Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 2)

Situasi di dalam arena menjadi kacau balau. Serangan demi serangan saling dilancarkan dan satu demi satu kontestan gugur.

Namun, tak seperti keadaan sekitarnya yang kacau, Mu Bai berdiri di arena dengan tenang. Tak ada satupun orang yang menyerangnya.

Kontestan paling kuat yang mengikuti Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur hanya berada di ranah Pembentukan Fondasi 9. Dan Mu Bai termasuk salah satu ranah pembentukan fondasi 9 terkuat. Jadi, para peserta berusaha menghindari bertarung melawan Mu Bai.

Setelah beberapa lama tak ada yang menyerang Mu Bai, akhirnya salah satu kontestan berbaju coklat di ranah pembentukan fondasi 9 yang satu grup dengan Mu Bai melancarkan serangan pada Mu Bai.

Mu Bai yang menyadari datangnya serangan, tidak bergeming sedikitpun dari tempatnya. Serangan pria berbaju coklat semakin dekat dan semakin dekat. Namun, Mu Bai Masih tak bergerak sedikitpun, bahkan tak berusaha memblok serangan tersebut.

Bukk...

Pukulan mendarat di tubuh Mu Bai dengan telak. Namun, serangan itu tak berpengaruh sedikitpun pada Mu Bai. Sebuah cahaya kuning tipis dan tembus pandang terlihat mengelilingi Mu Bai membentuk pelindung. Serangan tadi ternyata tidak mengenai Mu Bai tapi mengenai pelindung itu.

"Apa hanya sebesar itu kekuatanmu?" kata Mu Bai dengan senyum sinis menghiasi wajahnya.

"Apakah itu artefak pelindung tingkat bumi? pantas saja dia tidak bergeming sedikitpun." batin Mu Zhen dari tempatnya menonton.

Setelah gagal menjatuhkan Mu Bai, pria tadi segera pergi menyerang kontestan lain. Tak berselang lama, kontestan yang masih berdiri di panggung telah memenuhi kuota. Penyisihan untuk grup pertama telah berakhir. Mu Bai lolos tanpa perlu melakukan apapun.

Penyisihan grup kedua segera dimulai begitu semua kontestan grup pertama turun dari arena. Bagi Mu Zhen, jalannya penyisihan grup kedua tak lebih menarik dari grup pertama.

"Ini benar-benar membosankan. Kurasa pertandingan hanya akan mulai menarik setelah babak delapan besar."

Mu Zhen mangedarkan pandangan ke sekelilingnya. Orang-orang yang menonton tampak begitu antusias dengan pertandingan yang sedang berlangsung. Beberapa orang berteriak keras mendukung jagoannya yang sedang bertanding. Beberapa yang lain saling membicarakan kekuatan kontestan yang kemungkinan akan lolos.

Layaknya Mu Zhen yang merasa bosan dan tak tertarik dengan jalannya pertandingan, wanita utusan dari Sekte Teratai Biru juga merasa Hal yang sama dengan Mu zhen. Wajahnya terlihat sangat kesal.

Bagi orang-orang yang berada di ranah diatas kondensasi yang mana telah bisa menggunakan Qi mereka, pertandingan seperti ini terlihat seperti permainan anak-anak.

"Cih. Kenapa acara ini lama sekali. Bukankah kita kemari hanya untuk membawa anak bernama Mu Bai ke Sekte? Kenapa juga aku harus menyaksikan kontes bodoh ini." gerutu wanita utusan Sekte Teratai Biru.

"hahaha, tenanglah adik Lan. Itu adalah tugas yang diberikan oleh guru untuk kita." kata utusan pria.

"Aku tahu itu. Itulah kenapa aku diam disini dan menonton." kata wanita yang dipanggil adik Lan semakin terlihat kesal.

"Kita tunggu saja. Lagi pula ini hanya untuk hari ini. Begitu acara ini selesai kita akan segera kembali ke Sekte."

Waktu terus berlalu dan babak pertama akhirnya telah selesai. Setelah melewati babak pertama, hanya tersisa 16 kontestan. Di babak kedua, kontestan grup pertama dan kedua akan mengambil undian untuk menentukan siapa lawan mereka berikutnya. Begitu juga grup tiga dan empat.

Yang Zue juga dengan mudah dapat lolos dari babak pertama. Di babak kedua, lawannya sedikit sulit karena sama-sama berada di ranah pembentukan fondasi 9. Namun, Mu Zhen tak merasa khawatir karena setelah melihat keseluruhan babak pertama, tak ada satupun yang lebih kuat dari Yang Zue. Terlebih lagi jika Yang Zue berhasil mempelajari teknik shadow step.

Mu Zhen memutuskan untuk duduk di bawah sebuah pohon besar yang terletak tak begitu jauh dari lingkungan arena kontes. Di sekitaran pohon tak ada siapapun kecuali orang lewat yang entah baru datang menonton atau pergi sejenak untuk membeli sesuatu di kios-kios dadakan.

Mu Zhen memejamkan matanya sambil duduk bersila memegang pedang yang dia letakkan diatas pangkuannya. Pedang itu merupakan pedang pemberian dari Kepala Keluarga Yang setelah Mu Zhen berkata ingin pergi membeli pedang.

Pedang itu berwarna putih dengan gagang berwarna hitam. Terdapat ukiran indah pada sambungannya. Secara keseluruhan pedang pemberian Keluarga Yang itu cukup bagus dan merupakan sebuah artefak tingkat langit tingkat tinggi.

Mu Zhen manarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Gerakan itu Mu Zhen lakukan terus menerus untuk membantunya fokus dalam bermeditasi.

Satu menit...

Dua menit...

Sepuluh menit...

Hampir setengah jam berlalu, namun Mu Zhen masih kesulitan untuk fokus. Suara bising penonton yang tak ada hentinya terus menerus membuyarkan konsentrasi Mu Zhen.

Setelah hampir satu jam, suara-suara penonton yang tadinya terus terdengar oleh Mu Zhen, mulai memudar. Keheningan mulai menyelimuti pikiran Mu Zhen. Napasnya menjadi semakin teratur mengikuti semilir angin yang berhembus. Mu Zhen bagaikan menyatu dengan alam di sekitarnya.

Mu Zhen sedang bermeditasi untuk memperdalam penguasaan aura pedang miliknya yang muncul setelah Mu Zhen berhasil memasuki alam pedang alam keselarasan.

Setelah melihat pertanding Mu Bai, Mu Zhen mendapat pencerahan dalam berpedang. Aura pedang tipis mulai menyebar dari tubuh Mu Zhen dan membentuk lingkaran pelindung. Aura itu terlihat bagaikan sebuah angin tajam tak kasat mata yang terus berputar disekitar Mu Zhen.

Beberapa daun jatuh di atas Mu Zhen. Namun, begitu daun jatuh itu menyentuh pelindung dari aura pedang yang menyelubungi Mu Zhen, seketika itu juga daun itu terkoyak menjadi bagian-bagian yang sangat kecil hampir tak menyisakan apapun.

Setelah hampir lebih dari dua jam bermeditasi. Mu Zhen akhirnya membuka matanya. Mu Zhen mengamati pelindung dari aura pedangnya yang masih dia pertahankan.

"Jadi aura pedang bisa digunakan seperti ini..."

"Kurasa aku harus berterima kasih pada Mu Bai." senyum puas menghiasi wajah Mu Zhen.

Setelah melakukan meditasi selama dua jam lebih, Mu Zhen kembali ke sekitar arena kontes untuk melihat sampai dimana jalannya pertandingan.

Ternyata babak semi final tengah berlangsung. Empat orang yang tersisa yaitu satu orang bernama Lu Ye dan tiga orang dari keluarga besar yaitu Mu Bai dari keluarga Mu, dua orang dari Keluarga Yang, Yang Wu dan Yang Zue. Sedangkan perwakilan dari Keluarga Luo tak satupun yang tersisa. Perwakilan terkuat dari Keluarga Luo hanya berada di ranah pembentukan fondasi 8 dan telah tersingkir di babak 8 besar.

Semi Final pertama antara Yang Wu melawan Lu Ye telah berakhir dengan kemenangan Yang Wu. Dan untuk semi final kedua adalah pertandingan antara Yang Zue melawan Mu Bai.

"Akhirnya dimulai juga. Kau harus membalas Mu Bai dengan Baik Yang Zue."

Terpopuler

Comments

Dae Jen

Dae Jen

💪💪💪💪💪

2021-10-07

0

heri surianto

heri surianto

sip

2021-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Mati dan Menyeberang
2 Sistem Dan Hadiah Pertama
3 Pertempuran Pertama Dan Tuan Muda Keluarga Yang
4 Membeli Teknik
5 Menantang Mu Bai
6 Misi Pertama (Bagian 1)
7 Misi Pertama (Bagian 2)
8 Misi Pertama (Bagian 3)
9 Membeli Bakat Tingkat Jendral
10 Membuat Pil Tingkat Sempurna
11 Pengikut Pertama
12 Menjual Pil Ke Kamar Dagang Sejuta Harta
13 Memasuki Alam Keselarasan
14 Dimulainya Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur
15 Cerita Feng Lu dan Kemarahan Mu Zhen
16 Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 1)
17 Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 2)
18 Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 3 : Yang Zue VS Mu Bai)
19 Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 4 : Konflik)
20 Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 5 : Menentang Utusan)
21 Persiapan Melawan Keluarga Mu (Bagian 1)
22 Merekrut Feng Lu
23 'Guru' ku
24 Menandatangani Perjanjian Dengan Kamar Dagang Sejuta Harta
25 Masalah Baru
26 Membeli Inti Binatang Buas
27 Kedatangan Keluarga Mu
28 Kedatangan Lu Rui
29 Pertempuran Melawan Mu He
30 Mundur
31 Mengulur Waktu
32 Serangan Balik
33 Akhir...
34 Yang Mei Ru
35 Berita Perpisahan
36 Perpisahan Dengan Lu Rui
37 Malam Keberangkatan
38 Selamat Tinggal
39 Gunung Kesengsaraan
40 Katak Bakar?
41 Pria Yang Sekarat
42 Buah Ceri Merah Darah
43 Mengkondensasikan Qi
44 Bertemu Sekelompok Orang
45 Gua Harta Karun
46 Alkemis Bintang Dua Platinum
47 Serangan Kelelawar Penghisap Darah
48 Tulang Mayat Ranah Nascent Soul
49 Array Pembunuh Harimau Petir
50 Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 2)
51 Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 3)
52 Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 4 : Akhir)
53 Aura Membunuh?!!
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Mati dan Menyeberang
2
Sistem Dan Hadiah Pertama
3
Pertempuran Pertama Dan Tuan Muda Keluarga Yang
4
Membeli Teknik
5
Menantang Mu Bai
6
Misi Pertama (Bagian 1)
7
Misi Pertama (Bagian 2)
8
Misi Pertama (Bagian 3)
9
Membeli Bakat Tingkat Jendral
10
Membuat Pil Tingkat Sempurna
11
Pengikut Pertama
12
Menjual Pil Ke Kamar Dagang Sejuta Harta
13
Memasuki Alam Keselarasan
14
Dimulainya Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur
15
Cerita Feng Lu dan Kemarahan Mu Zhen
16
Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 1)
17
Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 2)
18
Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 3 : Yang Zue VS Mu Bai)
19
Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 4 : Konflik)
20
Kontes Beladiri Tahunan Kota Benteng Timur (Bagian 5 : Menentang Utusan)
21
Persiapan Melawan Keluarga Mu (Bagian 1)
22
Merekrut Feng Lu
23
'Guru' ku
24
Menandatangani Perjanjian Dengan Kamar Dagang Sejuta Harta
25
Masalah Baru
26
Membeli Inti Binatang Buas
27
Kedatangan Keluarga Mu
28
Kedatangan Lu Rui
29
Pertempuran Melawan Mu He
30
Mundur
31
Mengulur Waktu
32
Serangan Balik
33
Akhir...
34
Yang Mei Ru
35
Berita Perpisahan
36
Perpisahan Dengan Lu Rui
37
Malam Keberangkatan
38
Selamat Tinggal
39
Gunung Kesengsaraan
40
Katak Bakar?
41
Pria Yang Sekarat
42
Buah Ceri Merah Darah
43
Mengkondensasikan Qi
44
Bertemu Sekelompok Orang
45
Gua Harta Karun
46
Alkemis Bintang Dua Platinum
47
Serangan Kelelawar Penghisap Darah
48
Tulang Mayat Ranah Nascent Soul
49
Array Pembunuh Harimau Petir
50
Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 2)
51
Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 3)
52
Array Pembunuh Harimau Petir (Bag 4 : Akhir)
53
Aura Membunuh?!!
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!