Bekerja kembali

Pagi ini kondisi ibu sudah mulai membaik, bahkan lebih baik dari sebelumnya,

ia sudah tersadar dari pingsanya dan mulai terseyum kembali bahkan mau berbicara,

Menatap kedua putrinya yang sedang menjaganya tepat di samping ranjang dimana ia terbaring.

"Anjani kau sudah kembali?, bagaimana kerja pertamamu di sana?,Apa baik-baik saja?, tidak ada masalah kan?"

Tanya ibu yang begitu gelisah sejak pertama kali Anjani pergi meninggalkan ruangan rawat sebelum kondisinya ngedrop.

Deg,

Hari pertama kerja ku sangat buruk Bu..,

lebih Buruk dari apa yang aku bayangkan sebelumnya,

Anjani mulai terseyum palsu,

"Tenanglah Bu, Anjani bisa berkerja di sana!,jika Anjani melakukan kesalahan,itu wajar saja... karena Anjani baru pertama kali bekerja kan?, tapi percayalah Bu!, Semua itu pelajaran bagi Anjani, Anjani jadi belajar tentang bagaimana sulitnya ibu bekerja!"

Anjani menahan air matanya yang akan keluar itu karena tidak sanggup untuk membohongi ibunya yang sedang sakit,

Namun,melihat kondisi ibunya yang membaik membuatnya semakin merasa lega kali ini.

"Sebenarnya ibu sendiri tidak ingin kau berkerja di sana nak!, karena orang-orang di sana sangatlah angkuh dan dingin, namun kau tetap memaksa Anjani,ibu bisa apa...!"

iya Bu iya...

ini semua memang salah Anjani...

Anjani terdiam,ia begitu menyesal karena telah mamasuki rumah itu.

"Tapi kenapa ibu tetap bekerja disana?, kenapa ibu tidak mencari pekerjaan di tempat lain?"

"kebutuhan kita banyak...,ibu butuh uang untuk sehari-hari Anjani, hutang kita kepada keluarga Bahara Sanjaya juga sangat banyak, kita harus berusaha melunasinya juga!"

Anjani tahu tentang buruknya ekonomi keluarganya, hingga membuatnya memilih untuk tetap bekerja di rumah itu, yang pastinya karena Nominal yang memungkinkan untuk melanjutkan hidup keluarganya yang terlilit hutang.

"Ibu dari dulu tidak pernah mengatakan kepadaku tentang hutang itu, sebenarnya tinggal berapa hutang kita kepada mereka Bu?"

Tanya Anjani penasaran,ia ingin ibu membuka suaranya untuk mengungkapkan seberapa besar hutang keluarga mereka pada keluarga Bahara Sanjaya.

Sedangkan Laras adik Anjani hanya terdiam mendengarkan keduanya berbicara.

"Hutang kita kepada mereka masih 130 juta Anjani, kita baru membayar mereka 70 juta, itu berarti belum setengah dari yang kita pinjam...!"

"Apah?"Anjani terbelalak.

ini artinya.... memang aku harus berkerja lagi menggantikan ibu disana..!,

Seumur hidupku aku benar-benar tidak ingin kembali ke sana lagi, namun aku tidak boleh egois,

ini demi hidup keluarga ku,aku harus tetap tegar menjalani cobaan ini..

"Ibu tenang saja, Anjani akan berkerja keras disana, Anjani akan rajin dalam bekerja, agar bisa mendapatkan uang untuk kehidupan kita nantinya!"

Ibu mulai menitikkan air matanya,ia merasa sedih seharusnya Anjani fokus dengan kuliahnya, bukan malah bekerja menggantikannya yang sedang sakit ini.

Ya Tuhan, sembuhkan lah diri hamba dari penyakit ini,

agar hamba bisa kembali bekerja untuk menyekolahkan kedua putri hamba..

"Ibu kenapa menangis?"Tanya Anjani khawatir.

"Ibu kenapa Bu?"Tanya Laras juga ikut khawatir.

"Tidak papa Laras,Anjani,ibu hanya sedih seharusnya kamu fokus kuliah dan tidak bekerja menggantikan ibu!, maafkan ibu sayang..!"

"Jangan meminta maaf Bu!,ini bukanlah kesalahan!, tapi kewajiban Anjani untuk membahagiakan ibu dan Laras..!"

Mereka bertiga saling berpelukan mengungkapkan perasaan mereka masing-masing.

"Iya sudah!,kakak harus kembali bekerja!,Laras!, jagalah ibu dan fokuslah belajar!, kakak berangkat kerja sekarang!"

"Iya Kak, Hati-hati ya kak!"

Anjani menganggukan kepalanya dan pergi meninggalkan ruangan untuk berangkat kerja.

Ia menaiki ojek online untuk menuju ke rumah keluarga Bahara Sanjaya,

Ia tidak ada pilihan lain selain bekerja di tempat ini,di tempat terburuk yang pernah ia temui.

Berdiri menatap tingginya Gerbang dan bangunan rumah yang menjulang tinggi, rumah ini terlihat sangatlah mewah seperti Istana.

Aku pasti sudah gila kembali ke rumah ini lagi,dan bekerja disini lagi...

Tidak ada pilihan lain, aku harus tetap semangat, lupakan semuanya yang sudah terjadi, walaupun ini terasa begitu sakit,aku harus tetap tegar menjalani semua ini..

Ayo Anjani semangat,demi keluarga mu..

Menitikkan air mata, lalu mengusapnya dengan cepat,ia harus tabah dan tegar dalam menghadapi cobaan yang bertubi-tubi, sambil berjalan dengan cepat memasuki lingkungan rumah itu.

*****

Semua sudah duduk di tempat makan,

Putra pertama duduk di kursinya,Putra kedua duduk di kursinya juga dan yang lainnya juga duduk di kursinya masing-masing.

Tampak Tuan Besar yang duduk di kursi khusus makannya, dan berdekatan dengan Nyonya besar istrinya.

Tuan Besar menatap seluruh keluarganya yang sedang duduk bersanding menghadapnya ini, kemudian ia mulai membuka pembicaraan.

"Sebelum kita memulai makan malamnya,aku akan berbicara kepada kalian semua!, tolong perhatikan dan dengarkan!"

Bicara tegas dan seriusnya Tuan Besar.

Seluruh keluarganya terdiam dan menghadap ke arahnya untuk mendengarkan bicaranya.

"Khususnya untuk Putra-putri ku!, Papah sudah semakin berumur!,untuk itu.. kapan kalian akan memberikan Papah kepastian tentang rumah tangga kalian?,Apa semaunya hanya berpacaran saja?,kapan menikahnya?,lalu kapan Papah akan menggendong cucu dari anak-anak kalian?"

Tidak ada yang berani menjawab, mereka semua masih terdiam dan mendengarkan.

"Dan satu lagi!, barang siapa yang lebih dulu memberikanku cucu pertama dan itu adalah laki-laki, akan aku berikan Berlian Biru terbaik untuk ibunya yang melahirkan!"

Memperhatikan kotak perhiasan cantik berlapis kaca kepada seluruh Anggota keluarganya.

"Berlian ini bukan berlian sembarangan!, tidak ada duanya di dunia ini!, jadi persiapkan diri kalian untuk memperkenalkan calon kalian masing-masing kepada Papah!, dan segera menikah lah!,sebelum Papah pergi dari dunia ini!, kalian mengerti?"

"Dan jangan lupa!, Berlian Biru ini hanya khusus untuk ibu yang melahirkan cucu pertama ke dunia ini yaitu laki-laki,dan ada lagi berlian merah yang akan aku berikan kepada cucu perempuan yang pertama!"

Dengan raut wajah yang begitu serius, Tuan Besar menutup kembali kotak berlian itu dan menyuruh bawahannya yang sangat ia percayai untuk menyimpannya kembali di tempatnya.

Bahkan seluruh Anggota keluarganya saja tidak ada yang tahu kemana Berlian itu di simpan, yang jelas yang tahu hanyalah Tuan Besar dan Tangan kanannya itu.

"Anjani kemarilah!"

Ketua Pelayan langsung memanggil Anjani yang sedang menata piring di dapur.

"Iya ketua Pelayan!"Anjani bergegas menghampiri.

"berikan menu makanan yang tertinggal ini ke meja makan keluarga!"

"Meja makan keluarga?"Anjani langsung merasa gemetaran, karena ia takut jika bertemu Tuan Muda yang telah menidurinya itu.

"Ta.. tapi aku!"

"Kau hanya menaruh ini dengan diam tanpa bersuara!, Namun anggukkan lah kepalamu untuk menghormati mereka semua yang ada di meja makan, cepatlah!, sebelum mereka memulai makan!"

"Ba...ba... baiklah!"Dengan gemetaran menerima satu piring menu makanan itu dan berjalan menuju ke ruangan makan.

Ya Tuhan jangan pertemuan aku dengan Tuan Muda,

aku mohon demi keselamatan diriku...aku mohon,

Mencoba menenangkan dirinya dan terus berjalan memasuki ruangan makan keluarga besar.

Berhenti di pintu masuk ruangan yang berbatasan dengan dapur,ia terdiam berdiri melihat wajah tampan yang pernah ia tatap dari dekat,ia begitu gemetar melihat wajah tampan itu,

Anjani merasa begitu berat untuk melangkahkan kakinya menuju ke meja makan.

Tidak...tidak... aku tidak bisa,aku tidak melakukan ini...

"Kenapa kau malah terdiam?, taruh di meja makan!,kau tidak melihat mereka sudah mulai makan, Nanti menu makanan ini di cariin Tuan Muda!, Cepatlah!"

Tuan Muda... Tuan Muda...

Dirinya begitu gemetar tak karuan,

"Ba...Baiklah...ketua Pelayan!"

Melanjutkan langkahnya memberanikan diri dan menahan apa yang ia rasakan sekarang ini.

Terpopuler

Comments

Jans🍒

Jans🍒

aku mmpir thor, bawa like. slm dr suamiku takdirku😇

2021-07-30

0

Aira

Aira

bagus thor ceritanya, lanjut lagi 😆

2021-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!