Putus

Damar mengambil sebatang rokok,menyulutnya dan mulai menikmatinya. Pikirannya semakin resah setelah menerima pesan dari Dira yang meminta putus darinya.

📥 "Damar,maaf baru membalas pesanmu..."

📤 "Kamu kemana saja? Ponselmu tidak dapat dihubungi,bikin cemas saja..."

📤 "Sayang,aku kangen kamu..."

📥 "Maaf...aku pergi tanpa memberi tau kamu,saat itu aku sedang butuh waktu untuk sendiri...Ada banyak hal yang harus aku renungkan dan aku pertimbangkan,termasuk tentang hubungan kita."

📤 "Sayang,apa maksudmu? Bukankah selama ini selalu ada aku tempatmu berkeluh kesah? Jadi untuk apa kamu harus menyendiri?

📤 "Eeeh tunggu,ini benar kamu kan?"

📥 "Iya..."

📤 "Tapi kenapa terasa berbeda...ada apa denganmu sayang? Gaya bahasamu dan gaya tulisanmu tidak seperti biasanya...kamu marah padaku? Aku bikin salah apa padamu...?

📥 "Tidak...kamu tidak pernah bikin salah."

📤 "Lalu apa maksudnya dengan merenungkan dan mempertimbangkan hubungan kita? Sayang,kamu dimana sekarang...lebih baik kita ketemu langsung,kita butuh bicara berdua dan memecahkan masalah ini dengan kepala dingin..."

📥 "Aku rasa kita tidak perlu bertemu,karna tidak ada lagi yang harus kita bicarakan..."

Damar menekan tombol panggilan tapi selalu diputus oleh Dira.

📤 "Sayang please angkat telponku..."

📥 "Untuk apa? Damar,aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa saat ini aku sedang ingin fokus menyelesaikan skripsiku,agar aku bisa cepet lulus dan wisuda. Untuk itu aku ingin menyudahi hubungan kita cukup sampai di sini saja."

📤 "What? Non sense...alasanmu itu sangat tidak masuk akal. Katakan apa yang sebenarnya telah terjadi sayang..."

📥 "Maaf Damar...ini sudah menjadi keputusanku...Terimakasih karna selama ini kamu telah dengan sabar berada disisiku,walaupan ada banyak hal yang tidak bisa ku berikan padamu..."

📤 "Dira...Sayang...Aku tidak bisa terima keputusan sepihakmu,aku mencintaimu Dira...Aku tidak ingin kehilanganmu,aku tidak mau hubungan kita berakhir seperti ini..."

📤 "Dira...Sayang..."

📤 "Please Dira...jangan giniin aku"

📤 "Dira...Sayang..."

📤 "Please..."

Dira tidak lagi membalas pesan Damar,bahkan ketika Damar menelpon pun selalu dialihkan,hingga akhirnya nomer ponsel Dira tidak aktif karna dimatikan.

'Huuh...br*******k...Ada apa dengan Dira? Apa jangan-jangan Dira sudah tau tentang hubunganku dengan Angel? Apa Angel sudah memberitahukan yang sebenarnya pada Dira? Haaah...' Damar melempar ponselnya ke atas tempat tidurnya.

Damar

Sementara Angel yang dari pagi datang ke apartemen Damar dengan tujuan ingin memperdengarkan rekaman percakapan antara Dira dengan sahabatnya Sila,malah jadi lupa karna terlena dengan adegan panasnya bersama Damar. Padahal dia ingin melihat reaksi Damar jika mendengar percakapan itu,dengan begitu Angel akan dengan mudah menuntut Damar untuk memutuskan hubungannya dengan kakak tirinya. Dan pada akhirnya dia akan memiliki Damar seutuhnya.

'Akh sial...gue tadi malah jadi lupa ngasih tau soal rekaman ini. Padahal gue pingin tau wajah kebencian Damar pada Kak Dira jika mendengar obrolan dalam rekaman ini...Hufh...dasar pelupa,sekarang gue jadi terpaksa harus menunggu hingga besok pagi deh. Soalnya kalo gue kirim lewat pesan,rasanya bakal kurang seru...he he he...'gumam Angel dalam hati.

'O iya,rekaman ini kan juga bisa aku pake ngancem Kak Dira buat mutusin Damar. Jadi jika Kak Dira nggak mau mutusin Damar,akan aku berikan rekaman ini ke papi,biar papi marah dan dia di usir dari rumah,biar dia juga di coret sebagai pewaris keluarga...he he he..." gumam Angel lagi dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.

🌹🌹🌹

"Jadi...lu ganti nomer kontak lu?" tanya Sila setelah Dira mematikan ponselnya.

"Iya..." jawab Dira lirih kemudian terdiam.

"Kenapa...? Lu masih berat nglepasin dia? Lu masih punya rasa sedih buat dia? Lu...nggak nyesel kan mutusin dia?" tanya Sila. Dira menggelengkan kepalanya.

"So...?"

"Dia cinta pertama gue Sil...Selama ini selain lu,dia orang yang paling ngertiin gue dan selalu ada di saat gue butuh seseorang di samping gue..."

"Lalu...?"

"Akh...apa salah jika gue punya rasa sedih waktu mengatakan putus padanya? Tujuh tahun lebih kami bersama Sila...gue nggak bisa bo'ong dan nggak bisa merasa baik-baik saja ketika gue berpisah dengannya...manusiawi kan jika gue punya rasa kehilangan juga"

"Iya sih...Tapi dia sudah mengkhianati lu Dira...dan itu dengan adik lu sendiri. Bahkan dia juga sudah berbuat zina dengan adik lu... Dia cowok kotor Dira...dia cowok br*******k... Lu nggak pantas bersanding dengannya...lu sadar nggak sih?"

"Lalu apa bedanya dengan gue sekarang? Gue juga kotor Sil...itu berarti gue juga cewek br********k kan..." ucap Dira dengan nada sinis,seolah masih ada sedikit pembelaan untuk Damar.

"Tentu saja berbeda...tapi sudahlah,gue nggak mau berdebat masalah itu lagi...kita tidak perlu membahas soal itu lagi. Yang terpenting sekarang adalah langkah lu selanjutnya. Lu harus memantapkan hati dan semangat untuk membuka lembaran baru. Relakan Damar untuk adik lu...dia bukan cowok yang terbaik buat lu..."

"Iya..."

"O iya...ngomong-ngomong jam berapa nih Dir?"

"Jam 9...memang kenapa?"

"Laper..."

"What? Katanya lu diet? Tadi kan sudah makan apel sebagai pengganti makan malam lu?"

"Iya...tapi berdebat dengan lu jadi laper...kita keluar yuk cari makan? Sambil menikmati udara malam yang segar,sekalian cari hiburan dan membuang penat...Mulai sekarang nggak ada nangis-nangis lagi...nggak ada melow-melow lagi...Harus kuat...harus semangaaat..." ucap Sila berapi-api demi menyemangati sahabatnya.

Dira tertawa melihat tingkah Sila...Dira pun kemudian mengambil tas miliknya yang tadi di bawa Sila karna kemarin tertinggal di apartemen Sila. Dira bermaksud mengambil dompet ditasnya tapi dia lupa,jika dompetnya telah hilang 3 hari yang lalu saat dia pergi ke apartemen Sila.

"Akh...gue lupa...!" ucap Dira sambil menepuk jidatnya sendiri.

"Kenapa?"

"Dompet gue Sil...dompet gue kan ilang dari 3 hari yang lalu..."

"O iya...waktu pagi-pagi lu ke apartemen gue kan?"

"Iya..."

"Udah nggak usah kuatir...gue traktir deh...kita makan sate Cak Gendut yuk...kangen gue ma satenya..."

"Iya...masalahnya tu bukan diduitnya,tapi kartu-kartu yang ada didalamnya itu...ada SIM,KTP,ATM,kartu kredit dan kartu-kartu member gue semua ada di situ. Masih untung kartu mahasiswa gue tertinggal di tas,kalo enggak besok gue nggak bisa ke perpus dong..."

"Ya udah ayo makan dulu aja deh...berdo'a aja semoga ada orang baik yang nemuin...syukur-syukur ganteng,jadi kan bisa sekalian kenalan...he he he..."

"Huu...elu tuh cowok aja yang dipikirin...Doni mo lu kemanain? O iya,kalo sampe besok nggak ada yang nemuin tu dompet,pulang kampus temenin gue lapor polisi ya...?"

"Iya...iya..." jawab Sila sambil tangannya sibuk menulis pesan pada seseorang.

"Heeh sakuin dulu ngapa tu ponsel,jalan sambil chatingan...emang lu lagi chatingan ma siapa sih?" Dira melongok ke layar ponsel Sila tapi dengan cepat Sila menutupinya.

"Idiih...bawaannya kepo..." ucap Sila yang kemudian cepat-cepat mematikan ponselnya.

"Huuh dasar pelit..." ucap Dira sambil hendak memukul lengan Sila.

"Yeee...biarin...dasar miss kepo...week..." ledek Sila sambil berlari menghindar.

"Awas lu Sil...! Sila jangan lari dong...capek ni..."

"Janji nggak mukul?"

"Iya janji...tadi kan cuma bercanda kalii..."

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Beda mya DIA SENGAJA TAPI KAMU GAK SENGAJA, Karena bukan keinginan kamu ogeb..

2023-08-19

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa Dira gak ngomong jujur aja ttg dia mengetahui hubungan Damar dgn Angel,,Ntar Damar akan membalikkan fakta saat tau kamu dgn Hans, Nego si Dira mah..🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia Dira
2 Awal Pertemuan
3 Keluarga
4 Persahabatan
5 Cerita Masa Lalu
6 Rainbow Billyard and Cafe
7 Malapetaka
8 Penghianatan
9 Dira Dimana
10 Berkunjung Ke Makam
11 Ternyata Dia
12 Agni
13 Bertemu Sila
14 Kegalauan Damar
15 Putus
16 Cemburu
17 Kenapa dia lagi
18 Mengejar Dira
19 Memar
20 Oh Papa
21 Sehari Bersama Papa
22 Tak Sengaja Bertemu
23 Transferan
24 Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25 Sikap Yang Mulai Melunak
26 Menjenguk Papa
27 Pengakuan Hans
28 Permohonan Hans
29 Dendam Damar
30 Insiden Kedua
31 Salah Faham
32 Di Kantor Polisi
33 Penolakan Dira
34 Ternyata Kakek
35 Akhir Dari Persaingan
36 Kemurahan Hati Dira
37 Terjawab Sudah
38 Senasib
39 Menanti Jawaban
40 Masak Dan Makan Bersama
41 Draf Perjanjian
42 Hanna
43 Tamunya Cewek Apa Cowok
44 Makan Siang
45 Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46 Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47 Pernikahan Rahasia
48 Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49 Aditya
50 Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51 Gara-gara Mati Lampu
52 Dinas Ke Luar Negeri
53 Telepon
54 Terbongkar
55 Teryata Sila Sedang Patah Hati
56 Dira Pingsan
57 Dira Hamil
58 Rencana Jessica
59 Fitnah
60 Tuduhan
61 Wisuda
62 Surprise
63 Datang Untuk Kecewa
64 Mengurai Kebenaran
65 Babak Baru
66 Tempat Tinggal Baru
67 Mencari Petunjuk
68 Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69 Penyesalan Hans
70 Persalinan Dira
71 Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72 Keputusan Dira
73 Ungkapan Haris
74 KKN
75 Bertemu Dengan Hanna
76 Pertemuan Hans Dengan Hara
77 Bertemu Hans
78 Pertemuan Haris dengan Hans
79 Bersatu Kembali
80 Kekuatan Cinta
81 Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82 Para Penggibah
83 Bertemu Jessica Lagi
84 Kembali Ke Ibukota
85 Kesalahpahaman Kecil
86 Telpon Dari Dokter Haris
87 Sarapan Bersama
88 Bertemu Damar
89 Kecurigaan Alex
90 Pelan Pelan Beraksi
91 Jebakan Jessica
92 Masakan Papa
93 Dress Kenangan
94 Dia Bukan Istri Saya
95 Jessica Terjebak
96 Curhatan Dira
97 Masih Piknik di Pantai
98 Kambing Guling
99 Kedatangan Hanna
100 Dira Positif Hamil Lagi
101 Janji Cerita
102 Nggak Mau Adik Ileran
103 Felisha
104 Adik Ipar
105 Jessica Bertobat
106 Dira Keguguran
107 Kepulangan Dira
108 Mencari Keadilan
109 Penculikan Felisha
110 Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111 Kewalahan Menghadapi Hara
112 Cemburu Nggak Jelas
113 Positif Lagi
114 Kado
115 Pesta Nasi Kebuli
116 Amarah Dira
117 Selamat Ulang Tahun Dira
118 Kedatangan Angel
119 Kado Dari Damar
120 Karena Kartu Ucapan
121 Dia Suami Saya
122 Cinta Posesif Hans dan Dira
123 Tak Bolehkah Aku Curiga
124 Penjelasan Hans
125 Maaf
126 Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Dunia Dira
2
Awal Pertemuan
3
Keluarga
4
Persahabatan
5
Cerita Masa Lalu
6
Rainbow Billyard and Cafe
7
Malapetaka
8
Penghianatan
9
Dira Dimana
10
Berkunjung Ke Makam
11
Ternyata Dia
12
Agni
13
Bertemu Sila
14
Kegalauan Damar
15
Putus
16
Cemburu
17
Kenapa dia lagi
18
Mengejar Dira
19
Memar
20
Oh Papa
21
Sehari Bersama Papa
22
Tak Sengaja Bertemu
23
Transferan
24
Pertengkaran Di Rumah Prasetya
25
Sikap Yang Mulai Melunak
26
Menjenguk Papa
27
Pengakuan Hans
28
Permohonan Hans
29
Dendam Damar
30
Insiden Kedua
31
Salah Faham
32
Di Kantor Polisi
33
Penolakan Dira
34
Ternyata Kakek
35
Akhir Dari Persaingan
36
Kemurahan Hati Dira
37
Terjawab Sudah
38
Senasib
39
Menanti Jawaban
40
Masak Dan Makan Bersama
41
Draf Perjanjian
42
Hanna
43
Tamunya Cewek Apa Cowok
44
Makan Siang
45
Kenapa Selalu Aku Yang Salah
46
Cukup Aku Saja Yang Mencintaimu
47
Pernikahan Rahasia
48
Perlakukan Dia Seperti Yang Seharusnya
49
Aditya
50
Belajar Menjadi Istri Yang Sholehah
51
Gara-gara Mati Lampu
52
Dinas Ke Luar Negeri
53
Telepon
54
Terbongkar
55
Teryata Sila Sedang Patah Hati
56
Dira Pingsan
57
Dira Hamil
58
Rencana Jessica
59
Fitnah
60
Tuduhan
61
Wisuda
62
Surprise
63
Datang Untuk Kecewa
64
Mengurai Kebenaran
65
Babak Baru
66
Tempat Tinggal Baru
67
Mencari Petunjuk
68
Perkenalkan Dengan Dokter Haris
69
Penyesalan Hans
70
Persalinan Dira
71
Akhirnya Dira Sadar Dari Koma
72
Keputusan Dira
73
Ungkapan Haris
74
KKN
75
Bertemu Dengan Hanna
76
Pertemuan Hans Dengan Hara
77
Bertemu Hans
78
Pertemuan Haris dengan Hans
79
Bersatu Kembali
80
Kekuatan Cinta
81
Emosi Hara Tak Seimut Emosi Dira
82
Para Penggibah
83
Bertemu Jessica Lagi
84
Kembali Ke Ibukota
85
Kesalahpahaman Kecil
86
Telpon Dari Dokter Haris
87
Sarapan Bersama
88
Bertemu Damar
89
Kecurigaan Alex
90
Pelan Pelan Beraksi
91
Jebakan Jessica
92
Masakan Papa
93
Dress Kenangan
94
Dia Bukan Istri Saya
95
Jessica Terjebak
96
Curhatan Dira
97
Masih Piknik di Pantai
98
Kambing Guling
99
Kedatangan Hanna
100
Dira Positif Hamil Lagi
101
Janji Cerita
102
Nggak Mau Adik Ileran
103
Felisha
104
Adik Ipar
105
Jessica Bertobat
106
Dira Keguguran
107
Kepulangan Dira
108
Mencari Keadilan
109
Penculikan Felisha
110
Feli Diserahkan Ke Kantor Polisi
111
Kewalahan Menghadapi Hara
112
Cemburu Nggak Jelas
113
Positif Lagi
114
Kado
115
Pesta Nasi Kebuli
116
Amarah Dira
117
Selamat Ulang Tahun Dira
118
Kedatangan Angel
119
Kado Dari Damar
120
Karena Kartu Ucapan
121
Dia Suami Saya
122
Cinta Posesif Hans dan Dira
123
Tak Bolehkah Aku Curiga
124
Penjelasan Hans
125
Maaf
126
Kedatangan Tamu Kakak Beradik
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!