Kegalauan Damar

"Dia jahat Sil...dia ba*******n...hiks hiks hiks...Gue tolong dia Sil,dia hampir jatuh malam itu...tapi...tapi kenapa dia justru merenggut kesucian gue...hiks hiks hiks...Gue salah apa sama dia Sil...kenapa dia jahatin gue...hiks hiks hiks...Gue benci dia...gue nggak mau ketemu dia lagi...gue nggak mau melihat cowok br*******k itu lagi...hiks hiks hiks..."

"Iya...iya...gue tau..."

Sila memeluk tubuh Dira,membiarkan Dira puas menangis dalam pelukannya. Selang beberapa saat kemudian setelah tangis Dira mereda,dengan penuh kasih Sila pun pelan-pelan melepas pelukannya. Kemudian Sila membimbing Dira yang lemas karna habis menangis histeris ke tempat tidurnya.

"Sila...lu masih sahabat gue kan? Lu akan bela gue kan? Lu nggak akan bantuin dia kan?"

"Iya...gue masih sahabat lu dan akan selamanya jadi sahabat lu.Gue juga nggak akan bantu Kak Hans. Sekarang lu istirahat dulu,tar kalo lu mo pulang ke rumah lu,biar gue anter ya...Tidurlah dulu yang tenang,gue temenin lu di sini ya..." bisik Sila di telinga Dira sambil menghapus sisa air mata di pipi Dira.

Dira mengangguk patuh dan mulai memejamkan matanya,sementara Sila sehabis menyelimuti Dira pun duduk di atas karpet sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar Dira. Sila menitikkan air mata sambil memandang wajah Dira dari tempat dia duduk. Sila ikut merasa sedih melihat Dira yang benar-benar terpuruk dan terlihat frustasi. Apalagi kemarin ketika Dira habis mengalami peristiwa itu,Sila merasa sangat menyesal karna dia tidak berada disamping Dira. Hal inilah yang membuat Sila kini merasa bersalah,karna selama ini Dira selalu ada di saat dia mengalami kesulitan.

Tiba-tiba Sila ingat bahwa dia harus mengirimkan rekaman obrolannya bersama Dira tadi kepada Hans. Sila pun segera mengirimkan rekaman itu.

📤 "Kak...ini rekaman obrolanku dengan Dira tadi..."

📥 "Terimakasih...dia sedang apa sekarang?"

📤 "Tidur setelah dia kelelahan menangis..."

📥 "Sil...bisa kamu ambilkan fotonya saat ini untukku? Please..."

📤 "Hmm..."

📤 "Tuh...kakak dah puas?"

📥 "Thank you...Tolong jaga dia ya..."

'Hmm...cantik...bahkan ketika dia tidur pun,dia terlihat sangat cantik...' gumam Hans dalam hati.

📤 "Itu sudah pasti,Sila akan selalu menjaga Dira dari semuanya,termasuk dari kakak jika kakak mau menyakiti dia lagi..."

📥 "Itu tidak akan pernah terjadi. Cukup sekali saja aku menyakiti dia...selanjutnya aku akan membahagiakan dia untuk selama-lamanya..."

📤 "Tapi sepertinya itikad baik kakak akan sulit terwujud karna Dira kini sangat membenci kakak. Butuh usaha keras untuk meluluhkan hatinya dan maaf...aku sudah tidak bisa membantu kakak lagi. So...berusahalah sendiri..."

📥 "Kenapa begitu Sila?"

📤 "Karna Sila sahabat Dira...Sila nggak mau mengecewakan Dira karna kalau sampai dia tau Sila membantu kakak,dia pasti akan marah besar. Jadi sebaiknya cukup sekian saja dan terimakasih...😆😆😆"

📥 "Oh...oke,aku mengerti...Terimakasih sekali lagi..."

📤 "Sama-sama kak..."

Sila cepat-cepat menghapus chat dari Hans di ponselnya. Dia tidak mau ambil resiko jika nanti tanpa dia tau,Dira membuka-buka ponselnya.

🌹🌹🌹

Sementara itu di luar kamar Dira...Angel menuruni tangga dengan langkah yang berhati-hati,seolah langkahnya tidak ingin di dengar oleh semut sekalipun.

"Lho kok cepet,Mbak Angel sudah jadi ketemu Mbak Dira?" tanya Agni.

"Sst...Kak Dira tadi sedang ngobrol sama Kak Sila terus habis itu dia tidur,ya udah gue turun aja..." jawab Angel.

"Ooo...ada pesan buat Mbak Dira mungkin? Nanti saya sampaikan..."

"Nggak usah...pesan buat lu aja,jangan bilang Kak Dira kalo gue ke sini..."

"Lho kok gitu...emangnya kenapa...?"

"Satu lagi pesan buat elu...diam dan nggak usah kepo...lu kan cuma karyawan di sini,jadi kalo lu masih pingin kerja di sini lebih baik turuti saja perintah gue...ngerti?"

"Iya mbak..."

" Bagus..."

'Huuh sombong amat,wajah sih boleh cantik tapi sifatnya sombong dan licik...Lagian siapa dia berani ngelarang-ngelarang aku,toko ini kan bukan punyanya tapi punya Mbak Dira...huuh menyebalkan...' gerutu Agni.

Angel melenggang keluar dari toko kakaknya,dengan senyum kemenangan dia pun segera menuju apartemen Damar karna dia kini sudah mempunyai bukti bahwa kakaknya sudah tidak suci lagi. Dengan begitu dia bisa mendesak Damar untuk memutuskan hubungan dengan kakaknya. Sehingga Damar akan menjadi miliknya seutuhnya...

Mobil Toyota Yaris warna merah milik Angel sudah terparkir di Apartemen Nusa Indah Permai.

'Ting tong...ting tong...'

"Sayaaang buka pintu dong..." teriak Angel membuat orang lewat pun melirik nggak suka.

Tak lama pun pintu terbuka...

"Sabar dikit kenapa sih,aku baru mandi tau..." Damar menowel hidung mancung Angel.

"He he he...'cup'...hmmm...pantesan ganteng dan wangi..." ucap Angel menggoda sambil melepas ikatan rambutnya hingga rambut panjangnya yang indah itu terurai. Sejurus kemudian Angel pun melepas lalu melempar blazer dan tas kecilnya ke sofa.

Melihat penampilan Angel,naluri kelaki-lakian Damar langsung terpancing. Damar yang masih memakai kimono karna baru selesai mandi pun langsung menarik Anggel yang kini hanya memakai tanktop,menggendong Angel ala bridal style dan membawa Angel yang terus tersenyum menggoda ke kamarnya.

"Kamu nakal ya...masih ABG tapi paling pinter ngegoda dan nyenengin pacar...emmmhhh..." ucap Damar yang langsung me*******t habis bibir Angel.

Angel pun dengan nakalnya menggoda dan mengimbangi permainan Damar,membuat Damar semakin bersemangat menberikan sentuhan-sentuhan dan gigitan-gigitan pada Angel di daerah-daerah sensitif kesukaan Damar. Keduanya pun semakin menggila,*******-******* Angel pun terdengar jelas sambil berulang kali menyebut nama Damar. Di kamar yang sengaja di desain dengan kedap suara,membuat perbuatan mesum keduanya terasa sempurna bagi Damar dan Angel.

Entah sudah berapa kali mereka melakukan itu,yang pasti menjelang sore,mereka berdua baru terbangun dari tidurnya.

"Sayaaang...kamu dimanaaa...?" teriak Angel ketika mengetahui Damar sudah tidak ada disisinya tapi pintu kamar Damar terbuka.

"Apa sih teriak-teriak...aku baru selesai bikin jus alpukat kesukaanmu ni..." ucap Damar sambil memberikan segelas jus alpukat dingin lengkap dengan susu coklat dan serutan coklat di atasnya.

"Ini kamu sendiri yang bikin? Serius...? Terimakasih ya sayang..." kata Angel dengan mata berbinar bahagia.

Damar mengangguk sambil tersenyum,tangannya membelai lembut rambut Angel,membuat Angel semakin merasa sangat disayangi.

"Minumlah...habis itu terus mandi,aku tunggu di luar ya..." Angel mengangguk bahagia.

Damar duduk dengan perasaan galau...satu sisi,dia masih sangat mencintai Dira...karna sudah sejak SMA mereka bersama. Tapi di sisi lain kini dia mulai menyayangi Angel adik Dira. Bersama Angel,Damar bisa menyalurkan naluri kelaki-lakiannya yang selama ini tidak pernah diberikan oleh Dira. Awalnya dia hanya iseng menggoda Angel tapi lama-lama dia mulai terjebak oleh keisengannya itu. Angel benar-benar mencintainya dan Angel yang begitu pandai memanjakan Damar,kini seolah menjadi candu bagi Damar yang tak bisa dia lepaskan begitu saja. Tapi dia tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Dira mengetahuinya...dia pun tak sanggup kehilangan satu-satunya wanita yang sangat dicintainya.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Semoga Angel hamil tapi Damar gak mau tanggung jawab,Biar tau rasa dia..🙄

2023-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!