"Apa anda yakin?" tanya tetua Yang Wei yang bertanggung jawab atas latihan anggota keluarga Yang kepada Mu Zhen.
"Tentu saja. Tolong biarkan aku melawan orang-orang yang berada di ranah pembentukan fondasi 7 keatas."
Tetua Wei yang masih merasa ragu-ragu, melihat ke arah Yang Zue meminta persetujuannya. Yang Zue yang berdiri di pinggir arena berlatih terlihat menganggukkan kepala menyetujui permintaan Mu Zhen.
"Haaah...Baiklah jika itu yang Anda inginkan." Tetua Wei menghela napas menyerah dan menuruti Mu Zhen.
"Terima kasih tetua Yang Wei." kata Mu Zhen sambil membungkukkan badan hormat pada tetua Wei.
"Anda harus berhati-hati. Meskipun ini hanya latihan, namun tetap bisa terluka." kata tetua Wei mengingatkan Mu Zhen.
"Aku akan berhati-hati. Terima kasih."
"Baiklah, Yang Peng kau kemari dan hadapi Tuan Mu Zhen." teriak tetua Wei kepada sekelompok orang yang berkumpul di tepi arena.
Seseorang yang bernama Yang Peng yang berada di kerumunan itu segera masuk ke arena saat mendengar tetua Wei meneriakkan namanya.
Mu Zhen melihat ke arah Yang Peng yang kini telah berada tak jauh darinya. Yang Peng berada di ranah pembentukan fondasi 7 sama dengan Mu Zhen. Dia membungkuk memberi salam pada Mu Zhen lalu mengeluarkan pedang kayu dan bersiap untuk bertarung.
Mu Zhen membalas salam Yang Peng lalu bersiap memulai pertarungan pertamanya. Pertarungan pertama melawan seorang manusia.
"Apakah anda tidak menggunakan senjata" tanya Yang Peng pada Mu Zhen.
"Tidak perlu. Senjataku adalah tubuhku." jawab Mu Zhen.
"Karena ini hanya latihan, tidak boleh mengincar area fatal atau menciderai lawan."
"Mulai!" teriak tetua Wei.
Yang Peng maju terlebih dahulu. Dia menyerang Mu Zhen dengan teknik keluarga Yang : Satu Tebasan Ribuan Pedang yang telah dipelajari.
Mu Zhen yang sejak awal memang berencana untuk melatih teknik langkah ilusi, menggunakan kesempatan itu dengan menghindari serangan-serangan Yang Peng.
Satu serangan...
Dua serangan...
Tiga serangan...
...
Serangan dari Yang Peng terus berlanjut. Mu Zhen menghindari serangan-serangan Yang Peng dengan mudah. Karena ranah Yang Peng yang rendah dan baru mempelajari bagian awalnya saja, Yang Peng baru menguasai teknik keluarga Yang hingga puluhan pedang saja.
Pada serangan yang ke 6, Mu Zhen menghindari serangan Yang Peng dengan sempurna dan langsung menyerang Yang Peng.
Gerakan kaki yang cepat ditambah serangan yang tiba-tiba membuat Yang Peng tidak siap untuk menahan serangan Mu Zhen.
"Wuuush..."
Mu Zhen menghentikan serangannya saat hampir mengenai Yang Peng yang terlambat bereaksi sehi gga tak mampu menahan datangnya serangan Mu Zhen.
"Cukup. Yang Peng kalah. Pemenangnya Tuan Mu Zhen." kata tetua Wei menghentikan pertarungan.
"Selanjutnya Yang Lin." tetua Wei memanggil lawan Mu Zhen yang selanjutnya.
Yang Lin berada di ranah pembentukan fondasi 8, lebih tinggi 1 tingkat dari Mu Zhen. Setelah saling membungkuk hormat, pertarungan kembali dimulai.
Tak seperti sebelumnya. Yang Lin menguasai teknik pedang satu Tebasan seribu pedang dengan lebih baik. Jika Yang Peng berhasil mengeluarkan 10 pedang, Yang Lin mampu mengeluarkan lebih dari 20 pedang.
Namun, meski penguasaan Yang Lin lebih baik, itu belum mampu untuk menyulitkan Mu Zhen. Dengan mudah dia menghindari serangan dari Yang Lin.
Mu Zhen kini mampu menjangkau seluruh arena dalam sekejap. Namun, dia masih belum mampu menciptakan efek bayangan dirinya dengan baik. Banyangan yang dia hasilkan hanya bertahan sekejap saja sebelum kembali menghilang.
Karena serangan Yang Lin yang mudah dihindari, Mu Zhen memutuskan untuk segera mengakhiri pertarungan. Kali ini, Mu Zhen yang berinisiatif menyerang.
"Boom..."
Suara ledakan akibat benturan dari serangan Mu Zhen dengan Yang Lin memenuhi arena. Kabut tipis menutupi bagian arena dimana benturan terjadi.
Semua mata tertuju ke arena untuk melihat siapakah pemenangnya. Mu Zhen terlihat berdiri kokoh di tempatnya, sedangkan Yang Lin terpental beberapa langkah. Mu Zhen kembali memenangkan pertarungan.
Pertarungan terus berlanjut. Rata-rata lawan Mu Zhen berada di ranah pembentukan fondasi 8 dan 9. Pada giliran ke 1 Yang Zue yang juga berada di ranah pembentukan fondasi 8 masuk ke arena.
"tetua Wei, aku juga ingin mencoba bertarung dengan Tuan Mu Zhen." kata Yang Zue pada tetua Wei.
Mu Zhen merasa senang untuk melawan Yang Zue. Mu Zhen juga ingin melihat kekuatan Yang Zue yang sebelumnya pernah bertarung bersama dengannya saat melawan serigala petir.
Yang Zue melancarkan serangan pembuka. Teknik yang dia gunakan berada pada level yang berbeda dibandingkan lawan-lawan Mu Zhen sebelumnya.
Yang Zue meskipun ranahnya hanya pembentukan fondasi 8, namun bisa mengeluarkan pedang hingga seratus pedang dalam satu tebasan. Bahkan beberapa kali lebih tinggi dari lawan sebelumnya yang berada di pembentukan fondasi 9.
"Woah, Tuan Muda benar-benar sangat hebat. Meskipun masih muda tapi mampu menguasai teknik satu tebasan seribu pedang hingga tingkat ratusan pedang. Dia benar-benar kebanggaan dari keluarga Yang kita."
"Benar. Bahkan kepala keluarga dulu tidak sehebat ini."
"Mungkin di kota Benteng Timur, Tuan Muda adalah yang terkuat di generasinya."
Orang-orang keluarga Yang yang menyaksikan pertarungan mulai saling berbisik membicarakan Tuan Mudanya.
Mu Zhen mulai mengalami kesulitan untuk menghindari serangan dari Yang Zue. Beberapa kali serangan Yang Zue hampir mengenai Mu Zhen. Pertarungan berlangsung cukup lama.
Dengan musuh yang lebih kuat, Mu Zhen menjadi lebih bersemangat. Semakin lama penguasaan Mu Zhen terhadap teknik langkah ilusi semakin bagus dan serangan Yang Zue semakin mudah untuk dihindari.
Pada serangan yang ke 98 Mu Zhen mampu mengecoh Yang Zue dengan banyangan yang dia ciptakan dengan teknik langkah ilusi.
Saat Yang Zue menyerang bayangan Mu Zhen, Mu Zhen yang asli telah berada di belakang Yang Zue hendak melancarkan serangan. Namun, serangan itu berhasil dihalau oleh Yang Zue.
Meskipun berhasil menciptakan bayangan yang mampu bergerak untuk mengecoh Yang Zue, namun waktu munculnya bayangan masih terlalu pendek sehingga serangan Mu Zhen yang asli mampu ditahan karena Yang Zue telah menyadari lokasi Mu Zhen yang sebenarnya.
"Cukup!!!"
Tetua Wei menghentikan pertarungan Mu Zhen dengan Yang Zue. Meskipun Yang Zue mampu menahan serangan Mu Zhen, namun pedang yang digunakan Yang Zue untuk menahan serangan Mu Zhen patah. Yang Zue dinyatakan kalah oleh tetua Wei.
"Anda benar-benar sangat kuat. Meskipun ranah anda lebih rendah, namun anda bisa mengalahkanmu dengan mudahnya." kata Yang Zue memuji Mu Zhen.
"Kau juga sangat hebat. Teknik yang kau gunakan benar-benar merepotkanku. Aku hampir saja tidak mampu menghindarinya.
"Hahaha, anda terlalu rendah hati. Aku tahu bahwa anda belum mengeluarkan semua kemampuan anda."
"Selain itu, hanya dalam beberapa gerakan, anda semakin terbiasa dengan teknikku dan dengan mudahnya menghindar."
Mendengar Yang Zue terus memuji dirinya, Mu Zhen hanya tersenyum simpul. Meskipun perkataan Yang Zue benar, namun Mu Zhen tahu bahwa dirinya Masih sangat lemah. Mu Zhen tak mau menjadi sombong hanya karena sebuah kemenangan kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
heri surianto
ok
2021-08-06
0
Ares
next
2021-08-03
1
Gibran
lanjut
2021-08-03
1