Suasana kembali hening setelah Wu Zhong mengeluarkan perintahnya, tidak ada yang tau harus bicara apa.
Jelas mereka membutuhkan penjelasan lebih lanjut atas perintah tersebut, namun tidak ada yang berani bertanya.
Sekarang mereka hanya diam ditempat, suasana hening memberikan suatu hawa aneh yang tidak terlihat.
Pada akhirnya, Wu Ming berniat bertanya, namun sebuah lirikan tajam dari Wu Zhong segera membuatnya menghentikan niat.
Pada akhirnya Wu Ming hanya bisa menelan kembali semua pertanyaannya.
"Kenapa kalian diam saja? Apakah perintah ku masih kurang jelas?" Wu Zhong berkata dengan suara berat, disertai dengan aura menekan yang mulai keluar dari tubuhnya, membuat semua Tetua bergidik ngeri "Jangan sampai aku mengulangi perkataan ku atau kalian semua akan tau akibatnya"
"Baik Master Sekte!" mereka semua pun menjawab serentak sambil menangkupkan tangannya, lalu segera keluar dari aula utama, menjalankan perintah dari Wu Zhong.
Tangan Wu Zhong tiba-tiba mengeluarkan api, membuat surat ditangannya terbakar tanpa sisa.
Kini hanya tersisa dirinya di aula utama, suasana hening sampai kemudian Wu Zhong bergumam pelan.
"Tunggu saja kau Bing Zheng brengsek, aku akan membalaskan dendam lama kita dengan hal yang lebih dari pada apa yang telah kau lakukan pada ku" gumam Wu Zhong.
Wu Zhong memang memiliki dendam kesumat pada Bing Zheng.
Dahulu dia pernah bertarung melawan Bing Zheng dalam pertarungan hidup dan mati, namun pada akhirnya dia dikalahkan dangan setengah wajahnya yang hancur.
Karena itulah Wu Zhong selalu memakai topeng.
Juga karena hal itu yang membuat dendam kesumat Wu Zhong pada Bing Zheng.
Saat dia dikalahkan dulu saat masih muda, dia sudah rela akan kematiannya, bahkan dia akan merasa bangga jika dibunuh oleh Bing Zheng.
Namun justru Bing Zheng mengampuni nyawanya, dan pergi begitu saja.
Hal itu dianggap sebagai penghinaan oleh Wu Zhong, dia sangat tidak suka dikasihani karena itu artinya Bing Zheng menganggap dirinya lemah.
Saat ini Wu Zhong memiliki kesempatan untuk membalaskan dendam lamanya, dengan menyerang Sekte Es Abadi bersama pasukan dari Sekte Lembah Siluman.
Wu Zhong tidak peduli dengan hal apapun asalkan dia bisa membunuh Bing Zheng, maka itu akan membuatnya sangat puas.
***
Saat ini, Sekte Lembah Siluman dan Sekte Elang Hitam sedang sibuk menyiapkan pasukan untuk menyerang Sekte Es Abadi.
Semua pasukan yang mereka persiapkan adalah kultivator tingkat Martial Anchestor keatas, tidak ada Martial Emperor diantara mereka.
Para anggota kedua sekte itu bukannya takut atau pun tegang, mereka malah terlihat bersemangat, wajah angkuh dan sombong terlihat di wajah mereka.
***
Beberapa hari kemudian berlalu, Sekte Lembah Siluman dan Sekte Elang Hitam kini sudah menyiapkan semua keperluan.
Hanya tinggal menunggu perintah untuk bergerak menuju Sekte Es Abadi untuk memulai penyerangan.
Meskipun dalam hal jumlah, tentu saja mereka menang jauh, namun kekuatan dari Sekte Es Abadi tidak bisa diremehkan.
Sekte Es Abadi memang memiliki jumlah anggota yang sedikit, bahkan mungkin jumlah mereka hanya kurang dari setengah anggota Sekte Pedang Ilahi.
Namun kekuatan dari para kultivator Sekte Es Abadi biasanya lebih kuat dari Kultivator biasa, terlebih mereka akan melakukan pertarungan di Wilayah Utara, tempat dengan suhu dingin yang ekstrim yang mana merupakan keuntungan dari anggota Sekte Es Abadi.
Jelas hal ini tidak bisa mereka anggap sepele.
***
Sementara itu, di Sekte Lembah Siluman, di ruangan khusus tempat dimana Dewa Siluman berada, terlihat 3 pria paruh baya berlutut didepan Batu Pertama Surgawi.
Ketiga pria itu adalah Tetua Duan Chu, Tetua Du Gu, dan Tetua Hong Ao yang baru satu hati kemarin berhasil menerobos ketingkat Martial Saint.
"Bagaimana? Apakah semua pasukan sudah kalian persiapkan?" tanya Dewa Siluman.
"Sudah tuan, jumlah keseluruhan pasukan ada 500 ribu kultivator tingkat Martial Anchestor, ada 2 ribu kultivator tingkat Martial Monarc, dan kami bertiga kultivator tingkat Martial Saint, itu semua masih belum dihitung jumlah pasukan dari Sekte Elang Hitam! Kami semua sudah siap melaksanakan perintah dari tuan" ucap Tetua Duan Chu dengan penuh hormat.
Jumlah pasukan itu sendiri masih belum keseluruhan dari anggota Sekte Lembah Siluman, tentu saja mereka masih menyisakan anggota tinggal disini untuk menjaga Sekte.
Memang selama ini, Sekte Lembah Siluman secara diam-diam mengumpulkan kekuatan dengan merekrut banyak sekali anggota, tidak peduli umur dan kultivasi mereka.
Tidak seperti sekte lainnya, jadi jumlah Sekte Lembah Siluman memiliki anggota yang sangat banyak.
"Bagus, kalau begitu aku perintahkan kalian untuk mulai bergerak sekarang ke Sekte Es Abadi untuk mendapatkan gadis itu"
"Baik Tuan!" Mereka bertiga menjadi bersamaan, kemudian langsung keluar untuk memimpin pasukan mereka menyerang Sekte Es Abadi.
***
Sekte Pedang Ilahi.
Saat ini, setelah mendapatkan sumber daya dari Shin, teman-teman Shin kini langsung melakukan latihan keras, menyerap esensi pil untuk meningkatkan kultivasi.
Tidak ada yang ingin bermalas-malasan, bahkan seorang Chu Yan sekalipun berlatih dengan keras dibawah bimbingan Tetua Kedua.
Mereka ingin menjadi kuat agar tidak tertinggal jauh oleh Shin, meskipun mereka sadar tidak akan pernah bisa melampaui pemuda itu, namun setidaknya mereka ingin perbedaan kekuatan mereka tidak terlalu jauh.
Shin saat ini juga sedang berkultivasi dengan bantuan pil yang dia beli di Paviliun Matahari Emas sebelumnya.
Namun sampai beberapa hari ini, kultivasi Shin masih belum menerobos, tapi kekuatannya masih mengalami peningkatan.
Memang meningkatkan kultivasi di tingkat Martial Monarc itu cukup sulit bahkan untuk Shin.
Tapi Shin merasakan jika kultivasi nya akan menerobos sedikit lagi, mungkin satu atau beberapa minggu kedepan, jika dia dengan giat berkultivasi maka dia bisa menerobos ke tahap selanjutnya.
Suasana Sekte Pedang Ilahi sangat namai, semua orang menjalani aktivitas secara normal, seperti melakukan misi dan berkultivasi.
Tidak ada yang sadar jika badai besar akan segera datang mengguncang seluruh Benua Langit.
Saat ini, Xu Xuan sedang duduk santai ditempat favoritnya, yaitu sebuah gazebo sederhana di tengah taman hijau.
Tiba-tiba, sekelebat bayangan muncul di luar gazebo itu, kemudian terlihatlah seseorang dengan pakaian serba hitam dengan penutup mulut.
Pria itu langsung berlutut satu kaki, memberikan hormat pada Xu Xuan.
"Salam Patriak!"
Xu Xuan memberikan lirikan singkat kemudian berkata "Informasi apa yang ingin kau sampaikan?"
Pria itu adalah salah satu dari mata-mata yang Xu Xuan kirim untuk mengawasi pergerakan Sekte Elang Hitam, pria itu tergabung dalam suatu kelompok mata-mata khusus dari keluarga Xu.
Merupakan mata-mata terbaik yang dimiliki Sekte Pedang Ilahi.
"Saya membawa berita penting Patriak! Selama beberapa hari ini, Sekte Elang Hitam melakukan pergerakan yang mencurigakan" ucap pria itu.
Sedikit kerutan terlihat dikening Xu Xuan, jelas dia ingin tau pergerakan aneh macam apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
shadow life
y a
2023-03-25
1
Alan Bumi
sangat ramai
2022-12-31
0
Alan Bumi
menjawab bersamaan
2022-12-31
0