Sesampainya dirumah Rayya merapikan baju baju untuk dibawa pulang ke rumah orang tuanya yang ada di Surabaya. Rayya berangkat dengan pesawat yang dipesannya terlebih dahulu karena itu yang paling cepat agar dia bisa segera sampai disana
Pukul 5 sore tepat Rayya sudah sampai dibandara Halim Perdanakusuma, dia segera melakukan cek in terlebih dahulu setelah selesai di berjalan menunggu jam keberangkatannya diruang tunggu, jadwal pesawat yang ditumpangi Rayya masih 1 jam lagi, disela sela menunggu Rayya mengirimkan pesan pada pihak HRD yayasan tempat dia mengajar meminta ijin cuti dengan alasan orang tuanya yang sedang sakit.
Dilihat kembali ponselnya ternyata banyak misscall dan pesan dari Afnan, dibuka bukanya pean tersebut lalu dibacanya hampir semua isi pesan yang dikirim Afnan sama, menanyakan alasan pulang, kabar dan keberadaan Rayya, hanya dibaca tanpa membalasnya, Rasa khawatir pada papanya membuatnya tidak mempedulikan pesan dari Afnan, dan juga takut bahwa dia tidak akan kembali lagi, karena jika dia kembali saat ini maka dia juga harus siap untuk menikah dengan orang yang berkuasa orang yang telah memberikan hutang pada papanya dan itu sebagai bayaran untuk hutang hutangnya, itulah kenapa Rayya memilih bekerja dibeda kota, namun saat ini dia hanya pasrah pada takdir, lamunan Rayya terbuyarkan oleh suara yang menginformasikan bahwa pesawatnya sudah tiba dan para penumpang untuk masuk kedalam pesawat karena akan segera berangkat
****
Selesai makan Afnan duduk bersama kedua orang tuanya diruang keluarga, dia mengirimkan pesan pada Rayya menanyakan apa dia baik baik saja dan dimana juga apa alasan dia pulang terburu buru tadi sampai tidak sempat makan bersama kedua orang tuanya
"Daddy sama mommy tadi gak jahat kan sama Rayya?" tanya Afnan sebal sedikit merengek pada kedua orang tuanya
"Mommy sama daddy gak jahat kok malahan kami belum sempat bilang apa apa sama Rayya, memangnya kenapa?" tanya Hani pada Afnan
"Kenapa pesan bang Af gak dibalas dari tadi cuma dibaca aja, gak mungkin ga ada apa apa mom"
"Ya mungkin dia sibuk atau urusannya sangat penting" sambung Bagas
"INi itu bukan kebiasaan Rayya dad, dia gak pernah gak balas pesan bang Af sesibuk apapun, tapi ini semua pesan terbaca tapi tak ada satupun balasan dari dia, duh... dimana sih kamu?" rengekan Afnan semakin menjadi
"Mungkin dia ilfill sama kamu yang masih kaya anak anak, kalo galau... ya kamu samperin kerumahnya aja toh kamu dah tau kan dimana, ngapain ngerengek sama mommy dan daddy disini" mendengar ucapan Hani Afnan sangat senang dan langsung beranjak dari sofa kembali kekamar mengambil jaket dan kembali berpamitan pada kedua orang tuanya
"Dad mom Bang Af pergi dulu ya, doakan abang ya biar selamat sampai tujuan"
"Hati hati ya" setelahnya Afnan bergegas mengendarai motornya kearah kostan Rayya
Saat sampai dikostan Rayya terlihat sepi tidak ada tanda tanda dirumah itu, Afnan memutuskan untuk bertanya pada tetangganya namun hasilnya nihil, tak ada yang tau kemana wanita tercintanya ditelpnya kembali namun ponsel Rayya tidak aktifn dan akhirnya Afnan mengirimkan kembali pesan pada Rayya lalu dia kembali kerumah
Sesampainya dirumah Afnan memasuki rumah dengan tidak bersemangat berjalan kearah kamarnya, namun saat melewati ruang keluarga Afnan melihat kedua orng tuanya masih duduk disana dan diapun membelokkan langkahnya kearah tempat kedua orang ruanya duduk
"Sebenarnya mommy dan daddy setuju gak bang Af sama Rayya, kok sampai sampai dia menghilang seketika seperti ini" ucap Afnan dangan lesu dan menjatuhkan diri disofa yang tepat berada dihadapan Hani dan Bagas
"Bang Af kenapa sih kok dateng dateng dah lesu dan nanya gitu ke mommy sam daddy?" tanya Hani yang heran melihat tingkah anak pertamanya itu
"Ya habisnya Bang Af kesel, tadi itu respone mommy sama daddy saat Rayya datang itu datar aja bisa aja Rayya kira kalian g suka sama dia dan akhirnya dia menghindari Abang, pokoknya bang Af gak mau nikah kalo gak sama Rayya, cuma dia perempuan yang bisa merubah hidup abang, dia sangat berarti buat abang" kini Afnan merubah posisinya menjadi duduk tegap dengan kedua lengannya dipangku di pahanya
"Memangnya yang bilang mommy sama daddy g setuju siapa? kami gak bilang itu kok dan kami juga belum bilang kalo kami setuju karena Rayya belum lulus tadi" Afnan kembali berbinar raut wajahnya berubah menjadi senang namun hanya bertahan beberapa saat saja saat dia kembali mengarahkan matanya pada ponselnya dan melihat apakah ada pesan balasan dari Rayya
"Bang sudahlah kan masih ada hari esok, besok sampaikan ke Rayya supaya datang kembali kemari" sambung Hani, Afnan menganggukinya dan kembali kekamarnya
Keesokan harinya seperti biasa dia menunggu Rayya didepan gang tempat tinggal Rayyab sudah hampir 30 menit Afnan menunggu namun tak kunjung sosok yang ditunggunya keluar, Afnan memutuskan untuk menghampirinya kedalam, dia keluar dari mobil dan menguncinya, lalu menyebrang dan berjalan kearah kostan Rayya, masih sama seperti kemaren tidak ada tanda tanda bahwa wanita itu pulang ketempat itu kembali dia menanyakan pada tetangganya namun masih sama nihil tak ada yang tau kabar tentang dia, akhirnya Afnan memutuskan untuk berangkat kesekolah dia berharap bahwa sesampainya disekolah Rayya sudah menunggunya.
Jam pertama sudah mulai namun yang mengajar bukannya Rayya wanita yang kini dia cari melainkan guru bantu yang lain, Afnan bingung dan memberanikan diri untuk bertanya
"Kak maaf memangnya kak Rayya kemana, bukannya ini jam pelajaran dia kok kakak yang masuk" tanya Afnan yang sanagt penasaran tentang apa yang terjadi pada Rayya
"O iya kakak belum bilang ya kalo saat ini kak Rayya sedang cuti, jadi semua jam kak Rayya saya pegang sementara" jawab Lisa yng juga guru bantu seperti Rayya
"Cuti...,??berapa lama dan kemana,?" tanya Afnan beruntun rasa penasaran ditambah rasa khawatir membuat pikirannya kalut tak bisa menerima pelajaran yang diterimanya
Seminggu sudah Afnan tak melihat bahkan tidak mengetahui keberadaan Rayya, karena putus asa akhirnya Afnan mendatangi bagian HRD
"Assalamualaikum...bu saya mau tanya tentang kak Rayya, alasan dia cuti kenapa ya bu?"
"Memangnya ada urusan apa kamu bertanya,bitu adalah privasi guru dan kami tidak bisa memberitahukannya" ucap salah satu orang yang bekerja diHRD, banyak yang tidak tau kalo Afnan adalah anak dari pemilik yayasan sekolah ini, akhirnya Afnan kembali kekelas bukan karena menyerah tapi untuk memikirkan cara mengetahui keberadaan Rayya, ditengah perjalanannya Afnan bertabrakan dengan seseorang
Brukk...
"Ooh maaf kak saya gak sengaja" Lisa membantu Afnan berdiri dia memegang tangan Afnan namun Dengan cepat Afnan tepis
"Maaf kak kita bukan muhrim" Afnan mencoba bangkit sendiri, Lisa hanya tersenyum melihat tingkah Afnan
"Kamu ngapain disini" tanya Lisa
"Saya dari HRD kak" jawab Afnan singkat lalu dia melangkahkan kakinya kembali, namun belum sempat dia melangkah Lisa berkata sesuatu yang bisa membuat Afnan membalikkan badannya kembali
"Kamu pasti cari Rayya kan?, pasti kamu khawatir sama dia?"
"Dari mana kakak tau?" tanya Afnan
"Kakak tau semuanya, awalnya kakak melihat kalian yang selalu bersama pulang pergi? lalu kakak bertanya pada Rayya tentang hubungan kalian, o ya besok Rayya akan menikah" Afnan semakin panik mendengar kata terakhir yang diucapkan Lisa, dan Lisa tidak tega melihat Afnan yang seperti kehilangan akal
"Ini alamat rumahnya, cepat kamu susul dia jika memang kamu cinta sama dia" Lisa memberikan secarik kertas, dilihatnya sejenak dan dia berlari menuju mobil yang diparkirnya disela itu dia meminta assisten pribadinya papanya untuk memesankan tiket pesawat menuju surabaya
Afnan sudah bersiap siap menuju bandara dicarinya kedua orang tuanya namun tidak ada, Afnan memutuskan untuk berangkat kebandara, sudah tidak sabar dia ingin segera sampai kesurabaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
R25G INDONESIA
Semangat thor
Dipercepat updatenya
2020-04-05
1
lilian ananda
kejar trooos abank af,jangan sampai lepas
2020-04-05
1