Marah

"Beib...kamu dah sadar" Afnan langsung berlari kearah Rayya saat melihatnya sudah bangun

"Jangan lari, nanti kamu jatuh loh" Rayya memberikan senyuman yang lembut untuk Afnan yang masih terlihat panik

"Kamu kenapa sih beib, kok bisa pingsan, tau gak aku khawatir banget loh" Afnan memegang tangan Rayya dan dipeluknya dengan kedua tangannya

"Aku gak papa kok, tadi aku cuma takut lihat orang yang duduk di kap mobil depan" masih dengan suara yang lemah

"Hahahah..hahaha...hahaha" Afnan tertawa kencang tanpa sadar dia membuat semua orang yang ada disitu melihat dan mengarahkan pandangan tak suka padanya, wajah Afnan memerah karena malu dan memberanikan diri untuk meminta maaf pada semua penghuni IGD atas perbuatannya tadi dengan menundukkan kepalanya berkali kalib lalu kembali kesamping Rayya

"Kamu kenapa kok malah ketawa sih?ngetawain aku ya?" Rayya memberikan wajah cemberutnya namun menurut Afnan makin imut dan lucu ingin dia mencubitnya

Tak lama seorang perawat dengan seorang Asper datang membantu Rayya berpindah tempat ke ruang rawat yang sudah dipesan, Ruang VVIP yang berada di lantai 5, Afnan mendorong Rayya dengan perasaan bahagia, karena saat ini dia merasa berperan sebagai seorang suami, sebenarnya Asper sudah menawarkan bantuan karena memang itu adalah tugasnya namun Afnan yang menolak dan meminta untuk mendorong istrinya sampai keruang rawat, saat sampai diruangan tersebut Rayya dibuat kagum dengan tempat tersebut, ruang rawat yang luas dengan fasilits lengkap, membuat orang yang dirawat disana tidak merasakan bahwa dirinya sedang membutuhkan perawatan alias seperti sedang menginap dihotel karena selama ini jika Rayya ataupun keluarganya dirawat hanya menempati kamar kelas 3 atau 2 yang terisi beberapa pasien dan pastinya ruangannya tidak seluas dan tidak selengkap ruangan VVIP

Setelah semua proses pemindahan selesai perawat dan asper dari IGD pamit undur diri dan digantikan oleh perawat khusus VVIP yang sedang berjaga, dengan cepat mereka memeriksa Rayya

"Alhamdulillah kondisi bu Rayya sudah baikan tapi nanti akan ada dokter visite yang memeriksa kembali, jika ada yang dibutuhkan silahkan anda pencet tombol yang ada di samping tempat tidur pasien

"Terima kasih sus" jawab Rayya dengan lembut ditambah dengan senyuman, perawat tersebut berlalu meninggalkan pasangan suami istri itu

"Afnan kamu tadi belum jawab pertanyaanku" tanya Rayya seketika saat perawat sudah meninggalkan ruang rawat

"Apa? kamu tadi panggil aku apa? Afnan?!" tanyanya kaget saat mendengar Rayya memanggilnya dengan menyebut namanya

"Beib aku memang masih SMA dan umurku dibawahmu tapi gimanapun aku adalah suami kamu, jadi aku gak mau kamu panggil aku cuma pake nama" sambung Afnan

"Iya deh, terus aku panggil apa?" tanya Rayya pada Afnan

"Terserah kamu, asal jangan panggil kakak, mas atau apapun yang menunjukkan kalo aku lebih tua dari kamu, aku bangga kok dengan usiaku yang lebih muda dari kamu dan mencintai bahkan menikahimu" dengan enteng Afnan menjawab pertanyaan Rayya dan memposisikan tubuhnya duduk dikursi samping ranjang pasien dan bersandar disandaran kursi

"Ok aku akan panggil kamu sama seperti kamu panggil aku, beib"

"No...gak boleh aku gak mau sama" tolak Afnan sambil menggoyang goyangkan jari telunjuknya didepan Rayya

"Sa..yang...?" Rayya menyebutkan kata itu berharap Afnan menerima panggilan itu, padahal itu sangat menggelikan untuknya

"Lumayan tapi aku gak mau...., ganti yang lain" jawab Afnan tegas menolak menggeleng gelengkan kepalanya dengan melipat kedua tangannya didepan dadanya

"Honey..." Rayya menyebutkan lagi panggilan yang ditujukan untuk suaminya tercintan namun msih mendapat penolakan

"Gak ..ganti" Rayya hanya menghela nafas mencoba bersabar dan berfikir kembali menyebutkan semua nama panggilan Hubby, darling, bunny dan semua itu mendapatkan penolakan dari suami kecilnya itu dan akhirnya satu kata panggilan yang membuat Afnan senang

"Bee...." itu adalah kata terakhir yang ada dipikiran Rayya dan berharap suaminya menerima panggilannya itu

"Bee...oke I Like it , mulai sekarang panggil aku bee" jawab Afnan enteng dan mencubit gemas pipi istrinya itu

"Aawww sakit..." Rayya memegang pipinya yang masih merasakan sakit

"Af...e bee..., kamu belum bilang kenapa kamu tadi ketawa" kembali Rayya menanyakan pertanyaan yang sedari tadi tidak ada jaeaban dari Afnan

"Ooo yang kamu bilang takut sama orang yang duduk di kap mobil ?" Rayya megangguk lalu Afnan kembali tertawa

"Bee...kok kamu ketawa lagi" Rayya bertanya dengan gaya merajuk

"Oke...oke...gimana gak lucu beib orang yang duduk di kap itu kan aku" jelas Afnan masih dengan tertawa

"Lagian kamu kalo tidur dah kaya orang mati aja, aku dah panggil panggil kamu, telpon kamu? ketok ketok kaca mobil tau gak aku dah setengah jam loh bangunin kamu dan akhirnya aku nyerah dan yaa duduk di kap mobil depan aj yang gampang" Rayya merasa malu pada suaminya

"Lagian masa kamu gak ngenalin suami kamu sendiri sih" kembali Afnan menyandarkan tubuhnya disandarkan kursi

"Bukannya gak kenal bee, tapi kan baju yang dipake gak sama seperti yang kamu pake saat keluar dari mobil tadi dan kamu kan tau aku masih trauma sama cowok yang gak aku kenal" wajah Rayya kembali sendu

"O iya ya aku kan dah ganti baju ya sama baju yang ak beli tadi, maaf beib" Afnan mencium punggung tangan Rayya dan dengan cepat mengganti topik pembicaraannya, dia beranjak dari kursi dan duduk dipinggir tempat tidur dan memeluk Rayya dengan erat, hingga Rayya merasakan besarnya cinta Afnan padanya

"Wahh padahal tadi aku mau ajak kamu kevilla pribadiku, ee kamunya keburu pingsan" goda Afnan pada istrinya dan berhasil Rayya menunjukkan wajah cemberut

"Kamu sih Bikin aku takut, jadinya kan aku pingsan" masih menunjukkan wajah cemberutnya

"Iya iya beib...sepulang dari Rumah sakit kita nginap kevilla ya, itung itung honeymoon kecil kita" kata kata yang diilontarkan Afnan membuat Rayya seketika malu dan wajahnya yang memerah, Rayya memalingkan wajahnya kearah samping

"Kok wajah kamu jadi merah beib ..hayyooo mikir apa? atauuu kamu ...hahahahha?" semakin merah wajah Rayya semakin senang Afnan menggoda istrinya

"Sabar ya beib, tunggu kamu sembuh nanti aku akan ikutin mau kamu" Afnan kembali menggoda Rayya, ya meskipun hanya bercanda tapi Afnan berharap hal itu dapat terkabulkan, meskipun dia masih sekolah tapi tetap dia seorang laki laki yang memiliki hasrat dan Nafsu jika berada disamping orang yang dicintainya apalagi hanya berduaan dan didukung dengan status mereka yang sudah halal, sekarang permasalahannya hanya pada Rayya apakah dia sudah siap untuk memberikan segalanya pada suaminya yang masih sekolah itu

"Kamu ya bee, masih kecil pikirannya dah mesum" Rayya menunduk malu

"Yee emang kenapa beib...kan sama istriku sendiri, gini gini aku dah bisa bikin kamu hamil, gak kalah kok sama yangbudah matang" Rayya makin malu dibuat Afnan, sedangkan suami kecilnya itu makin senang melihat raut wajah istrinya

"Udah .bee...aku gak mau dengar lagi, kamu ya bee umur aja yang muda tapi pikiran kamu dah tua, lagian kalo aku hamil kamu siap jadi ayah muda, gimana sama masa depanmu, belum lulus juga, emang kamu gak mau kuliah yang ada kamu gak akan konsen belajarnya" Rayya menerangkan pada Afnan

"Kalo masa depan gak perlu dimasalahkan, otakku cerdas dan aku bisa mengejar semua ketinggalanku, lagipula aku dah punya usaha sendiri kok selain itu kamu kan tau aku punya saham di beberapa perusahaan papa, gak sekolahpun aku masih bisa nafkahin kamu beib, jangan terlalu khawatir kita akan hidup susah" Kata kata yang dikeluarkan Afnan ini menyinggung perasaan Rayya

"Maksud kamu aku takut hidup susah sama kamu gitu? kamu pikir aku perempuan matre yang rela menikahi laki laki yang lebih muda dariku hanya karena harta kamu?, kamu salah Afnan, dan kamu berhasil buat aku marah" Afnan kaget dengan respone yang diberikan Rayya karena perkataan tadi

"Beib...beib maaf aku gak ada maksud seperti itu, aku cuma becanda kok"

"Kalo bercanda gak gitu juga ngomongnya, kalo kamu emang gak suka dan menyesal nikah sama aku, aku pasrah kok" nada bicara Rayya saat ini sudah mulai lemah entah kenapa saat ini Rayya ingin sekali marah dan sikapnya tidak seperti biasanya yang slalu menanggapi ocehan Afnan dengan sabar

"Oke aku minta maaf, maaf ya..aku salah beib"

"Dan perlu kamu ingat aku mencintai kamu apa adanya, dan cuma kamu sekarang sampai maut memisahkan kita Rayya, jangan pernah bilang kalo aku menyesal menikah denganmu, aku gak pernah menyesal malahan aku bahagia sangat bahagia, dan soal pembicaraan kita tadi memang kenyataannya aku gak pernah masalah kalo kamu hamil saat aku masih sekolah, aku gak pernah malu dan aku siap jadi ayah lahir dan bathin, mommy dan daddy juga gak akan mempermasalahkan" perlahan Afnan menjelaskan pada Rayya yang dapat membuat emosinya mulai mereda

"Tapi aku takut masa depanmu hancur kalo gak kuliah"

"Mana ada masa depan hancur gara gara gak kuliah banyak orang yang sukses hanya dengan berbekal pendidikan SMA bahkan ada yang gak kenal bangku sekolah, yang penting kita mau berdoa, berusaha dan bisa memanfaatkan kreativitas kita, beib aku akan kejar kamu aku akan ikut program akselerasi disekolah seperti kamu dan setelah lulus aku akan kuliah begitu juga kamu, aku ambil S1 kamu lanjutkan S2 kamu, gimana?" Rayya mengangguk senang dan ada perasaan lega juga ketakutannya srlama inibtentang masa depan Afnan sedikit berkurang

Afnan menarik Rayya masuk kedalam pelukannya didekapnya tubuh istrinya sejenak lalu dilepaskan, diangkatnya dagu Rayya dan Afnan mulai mendekatkan wajahnya hendak mengecup bibir Rayya namun

tok tok tok...

Sregggg

Seorang berpakaian putih dan berjas putih masuk kedalam ruangan

Secepat kilat Afnan dan Rayya saling menjauh dam sama sama menundukkan wajahnya

"Selamat sore menjelang malam"...

Terpopuler

Comments

gugun guntur

gugun guntur

Lanjut

2020-04-19

1

lilian ananda

lilian ananda

sabar bang af

2020-04-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!