"Iya Kak nggak apa-apa. Kakak udah ngasih kerjaan aja aku sudah bersyukur. Ngomong-ngomong Darren sakit apa Kak? Kok Kakak nggak pernah bilang bahwa dia mengidap suatu penyakit?"
"Hah." Kak Lusy menghela nafas.
"Dia sakit bipolar."
"Emangnya sudah bisa dideteksi gitu Kak? Kan Darren masih kecil. Katanya kalo penyakit bipolar baru bisa di deteksi kalo sudah remaja atau sudah berumur 20 tahun."
"Kata siapa? Penyakit bipolar sudah bisa dideteksi semenjak balita. Suasana hati Darren dan
Keadaan emosi Darren yang suka berubah drastis itu sudah menandakan bahwa dia mengidap penyakit itu apalagi memang Darren membawa gen turunan dari eyang buyutnya."
"Bukankah sifat anak-anak memang suka berubah drastis ya Kak?"
"Kata dokter seseorang yang mengalami bipolar keadaan hatinya bisa cepat berubah drastis antara depresi dan mania. Saat mengalami depresi, dia terlihat mengalami kesedihan yang sangat berat juga suatu hal yang biasanya dia sukai menjadi tidak disukainya bahkan terkadang dia suka mengurung dirinya di kamar.
Tapi ketika dia ada pada fase mania dia akan menjadi energik dan berapi-api, hiperaktif, serta banyak bicara. Begitulah penjelasan dokter kepada kakak waktu kami menanyakan gejala bipolar ini dan hal itu kerapkali dialami Darren. Makanya Kakak jarang membawa dia bermain sama si kembar takutnya pas lagi main tiba-tiba Darren emosi dan melampiaskan sama si kembar." Jelas kak Lusy panjang lebar.
"Jangan begitu lah Kak, Darren kan juga butuh sahabat. Kalo kakak nggak bawa dia bergaul bisa saja malah memperparah keadaannya. Aku tidak apa kok Kak kalo suatu saat ketika bermain dengan si kembar penyakit Darren tiba-tiba kambuh asalkan mereka bermain dalam pantauan ku."
"Baiklah Kalo begitu aku akan bawa Darren main sama si kembar. Kemarin aku takut kamu bakalan tersinggung kalo saat bermain sama si kembar tiba-tiba saja si Darren emosi."
"Nggaklah Kak dia kan ponakan aku mana mungkin aku marah atau tersinggung apalagi sekarang aku sudah tahu keadaannya."
"Oh iya mulai besok kamu sudah bisa bekerja tapi kalau kamu sudah siap sih, entar aku minta pak sopir anterin kamu."
"Oke Kak aku siap. Makasih ya! Kak Lusy memang kakak yang terbaik."
"Lebay aja Lo. Udah kakak mau pulang. Jangan digendong terus Tristannya! Dia udah tidur tuh. Nanti malah kebiasaan minta digendong terus."
"Iya Kak aku mau menidurkan Tristan dulu."
Isyana melangkah ke luar rumah sedangkan Isyana beranjak ke kamar menidurkan Tristan di samping Nathan. Dia mengecup kening kedua anaknya dan merasai aroma bedak bayi yang harumnya begitu menyengat di hidungnya namun sangat disukai Isyana.
🌟 🌟 🌟 🌟 🌟
Hari-demi hari Isyana lalui dengan bekerja. Dia selalu membawa kedua anaknya ke butik Lusy. Isyana benar-benar bersyukur bisa bekerja tanpa harus meninggalkan kedua anaknya.
Suatu hari Isyana melihat seorang laki-laki yang mondar-mandir di depan butik. Isyana hanya bisa melihat orang tersebut dari balik kaca karena saat itu dia sedang menyusui Nathan sedangkan Tristan lagi tidur.
Isyana terus saja mengawasi pergerakan laki-laki tersebut takutnya dia punya niat jahat terhadap butik tersebut.
Laki-laki tersebut tampak ragu untuk memasuki butik tersebut. Langkahnya terlihat maju mundur.
Karena penasaran Isyana memutuskan untuk menghentikan menyusui Nathan dan menghampiri orang tersebut. Untunglah yang sedang disusui adalah Nathan bukan Tristan kalau saja yang dia susui adalah Tristan pasti suara cemprengnya sudah menggelegar karena keinginannya untuk menyusu harus dihentikan Isyana secara sepihak.
Isyana membuka pintu kaca butiknya. "Ada yang bisa saya bantu Mr?"
Laki-laki itu menoleh sambil cengengesan.
"Hehe."
"Ada yang bisa saya bantu? ulang Isyana.
Dengan ragu lelaki tersebut bicara. "Maaf bolehkah saya menukar baju ini dengan yang lebih besar? Ternyata ukuran ini tidak muat dengan kekasih saya."
"Boleh saya lihat?"
"Boleh. ini!" Lelaki tersebut mengulurkan baju tersebut.
Isyana mengambil baju tersebut sambil memeriksa. "Benar ini beli di sini? Mana struknya?"
"Benar. Saya kemarin beli di sini tapi yang jaga bukan Anda." Sambil mengulurkan struk belanjaan.
"tapi seorang wanita yang sepertinya lebih tua dari anda."
"Jam berapa Anda kemarin ke sini?"
"Jam 7 pagi."
"Oh berarti yang jaga waktu itu kakak saya. Oh ya kamu boleh menukar bajunya tapi saya sarankan untuk membawa kekasih Anda agar nanti bajunya sesuai baik dari selera maupun ukurannya."
"Benarkah saya boleh menukarnya?" laki-laki tersebut tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya bahwa baju tersebut bisa ditukar. Sebab dia seringkali membeli baju di butik dan ketika kekasihnya tidak mau dengan baju tersebut dan dia hendak menukar di butik tempat dia belanja tidak mau tahu, baju tersebut tidak bisa ditukar. Akhirnya dia harus merelakan baju yang dibelinya itu di kasih ke orang lain dan itu sering terjadi karena kekasihnya tidak pernah mau diajak ke butik. Semoga kali ini kekasihnya mau diajak.
'Di butik ini kok beda ya?' ucapnya dalam hati.
"Iya benar tapi kalo kekasih Anda tidak bisa ke sini karena sibuk atau apa ya Anda kasih ukuran dia saja biar nanti saya pilihkan sesuai ukurannya."
"Wah Nona terlalu baik. Bolehkah saya mengenal Nona? Siapakah nama Nona?"
Isyana mengulurkan tangan. "Nama saya Isyana."
Lelaki tersebut menerima uluran tangan Isyana. "Lexi."
Tiga tahun kemudian...
"Daddy, Daddy....!" Teriak Nathan dan Tristan sambil berlari ke arah Edward. Mereka begitu bahagia daddynya mengunjungi mereka. Meski rumah mereka berdekatan tapi Edward jarang memiliki waktu untuk si kembar. Kesibukan kerja dan mood Darren yang berubah-ubah membuat Edward harus mengutamakannya dibanding menemui si kembar.
Setiap pagi sebelum si kembar bangun Edward sudah berangkat bekerja sedangkan malamnya dia mengasuh Darren yang tidak ingin lepas darinya. Darren selalu melarang daddynya ketika diajak untuk menghampiri si kembar. Ternyata dia tidak ingin kasih sayang sang daddy terbagi. Edward pun tidak bisa menolak keinginan Darren dengan alasan menjaga perasaannya karena bisa saja penyakit bipolarnya tiba-tiba kambuh.
Nathan yang berhasil sampai lebih dulu segera diangkat dan digendong oleh Edward.
"Daddy aku juga mau gendong!" pinta Tristan.
"Sini Tristan gendong sama mommy dulu." Ucap Lusy.
"Huaa..aku nggak mau! Aku kangen sama daddy." Rengek Tristan matanya sudah mulai berkaca-kaca sepertinya dia sudah siap menangis.
Sedangkan Nathan yang ada dalam gendongan semakin mengeratkan diri. Dia tidak mau diturunkan dari gendongan sang Daddy.
Isyana menghampiri Tristan dan menggendongnya. "Giliran dong sayang! Kalo kak Nathan udah puas digendong daddy nanti giliran Tristan yang digendong sama daddy." Bujuk Isyana.
"Huaa..." Mendengar ucapan Isyana Tristan malah kencang menangis.
"Mama nggak sayang sama Itan, pokoknya Itan nggak mau tahu Itan yang harus digendong duluan sama daddy bukan Atan."
"Ya ampun sayang, Itan sama Atan itu kan saudaraan jadi harus akur nggak boleh iri sesama saudara. Mama akan senang kalau kalian selalu kompak."
Mendengar pernyataan mamanya Nathan mengalah, dia berinisiatif sendiri untuk turun dari gendongan daddy Edward. Dia merosot dari gendongan Edward dan berhasil turun kemudian menghampiri Isyana.
"Ayo Itan kalo mau gendong sama Daddy biar Atan gendong sama mama aja."
Akhirnya Isyana menurunkan Tristan yang langsung berlari ke arah daddy-nya dan mengulurkan tangan untuk menggendong Nathan.
"Apakah kalian sudah siap?" tanya Edward.
"Siap kemana Daddy?" tanya Tristan.
"Hari ini kita jalan-jalan ke mall ya sayang. Nanti Nathan dan Tristan boleh beli apa saja di sana."
"Beneran mommy?"
Lusy mengangguk.
"Horeee...." Keduanya bersorak riang.
"Nanti kalau kalian pengen sesuatu bilang ya sama mommy!"
"Iya mommy, tapi kak Darren mana?" Ucap Nathan.
"Kak Darren masih ada di rumah grandmerenya. Nanti habis pulang dari belanja kita langsung jemput kak Darren ke sana." Ujar Edward.
"Asyik kita ke rumah grandmere." Ucap Tristan bahagia.
TBC.........
Segitu dulu ya! Jangan tanya kenapa mereka pakai bahasa Indonesia anggap saja mereka semua bicara dalam bahasa Prancis. Jangan lupa like dan hadiahnya! Kalau ada votenya juga boleh, Makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
C2nunik987
anak mu udh gede Zidane kembar lagi 😅😅
2024-05-25
0
Femmy Femmy
dari ucapan si krucil krucil ini pasti mereka sangat imut dan lucu😍😘😃
2024-05-06
0
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
2024-05-06
0