Baikan

Rasa lelah itu langsung pergi saat melihat sosok yang dicari sedang berdiri disisi tembok pembatas, menikmati sejuknya angin yang menutupi panasnya sinar matahari yang menerjang dirinya menatap bangunan berdiri disetiap jalanan dan padatnya lalu lintas kota jakarta, sesekali dia menghela nafas panjang dan meneteskan setitik air mata yang kemudian dihapusnya dengan punggung tangannya, dengan tanpa menyadari ada seseorang yang memandangnya dalam menyesali perbuatannya, menyesal hanya karena keegoisannya yang tanpa disadari memberinya penderitaan bagi orang yang dia cintai

Setelah puas melepas penat Rayya membalikkan tubuhnya dan ingin kembali keruang kerjanya, namun dia kaget melihat Afnan yang sudah berdiri dibelakangnya, Rayya menundukkan kepalanya dia masih takut melihat aura Afnan yang dikiranya masih dalam keadaan marah padanya

Afnan menghampiri Rayya, lalu memapahnya duduk disofa yang mereka sediakan

"Duduklah ada yang ingin kubicarakan padamu" ucap Afnan saat duduk disofa itu

"Sebelum kamu yang bicara, lebih baik aku yang berbicara lebih dulu" Rayya takut jika dia akan tinggalkan Afnan, lebih baik dia yang mundur itu yang ada dipikirannya saat ini, Rayya memberanikan diri meskipun masih dengan pandangan yang tertunduk kebawah

"Baiklah jika itu yang kamu mau, katakanlah apa yang ingin kamu bicarakan padaku" Afnan memberikan kesempatan pada Rayya untuk menyampaikan keluh kesahnya selama ini, ya itu yang ada dipikiran Afnan saat ini.

"Dengarkan aku hingga selesai dan jangan memotongnya" ucap Rayya sebelum memulai apa yang akan dia katakan pada Afnan

"Maaf...maafkan aku, maafkan semua kesalahanku, tidak ada sedikitpun maksudku untuk berbohong padamu, akupun marah dan kecewa pada diriku sendiri, aku mengerti rasa kecewamu padaku cukup besar bahkan mungkin tidak akan termaafkan buatmu, aku paham dan aku bisa menerima semua itu, aku juga tau kamu menikahiku karena terpaksa, karena melihat papaku yang sedang sekarat dan mungkin kamu merasa kasihan padaku, aku paham semua itu, seharusnya aku tidak pernah melibatkanmu dalam masalah keluargaku, aku berjanji akan mengembalikan semua hutang orang tuaku yang kamu bayarkan, dan juga semua biaya kepindahan Riyyan disini, aku juga sangat berterima kasih sama kamu Afnan karena sudah melepaskanku dari cengkraman rentenir itu, dan sekarang aku sudah siap jika kamu ingin berpisah dariku" Rayya menyelesaikan kata katanya dengan penuh hati hati, semua yang dikatakannya adalah apa yang dipikirkannya saat ini yang dilihat dari sikap Afnan padanya disela sela Rayya bicara panjang lebar Afnan sudah mengepalkan tangannya kencang

"Hemm...enak aja, semudah itu kamu mengatakan semuanya padaku, dan apa?!! kamu mau pisah dariku, apa yang kamu pikirkan Rayya, darimana semua pikiran itu muncul hahhh..!!!!“ suara Afnan semakin meninggi dan berakhir dengan teriakan lalu dia kembali mengepalkan tangannya kencang

"Bukankah itu yang kamu mau dariku" tambah Rayya yang semakin membuat Afnan tidak dapat menahan amarahnya, dia beranjak dari sofa dan berjalan menuju tembok lalu memukulnya berkali kali, Rayya menangis melihat tangan Afnan dengan darah segar yang mengalir dipunggung tangannya dia menghampiri Afnan dan memeluknya dari belakang dan menahan tangan Afnan

"Aku mohon Afnan jangan lakukan itu, jangan buat aku lebih menderita, aku sudah cukup merasa bersalah padamu, aku mohon jangan kamu menyakiti dirimu sendiri...heee eee...heee..eee" Airin menangis sampai sesenggukan, dia semakin merasa bersalah dan sakit saat melihat Afnan menyiksa dirinya dengan memukulkan tangannya ketembok, Afnan menghentikan tindakannya dan memeluk Rayya yang sudah menangis

"Keputusan yang aku ambil ini juga sangat sulit untukku, aku juga mencintaimu Afnan" kembali Rayya menangis dalam pelukan Afnan, dan semakin mengeratkan pelukannya

"Maafkan aku Rayya, aku yang salah, aku yang terlalu egois, aku lebih mengutamakan rasa kecewaku dari pada mendengarkan penjelasan darimu, hingga aku tidak menghiraukanmu, tapi kumohon jangan pernah bilang kalo kamu ingin berpisah dariku, aku gak akan sanggup pisah sama kamu Rayya, aku terlalu mencintaimu, hingga nyawapun sanggup aku korbankan untukmu" mereka menangis bersama

"Aku bukanlah wanita yang pantas buatmu" Rayya melepaskan pelukannya memandang wajah Afnan, lalu Afnan memapah dan duduk disofa, dicarinya air dan tisu yang dia bawa tadi, lalu diambilnya

"Yang menentukan kamu pantas atau tidak buatku adalah aku bukan kamu" Afnan memberikan tekanan pada setiap kata yang dia ucapkan

Rayya mengambil tangan Afnan yang terluka membersihkannya dengan menyiramnya pakai air yang ada terdengar rintihan sakit Afnan menahan perih luka yang tersiram air

"Aawww" Rayya meletakkan air yang masih tersisa lalu meniup luka Afnan sambil mengelapnya dengan tissu, berharap rasa perih yang tadi menghampiri suaminya segera pergi

"Jangan pernah lagi kamu melukai dirimu sendiri, bahkan jika itu karena aku, atau aku akan..."

...Mmmpppmm...

Afnan menutup kata kata Rayya dengan ciuman, ciuman pertama buat mereka sebagai pasangan suami istri, bagi Afnan hal itu bukan hal baru baginya, tapi berbeda bagi Rayya ini adalah hal baru buatnya

Afnan tau apa yang akan dikatakan Rayya dan dia tidak ingin mendengar kata kata itu. Afnan melepaskan ciumannya saat melihat Rayya yang sudah sulit untuk bernafas, lalu kembali memeluknya erat...

"Jadi kita udah baikan ni ya" Rayya memberikan anggukan sebagai jawaban

"Sekali lagi aku minta maaf ya sayang, aku janji aku g akan berbuat seperti kemaren"

Rayya mengangguki sambil menundukan kepalanya menyembunyikan pipinya yang sudah berubah warna

"Kenapa dengan wajahmu???" Afnan memegang kedua pipi Rayya dan mengangkat agar Afnan bisa melihat wajah Rayya yang sudah bersemu

"Kamu malu?" Rayya mengangguk

"Hei kita ini sudah menikah, jmeeskipun aku masih sekolah tapi ak suamimu jadi aku mau ngapain kamupun ga masalah donk" Rayya kembali menyembunyikan wajahnya kali ini dengan menggunakan kedua telapak tangan Rayya, Afnan kembali memeluknya, rasa lega kini sudah mengisi hatinya yang kosong, dan diapun berjanji pada diri sendiri untuk tidak menyakiti hati istrinya itu, dan ternyata tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka dengan perasaan cemburu yang membara

Rayya dan Afnan menuruni tangga Bersama mereka turun dan kembali ketempat masung masing saat dilorong Rayya dan Afnan berpisah

"Gimana tanganmu?"

"It's OK, dah gak papa kok" ucap Afnan sambil menunjukkan tangannya pada Rayya

"Apanya yang gak papa, ini bengkak, nanti sepulang sekolah kita keklinik ya, dan ingat jangan pernah ulangi lagi tindakan tadi" terlihat jelas rasa khawatir diwajah Rayya

"Aku mau ketoilet dulu ya" pamit Rayya saat berada dilorong sekolah

"Oke, nanti aku tunggu ditempat biasa, bye bye my love" balas Afnan lalu dia beranjak berjalan mundur sambil melambaikan tangannya kearah istrinya itu

Afnan masuk kekelas dengan wajah yang berseri seri dan duduk dengan semangat disamping Randy

"Ceria amat bro, sekarang dah bisa cerita belom?" Randy langsung bertanya pada Afnan dia sangat penasaran tentang apa yang terjadi pada sahabatnya

Dilihatnya kekanan dan kekiri kelas saat ini terlihat kosong hanya mereka berdua sedangkan yang lain pergi ke kantin dia tidak menyadarinya saat masuk tadi

"Ok, tapi jangan kaget ya" sejenak Afnan menghela Nafas lalu melanjutkan ceritanya

"Jadi sebenarnya gua sama kak Rayya itu dah nikah, sekarang dia istri gua" ucap Afnan dengan nada biasa, namun cukup membuat Randy kaget

"Whhhaaattt"

"Lo gak becanda kan" tanya Randy yang masih belum percaya dengan ucapan Afnan, Randy memang tau kalo sahabatnya ini dah cinta mati sama guru bantu itu tapi fia masih tidak percaya kalo Afnan menikahinya

"Menikah bukan untuk mainan bro itu hal yang sakral dan sekali seumur hidup, masa gua bohong sih" masih memajukan wajah tenang Afnan menjelaskan

"Lo dah berhasil buat gua kaget bro, ngilang seminggu tau tau dah nikah aja, jangan jangan ntar lo ngilang sebulan yang ada kak Rayya dah hamil lagi" asal Randy bicara menutupi rasa ketidak percayaannya lalu Afnan menceritakan semua yang terjadi hingga dia bisa menikahi Rayya

"Lo hebat bro keren, gua bangga punya sahabat kaya lo, kalo gua dihadapin masalah kaya lo belum tentu gua nikahin tu cewek meskipun gua cinta banget sama dia, karena menurut gua nikah itu bukan hal yang mudah dan gua belum siap itu" kali ini Rasa tidak percaya Randy berubah menjadi rasa kagum pada sahabatnya

"Lo harus jaga rahasia ini ya"

"Beres bro lo tau siapa gua dan gua janji jaga rahasia ini meski Nyawa gw taruhannya" tak lama Randy tertawa mendengar ucapannya sendiri...

"Bro gua ke toilet dulu ya dah kebelet" Randy pamit dan berlari keluar kelas menuju toilet

"Dipertengahan menuju toilet Randy melihat Rayya yang dibekap mulutnya dan dibawa ke arah gedung kosong belakang oleh 2 orang temannya yang dia jelas kenal, karena Randy tak bisa menahan hajatnya lagi diapun berlari menuju toilet sambil menyelesaikan urusannya Randy mengeluarkan ponsel disaku baju dan menelepon Afnan

"Bro gw tadi liat Rayya dibekap sama Irwan dan Rudi dia dibawa ke gedung belakang, cepet bro bentar lagi gw nyusul"

"Apa lo Bilang, ok gua langsung kesana"

Afnan berlari sekencang kencangnya menuju gedung belakang

flashback on

Saat Rayya keluar dari toilet ternyata Irwan dan Rudi sudah menunggu didepan toilet dan langsung membekap mulut Rayya tanpa berkata apapun dan mengajaknya ke gedung kosong belakang gedung kosong itu memang sudah tidak digunakan harusnya dalam keadaan terkunci, namun entah bagaimana ceritanya Irwan dan Rudi bisa membukanya

flashback off

heemnnn.

Rayya memberontak berusaha melepaskan diri dari bekapan Irwan, namun kekuatan Irwan jauh lebih kuat darinya, Rayya masih belum tau siapa yang membekapnya karena posisi Irwan yang membelakangi Rayya

"Diam kamu, dasar cewek gampangan..."

Irwan mendorong masuk Rayya kedalam gedung kosong itu lalu diapun masuk kedalam lalu menutup pintunya sedangkan Rudi bertugas menunggu diluar

Terpopuler

Comments

R25G INDONESIA

R25G INDONESIA

Up lagi thor

2020-04-12

1

lilian ananda

lilian ananda

semangat thor

2020-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!