"Hiks...hiks... hiks... Kenapa kejadian ini menimpa hidupku,apa yang harus aku lakukan?, semua sudah terjadi..., lalu bagaimana jika semua orang tahu tentang ini dan terlebih ibuku sendiri...aku pasti akan gila dengan ini semua,aku harus bagaimana?
..hiks... hiks...!"
Biarkan perempuan ini menangis sepuasnya, aku bisa apa coba...dia pasti sangat sedih dengan semua ini...
"Apa Nona tidak papa?"Erik mencoba bertanya dengan pelan memastikan kepadanya.
"Jangan memanggilku Nona!,aku tidak suka panggilan itu,aku bukan majikanku!"
"Maaf,apa kau yang bernama Anjani?"
"Dari mana kau tahu namaku?"Anjani penasaran bercampur sedih itu.
"Dari ketua Pelayan!"
"Ke.. Ketua Pelayan?, apa dia mengetahui semua ini?,apa dia juga tahu kejadian yang menimpaku?"Anjani terlihat semakin panik dan bersedih.
"Tidak.. tidak!, tenanglah!, hanya aku satu-satunya orang yang tahu tentang masalah ini!"
Anjani terdiam Menyenderkan kepalanya menghadap ke kaca mobil, ia merasa begitu sedih meneteskan air matanya menghindari tatapan Lelaki yang ada di sampingnya ini.
"Apa kau tidak ingin bertanya siapa nama ku?"
Erik yang merasa begitu canggung di dalam mobil melihatnya menangis terus.
"Erik.., nama mu Erik!,buat apa aku bertanya, bukanlah di bajumu juga sudah ada!"
Cih perempuan ini aneh sekali, walaupun sedih tapi dia tetap memperhatikan semuanya....
"Tanda pengenal ku?"mencari di sekeliling bajunya,ia tidak melihat tanda pengenal namanya yang nyantol di bajunya.
"Mungkin terjatuh, biarkan saja tanpa pengenal ini!.."Erik bingung berkata apa,ia hanya bisa mengatakan ini.
"Apa kau bisa mengantarku pulang?, aku harus membersihkan diri dan kerumah sakit!"
"Ke kerumah sakit?,apa kau terluka?"tanya Erik penasaran sekaligus merasa tidak tega melihat wanita ini bersedih.
"Tak usah banyak bertanya!,turunkan aku jika tidak mau mengantar ku pulang!"Anjani sudah memegang pintu mobil, ingin segera turun.
"Baiklah!,aku akan mengantarmu ke rumah!, ini sudah terlalu malam!"
Syukurlah dia orang yang baik,aku benar-benar takut denganya tadi...
Sesampainya di rumah Anjani langsung turun dari mobil,ia masih terlihat begitu lemas, bahkan ia turun begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih karena Erik.
Kasihan sekali dia, seharusnya Tuan muda bertanggung jawab atas semua ini,
aku harap jika terjadi apa-apa padanya Tuan Muda mau menerima dan bertanggung jawab kepadanya nantinya,
Entahlah.... kita lihat hari esok, apa Tuan Muda mengingat semuanya atau tidak apa yang telah ia lakukan..
Kurang lebih hampir satu jam Erik menunggu di dalam mobilnya,ia menunggu Anjani keluar dari rumah kecil miliknya itu,
Ia benar-benar merasa bersalah sendiri dengan wanita ini, bahkan rasa ngantuk-nya tidak ada malam ini hanya karena rasa gelisah-nya yang terus menyelimuti dirinya tentang masalah ini.
Anjani keluar dari rumahnya, badannya yang masih lemas dan letih, membuatnya tidak berani naik motor miliknya.
Ia keluar dari lingkungan rumah dan mencoba memesan taksi Online, kemudian terbelalak melihat,
"kenapa dia masih disini?,ada apa lagi si?"
mendekat ke arah mobil.
"kenapa kau belum pulang?"Tanya Anjani geram.
"aku menunggumu!,aku akan mengantarmu ke rumah sakit Nona, maksudku Anjani!"
"Apa kau tidak waras?, ini jam berapa?, bukankah ini sudah malam?,apa kau tidak ingin istirahat!"
"lebih tidak waras lagi jika aku meninggalkan mu Anjani, terlebih membiarkan mu ke rumah sakit sendirian,ini sudah begitu malam!, tidak baik wanita keluar sendirian!, percayalah aku akan mengantarmu ke rumah sakit...!"
"Baiklah!"Tidak ada pilihan lain bagi Anjani ia juga sedang terburu-buru.
Mobil memasuki parkiran rumah sakit,
Anjani segera Turun dari mobil dengan tergesa-gesa.
Sebenarnya ada apa dengannya?,apa dia mau memeriksa tubuhnya sendiri...?
Erik terus mengikutinya masuk ke dalam rumah sakit membuat Anjani geram.
"Kau masih mengikutiku juga?,kau sudah mengantarku ke sini jadi Terimakasih!,dan pergilah!"
"Tidak Nona, maksudku Anjani, aku akan menemanimu masuk ke dalam!"
"Terserah kau saja lah!"Anjani yang sudah tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa kepadanya, semua masalah yang menimpanya benar-benar membuatnya kacau pikiran.
Apapun itu urusan mu Ajani...itu adalah urusanku juga,
karena Tuan Muda benar-benar sudah melakukan hal ini kepadamu,
aku benar-benar tidak tahu bagaimana kedepannya nanti...
yang jelas memastikan keadaan mu yang baik nantinya adalah yang utama bagiku... karena ini termasuk tugasku juga...
Memasuki sebuah kamar pasien,
Loh dia ini ingin menemui siapa sebenarnya?..
Terdapat satu orang yang terbaring di ranjang rumah sakit, bersama seorang perempuan yang menemaninya di situ.
"Laras... bagaimana keadaan ibu apa dia sudah membaik?"
Ibu Maria,
oh... dia sedang sakit..
pantas saja Anjani yang mengantikan posisinya dalam pekerjaan ini,
Tapi kasihan Anjani...
saat keluarganya sedang terpuruk, ia malah mendapatkan kejadian buruk yang menimpa dirinya saat ini...
"Kakak!... kakak sudah datang?, kenapa malam sekali?, Ibu masih ngedrop kak..,dan mata kakak kenapa?, apa kakak habis menangis?"
"E'...kakak tidak papa?"Tanya Laras adik kandung Anjani.
"Tenanglah!,kakak hanya sedih dengan kondisi ibu saat ini?"dengan datar mengatakannya karena ia merasa begitu sedih.
"Kakak datang bersama siapa?"Tanya adiknya penasaran.
"Dia Erik... yang bekerja di rumah keluarga Bahara juga,dia yang mengantar kakak ke mari karena ini sudah malam!"
"Terimakasih pak Erik!,sudah mengantar kakakku kemari!"
menganggukkan kepalanya sesekali,
Jangan berterimakasih kepadaku, bahkan aku sendiri tidak bisa menyelamatkan hidup kakamu dari Tuan muda...
*****
Pagi akan segera tiba, waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi,
Devino terbangun dari tidurnya yang terlelap sejak semalam.
Memandang sekeliling kamarnya yang begitu berantakan.
"Kenapa berantakan sekali?"Bertanya-tanya sendiri dan merasa kaget melihat tubuhnya yang sudah telanjang bulat di balik selimutnya.
"Apa yang terjadi pada diriku?, bagaimana aku tidak memakai busana sama sekali?... apa semalam sangat panas...?"
Sangat panas Tuan Muda,kau menikmati percintaan mu dengan sangat panas tanpa ingat akan lautan dan daratan semalam,
karena gairah yang begitu bergejolak di dalam tubuhmu membuatmu lupa segalanya,
terlebih akibat pengaruh obat dan minum pemabuk yang di berikan Jesslyn kepadamu.
Masih bingung dengan dirinya sendiri, apa yang telah ia lakukan sebenarnya,sambil menggarukan kepalanya dan terasa ada yang menyangkut di tangannya.
"Apa ini?"
melihat sebuah ikat rambut wanita yang masih melingkar di jemarinya.
"Apa ini?, bagaimana bisa ada di tanganku?,apa yang telah terjadi semalam?"
Mencium ikat rambut wanita itu yang terasa wangi,
dan ada beberapa helai rambut juga yang tertinggal di ikat rambut itu,
membuat dirinya semakin tegang dan bingung.
Melepaskan ikat rambutnya dari tanganya dan melemparkannya ke tengah ranjang.
bagaimana ada ikat rambut wanita di tanganku..
Melihat sekeliling ranjang yang tampak berantakan itu,
Kemudian Ia melihat bercak darah di atas ranjangnya di balik selimutnya.
"Darah siapa ini?,apa yang telah terjadi semalam?,apa tubuhku terluka?"melihati sekeliling tubuhnya yang telanjang itu.
Pikirkan Tuan Muda menjadi campur aduk sekarang,ia mencoba mengingat-ingat tentang kejadian semalam,tapi ia tatap tidak mengingat apapun,ia hanya teringat terakhir kali ia merasa sangat pusing dan masuk ke dalam kamarnya ini.
"Ini tidak beres!, kenapa ada ikat rambut wanita di tanganku?...,aku harus segera mengecek Cctv! dan bercak darah apa itu?..."
langsung menuju ke arah leptopnya, mencari rekaman tentang dirinya semalam.
Namun sayang,ia tidak menemukan rekamannya juga, sepertinya Cctv-nya yang ada di kamarnya sedang rusak saat ini.
"Cih sial!,apa yang sebenarnya terjadi?"merasa bingung dan kesal sambil duduk di atas ranjang.
"Aw...!"Teriaknya, merasa tanganya tertusuk oleh sesuatu benda
"Apa ini?, kenapa tanganku sakit sekali?"
langsung mengambil barang itu dari tanganya, dan sebuah tanda pengenal pelayan yang ia temukan dia atas ranjang.
"Anjani!"
terdiam bingung menatap tanda pengenal itu.
"Siapa Anjani?, kenapa aku baru mendengar nama ini?,dan bagaimana bisa tanda pengenal ini berada di atas ranjang ku?, sebenarnya apa yang sudah terjadi sih?"
memikirkan sesuatu yang melintas di pikirannya, dan menggelengkan kepalanya sendiri,
"tapi tidak mungkin, mungkin ia menjatuhkannya saat ia membereskan kamarku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
MoM Angelita
masak sih tdk ingat sama sekali
gk percaya dech
2022-05-24
0
ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻
coba liat burung nya kali aja masih ada bercak merah darah, ga cuma di seprei doank darah nya
2021-09-25
0
Hervi
emang sampe segitunya ya kalau orang mabuk dn kena obat perangsang.. sampai g ingat apa2 lagi
2021-07-22
0