Karena merasa penasaran dengan tingkah istrinya, Devino langsung berjalan menuju ke kamar mandi mengecek keadaanya.
walupun matanya masih begitu ngantuk ia tetap mencoba berjalan menuju ke kamar mandi.
"Huek...huek...huek"
Tangan itu langsung beralih ke leher istrinya dan memijatnya dengan pelan dan lembut.
Membuat Anjani terbelalak dan terdiam seketika.
"Muntah kan saja jika kau ingin muntah!, Jangan ditahan!"
bicaranya pelan dan terus memijat leher istrinya dengan lembut
Namun rasa mual-nya berangsur padam, melihat tingkah suaminya yang seperti ini membuat perasaannya berantakan dan mengalihkan rasa mual-nya itu.
"Sudahlah!,aku..aku tidak papah!"Mencoba melepaskan tangannya dan meninggalkan suaminya di dalam kamar mandi.
Tampak wajah Anjani yang kusut terdiam memikirkan sesuatu, sementara Tuan Muda hanya terdiam dan membiarkannya pergi.
Devino langsung berlanjut membersihkan diri di kamar mandi.
Aku jadi penasaran bagaimana sebenarnya sifatnya,
kenapa dia terus bersikap baik kepadaku...
apa ia hanya pura-pura...
Semuanya butuh perkenalkan Anjani,tak kenal maka tak sayang, jadi sebaiknya kau kenali dulu suamimu sebelum kau membencinya.
"Cklekk..."
Pintu kamar mandi terbuka dan menyadarkan Anjani dari lamunannya yang masih terdiam di pinggiran ranjang.
Tampak Tuan Muda yang hanya memakai handuk yang melingkar di pinggangnya keluar dari pintu kamar mandi
Anjani yang melihat penampilan suaminya seperti itu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.
Menyebalkan sekali dia ini,
kenapa dia harus berpenampilan seperti itu di hadapanku...
kenapa tidak memakai baju di dalam kamar mandi saja..
"Apa yang kau pikirkan?"bisikan tiba-tiba.
"Haaa..."berteriak karena kaget.
bisiknya di telinganya itu membuatnya begitu kaget dan berteriak.
"ih... pergi.. pergi...!"
mencoba mengusir suaminya dari dekatnya, hingga tak sengaja ia memegang dadanya yang bidang itu.
Tangan itu langsung terlepas dari dadanya dan merasakan gemetaran yang begitu hebat, seolah-olah ia mengingat sentuhan tubuh antara ia dengan dirinya waktu itu.
"Ih...pergi!... pergi.. pergi, kenapa kau mendekatiku?"
melihatnya gemetaran membuat Devino semakin mendekat memojokkannya.
Jantung Anjani terasa berdebar kencang ketika menatap wajah suaminya dari dekat,
ia merasa trauma atas apa yang dilakukannya pada waktu itu.
Devino menatap lekat wajah Anjani di atas ranjang.
"Berdiri!... Berdiri!, aku mohon berdiri!"
Wajah Anjani yang terlihat pias menatapnya kerena takut.
Aku rasa dia berbeda dari yang lain..,
"Mandilah sekarang!,kau tampak jelek jika belum mandi!"
berbicara dengan muka datar dan seriusnya,lalu pergi meninggalkan Anjani yang masih terlentang di atas ranjang.
Apa dia bilang?,dia bilang aku jelek..
dia pikir dia tampan hah?..
"Kau pikir kau Tampan!"Menjawab dengan kesal, dan terduduk di atas ranjang.
Mendengar perkataan Anjani membuatnya mendekat kembali ke arahnya, tentunya Anjani beringsut menjauhinya.
Apaan sih...
"Tentu saja aku Tampan!,masa cantik!"
mencibirkan bibirnya bersuara datar, lalu ia berjalan ke ruang ganti, sementara Anjani begitu kesal ingin menimpuk dirinya dengan bantal.
Mukanya datar banget kaya trotoar,
tercipta dari apa si manusia itu?,
dia bilang ganteng,
PD sekali..
Dari sejak awal bertemu dengan Devino yang sudah menjadi suaminya ini, Anjani tidak pernah melihatnya tersenyum apalagi tertawa, namun di balik sikap diamnya ini, Devino selalu bersikap baik kepadanya, membuatya terdiam dan berpikir.
Sebenarnya bagaimana sifatnya,
Cih gak usah di pertanyakan lagi Anjani, jelas-jelas dia menyebalkan kan..
Dia adalah lelaki yang sudah merebut kehidupanmu..
"Ih kenapa aku jadi memikirkannya si!.."
Merasa kesal dan langsung mengambil baju yang ada di lemari suaminya menuju ke kamar mandi.
Ia segera bercermin dan membasahi mukanya untuk menenangkan diri, jantungnya masih terasa berdebar kencang karena bersentuhan dengannya.
Sebenarnya aku benar-benar merasa bingung disini,
aku benar-benar merasa hidup sendiri, bahkan teman untuk bicara pun aku tidak punya...
mau sampai kapan aku akan hidup seperti ini,
Meratapi dirinya di depan cermin kamar mandi,
"Apa aku sangat jelek?"
Menatap dirinya semakin dalam di depan cermin,
"Tidak terlalu ...Aahh... bodo amat, biarkan saja dia bilang apa padaku,dia pikir dia tampan!"
Menguras perasaan kesalnya dan segera melanjutkan aktivitasnya untuk mandi.
selesai mandi ia langsung mengeringkan badannya dengan handuk.
begitu kagetnya dia ketika melihat baju laki-laki yang ia ambil.
"Hah...baju siapa ini?, kenapa gede banget?..."
Melihat baju yang berukuran besar seperti laki-laki dengan gambar dan corak yang tentunya untuk laki-laki juga,ini membuatnya bingung.
"Apa ini bajunya?, kenapa aku sampai salah ambil baju segala sih...!"
Terpaksa ia harus memakai baju yang sudah ia bawa ini.
Devino sudah berpenampilan rapi dengan balutan kemeja putih yang ia pakai dengan setelah Jaz-nya.
Ia tampak bercermin sejenak.
Anjani keluar dari kamar mandi, dengan baju yang tersedia di lemari itu, Devino yang melihatnya pun begitu kaget dan ingin tertawa tapi ia tetap menahannya.
"Apa yang kau lakukan?, kenapa kau memakai bajuku?,apa kau tidak memiliki baju?"
Tanyanya datar, namun sebenarnya ia sedang menahan tawanya, karena ia begitu terlihat lucu saat memakai baju itu.
"Aku... aku hanya salah ambil!,aku juga tidak ingin memakai baju ini!"
menatap suaminya dengan masam yang sedang fokus ke arah ponsel.
"Erik bawa dia kemari!, sekarang!"Devino yang begitu cepat sudah menelfon seseorang dan begitu cepat juga mengakhiri panggilnya dan meninggalkan Anjani yang masih terdiam di depan pintu kamar mandi.
Dia mau bawa siapa?,
siapa yang akan ia bawa kemari?
pacarnya?, atau tunangannya mungkin?
Terserah dia saja lah, bodo amat..
Anjani tidak memperdulikannya lagi,ia langsung menuju ke lemari besar yang ada di kamar ini untuk mencari baju.
Apa tidak ada baju perempuan di sini,
lalu darimana ia mengambil baju-baju perempuan yang ia berikan kepadaku kemaren-kemaren?,
Anjani merasa bingung karena ia sungguh tidak tahu dimana tempat-tempat baju-baju untuknya berada,
sedangkan ia saja tidak membawa baju ataupun barang yang lain ke rumah ini.
"Thok...Thok..."
Erik yang masuk dengan membawa seorang perempuan di sampingnya.
Tak lama Tuan Muda muncul dari balik ruangan ganti.
"Pergilah!"
"Baik Tuan Muda!"
menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan perempuan itu yang sudah masuk ke dalam kamarnya.
Apa maksud semua ini?..
dia juga tidak terlalu cantik...
begitukah pacarnya,
Anjani menatap keduanya dengan sinis,Ia mengira wanita yang datang bersama Erik adalah kekasih Tuan Muda, karena penampilannya yang tampak modis dan berdandan.
"Laksanakan Tugasmu dan jangan sampai mengecewakan!"
"Beres Tuan Muda!"
Wanita itu tampak tersenyum dan berjalan ke arah lemari pakaian sebelah Anjani berdiri.
Tuan Muda langsung keluar dari kamarnya untuk menyelesaikan urusannya.
Ia membuka lemari itu dan memilih baju-baju dress wanita yang begitu banyak dan cantik tergantung di dalam lemari.
Ia mengambil salah satu baju dress yang indah berwarna hitam,
menghampiri Nona Mudanya yang masih terdiam bingung memperhatikannya sejak tadi.
"Pakailah baju ini Nona!,ini lebih pantas untuk Anda!,dan wajib di pakai juga!"
"Wa.. wajib?, apa-apaan ini?"Tanya Anjani yang bingung dan penasaran juga,ia juga tampak kesal karena di atur.
"Iya Nona!, sebaiknya anda pakailah sekarang!,Nona tahu sendiri bukan bagaimana penampilan semua keluarga di sini !,ini demi keselamatan anda Nona!"
Apa aku akan di bunuh?
hingga demi keselamatan segala..
Perintah wanita ini yang mencoba menyakinkan Anjani.
"Ta.. tapikan..."
"Sekarang Nona!"
Wanita ini menuntun Anjani masuk ke dalam kamar ganti untuk mempersilahkan ia mengganti baju.
Bajunya bagus sekali,
*memangnya setiap hari aku harus memakai pakaian model seperti ini yah..?,
memang mau pesta apa?, rempong sekali*?
Merasa kesal dan tak berhenti menatap baju dress hitam yang sangat indah itu.
Iya...iya mending aku memakai baju ini,dari pada aku harus memakai baju lelaki brengsek itu yang menyebalkan,
ini juga terasa gerah..
Menggerutu sendiri di dalam ruangan, sambil berganti pakaian dengan pakaian dress hitam yang indah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Dya Rachma
devino keren, aku suka sikapmu😘
2021-08-15
0
Nadia Fahmi Nadia
mudah2an devino ga berubah pikiran thour
2021-08-14
0
mili_millenia
suka cerita nya thor
2021-08-10
0