Sikap baik Suami

Apa yang sedang ia lakukan...

Memperhatikannya dari belakang, namun tetap pura-pura memejamkan matanya.

Anjani tidak berani mengambil apapun yang ada di dalam kamar ini,ia memutuskan untuk tidur kembali dan memiringkan tubuhnya.

lebih dari sepuluh menit berlalu, Anjani belum bisa memejamkan matanya juga ia merasa begitu lapar, namun suaminya terlihat tidur pulas di sampingnya.

"Aku merasa sangat lapar!"

akhirnya membuka suara pelannya sambil duduk di atas ranjang kembali, lalu menyender tubuhnya ke bantal sambil memegangi perutnya.

"Kau belum makan?, kenapa kau tidak bilang?"Sahut lelaki di sampingnya tiba-tiba membuat Anjani merasa kaget dan beringsut menjauhinya

"Kau...kau belum tidur?"tanya Anjani dengan suara kagetnya.

"Makanan apa yang kau inginkan?, katakan!"Devino yang sudah terduduk juga di sampingnya.

"Terserah... terserah kau saja!,tapi aku tidak ingin makan nasi!"

Jawab Anjani pelan dan tak berani menatap suaminya.

"Tunggu sebentar!"

Devino langsung beranjak berdiri dari ranjangnya dan keluar dari ruangan kamarnya.

Kenapa dia selalu bersikap baik kepadaku, aku kira dia akan semena-mena terhadapku...

Apa mungkin aku yang salah menilainya..

Terdiam menatap suaminya yang pergi menutup pintu kamar.

Devino berjalan menuju ke meja makan, mengambil roti tawar dan selai, lalu mendekat ke arah lemari yang ada di ruangan itu untuk mengambil susu kotak bubuk.

Tak sengaja ketua Pelayan melihat Tuan Muda yang sedang berada di ruangan makan,ia segera menghampirinya, siapa tahu Tuan Muda membutuhkan sesuatu.

malam-malam begini Tuan Muda sedang apa?...

"Malam Tuan Muda!,apa anda memerlukan sesuatu?"

Hah... untuk siapa itu?, bukankah ini baru malam pertama...

Terbelalak melihat Tuan Muda yang sedang membuat susu coklat kehamilan di atas meja makan.

Namun ia mencoba bersikap biasa saja, seolah-olah dia tidak perduli apapun yang di lakukan Majikanya,

karena disini dilarang keras mencampuri urusan pribadi di rumah ini, ataupun bertanya-tanya melampaui batasan itu sungguh di larang di sini.

"Tidak!, bereskan itu!, dan masukan ke dalam lemari!"sambil pergi meninggalkan ruang makan.

"Baik Tuan Muda!"Menganggukan kepalanya sopan.

Untuk siapa susu itu?,apa itu untuk Anjani?,

sungguh itu untuk Anjani...,

apa ia sedang hamil?, bagaimana bisa?...

Ketua Pelayan terdiam lama memikirkan sesuatu yang melintas di pikirannya.

"Entahlah...aku benar-benar tidak mengerti dengan keadaan ini!"

menggaruk kepalanya sambil membereskan peralatan dan bungkus susu itu yang masih tergeletak di atas meja ke lemari.

Tak lama kemudian Devino datang dengan membawa roti tawar, selai dan susu yang sudah ia buat.

Anjani begitu lapar setelah melihat itu semua, di dalam hatinya ia begitu merasa senang dengan kehadiran-nya yang membawa makanan.

"Ini makanlah!,dan jangan lupa minum susunya!"

Devino meletakkan makanan yang ia bawa di meja samping ranjang tepat di sebelah Anjani.

Rasanya ingin sekali Anjani bilang terimakasih, namun perasaanya yang terlanjur benci membuatnya terdiam dan hanya memandang makanan itu saja.

"Terserah kau saja mau dimakan atau tidak!, yang jelas aku sudah membawakannya untukmu!"

membaringkan tubuhnya di sampingnya dan tidur kembali.

Seumur hidup Tuan Muda,ia belum pernah melayani seseorang kecuali Anjani,

Apalagi membawakan makanan dan membuatkan susu untuk seseorang, selama hidupnya saja selalu di layani oleh para pelayan.

kenapa aku jadi tidak enak sendiri si..

Menatap punggung suaminya yang membelakanginya itu,tapi ia tidak perduli dengan perasaannya,yang jelas ia merasa sangat lapar dan ingin segera makan.

Ia menyentuh makanan itu dan memakannya, Devino tidak bergeming sama sekali,sepertinya ia sedang menikmati tidurnya.

Anjani juga tidak memperdulikannya yang jelas ia sedang menikmati susu dan rotinya.

Setelah merasa kenyang ia mengambil ponselnya yang ada di atas meja itu, menatap ponsel itu sejenak.

Melihat foto keluarganya membuatnya merasa rindu.

*Aku sudah menikah,

menikah dengan orang yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya,

lalu bagaimana dengan kehidupan keluargaku, seharusnya aku membantu mereka dan bekerja kan*...

Rasanya belum rela jika ia harus hidup berjauhan dengan keluarga kecilnya.

Ponsel bergetar berulang-ulang, tanda beberapa pesan telah masuk.

melihat Laras yang mengirim pesan membuatnya bergegas membukanya.

Laras!

jam seni ia belum tidur,

kenapa ia belum tidur...

"Kak, apa kakak tidur nyenyak di situ?, bagaimana sikap Tuan Muda kepada kakak?, dia tidak jahat kan?,kakak lagi ngapain?,apa kakak udah tidur?, kakak udah makan belum?, kakak baik-baik saja kan?...."

Berbagai pertanyaan panjang lebar di pertanyakan oleh Laras adiknya,

ia begitu sayang kepada kakaknya,ia juga merasa gelisah dan khawatir karena kakaknya sudah menjadi milik orang.

Menghadap ke arah suaminya yang terdiam tidur sejenak.

"Kenapa kau belum tidur Laras?"

"Tenganlah kakak baik-baik saja di sini!,dia juga bersikap baik kepadaku!, tenganlah!,aku rasa dia juga orang baik!"

Orang baik yang telah merenggut keperawanan ku...

ini kah orang baik.

Merasa geram dengan balasan pesannya yang ia tulis,ia tidak ingin membuat adik dan ibunya kepikiran nantinya.

"kakak yakin, kakak tidak berbohong kan?"

Ya ampun dia benar-benar keras kepala,

"Kakak tidak berbohong Laras!, Tidurlah!, kakak juga mau tidur,ini sudah terlalu malam, percayalah!"

Setelah mendapat balasan pesan dari kakaknya membuat Laras merasa lega, Keduanya langsung mengakhiri pesan mereka dan membaringkan tubuhnya untuk istirahat.

Hari sudah hampir menjelang subuh, sekitar pukul 03:38 Devino terbangun dari tidurnya, melihat wajah istrinya yang begitu dekat membuatnya tak berhenti memandangnya.

Lumayan juga,

Masih terus memperhatikannya dari dekat.

kenapa aku jadi memperhatikannya si,

lagian kalau ia sudah bangun nanti juga galak banget,

Merasa kesal sendiri dan pergi meninggalkan ranjang tempat tidur.

Mengambil ponselnya yang berada di atas meja, ponsel itu tampak berkedip,ada banyak pesan yang belum ia buka.

"Tuan Muda,Nona Allena telah sampai dan kembali,ia sedang menanyakan apakah anda ada waktu untuk bertemu dengannya atau tidak?"pesan Erik yang pertama kali ia baca,lalu mencari pesan yang lainnya.

"Dev,kau beneran sudah menikah?,kau tidak menungguku?, walupun untuk beberapa bulan saja,bla...bla...?"

pesan dari Allena tampak panjang lebar, namun hanya ia baca, tanpa berniat untuk membalasnya.

"Devino aku ingin berbicara dan bertemu denganmu besok!,ada hal penting yang harus kita bicarakan!"

Pesan yang ia baca juga dari Jesslyn, namun kedua orang itu tak di hiraukan olehnya ia justru menuju ke arah kulkas untuk mengambil air dingin,

ia meneguk air itu dengan penuh rasa haus sambil menatap wanita yang tidur di atas ranjangnya.

Entah apa yang ada di pikiran, yang jelas ia menatapnya lama sambil menghabiskan air minumnya.

Setelah itu ia membaringkan tubuhnya lagi di sampingnya, entah apa yang membuatnya terbangun, namun ia berusaha untuk tidur kembali.

Pagi datang, Anjani sudah terbangun dari tidurnya, begitu kagetnya dia ketika melihat wajah Tuan Muda yang begitu dekat dengannya.

Melihat suaminya yang terdiam anteng membuatnya ingin menatapnya sejenak, namun hal ini tidak berlangsung lama,lama kelamaan matanya tidak bisa di kendalikan dan ingin menatapnya terus,

karena ia terlihat begitu tampan dengan batang hidungnya yang mancung itu ketika ia semakin di pandang.

Apaan si,

kenapa aku jadi menatapnya, seharusnya aku tidak melihatnya tadi...

Dan dia,kenapa tidurnya mendekat ke arah ku... menyebalkan...

Merasa kesal sendiri,

"Huek... Huek...!"menutup mulutnya dengan tangan, tiba-tiba ia merasa enek.

kenapa aku jadi pengin muntah, tidak seperti biasanya aku begini...

Melempar selimutnya dan langsung berlari ke kamar mandi.

Ada apa dengannya..

Dev yang ikut terbangun menatap ke arah pintu kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Ny Sitorus Boru Manalu

Ny Sitorus Boru Manalu

mual

2021-08-05

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Ngidam

2021-08-04

0

Riagibran

Riagibran

lanjut thor

2021-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!