Tangan pria itu masih menahan tangan Anjani dengan sangat kuat dan memaksa,
Dengan sekuat tenaga Anjani mencoba melawan apa yang di lakukan-nya ini.
"Lepaskan aku?, lepaskan aku!.. apa yang anda lakukan?, berdiri!,aku mohon berdiri!"memberontak kesana kemari mencoba untuk menyuruh pria ini untuk berdiri.
"Diam!,apa kau bisa diam?"Ia melotot menatap Anjani dalam dengan mata yang di selimuti dengan hawa ***** dan nafas terengah-engah.
"seharusnya kau pulang hari ini bukan!, kenapa kau mengingkari janjimu untuk yang kedua kalinya?,kau berani mempermainkan ku sekarang!,aku tidak akan melepaskanmu kali ini!"
Dengan tatapan tertutup gelap oleh api gairah yang begitu membara dan membutakan segalanya,
bahkan ia tidak sadar apa yang ia lakukan dan pada siapa ia melakukannya.
Apa maksud semua perkataanya?..,
Apa yang ia bicarakan?
aku benar-benar tidak mengerti apa maksudnya...
apa dia tidak waras?..
Dev langsung saja memberikan kecupan ******-nya ke bagian leher Anjani dangan begitu *****,
"Lepaskan aku!,apa yang anda lakukan?, jangan melakukan ini!,aku mohon jangan melakukan ini!,Apa anda gila?.. hiks.. hiks..."Tangisan mulai terdengar terisak,
Anjani mencoba terus untuk menghindarinya, Nami ia tetap saja tidak berdaya, tubuhnya terkunci dengan tubuhnya yang terbaring di atasnya itu
"Bagaimana ini?, bagaimana?....,bagaimana?... apa yang harus aku lakukan?,apa aku harus masuk ke dalam dan menolongnya?, tapi bagaimana dengan Tuan Muda nantinya...?"
"Apa yang harus aku lakukan?,apa yang harus aku lakukan?"
Erik gemetaran sendiri mondar-mandir kesana-kemari merasa sangat bingung di depan pintu,
ia sangat bingung apa yang harus ia lakukan, kepada siapa ia meminta bantuan,
Tidak mungkin ia masuk dan lancang menahan apa yang akan di lakukan Tuan muda di dalam kamarnya itu.
"Kenapa?,apa ada masalah?"
"Hah...?"Suara itu membuat Erik sangat kaget, saking bingungnya ia sampai tidak menyadari ada orang yang mendekat ke arahnya.
"Ada apa Erik?,apa ada masalah?, kenapa kau terlihat sangat gelisah?"
Tanya ketua Pelayan itu penasaran melihat tingkah Erik yang tidak tenang tidak seperti biasanya.
"Hah?...a..aku?, benarkah?, tidak.. tidak...aku hanya sedang fokus berpikir,ta....tapi kau mengagetkan ku!,kau juga menggangguku saat ini!.."
Terbata-bata, bahkan Erik sulit untuk mengendalikan dirinya yang sangat tegang dan gemetaran itu.
"Maaf!,aku hanya sedang mencari Anjani, bukankah dia sedang bertugas membereskan kamar ini, tapi bagaimana kau ada di sini?,apa Tuan Muda sudah di dalam?"
"Anjani?"
siapa Anjani?, kenapa aku baru mendengar nama itu,
apa wanita itu yang berada di dalam sekarang?..
"Oh iya tentu saja, Tuan Muda sedang tidak bisa di ganggu kali ini,ia sedang menenangkan dirinya di kamar!, sebaiknya kau pergilah, jangan sampai menggangu dan membuatnya marah!"
Erik langsung berjaga di depan pintu menghalangi ketua Pelayan itu yang akan membuka pintu.
"Oh.. baiklah!, maafkan aku!,tapi dimana Anjani?, dia yang bertugas membereskan kamar Tuan Muda tadi?"
"Apa dia pekerja Baru?"tanya Erik penasaran bercampur tegang.
Ketua pelayan menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaannya.
"Di..dia... sudah aku suruh pulang!, karena Tuan Muda akan masuk ke kamar, jadi sepertinya dia sudah pu.. pulang!"
"Oh.. iya sudah baiklah!"
Ketua Pelayan itu mengerutkan dahinya mendengar kata Anjani yang sudah pulang, bahkan jam kerjanya saja belum selesai.
Aneh sekali,apa yang terjadi padanya..
ketua pelayan itu menggelengkan kepalanya
melihat tingkah Erik yang sedikit aneh.
Kenapa Anjani berani pulang dahulu sebelum ia menemui ku?..
"Huuhfs...Huuhfs...Huuhfs..."Erik membuang nafasnya yang begitu tegang sejak tadi.
"Entahlah aku begitu bingung apa yang harus aku katakan kepada Sandra?, aku hanya bisa berbohong dan melakukan hal ini!"
Menggigit bibirnya semakin kelu menatap ke arah pintu kamar.
Kira-kira apa yang sudah terjadi di dalam sana, tidak mungkin aku masuk dan tidak mungkin juga aku harus membiarkan ini semua terjadi...
Apa yang harus aku lakukan untuk wanita itu?,ini benar-benar membuatku gila,
Tapi.. tapi aku takut hal itu akan terjadi,ini adalah bahaya besar,
lalu bagaimana dengan keluarga ini jika mengetahui semua nanti..
Menggelengkan kepalanya sendiri membuang pikiran negatif yang sudah meracuni pikiran dan perasaannya.
"Tidak.. tidak!,ini tidak boleh terjadi aku harus menghalangi kejadian ini, karena ini bisa menjadi petakan besar bagi keluarga ini...!"
Erik sudah mencoba memegang gagang pintu kamarnya ini, namun ia mengurungkan niatnya untuk melakukannya, karena ia sendiri tahu Tuan Muda sedang tidak sadar diri sekarang.
"Aww...!"Teriakan dari dalam.
"Oh tidak!, pasti itu semua sudah terjadi!,aku terlalu lama berpikir!, aku benar-benar sudah terlambat!"
Erik mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar, setelah mendengar teriakkan itu ia enggan untuk masuk ke dalam apalagi menggangu aktifitas Majikanya, yang jelas ia malah mengunci kamar itu sekalian karena merasa pasrah.
Anjani berteriak mendapat gigitan sontak di lehernya yang di berikan oleh lelaki ini dengan rasa penuh kehausan.
"Apa anda sudah gila?, lepaskan aku!, lepaskan aku!.. aku mohon lepaskan aku!, jangan melakukan ini kepadaku!,aku mohon... lepaskan! lepaskan!,...hiks...hiks...!"Anjani berteriak lemas dan tak berdaya menahan tenaganya yang begitu kuat.
Masih Dengan tatapan kehausan menatap Anjani, melihatnya yang menangis ia tidak perduli,
yang jelas ia tidak bisa menahan hasrat yang ada di dalam dirinya sekarang.
Ia mencoba membuka kancing baju wanita yang sedang menangis dengan tidak sabar di atas ranjang,
"Tidak!, Tidak!, Tidak!,apa yang akan anda perbuat?, lepaskan saya!"
menahan tangan lelaki itu dengan sekuat tenaga dan segera berdiri dari atas ranjang untuk pergi meninggalkannya
"Kau pikir kau bisa pergi lagi sekarang?, tidak.. tidak akan!"
Menghalangi Anjani yang berusaha pergi meninggalkannya
"Apa anda gila hah?,hiks...hiks..lepaskan aku!, lepaskan aku...!, lepaskan aku..."Dengan derai air mata melawan lelaki itu yang berusaha menghalangi kepergiannya.
Tangan itu semakin melingkar erat di pinggang Anjani, benar-benar melarangnya untuk pergi apalagi menjauh darinya.
"lepaskan!.. lepaskan!.. lepaskan aku!...hiks.. hiks... lepaskan,aku..aku mohon lepaskan aku!"
Berulang-ulang Anjani memukul lelaki ini dengan sekuat tenaga untuk melawannya,
tapi sama sekali lelaki ini tidak goyah ataupun merasa kesakitan atas perlawanannya,
Lelaki ini benar-benar seperti tiang listrik yang tidak memiliki rasa ataupun perasaan.
Dengan nafas penuh dengan hawa ***** merobohkan tubuh Anjani ke atas ranjang kembali dengan posisi semula.
"Tidak... tidak... tidak.. tidak...aku mohon jangan!, jangan melakukan ini!"
mendengar wanita ini yang terus mengoceh benar-benar membuatnya panas dan terusik, ia langsung membungkam mulut itu kembali dengan bibirnya secara paksa.
Membuang pakaian Jaz-nya yang masih melekat di tubuhnya dan membuatnya merasa begitu panas,
Menarik paksa clemek yang melingkar di pinggang Anjani dengan kasar lalu membuangnya.
Anjani semakin berlinang, menangis sambil menggelengkan kepalanya melawannya kembali.
Apa yang terjadi kepada diriku?..,
apa yang akan dia lakukan-nya kepadaku?,
aku benar-benar tidak bisa membayangkan jika semua akan terjadi pada diriku...
Aku harus berusaha pergi dari sini sekarang,aku tidak ingin di perkosa olehnya... lelaki brengsek!,
lelaki bajingan!, ia benar-benar kelewatan,aku tidak mau...aku tidak mau..
Menghalangi tangan lelaki itu yang sedang berusaha mencopot kancing bajunya
Ia sudah berusaha sebisa mungkin dari mulai memukulinya dirinya, mencubit tangan itu dan bahkan menjambak rambutnya dengan kasar, namun tetap saja, Tuan Muda justru semakin bergetar hebat merasa sentuhan dari tangan Anjani.
Ia langsung merampas kancing bajunya dan menghempaskan kemana-mana karena ia menarik bajunya dengan kasar.
Separuh tubuh itu sudah terlihat sempurna, hanya pakaian intim-nya saja yang masih melekat menutupi area dada.
Tidak.. tidak..ini tidak mungkin!,ini tidak mungkin kan...?
masih berusaha melawan serangan yang ada di area mulutnya itu.
Tangan itu semakin menjalar bebas kemana-mana.
Tak usah menunggu lama lagi tubuh Devino sudah semakin kaku menahan hasratnya,ia tidak peduli dengan siapa ia sekarang yang jelas ia ingin melakukannya sekarang juga, karena Ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Widi Widurai
kakean mikiiirrrr..
2024-04-17
0
MoM Angelita
kasihan
anjaniiii
2022-05-24
0
Cerita Emmilia
ya Allah thor bacanya tegang, aq gemeteran
2021-08-24
0