Semuanya sudah terjadi begitu saja.
Anjani sedang terdiam menangis meratapi nasibnya sendiri.
Bahkan ia terbengong kehilangan akal sehat dan pikirannya karena kejadian ini,lalu yang ia ingat adalah pesan-pesan ibunya yang terbaring di rumah sakit itu
Sebenarnya apapun itu alasannya,ibu melarangmu untuk masuk ke rumah itu Anjani!...
ibu tidak ingin kau bekerja di sana!,ibu hanya ini kau bekerja di tempat lain...
Tapi baiklah Nak!,jika kau bersikeras untuk mengganti ibu...
ingatlah!, berhati-hati di sana!, jangan sampai kau berbuat kesalahan ataupun berbuat kerusakan lainnya, karena tidak mudah untuk bebas dari orang-orang seperti mereka jika kita sudah masuk ke dalam sana...
Mengingat perkataan-perkataan ibunya yang berpesan kepadanya sebelum ia datang ke rumah ini membuatnya berderai kembali.
Sebenarnya sejak awal ibu Anjani tidak ingin kalau putrinya bekerja di sini untuk menggantikannya,
Tapi karena keadaan yang begitu membutuhkan uang, membuat Anjani memaksa dan meminta izin agar ibunya mengiyakan kemauannya.
Apa ini hukuman untukku,...
ibu melarang ku untuk masuk ke mari dan aku tatap bersikeras untuk menggantikannya..
Apa ini benar-benar hukuman untukku...
kejadian terburuk menimpaku sekarang..
Berderai air matanya,ia tidak ingin melihat laki yang ada di depannya ini, memejamkan matanya dan menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan.
lelaki ini terus menikmati percintaannya terhadap tubuh gadis ini penuh dengan gairah panas yang berkobar-kobar.
Bagaimana hidupnya nanti?,masa depannya?, semuanya sudah terasa suram dan samar.
Tidak pernah terbayangkan juga pada hari pertama kerja ia akan mengalami hal buruk seperti ini.
Keluarga disini terkenal begitu kaya raya, bahkan gaji para pekerja disini begitu besar dari pekerjaan lainnya.
Rumor-rumor yang terdengar di telinga Anjani seperti ini, membuatnya tertarik ingin memasuki keluarga ini.
Karena kehidupanya yang bergitu sulit yang membuatnya mendukung untuk memasuki rumah ini, terlebih melihat ibunya yang terbaring sakit keras hati ini terasa pilu dan begitu sengsara.
Ia ingin segera melunasi administrasi rumah sakit agar ibunya di tangani dengan baik oleh pihak rumah sakit dan segera sembuh, beginilah impiannya.
****
Apa anak buah Erik sedang mengawasi ku sekarang,
Jesslyn yang merasa di tatap sinis oleh beberapa anak buah Erik,
Tapi ia tetap tidak perduli dengan banyaknya anak buah Erik, yang jelas ia hanya ingin pergi menemui Tuan Devino yang sudah pergi ke kamar itu.
"Anda mau kemana Nona?"Melihat Jesslyn berjalan ke arah tangga membuat pengawal itu langsung memperketat penjagaan dan menghalangi langkah Jesslyn.
"Minggir!,saya akan menemui Tuan Muda!"Jawab Jesslyn sinis kepada pengawal itu.
"Anda di larang menemui Tuan Muda kali ini!, mohon maaf!, sebaiknya anda kembalilah ke pesta!"
"Berani sekali kau melarang ku!,kau tidak tahu siapa aku ini hah?"
"Tentu saja tahu,anda adalah calon kakak Ipar Tuan Muda kan, kalau begitu kembalikan ke pesta Nona!"
"Minggir tak usah banyak bicara!, biarkan aku menemui Tuan Muda!"Terus memaksakan dirinya.
"Maaf Nona!, Anda benar-benar di larang!"
Satu pengawal lagi mulai mendekat ke arah keduanya dan berusaha menghalangi jalan Jesslyn juga.
"Cih, kenapa kalian semua seperti ini,apa yang menyuruh kalian itu adalah Erik hah?"
"Pak Erik adalah kepercayaan Tuan Muda!,ia adalah pimpinan kami juga, jadi perintahkan-nya adalah perintah Tuan Muda juga yang harus di patuhi!"
"Eleh... belagu!, Minggir!"Jesslyn memaksa untuk menerobos jalan yang di halangi oleh kedua penjaga ini.
"Maaf Nona anda benar-benar di larang!"
"Apaan sih?, biarkan aku masuk!"
Masih mencoba untuk menyingkirkan kedua pengawal ini.
"Aww..."Teriak Jesslyn merasa sakit dengan genggaman erat tangan penjaga.
"Itulah akibatnya jika Nona memaksa!,saya tidak akan segan-segan untuk melakukan kekerasan kepada Anda jika anda terus memaksa!"
Jawab pengawal itu dengan sinis dan tatapan tajamnya.
"Ada apa ini?"
"Nyonya besar!"kedua pengawal itu langsung menundukkan kepalanya melihat kehadiran-nya yang tiba-tiba.
"Tante!, orang-orang ini kasar sekali!, dia menyakitiku!"Jesslyn yang berbicara manja kepada Nyonya besar.
"Apa yang kalian lakukan?"Pembelaan nyonya besar secara langsung.
Cih rasakan,aku pasti akan mendapatkan pembelaan dari nyonya besar mu ini,
senyuman kemenangan Jesslyn telah hadir menatap sinis kedua pengawal itu.
"Maaf Nyonya! Nona Jesslyn memaksa untuk menemui Tuan Devino, tapi pa Erik melarangnya, karena Tuan Muda butuh penenangan diri!"
"Baiklah Jesslyn, Devino tidak ingin di ganggu, mungkin ia edang merasa kecewa karena adik mu belum datang juga kan?, sebaiknya kau ikutlah denganku dan nikmati pestanya!"
Nyonya besar yang malah membawanya ke ruangan pesta kembali.
Cih sial,aku kira Tante akan mempersilahkan ku untuk menemui Devino,
tapi malah dia membawaku ke pesta lagi
"Mari Jesslyn kita nikmati pestanya!"
"Iya..iya baiklah Tante!"Senyuman terpaksa Jesslyn menuruti perintah Nyonya Besar dan menikmati pesta ini,
sedangkan senyuman kemenangan terpapar di wajah kedua pengawal itu.
Sebenarnya aku penasaran, bagaimana kalau Devino benar-benar gila dan tidak bisa menahan hasratnya...,
Apa dia sedang menggila sendirian sekarang, sayang sekali...!, sial... seharusnya aku melayaninya kali ini,
dan tentunya dia akan menjadi milikku sepenuhnya kan?
tapi lihat... kali ini benar-benar sial, rencana ku gagal untuk mendapatkan Dev,
Jesslyn merasa sangat kesal dengan dirinya sendiri,Ia telah gagal untuk kemenangan rencananya yang sudah ia susun rapi.
"Jesslyn apa yang sedang kau pikirkan?"Tanya Nyonya besar penasaran karena ia melihat Jesslyn yang terdiam memikirkan sesuatu
"Oh.. iya, tidak Tante!, aku hanya berharap Adikku akan segera kemari!, kenapa dia belum sampai juga ke sini...?"Mencari alasan yang tepat.
Akhirnya Nyonya besar dan Jesslyn menikmati pesta dengan kedua keluarga besar ini yang akan menjadi saudara keluarga itu.
Mungkin tidak terbayangkan juga bagi mereka untuk kedepannya, apakah mereka akan menjadi dua keluarga saudara atau tidak?
Apakah nasib baik justru akan menghampiri si pelayan miskin yang malang itu atau tidak?,
Entahlah... yang jelas,di dalam hidup ini memang takdir dan kehidupan kita,kita sendiri juga tidak tahu,
tapi percayalah di balik kejadian buruk apapun itu yang menimpa kita akan menyimpan banyak hikmah dan pelajaran ataupun ke baiklah di dalamnya.
Sementara keadaan di dalam ruangan rawat Ibu Anjani begitu sunyi,
Ibu Maria masih kritis terbaring itu,Adik Anjani yang cantik bernama Laras senantiasa menunggunya dan merawatnya.
Ia belum sadarkan diri dari pingsanya sejak dini hari, membuat Laras merasa gelisah menatap ibunya lekat.
"kenapa kakak belum juga kembali..?,apa dia sangat sibuk?"
Melihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah 12 malam,lalu Laras mencoba memejamkan matanya untuk segera Istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Shin Gao
lanjut thoor. karya yg bagus
2021-07-20
2
Hervi
heem ikut tegang dn kasihan nasib Anjani ..
2021-07-20
3
Rusmi
lanjut Thor semangat
2021-07-20
1