Bertemu Erik

Masih mengusap air mata yang menetes di pipinya,

Dia melakukan ini kepadaku, mentang-mentang dia orang kaya,terus aku wanita rendahan dapat di pakai seenaknya begitu,

hanya karena aku orang miskin...

Menatap lelaki yang sudah merebut keperawanannya dengan tatapan kebencian,dengan mudahnya lelaki bajingan ini tertidur pulas di samping perempuan yang telah Ia tiduri ini.

Mencoba berdiri dari ranjangnya, walaupun tubuh terasa begitu lemas dan letih ia mencoba untuk tetap berdiri, rasanya ia ingin segera pergi dari ruangan ini secepatnya.

Apa yang sudah terjadi pada diriku...aku benar-benar tidak percaya ini...

ini benar-benar terjadi kepadaku...

Mengusap pipinya kembali, sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di atas lantai.

Dengan lemas dan gemataran ia memakai pakaiannya sendiri,ia tidak ingin lama-lama di sini, rasanya ia ingin sekali berlari pergi dari sini secepatnya, namun semuanya terhambat oleh rasa sakit yang ia rasakan.

Apa yang sudah aku lakukan...,

bagaimana kalau semua orang tahu,aku harus bagaimana..

bagaimana caranya aku pergi dari sini sekarang...

ibu maafkan aku,anak mu yang durhaka ini...

Penampilannya sudah sangat berantakan, pakaian yang ia kenakan tidak rapi seperti semula, kancing baju ada yang hilang dan lepas entah kemana, namun tetap saja ia pakai karena terpaksa hanya itu seadanya,

Ia juga berusaha untuk menutupi dirinya yang begitu berantakan ini.

Dengan tubuh yang masih sangat lemas dan gemetaran ia berjalan ke arah pintu, matanya masih terus mengalirkan air mata tidak terima atas kejadian ini.

"Clekk..."Dengan pelan Anjani mencoba membukanya namun keadaan pintu terkunci.

bagiamana bisa terkunci...

Erik yang memperhatikan pintu itu bergerak langsung membuka kunci pintunya, karena ia takut jika Tuan Muda yang akan keluar dari dalam kamarnya.

"Hah?"Bersembunyi di balik pintu.

Anjani begitu kaget, karena ada seseorang yang membantunya membuka pintu di luar.

Siapa di sana?...,

apa itu Tuan Besar dan Nyonya mungkin?

atau Anggota keluarganya yang lain?,

bagaimana ini,...apa yang harus aku lakukan,aku ingin keluar dari sini!... bagaimana jika aku bertemu dengan yang lainnya?,

apa yang harus aku katakan dengan penampilan ku seperti ini sekarang....

Erik jadi bingung sendiri,ia sudah membuka kunci pintu kamarnya tapi tidak ada yang keluar dari balik pintu kamar.

"Thok..Thok..Thok..."ketuk-nya pelan membuat Anjani semakin kaget mendengarnya.

"Tuan Muda?,apa anda memerlukan sesuatu?"tanya Erik berbisik.

Bagaimana ini apa aku keluar saja, sepertinya dia memang bukan keluarganya, tapi bagaimana jadinya nanti jika aku keluar...

Lalu apa yang akan aku jawab jika ia bertanya-tanya tentang diriku yang keluar dari kamar Tuan Muda..

Waktu sudah begitu malam,pesta pun telah usai, semua orang sudah Istirahat di kamarnya masing-masing, Anjani masih terdiam diri di balik pintu merasa begitu takut,

setelah ruangan depan terdengar sunyi dan sekitar lebih dari sepuluh menit Anjani menunggu, ia mencoba memberanikan diri untuk keluar dari kamar.

"Hah...?"Teriak Anjani sontak kaget dengan kehadiran Erik yang berjaga di samping pintu.

"Hust... Tenanglah!, jangan berisik!"Erik yang ikut panik dan mendekati perempuan itu.

Anjani semakin gemataran menatap Erik yang mendekat, Melihat tampilan wanita ini yang begitu berantakan dan bekas-bekas air mata yang berderaian membuatnya merinding sendiri tentang apa yang di lakukan Tuan Muda itu kepadanya.

"Jangan mendekatiku.. jangan mendekatiku....aku mohon jangan mendekatiku ... hiks..hiks..!"

Anjani merasa begitu trauma berdekatan dengan seorang pria, terlebih dengan penampilannya yang tidak karuan itu,

Ia terus menutupi dirinya yang begitu acak-acakan.

"Kau tidak papah?"Tanya Erik pelan sambil mendekati gadis itu.

"Jangan mendekatiku... jangan mendekatiku aku mohon jangan mendekatiku..." perkataan yang sama,

Ia hanya bisa menangis sesenggukan, bahkan Ia tidak berani menatap wajah pria yang sedang berbicara dengannya ini.

Kasian sekali dia, dia pasti merasa sangat trauma,aku yakin semua kejadian buruk yang aku bayangkan... sudah terjadi pada dirinya.

Terlihat juga lengan baju yang terlihat robek di samping kanan lengannya karena paksaan

"Tenanglah...aku mohon Tenanglah!,aku.. aku tidak akan berbuat jahat kepadamu!"

Pandang Anjani sudah buram, lama kelamaan semakin gelap, ia terlelap entah kemana dan tidak sadarkan diri pingsan di pelukan Erik.

"Iya ampun Nona..., sadar!... sadarlah!" mencoba menyadarkan wanita yang pingsan ini di hadapannya.

Ia langsung memanggil anak buahnya untuk meminta bantuan, dan bagaimana caranya untuk menyembunyikan ini semua.

Beberapa anak buahnya datang menghampiri Erik, dengan langkah mereka pelan-pelan karena waktu sudah sangat malam sesuai perintah Erik,

"Berjaga lah di sini!,aku harus membawanya ke dokter!"Mungkin alasan ini yang tepat untuk semua anak buahnya.

Anak buah Erik tidak ada yang berani bertanya tentang wanita ini,semua orang disini itu sangat tertutup dan hanya menjalankan tugasnya dengan diam dan sigap.

Mungkin mereka merasa penasaran, tapi tidak ada keberanian untuk mencampuri hidup atasannya ini.

Dengan hati-hati Erik menggendong wanita ini masuk ke dalam mobilnya,ia segera membawa Anjani pergi dari lingkungan rumah ini sebelum masalah akan semakin besar, terlebih jika Tuan Besar mengetahui ini semua,maka akan tambah gawat jika Tuan Besar dan Nyonya akan mengetahui ini semua.

Melajukan mobilnya entah kemana Erik membawanya pergi yang jelas menjauh dari rumah ini.

Berhenti di sebuah pinggir jalan yang tampak sepi untuk menenangkan dirinya yang sudah membawa wanita yang belum pernah ia temui ini.

"Bagaimana ini?,apa yang akan terjadi setelah semua ini terjadi, Tuan Muda pasti tidak sadar saat melakukan hal ini kepadanya!, karena ia mabuk berat dan di pengaruhi oleh obat perangsang yang di berikan Jesslyn kepadanya,ini sungguh gila...aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan?,dan bagaimana kedepannya nanti?".

Perasaan Erik campur aduk, ini bahkan kesalahan orang lain, bukan dirinya sendiri, lantas bagaimana jika dirinya yang melakukan ini apa dia akan gila dan bunuh diri karena stres,

entahlah....,

"Apa perempuan ini tidak papa?, kenapa dia terlihat sangat pucat...aku yakin dia sangat trauma...."

Menatap perempuan manis yang sedang terdiam menutup mata,ia begitu kasihan dan merasa bersalah sendiri karena tidak jadi menolongnya dari hal buruk yang sudah menimpanya ini.

Tak lama kemudian Anjani terbangun dari pingsannya, melihat lelaki yang ada di sampingnya mebuatnya menjerit begitu kaget.

"hah..!"Anjani beringsut kaget,

Anjani terlihat begitu gemataran di mata Erik,ia terlihat sangatlah ketakutan.

"Kau tidak papah?"Tanya Erik lembut.

"Kau...kau siapa?, kenapa membawaku ke mari?"Anjani yang begitu ketakutan berusaha membuka pintu mobil untuk kabur.

"Hust.... hust..., Tenanglah!"Erik mendekatinya dan mencoba menenangkannya.

"Jangan mendekat!,...hah!... jangan menyentuhku... Jangan menyentuhku aku mohon... Jangan menyentuhku..hiks.. hiks.."

Sepertinya Anjani memang merasa begitu trauma dan ketakutan kali ini, bahkan sentuhan tangan Erik membuatnya berteriak sekaligus gemetar ketakutan.

"Tenanglah... tenanglah...aku tidak akan berbuat apa-apa ke padamu!, percayalah, Tenanglah...aku mohon Tenanglah!"Erik mencoba terus menenangkannya.

Dengan nafas yang tak beraturan Anjani menatap pria ini, melihat pria ini yang begitu baik kepadanya membuatnya merasa lebih tenang namun masih merasa takut.

"Aku hanya ingin mengantarmu ke rumah sakit, namun aku merasa bingung, mengantar mu ke rumah pun aku juga bingung karena tidak tahu rumahmu.., terlebih jika kejadian buruk ini yang menimpamu..!"

Kancing bagian dadanya terbuka,memang kancing itu menghilang dan terlepas entah kemana, Anjani yang sadar langsung menutupinya kembali dengan tangannya yang tampak terlihat.

"Kau..kau.. tahu apa yang terjadi pada diriku?"

"Tentu saja, aku berjaga di luar kamar,aku pasti tahu apa yang terjadi di dalam, terlebih dengan keadaan Tuan Muda yang mabuk dan tidak sengaja ia minum obat perangsang, aku tahu Tuan Muda pasti melakukan hal itu kepadamu karena dia tidak bisa menahan dirinya dari pengaruh obat..!"

"Apah...?, kenapa kau tidak menolongku..., kenapa kau jahat sekali, apa yang telah aku lakukan... hiks... hiks.."menangis kembali, Anjani begitu merasa terhina dengan semua ini.

Maafkan aku Nona, aku benar-benar tidak bisa menolong Anda,..

"Aku tahu ini begitu berat, tapi lebih baik kau menutupi semua ini, dari pada keluargamu yang terancam nantinya...!"

"Karena aku yakin Tuan Muda tidak sadarkan diri saat melakukan hal ini kepada mu...!"

Anjani juga mengerti, Tuan Muda memang terlihat Aneh saat berbicara,ia melantur kesan kemari saat di dalam kamar,

"Lalu bagaimana dengan hidupku?...,di..dia dia sudah merenggut keperawanan ku?"

Keduanya masih terdiam bingung di dalam mobil, mereka berdua saling berbicara satu sama lain untuk permasalah yang sangat besar ini.

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

aku mampir

2022-01-24

0

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

hust hust kek lagi ngusir kucing

2021-09-25

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

😭😭😭😭😭😭 hancur

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta
2 Kejadian Tak Terduga 1
3 Kejadian Tak Terduga 2
4 Sudah Terjadi
5 Bertemu Erik
6 Devino Bingung
7 Bekerja kembali
8 Bertemu
9 Hamil
10 Kau Harus Menikah Denganku!
11 Pembelaan
12 Persiapan Pernikahan.
13 Bertemu Ibu
14 Pernikahan
15 Tidur seranjang
16 Sikap baik Suami
17 Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18 Lumayan
19 Makan Bersama
20 Bertemu seseorang
21 Cemburu
22 Sikap Baik Mertua
23 Merasa sedih
24 Tita Di Kurung
25 Antara Menantu dan Mertua
26 Siapa Yang Datang?
27 Kemarahan Devino
28 Kehilangan
29 Tetap Saja Kau Istriku
30 Gigitan Di Bibir
31 Suasana Tempat Tinggal Baru
32 Kehidupan Baru
33 Penolakan Pahit
34 Undangan Para Wanita
35 Kuliah lagi
36 Hari Yang Melelahkan
37 Devino Sakit
38 Kedatangan Allena
39 Perdebatan
40 Ngambek
41 Perhatian Suami
42 Ke Restoran
43 Memikirkan Suami
44 Merasa Bersalah
45 Hubungan Erik dan Tita
46 Kedatangan Mamah
47 Di Pecat
48 Tak Bersemangat
49 Bersama istri
50 Aktifitas Di Apartemen
51 Sedikit Celah
52 Rencana Buka Usaha
53 Serunya Kebersamaan
54 Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55 Perasaan Anjani
56 Devino Alergi Kacang
57 Anjani Panik
58 Kesadaran Anjani.
59 Karena Aku Mencintaimu
60 Hubungan Mulai Membaik
61 Undangan
62 Rahasia Besar
63 Terpesona
64 Sambutan Spesial
65 Apa Yang Terjadi?
66 Pengetesan Anjani
67 Pengaruh Obat
68 Indahnya Malam
69 Erik Cemburu
70 Erik Marah
71 Erik & Tita
72 Berkumpul
73 Kegelisahan Anjani
74 Mobil Baru
75 Makan Malam Bersama.
76 Kabar Baik
77 Kekecewaan Nyonya Besar
78 Malam Erik dan Tita
79 Keromantisan
80 I love you
81 Pengalihan Perusahaan
82 Hal Sesungguhnya
83 Rasa Cinta Anjani
84 Kepergian Devino
85 Ke Pemakaman
86 Lada Hitam
87 Kembali Ke Perusahaan
88 Masalah Kantor
89 Pertemuan 2 Dirut
90 Tingkah Emely
91 Emely Hamil
92 Menyambut Suami
93 Daniel dan Anjani
94 Pagi Yang Cerah
95 Rumah Baru
96 Tita Sakit
97 Dokter Datang
98 Tita Hamil
99 Kenangan Buruk
100 Kepergian Tita
101 Pesan Misterius
102 Kedatangan Tamu
103 Kedatangan Tamu 2
104 Keselamatan Anjani
105 Suasana Rumah Sakit
106 Keadaan Papah
107 Keadaan Papah 2
108 Kehidupan Yang Nyaman
109 Di Dalam Kamar
110 Melissa Di Pecat
111 Kontraksi Kandungan
112 Melahirkan
113 Baby Girl
114 Tuan Besar Berbicara
115 Semuanya Mengerti
116 Berlian Merah
117 Kebahagiaan
118 Pengumuman
119 Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120 Pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pesta
2
Kejadian Tak Terduga 1
3
Kejadian Tak Terduga 2
4
Sudah Terjadi
5
Bertemu Erik
6
Devino Bingung
7
Bekerja kembali
8
Bertemu
9
Hamil
10
Kau Harus Menikah Denganku!
11
Pembelaan
12
Persiapan Pernikahan.
13
Bertemu Ibu
14
Pernikahan
15
Tidur seranjang
16
Sikap baik Suami
17
Mandi Sekarang!,Kau Terlihat Jelek!
18
Lumayan
19
Makan Bersama
20
Bertemu seseorang
21
Cemburu
22
Sikap Baik Mertua
23
Merasa sedih
24
Tita Di Kurung
25
Antara Menantu dan Mertua
26
Siapa Yang Datang?
27
Kemarahan Devino
28
Kehilangan
29
Tetap Saja Kau Istriku
30
Gigitan Di Bibir
31
Suasana Tempat Tinggal Baru
32
Kehidupan Baru
33
Penolakan Pahit
34
Undangan Para Wanita
35
Kuliah lagi
36
Hari Yang Melelahkan
37
Devino Sakit
38
Kedatangan Allena
39
Perdebatan
40
Ngambek
41
Perhatian Suami
42
Ke Restoran
43
Memikirkan Suami
44
Merasa Bersalah
45
Hubungan Erik dan Tita
46
Kedatangan Mamah
47
Di Pecat
48
Tak Bersemangat
49
Bersama istri
50
Aktifitas Di Apartemen
51
Sedikit Celah
52
Rencana Buka Usaha
53
Serunya Kebersamaan
54
Peresmian & Pembukaan Toko Roti
55
Perasaan Anjani
56
Devino Alergi Kacang
57
Anjani Panik
58
Kesadaran Anjani.
59
Karena Aku Mencintaimu
60
Hubungan Mulai Membaik
61
Undangan
62
Rahasia Besar
63
Terpesona
64
Sambutan Spesial
65
Apa Yang Terjadi?
66
Pengetesan Anjani
67
Pengaruh Obat
68
Indahnya Malam
69
Erik Cemburu
70
Erik Marah
71
Erik & Tita
72
Berkumpul
73
Kegelisahan Anjani
74
Mobil Baru
75
Makan Malam Bersama.
76
Kabar Baik
77
Kekecewaan Nyonya Besar
78
Malam Erik dan Tita
79
Keromantisan
80
I love you
81
Pengalihan Perusahaan
82
Hal Sesungguhnya
83
Rasa Cinta Anjani
84
Kepergian Devino
85
Ke Pemakaman
86
Lada Hitam
87
Kembali Ke Perusahaan
88
Masalah Kantor
89
Pertemuan 2 Dirut
90
Tingkah Emely
91
Emely Hamil
92
Menyambut Suami
93
Daniel dan Anjani
94
Pagi Yang Cerah
95
Rumah Baru
96
Tita Sakit
97
Dokter Datang
98
Tita Hamil
99
Kenangan Buruk
100
Kepergian Tita
101
Pesan Misterius
102
Kedatangan Tamu
103
Kedatangan Tamu 2
104
Keselamatan Anjani
105
Suasana Rumah Sakit
106
Keadaan Papah
107
Keadaan Papah 2
108
Kehidupan Yang Nyaman
109
Di Dalam Kamar
110
Melissa Di Pecat
111
Kontraksi Kandungan
112
Melahirkan
113
Baby Girl
114
Tuan Besar Berbicara
115
Semuanya Mengerti
116
Berlian Merah
117
Kebahagiaan
118
Pengumuman
119
Season2, cerita anak dari kedua keluarga ini telah di release.
120
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!