Makan Bersama

Menggandeng tangan istrinya dan keluar dari kamarnya tanpa menatap orang-orang yang masih duduk di meja makan.

Dia mau membawaku kemana?,

dia benar-benar mengajakku pergi, tapi kemana?, kenapa dia rapi sekali..

"Devino kamu mau kemana?, sarapan dulu Dev!"

Nyonya besar melihat putranya yang tidak jadi makan membuatnya merasa tidak tenang, terlebih melihat putranya yang sangat marah meninggalkan meja makan tadi.

Devino tidak mendengarkannya,ia sudah merasa begitu kesal, menengok pun tidak,Iya terus menggandeng istrinya untuk keluar dari ruangan rumah.

"Biarkan saja dia!"Tuan Besar mulai berbicara dan menghentikan aktivitas semuanya yang sedang sarapan pagi.

"Biarkan saja dia menyesali perbuatannya itu, inilah akibatnya jika menentang keputusan papah!"

Bahkan Tuan Besar terlihat tidak memperdulikan putranya sama sekali,

walaupun putranya meninggalkan sarapannya dan tidak jadi makan karena sudah berani mengecewakannya ia tetap tidak perduli.

Mungkin hati Tuan Besar sedang di selimuti rasa marah dan hati yang tertutup karena ulah putra pertama atas apa yang ia lakukan, terlebih Devino adalah putra kebanggaannya selama ini.

Kemana dia membawa wanita itu?,

dan kenapa juga ia berpenampilan menarik seperti itu..

Daniel yang terusik dan memperhatikan langkah kakaknya dari kejauhan,ia tampak penasaran dan bertanya-tanya.

Apa kakak benar-benar mencintai wanita itu?,tak seperti biasanya ia begitu marah hanya demi membela wanita..

Diva juga hanya bisa terdiam menatap kepergian kakaknya.

"Masuk!"menyuruh istrinya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Devino Juga segera masuk ke dalam mobil.

"Erik kita jalan sekarang!, kita harus segera menyingkirkannya juga dari sini!"

"baik Tuan Muda!"

Siapa yang akan ia singkirkan?, ataukah aku...

"Kita mau kemana?,kau mau membuang ku?"

Tanya Anjani serius menatap suaminya tajam.

"Apa kau bilang?, membuang mu?,cih...kau sudah tidak waras?, hilangkan pikiran kotormu itu!, tapi benar juga apa katamu...!"

Mencibirkan bibirnya menatap istrinya yang beringsut menjauhinya karena ia mendekat.

"Jika aku akan membuang mu!,lalu untuk apa aku berniat untuk menikahi mu dari awal, seharusnya sejak awal aku sudah membuang mu Anjani..!"

"Iyah sudah buang saja aku!, kenapa kau justru malah menikahi ku!"

Tuan Muda yang mendengar perkataan Anjani semakin merasa gregetan.

"Kenapa aku justru menikahi mu begitu?...,kau tanya seperti itu?,kau mau tahu alasannya hah?, kenapa aku menikahi mu?.."

*Karena kau tertarik dengan Nona Anjani Tuan Muda,ya kan mungkin saja...!,

Dari tingkah anda saja sangat jelas apalagi saat marah dan membelanya*...

Erik yang tersenyum di dalam hatinya melihat tingkah keduanya yang begitu menggemaskan.

"Iya!,katakan!, kenapa kau mau menikah dengan wanita pelayan yang jelek seperti ku ini, bukankah ini yang kau bilang?"

Aku hanya bermain-main saja kemaren, kenapa dia begitu serius menanggapinya,

"Hey...apa kau bodoh?,kerena kau sedang mengandung anakku!, itu sebabnya aku menikahi mu!, wanita aneh sudah di beri tanggung jawab malah tidak mau!"

Devino sudah semakin kesal menatap Anjani.

"Tentu saja aku tidak mau menikah denganmu!, jika aku harus menikah dengan orang yang tidak mencintaiku sama sekali, apalagi kerena kau terpaksa hanya karena aku mengandung anakmu bukan?, kenapa kau menyiksa diri?, bukankah kita tidak saling mencintai?,lalu untuk apa kita bersama?, bukankah keluarga mu juga sangat membenciku!,aku juga tidak ingin hidup dengan orang yang tidak aku cintai....!"

"Sssrrtt..... Braghh"

kedua orang ini yang sedang mengoceh saling berpelukan!, bahkan barang yang ada di bangku depan sampai terjatuh karena Erik ngerem mendadak secara tiba-tiba.

Gawat kenapa aku sampai mengerem mendadak begini...

Erik yang tidak sadar diri ada lampu merah yang menyala begitu saja, namun melihat pemandangan di belakang membuatnya terkejut.

Anjani langsung terbelalak mendapati bibirnya yang sudah menyentuh pipi suaminya ini,ia segera beranjak berdiri dari pelukannya.

"Plakkk...!"memukul bahu suaminya karena merasa kesal.

"Apa yang kau lakukan?"melepaskan pelukan suaminya.

Apa yang sudah aku lakukan,

kenapa aku sampai menciumnya.

Anjani merasa canggung sendiri karena telah mencium pipi suaminya.

"Kenapa kau bertanya kepadaku?,kau yang mencium ku,aku yang di pukul!, Tanya Erik, apa yang kau lakukan?"

Keduanya menatap sinis Erik.

"Hehe....."Terseyum pias menatap keduanya yang terlihat kusam.

Aku kira kalian senang,...

"Maafkan saya Nona, Tuan muda, saya tidak melihat lampu merah tadi!, maafkan saya!"

"Kau tidak dengar?, kesalahan siapa ini?"Devino menatap kesal istrinya yang juga menatap balik kesal kepadanya.

Anjani tidak menjawab perkataan suaminya,ia hanya menatap suaminya kesal sambil menghadap ke arah jendela mengutuki perbuatannya.

*kenapa aku sampai menciumnya si,

dasar menyebalkan!

aku tidak sengaja....aku benar-benar tidak sengaja*...

Entah kenapa Devino terseyum sambil memegangi pipinya itu,

Ia menatap istrinya yang menghadap ke arah jendela karena kesal.

Kenapa rasanya aku sangat senang setelah ia menciumku tadi...

"Lain kali menyetir lah dengan benar Erik!, Anjani sedang hamil!"

Tapi kali ini aku maafkan Erik, karena kau sudah membuatku merasa senang hari ini..

Mencoba menghilangkan senyuman di wajahnya untuk menutupi perasaannya itu

Cih kau hanya memperdulikan anakmu..,

Batin Anjani kesal dengan perkataan suaminya yang hanya memperdulikan anak yang ada di kandungannya saja.

"Maafkan saya Tuan Muda, saya akan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi!"

Kenapa aku merasa kesal?,aku pasti sudah gila....

lagian siapa juga yang ingin di pedulikan olehnya...

Anjani menyesali perkataan di dalam hati dan masih menatap suaminya sinis.

Mobil terparkir di sebuah restoran mewah, semuanya Turun dari mobil dan menuju ke dalam restoran.

"Ayo masuk!"menggandeng tangan istrinya.

Anjani mencoba untuk melepaskan genggamannya, namun tangan Tuan Muda semakin erat menggandengnya masuk ke dalam restoran.

Apa-apaan sih dia ini?,

menyebalkan sekali...

Terpaksa mengikuti langkah suaminya yang mencari tempat duduk.

"Kita makan Dulu Erik!,kau carilah tempat duduk yang nyaman untukmu!"

"Baik Tuan Muda!"

Erik langsung berjalan meninggalkan keduanya dan mencari tempat duduk sendiri untuk sarapan pagi.

"Duduklah!"

melotot tajam menatap istrinya yang sedang berraut wajah masam ini.

Membuat Anjani terduduk nurut tanpa menatapnya kembali.

Pelayan mendekat ke arah keduanya,dan memberikan daftar menu makanan.

"Pilihlah menu yang kau suka!,kau harus sarapan dulu!, karena kita mau ke kantor nanti!"

ke kantor,dia mengajakku ke kantor?,wah menyenangkan sekali,

aku hanya penasaran bagaimana rasanya suasana kantor itu...

kira-kira bagaimana rasanya, aku jadi penasaran...

Terdiam menuruti perkataan suaminya dan membuka buku daftar menu restoran.

Anjani merasa bingung dengan menu-menu yang begitu mahal tertulis di daftar menu itu.

"Kenapa ini mahal sekali?,apa tidak ada yang lain?"

"Aku menyuruhmu untuk memilih bukan berkomentar!,kau mengerti!"

Dasar trotoar aku tahu kau kaya raya, jadi apa saja terasa murah bagimu...

"Terserah kau saja aku bingung memilihnya!"

memberikan buku menu itu kepada suaminya.

"Saya pesan ini dua porsi yah!, jangan terlalu pedas!,sedang saja!"

menunjuk menu itu dan memberikannya kepada pelayan restoran.

Tak lama kemudian pelayan datang membawa menu makanan itu ke meja makan dimana mereka duduk.

"Silahkan Tuan Muda!,Nona!, selamat menikmati!"

"Terimakasih!"Jawab Anjani dengan santun kepada pelayan restoran itu.

Semanis itukah dia berbicara dengan orang lain?,

sedangkan berbicara denganku galaknya minta ampun...

Devino yang terus memperhatikan istrinya yang terlihat tersenyum begitu manis menatap ke arah pelayan.

"Ada apa?, kenapa kau menatapku seperti itu!"Tanya Anjani yang masih menatap masam suaminya.

"Makanlah!,kau harus makan!"menyentuh piring makanya dan mulai memakannya.

Apa dia darah tinggi?, kenapa galak sekali si..

Sementara Anjani masih sibuk memotong daging yang lumayan padat dan begitu susah baginya.

kenapa susah sekali?...

memalukan,

Anjani merasa kesal sendiri.

Menarik piring istrinya dan memberi menu porsi makannya yang sudah rapi terpotong.

"Makanlah!"

sambil memberikan piring punyanya sendiri kepada sang istri yang sudah terpotong rapi itu, agar Anjani dengan mudah memakannya

"Aku tidak sejahat yang kau bayangkan jadi jangan menatapku seperti itu!"Sambil memotong makanan yang baru saja ia ambil dari menu istrinya.

kenapa dia selalu bersikap baik kepadaku, padahal aku sudah berusaha bersikap sangat menyebalkan bukan....

Menatap suaminya sesaat dan mulai menyantap makanan itu.

Terpopuler

Comments

Ny Sitorus Boru Manalu

Ny Sitorus Boru Manalu

karena dia cinta

2021-08-05

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Anjani jangan marah marah terus

2021-08-04

0

Shin Gao

Shin Gao

Devino lumayan syg Anjani loh, pdhal dia ada pcr yg dia tunggu tapi dia yg perkosa anjani tapi gk sama sekali menghina nya gk kyk novel di laen² ,Devino ini laen malah bisa bela dan lindungi Anjani

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!