"Sistem, bisakah aku membeli pil dan menjualnya kepada orang lain?" Tanya Mu Zhen begitu dia tiba di ruangannya.
[Ding. Pil yang dibeli dari sistem tidak bisa digunakan oleh orang lain.]
Mu Zhen merasa sedikit kecewa dengan jawaban dari sistem, meskipun dirinya sudah memprediksinya.
"Bagaimana dengan teknik untuk membuat pil? Berapa harganya?"
[Ding. Untuk dapat membuat pil dibutuhkan teknik pengendalian api. Teknik pengendalian api tingkat dasar bernilai 50 poin.]
"Tapi sekarang aku tidak punya poin. Bagaimana caraku mendapat poin?" tanya Mu Zhen ingin segera memperoleh poin.
[Ding. Untuk dapat memperoleh poin, Tuan diharuskan menyelesaikan misi dari sistem. Setiap misi memiliki tingkat dan jumlah poin hadiah yang berbeda.]
"Kapan aku akan menerima misinya?"
[Ding. Misi akan muncul di waktu acak saat syarat muncul misi tercapai.]
"Jadi begitu..."
Setelah memahami cara mendapat poin, Mu Zhen kembali melatih teknik langkah ilusi yang belum dapat dirinya kuasai.
Saat Mu Zhen berlatih, sepasang mata biru indah yang sebelumnya kembali mengawasi. Mu Zhen terus berlatih hingga langit barat berwarna oren tanda malam akan segera tiba.
"Siapa disana?!" kata Mu Zhen memalingkan mukanya ke tempat dimana dirinya merasakan ada orang mengawasi.
Pemilik sepasang mata yang mengawasi Mu Zhen terkejut dan hendak berlari pergi. Namun, Mu Zhen menyadarinya dan berusaha menghentikannya.
"Wuush..."
Mu Zhen menggunakan teknik langkah ilusi meskipun belum sempurna dia kuasai. Dalam sekejap Mu Zhen telah berada di belakang pemilik sepasang mata yang mengawasinya.
"Aaah...bruk"
Pemilik sepasang mata itu menjerit kaget dan terjatuh karena tiba-tiba Mu Zhen ada dibelakangnya. Mendengar teriakan nyaring itu Mu Zhen juga terkejut.
"Ternyata seorang perempuan." batin Mu Zhen. Saat mata mereka bertatapan, Mu Zhen terpesona dengan kecantikan dari sosok perempuan yang ada di depannya.
Matanya yang berwarna biru jernih bagaikan sebuah kolam air tanpa sedikitpun riak. Alisnya yang melengkung diatas matanya serta hidung mancungnya melengkapi kecantikan perempuan di depan Mu Zhen.
"Maafkan aku, apa kau baik-baik saja?" tanya Mu Zhen setelah terdiam selama beberapa saat.
"Kenapa kau tiba-tiba muncul di belakangku sih. Kau mengagetkanku kan." perempuan itu berdiri kesal.
Tinggi perempuan itu hampir sepundak Mu Zhen, dan dia masih cukup muda. Baju terusan sepanjang lutut bergaya china berwarna hijau muda bermotifkan awan dibagian pinggir terlihat sangat sesuai dengan kulitnya yang putih bersih.
" Kurasa umurnya sekitar 14 atau 15 tahun?" pikir Mu Zhen.
"Kenapa kau mengawasiku?" Mu Zhen bertanya pada perempuan yang mengawasinya.
"Siapa yang mengawasiku hah? Aku hanya ingin melihat seperti apa orang yang dibawa oleh kakakku."
"Lalu, apakah kau sekarang sudah puas melihat seperti apa diriku?" kata Mu Zhen.
"Hmph...Selain wajahmu yang cukup tampan, kau terlihat biasa saja. Kau juga tidak sekuat yang kakakku katakan. " jawabnya sambil melengoskan muka.
"Kurasa begitu." jawab Mu Zhen sedikit senang dibilang tampan olehnya.
"Aku tidak tahu apa yang Yang Zue katakan, tapi kurasa itu pasti berlebihan." kata Mu Zhen membenarkan perkataan perempuan yang mengaku sebagai adik Yang Zue.
"Benar. Bahkan kau terlihat seperti orang bodoh."
"Meski kau Tuan Putri keluarga Yang, kau berlebihan dengan mengatakan aku bodoh." Mu Zhen mengerutkan dahi kesal.
"Apa yang salah dengan perkataanku. Kulihat dari kemarin kau hanya berlarian di tempat latihan tanpa tujuan. Benar-benar bodoh sekali. Buang-buang waktu dan tenaga saja."
"Hmm? tujuan?"
Mu Zhen tiba-tiba sadar mengapa dia kesulitan dalam mempelajari teknik langkah ilusi. Itu karena dia tidak tahu tujuan dari menggunakan teknik itu.
"Benar. Karena aku tidak pernah bertarung saat di Bumi, aku jadi tidak punya pengalaman. Dengan bertarung maka aku akan tahu bagaimana dan kemana aku harus bergerak."
"Akan sia-sia terus berlatih sendiri seperti ini. Bahkan di Bumi, siapapun membutuhkan pengalaman agar bisa meningkatkan kemampuannya." batin Mu Zhen.
[Ding. Misi Baru.]
[Kalahkan 20 orang dengan ranah sama atau lebih tinggi.]
[Hadiah : 2000 poin.]
[Gagal : Ranah berkurang 1 tingkat kecil.]
"akhirnya aku dapat misi. Dan hadiahnya juga lumayan banyak."
"Tapi jika aku gagal, ranahku akan kembali ke pembentukan fondasi 6." kata Mu Zhen sedikit takut.
"Tapi kesempatan selalu datang bersama dengan resiko. Aku hanya perlu melakukannya dan yakin pada kekuatanku sendiri." Mu Zhen menyemangati dirinya sendiri.
"Tapi dimana aku bisa menemukan lawan sebanyak itu?" kata Mu Zhen dalam hati sambil berpikir dimana dirinya bisa menemukan 20 orang dengan ranah pembentukan fondasi 7 atau lebih tinggi.
"Kenapa kau melamun bodoh? apa yang kau pikirkan?" kata adik Yang Zue.
Mu Zhen yang sedang sibuk berpikir, mendapat ide saat melihat perempuan yang ada di depannya.
"Itu benar. Aku sekarang sedang di rumah keluarga Yang. Kurasa mereka pasti memiliki lebih dari 20 orang ranah pembentukan fondasi 7 keatas." pikir Mu Zhen.
"Hei kau. Berapa banyak orang yang berada di ranah pembentukan fondasi 7 keatas di dalam keluargamu?" tanya Mu Zhen pada adik Yang Zue.
"Ya, jangan panggil aku 'kau'. Aku punya nama. Namaku Yang Ning. Dan keluargamu punya banyak orang seperti itu." jawab Yang Ning kesal.
"Bagus. Dimana Yang Zue sekarang?" tanya Mu Zhen tak mempedulikan kekesalan Yang ditunjukkanYang Ning.
"Entahlah. Mungkin di ruangannya."
"Terima kasih. Aku harus pergi menemuinya. Sampai jumpa." kata Mu Zhen sambil pergi meninggalkan Yang Ning begitu saja.
"Apa? kau meninggalkanku begitu saja? Heeeii..." Yang Ning berteriak kencang.
"Berani sekali dia pergi begitu saja." gerutu Yang Ning kesal.
Mu Zhen yang sedang terburu-buru untuk pergi menemui Yang Zue, tak mendengar teriakan Yang Ning. Dia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Apa Yang Zue ada di dalam." tanya Mu Zhen pada pembantu pribadi Yang Zue yang ada di depan ruangan Yang Zue.
"Benar. Apakah anda ingin bertemu dengannya?"
"Iya. Tolong panggilkan dia."
"Baik. Tolong tunggu sebentar."
"Tok...tok..." si pembantu mengetuk pintu ruang Yang Zue.
"Tuan Muda, Tuan Mu Zhen ingin bertemu dengan anda." kata si pembantu memberitahu Yang Zue.
"Biarkan Tuan Mu Zhen masuk." suara Yang Zue terdengar dari dalam ruangannya.
"Silahkan Tuan." kata si pembantu pada Mu Zhen sambil membukakan pintu ruangan Yang Zue.
"Ada keperluan apa Tuan Mu Zhen kemari?" tanya Yang Zue saat Mu Zhen telah memasuki ruangannya.
"Aku ingin meminta tolong padamu."
"Tentu. Apa yang bisa kubantu untuk Tuan Mu Zhen?"
"Aku ingin berlatih melawan orang-orang dari keluargamu. Bisakah aku melakukannya?" Mu Zhen memandang gugup menanti jawaban Yang Zue.
"Itu tidak masalah. Aku akan memberitahu tetua yang mengurusi latihan anggota keluarga besok." jawab Yang Zue.
Mu Zhen merasa lega mendengar jawaban yang diberikan oleh Yang Zue. Dengan begitu dirinya bisa menambah pengalaman sekaligus menyelesaikan misi dari sistem. Sekali dayung dua pulau terlampaui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ares
good
2021-08-03
1
Sukma Langit
berangkaaat 🚀
2021-07-24
2