Bai Xu dan lainnya juga bertarung dengan gagah berani, mengalahkan lawan-lawan mereka.
Sudah banyak korban yang jatuh antara kedua pihak, namun peperangan masih terus berlanjut.
Tentu saja tidak ada yang mau mengalah, meskipun mereka kehilangan tangan dan kakinya, mereka akan terus bertarung sampai mati bagaikan mesin.
Teriakan terus terdengar, entah itu teriakan kesakitan atau teriakan tekad, yang disertai dengan suara ledakan terus-menerus.
Sementara itu, pertarungan dari para kultivator tingkat Martial Saint juga sedang berlangsung.
Namun kini tempat mereka bertarung masing-masing sudah terpisah, dan berada cukup jauh dari medan perang utama.
Pertarungan antara Shin melawan Wu Ming benar-benar sengit, mereka terus menyerang satu sama lain.
Namun terlihat Wu Ming hanya bermain-main selama pertarungan mereka beberapa menit ini.
Meskipun dia cukup kagum dengan kekuatan Shin yang tidak sesuai dengan kultivasinya, namun masih jauh dari kekuatan Wu Ming.
"Apakah hanya segini saja kekuatan mu, bocah! Benar-benar membosankan, seharusnya kau memanggil beberapa kultivator tingkat Martial Monarc lainnya untuk membantu mu!" ucap Wu Ming.
"Begitukah?" Shin menaikkan alisnya, dia masih terlihat santai.
Memang dari awal Shin tidak menggunakan kekuatan penuhnya, dia hanya bertarung serius dalam mode biasa, tidak menggunakan Mata Pedang ataupun Tanda Elemen untuk meningkatkan kekuatannya.
Jadi jelas kekuatannya masih jauh dari tingkat Martial Saint seperti Wu Ming.
Dia hanya ingin mengetes seberapa jauh dia bisa melawan kultivator tingkat Martial Saint disaat dalam mode biasa.
Namun ternyata hasilnya sangat mengecewakan, dia bahkan tidak bisa membuat Wu Ming bertarung serius.
Wu Ming bahkan terlihat hanya bermain-main dengannya.
"Kalau begitu aku seperti nya harus bertarung serius sekarang" Shin tersenyum tipis kemudian menghembuskan nafas.
Bersamaan dengan kilatan petir yang mulai menyelimuti tubuhnya, dan cahaya emas yang mulai keluar dari matanya.
Wu Ming mengerutkan kening saat merasakan kekuatan Shin yang tiba-tiba melonjak drastis.
Cahaya emas pada mata Shin secara perlahan membentuk sebuah tanda pedang emas pada kedua matanya.
Kilatan petir ditubuh Shin juga semakin besar dan ganas, bersamaan dengan Tanda Petir yang terbentuk diantara alisnya.
*JEDDEEERRR...!!
Suara sambaran petir yang menggelegar kesegala arah terdengar dari tubuh Shin.
Terlihat sekarang tubuh Shin sudah diselimuti petir seutuhnya, bagaikan petir itu sendiri, diantara alisnya terdapat tanda elemen petir dan kedua matanya terlihat tanda pedang emas.
Mata Wu Ming terbeletak, seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Bagaimana mungkin..." hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulutnya.
Jelas sekali sulit dia percaya jika seorang kultivator tingkat Martial Monarc sudah mencapai tahap Mata Pedang Emas, terlebih lagi dengan pemahaman elemen petir yang sudah mencapai tingkat maksimal.
Dia sudah sering mendengar tentang kehebatan Mata Pedang Biru milik Xu Xuan, dan sekarang dia menghadapi seorang pengguna Mata Pedang Emas.
Entah akan seperti apa kekuatannya.
Wu Ming tidak larut dalam pikirannya, dia saat ini sedang dalam pertarungan dan harus fokus, tidak boleh lengah.
Sekarang tidak terlihat sedikitpun Wu Ming meremehkan Shin, kuda-kuda yang dia gunakan sudah siap bertarung dengan tombak ditangannya.
Aura merah menyala keluar dari tubuh Wu Ming, dengan tombaknya yang sudah diselimuti api yang berkobar.
Terjadi aksi saling tatap antara mereka berdua selama beberapa saat, sebelum keduanya menghilang dari tempat masing-masing.
Seketika mereka terlihat, keduanya sudah berjarak satu langkah dan langsung melancarkan serangan mereka.
*BOOOMMM...!!
Ledakan keras terjadi saat senjata mereka berdua berbenturan.
______
Di tempat lain, Bing Zheng dan Wu Zhong masih bertarung dengan ganas.
Mereka berdua sama-sama pengguna tombak, namun Bing Zheng menggunakan tombak trisula sedangkan Wu Zhong menggunakan tombak golok.
Pertarungan mereka berdua sudah berlangsung selama belasan menit, namun sudah tidak terhitung berapa banyak mereka mengeluarkan jurus.
Tempat mereka bertarung sudah terlihat hancur, banyak bongkahan-bongkahan es besar yang tertancap di mana-mana, dan juga banyak kawah besar yang berisi lava panas.
Salju terus menguap karena hawa panas dari teknik yang digunakan Wu Zhong, membuat tempat itu menjadi dipenuhi kabut.
Namun bongkahan es besar disana sama sekali tidak menguap, meskipun sudah terlihat sedikit mencair.
Sekarang Wu Zhong dan Bing Zheng melayang diudara, saling tatap satu sama lain, tidak terlihat luka di tubuh keduanya dan mereka sama sekali tidak kelelahan.
Bing Zheng menatap Wu Zhong dengan tenang, sedangkan Wu Zhong dibalik topengnya menyeringai lebar.
Tiba-tiba Bing Zheng melesat menyerang dengan kecepatan tinggi, Wu Zhong juga ikut melesat membalas serangan Bing Zheng.
Terjadi pertempuran tingkat tinggi antara dua kultivator pengguna tombak dengan elemen yang berlawanan, yaitu es dan api.
Wu Zhong terbang menjauh kebelakang, mengambil jarak dari Bing Zheng.
Kemudian, dengan ujung mata tombak, Wu Zhong membuat sebuah lingkaran api didepannya.
Lingkaran api itu seketika membesar dengan cepat, sekarang lingkaran api itu menjadi sangat besar.
Wu Zhong langsung memusatkan Qi api yang kuat pada tombaknya lalu melakukan gerakan menusuk kearah lingkaran api itu.
Seketika semburan api keluar dari lingkaran api, mengeluarkan pekikan keras bersamaan dengan semburan api itu yang membentuk seekor elang api raksasa.
Saat elang api baru terbentuk kepalanya saja, elang api itu terpecah menjadi ratusan semburan api yang langsung terbentuk menjadi burung elang api yang lebih kecil.
Ratusan burung elang api itu menyebar kesegala arah, bermanuver mengincar Bing Zheng dengan kecepatan tinggi.
Bing Zheng masih tetap tenang, dia kemudian mengangkat tombak trisulanya ke langit.
Seketika pancaran energi dingin keluar dari tombaknya, aliran angin dingin menderu disekitarnya, yang dengan cepat membentuk badai besar.
Namun terlihat badai itu berbentuk seperti bola, menjadi perisai untuk Bing Zheng.
*Booommm...!!
*Booommm...!!
*Booommm...!!
Ratusan burung elang api itu pun menabrak badai angin dingin itu, membuat ledakan keras terjadi terus menerus.
Sampai akhirnya, ratusan burung elang api itu pun meledak semua.
Kepulan asap beterbangan, namun segera mengulang tertiup angin kencang.
Terlihat bola badai yang melindungi Bing Zheng masih kuat, tidak terlihat melemah sedikit pun setelah terkena serangan dahsyat itu.
Senyum menyeringai Wu Zhong kini berubah menjadi wajah kesal karena sama sekali tidak dapat melukai Bing Zheng sampai saat ini.
Meskipun Bing Zheng juga belum melukainya.
Bola badai besar itu pun perlahan mengecil, kemudian dengan cepat menghilangkan, memperlihatkan Bing Zheng yang masih terlihat baik-baik saja.
Tidak terluka sedikitpun oleh serangan dahsyat dari Wu Zhong.
"Serangan mu memang kuat, tapi pertahanan ku lebih kuat! Jadi serangan apa pun yang kau keluarkan itu tidak akan berguna!" ucap Bing Zheng, masih terlihat tenang, sama sekali tidak ada tekanan yang terlihat di wajah tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Ale Handro
rhrh
2022-03-16
1
rudy adji
😎😎😎😎😎😎
2022-03-15
0
Andri Taufi Juanda
bantai bantai bantai
2022-02-03
0