Lumayan

Setelah Anjani selesai berganti pakaian ia langsung keluar dari ruangan gantinya.

Wanita itu tampak mempersiapkan alat make-up yang begitu banyak dia atas meja rias.

Melihat Nona muda keluar dari ruangan ganti langsung bergegas menghampirinya.

"Mari Nona, sekarang Anda duduklah!"

menuntun Nona mudanya dan mendudukkannya di atas kursi rias.

"Apa maksud semua ini?"Tanya Anjani bingung.

"Saya akan merias Anda Nona!, karena sebentar lagi akan sarapan pagi bersama keluarga,jadi Tuan Muda menyuruhku untuk merias Anda!".

"Tapikan ini hanya sarapan kan?.."

"Hust..!, Nurut saja Nona!"

Apa-apaan si?, sarapan pagi saja harus berdandan...

Perias itu menata rambut Anjani dengan baik dan menggelung-nya,

Tampilan ini tampak sangat cocok dengan bentuk wajah Anjani yang begitu manis,

kecantikannya tampak terlihat memancar dengan balutan mek-up transparan yang mewarnai wajahnya.

"Apa aku sangat jelek?"

Tanyakan sepontan menatap dirinya di depan cermin melihat kearah wanita yang sudah meriasnya ini.

Wanita itu langsung terseyum menatap Nona mudanya sambil menggelengkan kepalanya.

*Jelek dari mana Nona?

Anda terlihat cantik sekali,

bahkan tubuh anda saja seperti seorang model, begitu ideal*..

"Anda sangat cantik Nona!, saya tidak berbohong, memang ada yang bilang kalau Anda jelek?"

Tanya wanita itu sambil tersenyum tidak percaya menatap Anjani.

Ada, lelaki itu,

lelaki brengsek itu..

"Sudahlah lupakan!,aku hanya mencoba menilai diriku sendiri!"Terseyum palsu di hadapan wanita itu.

"Cklekk...!"

Pintu tampak terbuka, Tuan Muda telah kembali,

Tentu saja ia langsung menatap Anjani yang terlihat begitu berbeda dari yang ia bayangkan sebelumnya.

Itukah dia...

Sial!, kenapa dia lebih cantik dari apa yang aku bayangkan...

Mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain, Tuan Muda mencoba cuek dan biasa saja melihat tampilan Anjani yang terlihat begitu memukau.

"Kau sudah selesai?"

"Sudah Tuan Muda!"

"Kalau begitu pergilah!"perintah Devino kepada wanita itu.

"Baiklah Tuan Muda,Nona,saya permisi!"

Hey.. hey aku saja belum berkenalan dengannya,

kau sudah mengusirnya dari sini..,

Anjani hanya bisa terdiam melihat kepergian penataan rias itu sambil menatap suaminya kesal.

"Bisakah kau berhenti menatap ku dengan mantan mu yang jelek itu!"

Bisik Dev di telinga Anjani sambil menuntunnya Keluar ruangan.

"Lepaskan!,kau..kau...mau membawaku kemana?,dan satu lagi!, siapa suruh mau menikahi wanita jelek sepertiku..!"

Anjani mencoba melepaskan genggamannya karena merasa begitu kesal.

Wanita aneh...,

aku beri tanggung jawab malah ia tidak terima..

Devino hanya menatapnya kesal,

"Diam!, dari pada kau menimbulkan masalah nantinya!, ikuti saja aku!"

Devino menuntun Anjani menuju ke arah meja makan, semua Anggota keluarganya sudah duduk di situ.

Pandangan semua orang juga tertuju kepada keduanya, termasuk Daniel dan Diva.

Melihat kakak Iparnya yang terlihat cantik membuat Daniel melirik.

Cantik juga Pelayan itu,

benarkah itu dia...

lumayan juga,

Salah satu pandangan yang tidak bergeming sama sekali adalah Tuan Besar,ia sama sekali tidak menatap keduanya yang sedang berjalan menghampiri meja makan.

Dia membawaku kemari,apa dia tidak mengerti juga kalau keluarganya tidak ada yang menyukaiku...

apa dia tidak waras,

Menggenggam erat tangan suaminya, Anjani merasa tegang untuk menghadapi orang-orang yang ada di rumah ini.

Merasakan genggaman tangan Anjani yang begitu erat membuat Devino meliriknya.

Apa dia takut..

Devino menggenggam tangannya erat juga untuk memberi ketenangan kepada istrinya.

Keduanya terus berjalan menuju ke meja makan.

Anjani yang melihat tingkah suaminya ini membuatnya melirik.

"lihatlah!, bukankah aku begitu baik?, seharusnya kau berterimakasih kepadaku Nanti!"

Bisikan pelan Devino ke telinga istrinya yang sedang di gandeng itu.

Mendengar perkataannya Anjani merasa begitu kesal, namun ia mencoba menahan rasa kesalnya itu karena dia sendiri juga sedang merasa sangat tegang kali ini.

Berterimakasih?,

kepada orang yang telah merebut kehidupan ku...

apa aku tidak salah dengar Tuan Muda,

Langsung mendekat ke arah kursi duduknya, tidak ada kursi untuk Anjani yang seharusnya berdampingan dengan suaminya disitu, yang jelas Diva tidak ingin bergeser dari duduknya yang berdampingan dengan kakaknya itu.

"Diva!,kau tidak tahu tempat duduk siapa itu?"

Tanya Devino yang sudah melotot tajam menatap Adiknya,Diva tidak menjawab apapun, dengan muka masanya ia bergeser meninggalkan tempat duduk yang seharusnya menjadi milik Anjani kali ini.

Lihat kakak benar-benar menyebalkan sekali sekarang..

"Apa yang kau lihat?"Devino menatap tajam Daniel yang juga tak berhenti menatap istrinya.

"Cih..."Daniel hanya tersenyum sinis.

Aku tahu kau pasti sedang terpana melihat Anjani kan...

Devino yang masih menatap sinis Daniel.

"Sudahlah Devino duduklah!"Ibu yang sudah tidak betah dengan semua ini.

Wanita itu...,

berani sekali dia berdadan seperti itu,

dia pikir... dia di harapkan di keluarga ini hah?..

"Penampilanmu lumayan juga setelah menjadi istri putraku Anjani!"Mulut ibu mertuanya sungguh tidak tahan jika ia tetap terdiam saja melihat semua ini.

"baju-baju yang kau gunakan juga terlihat mahal,kau pasti sangat senang memakainya!"

Sindiran keras yang di berikan ibu mertuanya kepada Anjani

Jahat sekali mamah mengatakan semua ini kepadaku...

Ibu mertuanya sejak tadi benar-benar menatap sinis Anjani, sementara Tuan Besar mulai berbicara.

"Tidak boleh ada yang berbicara ketika berada di meja makan!, Untuk orang baru!,aku harap kau bisa bertingkah sopan dan santun untuk melayani suamimu!"

Memang apa yang aku lakukan sehingga dia membicarakan sopan dan santun...,

perasaan dari tadi aku terdiam bukan....

Anjani menjadi bingung menatap Tuan Besarnya, namun ia mencoba untuk mendengarkan perkataanya.

"Biasakan menyapa terlebih dengan orang yang pantas kamu hormati!"

"Maaf Pah,Mah, kedepannya aku akan..."

"Ini bukan kesalahan Anjani Pah!!,ini kesalahanku!, karena aku belum memberitahunya tentang seluruh peraturan di rumah!, jadi wajar saja jika dia tidak tahu!"

"Aku tidak menyuruhmu berbicara!,Aku juga sedang memberitahunya Devino, tidak sembarangan orang untuk menjadi menantuku di keluarga ini!"

Anjani merasa begitu sakit setelah ia mendengar ini semua,ia langsung berdiri dan menganggukan kepalanya meninggalkan meja makan begitu saja.

Aku baru dua hari disini tapi rasanya sudah begitu sakit,

mereka pikir aku mau masuk ke rumah ini dan menjadi anggota kelurganya hah...

Aku juga tidak mau,

aku juga tidak mau...

Menitikkan air matanya dan berjalan menuju ke kamarnya untuk mencoba menenangkan dirinya.

"Braghh..."

Hentakan yang di berikan Dev di atas meja makan benar-benar membuat semua orang kaget.

"Sikap kalian benar-benar keterlaluan!, seharusnya kalian mengerti saat ini, dia itu adalah istri Devino sekarang!"

Pergi meninggalkan meja makan untuk menyusul istrinya.

"Hiks...hiks..."

Mencoba menahan air matanya, namun air mata itu tetap ingin keluar dari matanya, hingga berulang-ulang Anjani mengusap air mata itu untuk menghilangkannya, namun masih saja berlinang.

"Anjani..!"

Panggil Devino pelan yang sudah berdiri di belakangnya.

"Pergilah!, pergi!,aku mohon pergi dari sini!"

merasa begitu sakit dan berusaha mengusir suaminya dari hadapannya, namun tenaganya tidak mampu menggeser tubuh suaminya sedikit pun.

"Aku bilang pergi!"menatap Devino dengan mata berlinang-nya, Devino menahan tangan Anjani yang mencoba mengusirnya.

"Jika kau tidak ingin pergi!,maka aku yang akan pergi dari sini!, lepaskan!"

mencoba melepaskan genggamannya, karena Anjani begitu merasa sakit hati dan kesal.

"Tidak..tidak akan!"jawab Devino menatapnya lekat.

"Kau tidak dengar tadi?,kau benar-benar ingin menyiksaku? .., lihat keluargamu yang angkuh itu!, kalian pikir aku mau berada di sini hah?,aku juga tidak mau!,aku juga tidak mau!,apa kau dengar!,hiks..hiks...!, lepaskan aku!"sambil terisak,Ia masih meronta-ronta mencoba melepaskan genggamannya.

"Dan ini!" mencoba merusak riasan itu dari rambutnya, namun Devino mencegahnya.

"Apa yang kau lakukan?"

" lepaskan!"Anjani berusaha untuk merusak riasannya.

"Kalian pikir aku senang berpenampilan seperti ini!"

"Jangan!"Teriak Dev seketika.

"kenapa?,lepaskan!, biarkan aku pergi dari sini?,aku juga tidak ingin berpenampilan seperti ini!.."

masih berusaha meronta-ronta dan mencoba untuk merusak riasannya dengan tangan yang masih di genggaman suaminya itu.

Melihat tingkah istrinya yang terus melawan membuatnya terpaksa untuk memojokkannya ke atas tempat tidur dan menidurinya agar ia terdiam.

"Haaa...."merasa kaget dan jantung Anjani mulai berdegup kencang, sementara Devino menatap Anjani dengan lekat di atas ranjang.

Karena kau terlihat cantik saat ini...

Menatap istrinya lekat,

Apa yang aku katakan..

Menyesali perkataannya.

"Aku akan mengajakmu pergi!, jadi jangan rusak riasan-mu!"

Langsung berdiri dari ranjang meninggalkan istrinya karena merasa terhipnotis dengan penampilannya itu.

Terpopuler

Comments

Tuấn Mark

Tuấn Mark

suka juga sikap devino

2022-09-13

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Devano sangat sabar 😘😘😘

2021-08-04

1

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

termakasih upnya.....😍 like dan vote untukmu author

2021-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!