Kejadian Tak Terduga 2

Tangan pria itu masih menahan tangan Anjani dengan sangat kuat dan memaksa,

Dengan sekuat tenaga Anjani mencoba melawan apa yang di lakukan-nya ini.

"Lepaskan aku?, lepaskan aku!.. apa yang anda lakukan?, berdiri!,aku mohon berdiri!"memberontak kesana kemari mencoba untuk menyuruh pria ini untuk berdiri.

"Diam!,apa kau bisa diam?"Ia melotot menatap Anjani dalam dengan mata yang di selimuti dengan hawa ***** dan nafas terengah-engah.

"seharusnya kau pulang hari ini bukan!, kenapa kau mengingkari janjimu untuk yang kedua kalinya?,kau berani mempermainkan ku sekarang!,aku tidak akan melepaskanmu kali ini!"

Dengan tatapan tertutup gelap oleh api gairah yang begitu membara dan membutakan segalanya,

bahkan ia tidak sadar apa yang ia lakukan dan pada siapa ia melakukannya.

Apa maksud semua perkataanya?..,

Apa yang ia bicarakan?

aku benar-benar tidak mengerti apa maksudnya...

apa dia tidak waras?..

Dev langsung saja memberikan kecupan ******-nya ke bagian leher Anjani dangan begitu *****,

"Lepaskan aku!,apa yang anda lakukan?, jangan melakukan ini!,aku mohon jangan melakukan ini!,Apa anda gila?.. hiks.. hiks..."Tangisan mulai terdengar terisak,

Anjani mencoba terus untuk menghindarinya, Nami ia tetap saja tidak berdaya, tubuhnya terkunci dengan tubuhnya yang terbaring di atasnya itu

"Bagaimana ini?, bagaimana?....,bagaimana?... apa yang harus aku lakukan?,apa aku harus masuk ke dalam dan menolongnya?, tapi bagaimana dengan Tuan Muda nantinya...?"

"Apa yang harus aku lakukan?,apa yang harus aku lakukan?"

Erik gemetaran sendiri mondar-mandir kesana-kemari merasa sangat bingung di depan pintu,

ia sangat bingung apa yang harus ia lakukan, kepada siapa ia meminta bantuan,

Tidak mungkin ia masuk dan lancang menahan apa yang akan di lakukan Tuan muda di dalam kamarnya itu.

"Kenapa?,apa ada masalah?"

"Hah...?"Suara itu membuat Erik sangat kaget, saking bingungnya ia sampai tidak menyadari ada orang yang mendekat ke arahnya.

"Ada apa Erik?,apa ada masalah?, kenapa kau terlihat sangat gelisah?"

Tanya ketua Pelayan itu penasaran melihat tingkah Erik yang tidak tenang tidak seperti biasanya.

"Hah?...a..aku?, benarkah?, tidak.. tidak...aku hanya sedang fokus berpikir,ta....tapi kau mengagetkan ku!,kau juga menggangguku saat ini!.."

Terbata-bata, bahkan Erik sulit untuk mengendalikan dirinya yang sangat tegang dan gemetaran itu.

"Maaf!,aku hanya sedang mencari Anjani, bukankah dia sedang bertugas membereskan kamar ini, tapi bagaimana kau ada di sini?,apa Tuan Muda sudah di dalam?"

"Anjani?"

siapa Anjani?, kenapa aku baru mendengar nama itu,

apa wanita itu yang berada di dalam sekarang?..

"Oh iya tentu saja, Tuan Muda sedang tidak bisa di ganggu kali ini,ia sedang menenangkan dirinya di kamar!, sebaiknya kau pergilah, jangan sampai menggangu dan membuatnya marah!"

Erik langsung berjaga di depan pintu menghalangi ketua Pelayan itu yang akan membuka pintu.

"Oh.. baiklah!, maafkan aku!,tapi dimana Anjani?, dia yang bertugas membereskan kamar Tuan Muda tadi?"

"Apa dia pekerja Baru?"tanya Erik penasaran bercampur tegang.

Ketua pelayan menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaannya.

"Di..dia... sudah aku suruh pulang!, karena Tuan Muda akan masuk ke kamar, jadi sepertinya dia sudah pu.. pulang!"

"Oh.. iya sudah baiklah!"

Ketua Pelayan itu mengerutkan dahinya mendengar kata Anjani yang sudah pulang, bahkan jam kerjanya saja belum selesai.

Aneh sekali,apa yang terjadi padanya..

ketua pelayan itu menggelengkan kepalanya

melihat tingkah Erik yang sedikit aneh.

Kenapa Anjani berani pulang dahulu sebelum ia menemui ku?..

"Huuhfs...Huuhfs...Huuhfs..."Erik membuang nafasnya yang begitu tegang sejak tadi.

"Entahlah aku begitu bingung apa yang harus aku katakan kepada Sandra?, aku hanya bisa berbohong dan melakukan hal ini!"

Menggigit bibirnya semakin kelu menatap ke arah pintu kamar.

Kira-kira apa yang sudah terjadi di dalam sana, tidak mungkin aku masuk dan tidak mungkin juga aku harus membiarkan ini semua terjadi...

Apa yang harus aku lakukan untuk wanita itu?,ini benar-benar membuatku gila,

Tapi.. tapi aku takut hal itu akan terjadi,ini adalah bahaya besar,

lalu bagaimana dengan keluarga ini jika mengetahui semua nanti..

Menggelengkan kepalanya sendiri membuang pikiran negatif yang sudah meracuni pikiran dan perasaannya.

"Tidak.. tidak!,ini tidak boleh terjadi aku harus menghalangi kejadian ini, karena ini bisa menjadi petakan besar bagi keluarga ini...!"

Erik sudah mencoba memegang gagang pintu kamarnya ini, namun ia mengurungkan niatnya untuk melakukannya, karena ia sendiri tahu Tuan Muda sedang tidak sadar diri sekarang.

"Aww...!"Teriakan dari dalam.

"Oh tidak!, pasti itu semua sudah terjadi!,aku terlalu lama berpikir!, aku benar-benar sudah terlambat!"

Erik mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar, setelah mendengar teriakkan itu ia enggan untuk masuk ke dalam apalagi menggangu aktifitas Majikanya, yang jelas ia malah mengunci kamar itu sekalian karena merasa pasrah.

Anjani berteriak mendapat gigitan sontak di lehernya yang di berikan oleh lelaki ini dengan rasa penuh kehausan.

"Apa anda sudah gila?, lepaskan aku!, lepaskan aku!.. aku mohon lepaskan aku!, jangan melakukan ini kepadaku!,aku mohon... lepaskan! lepaskan!,...hiks...hiks...!"Anjani berteriak lemas dan tak berdaya menahan tenaganya yang begitu kuat.

Masih Dengan tatapan kehausan menatap Anjani, melihatnya yang menangis ia tidak perduli,

yang jelas ia tidak bisa menahan hasrat yang ada di dalam dirinya sekarang.

Ia mencoba membuka kancing baju wanita yang sedang menangis dengan tidak sabar di atas ranjang,

"Tidak!, Tidak!, Tidak!,apa yang akan anda perbuat?, lepaskan saya!"

menahan tangan lelaki itu dengan sekuat tenaga dan segera berdiri dari atas ranjang untuk pergi meninggalkannya

"Kau pikir kau bisa pergi lagi sekarang?, tidak.. tidak akan!"

Menghalangi Anjani yang berusaha pergi meninggalkannya

"Apa anda gila hah?,hiks...hiks..lepaskan aku!, lepaskan aku...!, lepaskan aku..."Dengan derai air mata melawan lelaki itu yang berusaha menghalangi kepergiannya.

Tangan itu semakin melingkar erat di pinggang Anjani, benar-benar melarangnya untuk pergi apalagi menjauh darinya.

"lepaskan!.. lepaskan!.. lepaskan aku!...hiks.. hiks... lepaskan,aku..aku mohon lepaskan aku!"

Berulang-ulang Anjani memukul lelaki ini dengan sekuat tenaga untuk melawannya,

tapi sama sekali lelaki ini tidak goyah ataupun merasa kesakitan atas perlawanannya,

Lelaki ini benar-benar seperti tiang listrik yang tidak memiliki rasa ataupun perasaan.

Dengan nafas penuh dengan hawa ***** merobohkan tubuh Anjani ke atas ranjang kembali dengan posisi semula.

"Tidak... tidak... tidak.. tidak...aku mohon jangan!, jangan melakukan ini!"

mendengar wanita ini yang terus mengoceh benar-benar membuatnya panas dan terusik, ia langsung membungkam mulut itu kembali dengan bibirnya secara paksa.

Membuang pakaian Jaz-nya yang masih melekat di tubuhnya dan membuatnya merasa begitu panas,

Menarik paksa clemek yang melingkar di pinggang Anjani dengan kasar lalu membuangnya.

Anjani semakin berlinang, menangis sambil menggelengkan kepalanya melawannya kembali.

Apa yang terjadi kepada diriku?..,

apa yang akan dia lakukan-nya kepadaku?,

aku benar-benar tidak bisa membayangkan jika semua akan terjadi pada diriku...

Aku harus berusaha pergi dari sini sekarang,aku tidak ingin di perkosa olehnya... lelaki brengsek!,

lelaki bajingan!, ia benar-benar kelewatan,aku tidak mau...aku tidak mau..

Menghalangi tangan lelaki itu yang sedang berusaha mencopot kancing bajunya

Ia sudah berusaha sebisa mungkin dari mulai memukulinya dirinya, mencubit tangan itu dan bahkan menjambak rambutnya dengan kasar, namun tetap saja, Tuan Muda justru semakin bergetar hebat merasa sentuhan dari tangan Anjani.

Ia langsung merampas kancing bajunya dan menghempaskan kemana-mana karena ia menarik bajunya dengan kasar.

Separuh tubuh itu sudah terlihat sempurna, hanya pakaian intim-nya saja yang masih melekat menutupi area dada.

Tidak.. tidak..ini tidak mungkin!,ini tidak mungkin kan...?

masih berusaha melawan serangan yang ada di area mulutnya itu.

Tangan itu semakin menjalar bebas kemana-mana.

Tak usah menunggu lama lagi tubuh Devino sudah semakin kaku menahan hasratnya,ia tidak peduli dengan siapa ia sekarang yang jelas ia ingin melakukannya sekarang juga, karena Ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi.

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

kakean mikiiirrrr..

2024-04-17

0

MoM Angelita

MoM Angelita

kasihan
anjaniiii

2022-05-24

0

Cerita Emmilia

Cerita Emmilia

ya Allah thor bacanya tegang, aq gemeteran

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!