Alex masuk diikuti oleh Jesica.
"Siang boss..." sapa Alex.
"Hmm...duduklah..." jawab Hans seperti biasanya.
"Ribet amat sih prosedur bertemu denganmu Hans...Kenapa juga harus nunggu curut satu ini baru bisa masuk,apa salahnya coba jika pertemuan kali ini hanya kita berdua. Bukankah biasanya kau juga sering metting hanya berdua saja jika sedang metting dengan Laura?Ini kan pertemuan bisnis..." omel Jesica panjang lebar.
"Enak aja lu ngatain gue curut...Hans itu nggak mau berdua denganmu hanya karna ngehindarin fitnah dan ngehindarin modusmu...Lagian gue kan asistennya,jadi wajar dong gue ada di sini. Di tambah lagi Hans itu nggak mau kalo nanti sampai calon istrinya tau dan salah faham...Dan setahuku,Hans tidak pernah metting berdua saja dengan seorang perempuan,sepertinya Laura memberikan info yang salah" ucap Alex sengaja dilebih-lebihin.
"Ca...calon istri...?"
"Iya..."
"Heeh...kamu pasti bohong..."
"Nggak percaya ya sudah..." jawab Alex cuek.
"Hans aku butuh penjelasan...apakah...apakah yang dikatakan Alex itu benar?" tanya Jesica penasaran. Walaupun kini dia sudah mempunyai suami seorang ceo juga,tapi dia masih tidak rela Hans jatuh pada wanita lain.
FLASHBACK ON
"Hans...tolonglah ngertiin aku,aku sebenarnya juga nggak mau menikah dengan Tuan Hendrik,tapi aku terpaksa. Ayahku mempunyai hutang yang sangat besar pada Tuan Hendrik dan Tuan Hendrik pun mau melunaskan hutang ayahku asal aku menikah dengannya..." jelas Jesica satu ketika.
"Jangan tinggalin aku Jes,aku butuh kamu...coba sebutkan saja berapa jumlah hutang ayahmu. Walaupun saat ini aku belum menjadi seorang ceo tapi setidaknya aku adalah kandidat satu-satunya untuk menjadi seorang ceo di multi perusahaan yang saat ini di pegang oleh kakekku. Untuk itu,aku akan meminta kakekku untuk melunasi hutang-hutang ayahmu...yang penting kamu jangan menikah dengan laki-laki tua yang penyakitan itu..." pinta Hans setengah memohon.
'Maaf Hans...aku memang sangat mencintaimu. Tapi bagiku,menikah dengan Tuan Hendrik bukan hanya karna membuat hutang ayahku lunas,tapi yang terpenting juga bisa mewujudkan cita-citaku untuk menjadi seorang wanita yang kaya raya...Aku bosan menjadi anak seorang karyawan kecil di sebuah pabrik yang besar. Dan kalau untuk mewujudkan cita-citaku itu mengharuskan aku menikah dengan seorang ceo tua dan penyakitan,apa salahnya. Mungkin ini jusru bagus kan karna dengan keadaan Tuan Hendrik yang penyakitan akan membuat dia cepat meninggal,dengan begitu aku akan menjadi pewaris seluruh kekayaan Tuan Hendrik. Sementara jika aku menunggu Hans menjadi ceo,pasti akan butuh waktu lama lagi karna harus menunggu sampai kakeknya meninggal dulu...huuh melelahkan' ucap Jesica dalam hati.
Ya...Jesica dan Hans memang pernah menjadi sepasang kekasih. Namun itu dulu,sebelum Hans menjabat sebagai seorang ceo seperti sekarang. Mereka menjalin kasih sejak mereka duduk di bangku SMA hingga mereka selesai kuliah,Alex adalah saksi dari semua kisah cinta mereka karna memang mereka bertiga dulunya bersahabat. Dan ketika harta dan kekayaan membutakan Jesica,maka Jesica kemudian memutuskan untuk meninggalkan Hans karna godaan harta dan kekayaan Tuan Hendrik,rekan bisnis kakek Hans yang sekarang menjadi rekan bisnisnya.
FLASHBACK OFF
"Hans,katakan bahwa apa yang dikatakan Alex itu bohong...Hans jangan diam saja..." pinta Jesica.
"Menurutmu,apa untungnya Alex berbohong padamu? Lagi pula kamu harus ingat jika status kamu saat ini sebagai Nyonya Hendrik Sasmita,istri seorang ceo hebat dari PT. Mitra Jaya. Dan hari ini kamu datang seharusnya kan untuk membicarakan bisnis,bukan untuk menginterogasi masalah pribadiku..." ucap Hans tegas.
"Hans..."
"Lex...kau tangani kerjasama ini,aku malas melanjutkan metting ini..."
"Siap boss...Jes,ayo kita bahas kerjasama ini..."
Hans pun berdiri dan melangkah menuju pintu ruangannya.
"Hans tunggu..." cegah Jesica sambil menarik tangan Hans agar tidak pergi.
"Sorry Jes,aku harus pergi..."
"Hans jangan begini,aku sengaja meminta menggantikan Laura untuk metting kesini,agar aku bisa bertemu denganmu... Aku merindukanmu Hans"
"Maaf Jesi...aku benar-benar harus pergi...Lagi pula kau sekarang sudah menjadi istri orang. Aku tidak mau di anggap sebagai seorang ceo yang suka mengganggu istri orang..." Hans mencoba melepas tangan Jesica yang memegang erat tangannya. Tapi ketika tangan Hans bisa terlepas,Jesica malah memeluk Hans dari belakang.
"Lex,urus Nyonya Hendrik...jika beliau tidak mau melanjutkan metting bersamamu...batalkan saja kontrak kerjasamanya...Satu lagi,mobil ku pakai...kamu pulang bawa mobil kantor saja..." titah Hans pada Alex dan dengan sigap Alex memegang kedua lengan Jesica lalu menariknya agar Hans bisa segera meninggalkan tempat itu.
"Siap boss..." jawab Alex.
"Hans...jangan begini Hans...Hans jangan pergi...aku masih ingin bicara denganmu..." Jesica meronta karna di pegang erat oleh Alex,sedangkan Hans terus melangkah tanpa memperdulikan pergi meninggalkan Alex dan Jesica diruangannya.
Hans melajukan mobil sportnya dengan kecepatan sedang,pembawaannya yang tenang terusik juga dengan kehadiran Jesica kembali. Padahal sudah tiga tahunan,semenjak Jesica menikah dengan Tuan Hendrik,dia tidak pernah bertemu lagi.
Awalnya tadi saat mendengar Desi sekertarisnya menyebutkan nama Ibu Jesica dari PT. Mitra Jaya,Hans kurang 'ngeh' karna PT. Mitra Jaya biasanya mengutus Laura untuk metting bersamanya. Sesaat setelah dia sadar yang disebut Desi adalah nama Jesica dan bukan Laura,maka Hans pun mengutus Desi mencari Alex untuk menemani.
Hans terus melajukan mobil tanpa tujuan,dalam pikirannya hanya ingin pergi sejauh mungkin agar tidak melihat Jesica lagi. Hans tidak pernah bisa memungkiri bahwa dia memang sangat mencintai Jesica. Waktu tiga tahun masih belum bisa menghapus rasa sakit dihatinya.
Setelah celingukan mencari tempat istirahat,akhirnya dia menemukan tempat yang diinginkannya.
'Rainbow Billyard and Cafe'
'Akh,seperti baru kali ini aku lihat ada tempat ini...sepertinya tempat baru...' gumamnya sambil mengamati sekeliling untuk memarkir mobilnya.
Selesai memarkir mobilnya,dia pun masuk ke tempat itu. Tempat nongkrong bagi orang-orang kalangan menengah ke atas itu lumayan menarik,dekorasi ruang yang keren membuat pengunjung merasa nyaman. Makanya hari masih siang pun pengunjungnya sudah tampak ramai.
"Selamat siang tuan...mau main billyard langsung,mau rileks minum atau mau makan siang dulu mungkin?" tanya seorang cewek yang berpakaian sexy.
"Saya mau minum saja..."
"Private room or common room?"
"Private room"
"Oke,mari saya antar..."
Hans pun mengikuti cewek itu menuju tempat yang diinginkannya.
"Mari silahkan masuk..." Hans langsung masuk dan duduk di sofa yang nyaman.
"Maaf tuan,ini daftar menunya silahkan di pilih..."
Hans memesan sebotol minuman beralkohol paling rendah,karna sebenarnya dia tidak terbiasa dengan minuman seperti ini. Hans hanya minum sesekali dan itupun tidak banyak,biasanya hanya untuk menghormati para koleganya.
"Pesanan anda tuan..."
"Terimakasih..."
"Maaf tuan,apa tuan butuh saya temani?"
"Tidak...terimakasih,saya sedang ingin sendiri...ini untukmu"
Hans tau apa yang akan ditawarkan oleh cewek itu kalau dia mau ditemani,makanya dia lebih baik memberikan cewek itu tips yang lumayan agar cewek itu segera pergi. Hans benar-benar ingin sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
In Gusman
Terimakasih...
InsyaAlloh aku akan mampir di karyamu...
Semangat bersama buat kita
2021-12-04
2