"Ugh..."
"Dimana ini?" Mu Zhen membuka matanya.
Di luar, matahari telah terbit. Suara orang-orang dari keluarga Yang yang sedang berlatih sayup-sayup terdengar di telinga Mu Zhen.
"Aw...tubuhku sakit sekali."
Mu Zhen mencoba untuk bangun. Namun, rasa sakit menjalari tubuhnya. Beberapa bagian tubuhnya memar setelah terkena serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Lu Xun.
"Yang kuingat terakhir kali adalah tergeletak lemas setelah bertarung habis-habisan dengan Lu Xun."
"Apakah aku pingsan setelah itu?" kata Mu Zhen sambil melihat ke sekelilingnya dan menyadari bahwa dirinya berada di ruangannya.
"Lalu bagaimana dengan misiku? Apakah aku gagal?"
[Ding. Anda telah berhasil menyelesaikan misi.]
"Apa? Bukankah aku masih kekurangan 1 orang untuk menyelesaikan misi? Kenapa tiba-tiba aku sudah berhasil?"
[Ding. Karena Tuan berhasil mengalahkan orang yang berada di ranah yang berbeda maka dihitung 2 orang.]
"Hoo...aku sungguh beruntung. Aku kira aku telah gagal menjalankan misi pertamaku. Syukurlah aku menang melawan Lu Xun meskipun harus babak belur."
Mu Zhen merasa lega karena ternyata berhasil menyelesaikan misinya. Mu Zhen kembali merebahkan tubuhnya yang masih terasa sakit dan lemas.
"Aku rasa hari ini aku akan beristirahat saja." kata Mu Zhen memejamkan matanya kembali.
"Kriieeettt..."
Suara pintu ruangan Mu Zhen terdengar pelan. Mu Zhen mengintip dari sudut matanya, melihat siapa yang datang ke ruangannya.
Sesosok gadis yang memakai baju berwarna hijau itu langsung dikenali oleh Mu Zhen. Dia masuk dan menutup pintu dengan sangat pelan setelah memastikan di luar tidak ada siapapun.
Gadis itu lalu mendekat ke arah Mu Zhen sambil membawa mangkuk kecil di tangannya. Mu Zhen kembali menutupi matanya rapat-rapat dan berpura-pura belum sadar.
Gadis itu adalah Yang Ning. Adik dari Yang Zue yang ditemui Mu Zhen dua hari lalu. Dia duduk di samping ranjang.
"Apa yang gadis itu inginkan?" pikir Mu Zhen dalam benaknya.
Yang Ning menatap Mu Zhen yang berpura-pura belum sadar di ranjangnya. Dia melihat bagian tubuh Mu Zhen yang mengalami memar.
"Dasar bodoh. Kenapa kau melawan Lu Xun yang berada di ranah pembentukan inti. Bahkan setelah melakukan pertarungan berturut-turut dengan yang lain."
"Aku rasa aku benar memanggilmu bodoh."
Yang Ning membuka tutup mangkuk dan mengoleskan isinya ke bagian tangan Mu Zhen yang memar.
"Aku melakukan ini karena merasa bersalah. Aku merasa kau bertarung karena ucapanku sebelumnya." kata Yang Ning berbicara pada dirinya sendiri.
Ternyata mangkuk kecil yang dibawa oleh Yang Ning berisi obat untuk mengobati luka memar yang diderita oleh Mu Zhen.
"Ternyata dibalik sikapnya yang terlihat garang, Yang Ning ternyata cukup perhatian." pikir Mu Zhen.
Karena enggan membuat malu Yang Ning dan membuat suasana menjadi canggung, Mu Zhen tetap berpura-pura belum sadar.
Setelah selesai mengoleskan obat, Yang Ning langsung keluar dari ruangan Mu Zhen. Dia meninggalkan mangkuk berisi obat di samping tempat tidur Mu Zhen.
Setelah suara pintu ditutup terdengar, Mu Zhen membuka matanya. Mu Zhen kembali bangkit dari tidurnya.
Mu Zhen tersenyum melihat mangkuk berisi obat yang ditinggalkan Yang Ning.
"Hmm...apakah aku harus berterima kasih padanya, atau berpura-pura tidak tahu." kata Mu Zhen.
"Ah,lupakan saja. Aku rasa dia tidak ingin terima kasihku melihat dia masuk secara diam-diam."
"Sistem. Aku ingin melihat statusku."
[Ding]
[Menampilkan status :
Nama : Mu Zhen
Umur : 18 Tahun
Ranah : Pembentukan Fondasi 7
Bakat : Biasa
Teknik : -Tubuh sempurna (Max)
-Tiger Claw (Max)
-Shadow Step (Max)
Pekerjaan : Penerus Sekte Zhenxi
Senjata : Tangan dan Kaki
Poin sekte : 2000
Kondisi Sekte : Reruntuhan
Pengikut : 1]
"Akhirnya aku punya cukup poin untuk meningkatkan bakatku." kata Mu Zhen senang.
"Sistem. Naikkan level bakatku sekarang."
[Ding. Membeli bakat level jendral. Poin dikurangi 1000]
[Proses meningkatkan bakat. Mohon tunggu sebentar]
[5%]
[10%]
[15%]
[20%]
[25%]
[30%]
"Ugh...Aaakkh..."
Mu Zhen menjerit kesakitan. Rasa sakit mendadak merayapi tubuhnya. Tubuhnya terasa seperti dibedah, lalu sesuatu diambil dan diganti.
"Kenapa ini sangat sakit. Apakah aku akan merasakan ini setiap kali aku meningkatkan bakatku." pikir Mu Zhen di tengah rasa sakit yang terus menyerang
Proses itu berlangsung cukup lama dan membuat Mu Zhen sangat lemas. Dia tak lagi mendengar suara sistem di kepalanya. Mu Zhen hanya terkulai tak berdaya di atas kasurnya.
[Ding. Selamat Tuan berhasil meningkatkan bakat menjadi tingkat jendral. Tingkat pemahaman terhadap teknik akan meningkat. Kecepatan kultivasi akan meningkat]
Setelah proses selesai, tubuh Mu Zhen lambat laun kembali pulih. Tak berselang lama tenaganya juga kembali, bahkan Mu Zhen merasa lebih kuat dari sebelumnya.
"Jadi begini rasanya saat bakatmu menjadi lebih tinggi. Pikiranku menjadi lebih jernih dan aku bisa merasakan Dunia ini dengan lebih baik. Seperti diriku dan Dunia ini menjadi lebih dekat."
Mu Zhen merasa puas dengan kondisinya. Dengan bakatnya yang meningkat maka jalan kultivasinya akan lebih lancar. Dirinya juga akan lebih mudah menyerap Qi yang ada di dunia.
Mu Zhen melihat kembali statusnya. Ranah kultivasinya meningkat pesat. Kini dirinya telah mencapai ranah pembentukan inti 1.
"Haha, tak sia-sia memang aku mengalami rasa sakit yang sangat menusuk." kata Mu Zhen senang.
"Sekarang, karena ranahku sudah mencapai pembentukan inti, aku harus mencari teknik untuk membantuku membentuk inti milikku."
"Sistem, teknik apa yang sesuai untuk membantu membentuk inti?" tanya Mu Zhen pada sistem.
[Ding. Teknik 9 roda inti Kehidupan. Teknik tingkat tinggi tingkat saint. Ini adalah teknik yang memungkinkan penggunanya membentuk 9 inti dalam tubuhnya. Harga dari teknik ini adalah 500 poin.]
"Hmm? Untuk sebuah teknik tingkat tinggi, harganya tidak semahal perkiraanku."
Mu Zhen merasa sedikit heran dengan harga dari sistem yang ternyata cukup murah.
"Terserahlah, itu malah bagus untukku. Sistem, beli teknik 9 roda inti kehidupan."
[Ding. Berhasil membeli teknik 9 roda inti kehidupan. poin dikurangi 500.]
Sekumpulan informasi teknik merayap memasuki pikiran Mu Zhen. Dia langsung memejamkan matanya dan memahami informasi tersebut.
"Haha...ha. Sudah kuduga itu takkan berakhir dengan mudah. Sistem sialan ini benar-benar mempermainkanku." kata Mu Zhen kesal.
"Ternyata aku tidak bisa langsung mempelajari tekniknya dan harus menyerap 8 inti elemen."
"Sistem, berapa harga untuk membeli inti elemen yang kubutuhkan?"
[Ding. Inti elemen memiliki harga yang berbeda. 4 elemen dasar yaitu (Api, Air, Tanah, Udara) berharga masing-masing 500 poin. Inti es 1500 poin. Inti Petir 2000 poin. Inti kematian 4000 poin. Inti kehidupan 5000 poin.]
"Jadi begitu. Jadi sebenarnya aku butuh 15.000 poin untuk teknik ini. Haaah~. Aku benar-benar merasa dibodohi oleh sistem."
Mu Zhen merebahkan tubuhnya yang tiba-tiba kembali terasa lemas. Dia menatap ke arah langit-langit ruangannya.
Pemandangan langit-langit yang sangat berbeda dengan langit-langit ruangan kamar ataupun kantornya di Bumi dahulu.
Mu Zhen mengingat kembali kenangan-kenangan lamanya saat masih hidup di Bumi.
"Haaah~ Hidupku memang tidak pernah berjalan dengan mudah. Entah itu di Bumi atau di Red Star ini." gumam Mu Zhen lirih kemudian kembali tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Usman
😍
2021-08-16
0
bulu ijo
habia lagi poin nya
.males ngitung ya thor poin di bikin seperlunya gak lama 0 lagi 😂
2021-08-13
0
heri surianto
ok
2021-08-06
0