans yang masih terus memijit-mijit keningnya.

📞 "Oke...kalo lu nggak butuh bantuan gue,gue mo ke rumah mertua gue dulu ya...tar jam 9 ato jam 10,gue temenin lu di apartemen lu..."

📞 "Sok tau,aku nggak butuh temen,bilang aja kamu yang mo numpang di apartemenku..."

📞 "Iye...iye...lu bossnya jadi terserah ape kate lu aja deh...Udah dulu ya...kalo lu butuh bantuan,tar telpon gue ya boss..."

📞 "Hmm..."

Hans memasukkan ponsel di saku jasnya,merapikan penampilannya lalu dengan sedikit terhuyung dia berjalan menuju kasir.

"Bill..." pinta Hans.

"Ini tuan..." ucap Nana sambil melirik ke arah Susan yang duduk disampingnya.

Hans mengeluarkan dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan.

"Uangnya kebanyakan tuan...ini kembaliannya tuan..."

"Ambil aja..."

"Tapi..."

Hans ngeloyor pergi tanpa mendengarkan ucapan Nana.

"Gila,orang kaya mah segitu gampangnya ya membelanjakan uangnya. Jelas-jelas uangnya lebih,di kasih kembalian malah ngeloyor pergi..." gerutu Nana.

"Emang lebihnya berapa?" tanya Susan

"Seratus tuju puluh ribu...lumayan banyak kan?" ucap Nana sambil memperlihatkan copy bill dan uang kembaliannya.

"Itu berarti rejeki lu bagus tuh hari ini...syukuri aja kaleee..."

"Iya sih,tapi gue kan tadi udah di kasih tips besar sama dia,mosok sekarang di kasih lagi..."

"Jadi itu cowok ganteng yang lu bilang tadi?" tanya Susan terkejut.

"Iya...kapan tadi waktu dia datang,gue dah kasih kode sama elu? Lu nggak nangkep kode gue?"

"Nangkep sih,cuman gue kira lu hanya kasih tau kalo ada cowok cakep doang...Gue nggak ngeh kalo kode lu ngasih tau jika cowok ganteng tadi yang ngasih lu tips besar...he he he..."

"Huu...dasar oon..."

"Ya maaf...tapi tar pulang kerja lu jadi traktir gue kan?"

"Jadi dong...lu bebas mo makan apa,asal makanan yang biasa kita makan,bukan makanan di resto mahal..."

"Iye...iye...gue mah tau kelas kite dimane...ha ha ha..."

Kedua sahabat itu tertawa lepas lalu kembali mengerjakan tugasnya kembali. Terkadang memang sedikit rejeki menurut kita,akan menjadi anugrah terbesar bagi sebagian orang.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Terimakasih masih setia membaca karya-karya Author...

Jangan lupa tinggalkan jejakmu dengan memberi like,komen,gift N votenya yaaa...🙏🙏🙏

Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!