Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!

Karena merasa penasaran dengan tingkah istrinya, Devino langsung berjalan menuju ke kamar mandi mengecek keadaanya.

walupun matanya masih begitu ngantuk ia tetap mencoba berjalan menuju ke kamar mandi.

"Huek...huek...huek"

Tangan itu langsung beralih ke leher istrinya dan memijatnya dengan pelan dan lembut.

Membuat Anjani terbelalak dan terdiam seketika.

"Muntah kan saja jika kau ingin muntah!, Jangan ditahan!"

bicaranya pelan dan terus memijat leher istrinya dengan lembut

Namun rasa mual-nya berangsur padam, melihat tingkah suaminya yang seperti ini membuat perasaannya berantakan dan mengalihkan rasa mual-nya itu.

"Sudahlah!,aku..aku tidak papah!"Mencoba melepaskan tangannya dan meninggalkan suaminya di dalam kamar mandi.

Tampak wajah Anjani yang kusut terdiam memikirkan sesuatu, sementara Tuan Muda hanya terdiam dan membiarkannya pergi.

Devino langsung berlanjut membersihkan diri di kamar mandi.

Aku jadi penasaran bagaimana sebenarnya sifatnya,

kenapa dia terus bersikap baik kepadaku...

apa ia hanya pura-pura...

Semuanya butuh perkenalkan Anjani,tak kenal maka tak sayang, jadi sebaiknya kau kenali dulu suamimu sebelum kau membencinya.

"Cklekk..."

Pintu kamar mandi terbuka dan menyadarkan Anjani dari lamunannya yang masih terdiam di pinggiran ranjang.

Tampak Tuan Muda yang hanya memakai handuk yang melingkar di pinggangnya keluar dari pintu kamar mandi

Anjani yang melihat penampilan suaminya seperti itu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.

Menyebalkan sekali dia ini,

kenapa dia harus berpenampilan seperti itu di hadapanku...

kenapa tidak memakai baju di dalam kamar mandi saja..

"Apa yang kau pikirkan?"bisikan tiba-tiba.

"Haaa..."berteriak karena kaget.

bisiknya di telinganya itu membuatnya begitu kaget dan berteriak.

"ih... pergi.. pergi...!"

mencoba mengusir suaminya dari dekatnya, hingga tak sengaja ia memegang dadanya yang bidang itu.

Tangan itu langsung terlepas dari dadanya dan merasakan gemetaran yang begitu hebat, seolah-olah ia mengingat sentuhan tubuh antara ia dengan dirinya waktu itu.

"Ih...pergi!... pergi.. pergi, kenapa kau mendekatiku?"

melihatnya gemetaran membuat Devino semakin mendekat memojokkannya.

Jantung Anjani terasa berdebar kencang ketika menatap wajah suaminya dari dekat,

ia merasa trauma atas apa yang dilakukannya pada waktu itu.

Devino menatap lekat wajah Anjani di atas ranjang.

"Berdiri!... Berdiri!, aku mohon berdiri!"

Wajah Anjani yang terlihat pias menatapnya kerena takut.

Aku rasa dia berbeda dari yang lain..,

"Mandilah sekarang!,kau tampak jelek jika belum mandi!"

berbicara dengan muka datar dan seriusnya,lalu pergi meninggalkan Anjani yang masih terlentang di atas ranjang.

Apa dia bilang?,dia bilang aku jelek..

dia pikir dia tampan hah?..

"Kau pikir kau Tampan!"Menjawab dengan kesal, dan terduduk di atas ranjang.

Mendengar perkataan Anjani membuatnya mendekat kembali ke arahnya, tentunya Anjani beringsut menjauhinya.

Apaan sih...

"Tentu saja aku Tampan!,masa cantik!"

mencibirkan bibirnya bersuara datar, lalu ia berjalan ke ruang ganti, sementara Anjani begitu kesal ingin menimpuk dirinya dengan bantal.

Mukanya datar banget kaya trotoar,

tercipta dari apa si manusia itu?,

dia bilang ganteng,

PD sekali..

Dari sejak awal bertemu dengan Devino yang sudah menjadi suaminya ini, Anjani tidak pernah melihatnya tersenyum apalagi tertawa, namun di balik sikap diamnya ini, Devino selalu bersikap baik kepadanya, membuatya terdiam dan berpikir.

Sebenarnya bagaimana sifatnya,

Cih gak usah di pertanyakan lagi Anjani, jelas-jelas dia menyebalkan kan..

Dia adalah lelaki yang sudah merebut kehidupanmu..

"Ih kenapa aku jadi memikirkannya si!.."

Merasa kesal dan langsung mengambil baju yang ada di lemari suaminya menuju ke kamar mandi.

Ia segera bercermin dan membasahi mukanya untuk menenangkan diri, jantungnya masih terasa berdebar kencang karena bersentuhan dengannya.

Sebenarnya aku benar-benar merasa bingung disini,

aku benar-benar merasa hidup sendiri, bahkan teman untuk bicara pun aku tidak punya...

mau sampai kapan aku akan hidup seperti ini,

Meratapi dirinya di depan cermin kamar mandi,

"Apa aku sangat jelek?"

Menatap dirinya semakin dalam di depan cermin,

"Tidak terlalu ...Aahh... bodo amat, biarkan saja dia bilang apa padaku,dia pikir dia tampan!"

Menguras perasaan kesalnya dan segera melanjutkan aktivitasnya untuk mandi.

selesai mandi ia langsung mengeringkan badannya dengan handuk.

begitu kagetnya dia ketika melihat baju laki-laki yang ia ambil.

"Hah...baju siapa ini?, kenapa gede banget?..."

Melihat baju yang berukuran besar seperti laki-laki dengan gambar dan corak yang tentunya untuk laki-laki juga,ini membuatnya bingung.

"Apa ini bajunya?, kenapa aku sampai salah ambil baju segala sih...!"

Terpaksa ia harus memakai baju yang sudah ia bawa ini.

Devino sudah berpenampilan rapi dengan balutan kemeja putih yang ia pakai dengan setelah Jaz-nya.

Ia tampak bercermin sejenak.

Anjani keluar dari kamar mandi, dengan baju yang tersedia di lemari itu, Devino yang melihatnya pun begitu kaget dan ingin tertawa tapi ia tetap menahannya.

"Apa yang kau lakukan?, kenapa kau memakai bajuku?,apa kau tidak memiliki baju?"

Tanyanya datar, namun sebenarnya ia sedang menahan tawanya, karena ia begitu terlihat lucu saat memakai baju itu.

"Aku... aku hanya salah ambil!,aku juga tidak ingin memakai baju ini!"

menatap suaminya dengan masam yang sedang fokus ke arah ponsel.

"Erik bawa dia kemari!, sekarang!"Devino yang begitu cepat sudah menelfon seseorang dan begitu cepat juga mengakhiri panggilnya dan meninggalkan Anjani yang masih terdiam di depan pintu kamar mandi.

Dia mau bawa siapa?,

siapa yang akan ia bawa kemari?

pacarnya?, atau tunangannya mungkin?

Terserah dia saja lah, bodo amat..

Anjani tidak memperdulikannya lagi,ia langsung menuju ke lemari besar yang ada di kamar ini untuk mencari baju.

Apa tidak ada baju perempuan di sini,

lalu darimana ia mengambil baju-baju perempuan yang ia berikan kepadaku kemaren-kemaren?,

Anjani merasa bingung karena ia sungguh tidak tahu dimana tempat-tempat baju-baju untuknya berada,

sedangkan ia saja tidak membawa baju ataupun barang yang lain ke rumah ini.

"Thok...Thok..."

Erik yang masuk dengan membawa seorang perempuan di sampingnya.

Tak lama Tuan Muda muncul dari balik ruangan ganti.

"Pergilah!"

"Baik Tuan Muda!"

menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan perempuan itu yang sudah masuk ke dalam kamarnya.

Apa maksud semua ini?..

dia juga tidak terlalu cantik...

begitukah pacarnya,

Anjani menatap keduanya dengan sinis,Ia mengira wanita yang datang bersama Erik adalah kekasih Tuan Muda, karena penampilannya yang tampak modis dan berdandan.

"Laksanakan Tugasmu dan jangan sampai mengecewakan!"

"Beres Tuan Muda!"

Wanita itu tampak tersenyum dan berjalan ke arah lemari pakaian sebelah Anjani berdiri.

Tuan Muda langsung keluar dari kamarnya untuk menyelesaikan urusannya.

Ia membuka lemari itu dan memilih baju-baju dress wanita yang begitu banyak dan cantik tergantung di dalam lemari.

Ia mengambil salah satu baju dress yang indah berwarna hitam,

menghampiri Nona Mudanya yang masih terdiam bingung memperhatikannya sejak tadi.

"Pakailah baju ini Nona!,ini lebih pantas untuk Anda!,dan wajib di pakai juga!"

"Wa.. wajib?, apa-apaan ini?"Tanya Anjani yang bingung dan penasaran juga,ia juga tampak kesal karena di atur.

"Iya Nona!, sebaiknya anda pakailah sekarang!,Nona tahu sendiri bukan bagaimana penampilan semua keluarga di sini !,ini demi keselamatan anda Nona!"

Apa aku akan di bunuh?

hingga demi keselamatan segala..

Perintah wanita ini yang mencoba menyakinkan Anjani.

"Ta.. tapikan..."

"Sekarang Nona!"

Wanita ini menuntun Anjani masuk ke dalam kamar ganti untuk mempersilahkan ia mengganti baju.

Bajunya bagus sekali,

*memangnya setiap hari aku harus memakai pakaian model seperti ini yah..?,

memang mau pesta apa?, rempong sekali*?

Merasa kesal dan tak berhenti menatap baju dress hitam yang sangat indah itu.

Iya...iya mending aku memakai baju ini,dari pada aku harus memakai baju lelaki brengsek itu yang menyebalkan,

ini juga terasa gerah..

Menggerutu sendiri di dalam ruangan, sambil berganti pakaian dengan pakaian dress hitam yang indah itu.

Terpopuler

Comments

Dya Rachma

Dya Rachma

devino keren, aku suka sikapmu😘

2021-08-15

0

Nadia Fahmi Nadia

Nadia Fahmi Nadia

mudah2an devino ga berubah pikiran thour

2021-08-14

0

mili_millenia

mili_millenia

suka cerita nya thor

2021-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!