Assalamualaikum Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kalian yang mendukung dan membaca novel ini mungkin dinovelku ini memang masih banyak kekurangan, walaupun masih belum banyak yang membacanya tapi aku sangat senang karena mempunyai kalian pembaca yang selalu setia pada novel ini saya juga memohon maaf tidak bisa UP cepat dikarenakan jadwal kerja yang selalu dinas malam, kondisi yang kurang fit dan juga kesibukan sebagai seorang guru yang menemani anaknya mengerjakan tugas di rumah
dilanjut ya ceritanya
****
Sesampainya di Bandara Juanda Afnan langsung menuju ke alamat yang diberikan oleh Lisa dengan menggunakan taksi, bergegas dia ingin segera sampai di alamat itu, namun saat sampai yang terlihat hanyalah rumah kecil namun tampak rapi dan asri, Afnan memberikan uang pada sopir taksi lalu keluar dan berjalan perlahan masuk kedalam halaman rumah, diketuknya pintu yang tertutup didepannya, tak lama kemudian seorang remaja laki laki membuka pintu itu, dengan berpakaian rapi terlihat dia hendak pergi meninggalkan rumah
"Assalamualaikum...maaf apa benar ini rumah Rayya?" tanya Afnan saat melihat pria itu mengunci pintu rumah
"Walaikumussalam ...iya benar kamu siapa" jawab remaja itu datar yang tak lain adalah adik satu satunya Rayya yaitu Riyyan
"Saya pacarnya Rayya, dan saya dari jakarta ingin bertemu Rayya" jawab Afnan yang memperkenalkan diri sebagai pacar Rayya
"Maaf kamu sudah terlambat" hanya itu yang diucapkan Riyyan pada Nadhif lalu dia beranjak pergi, Afnan mengejarnya dan menghentikannya ingin tau apa maksud dari ucapannya
"Apa maksud kamu terlambat, tolong kamu jelaskan padaKu" tanya Afnan penasaran dan tiba tiba jantungnya berdetak kencang dan rasa takut yang luar biasa lalu Riyyan menceritakan keadaan Rayya yang sebenarnya
"Saat ini kak Rayya sedang bersiap untuk menikah dengan orang yang usianya jauh diatasnya dan hanya dijadikan istri yang ke 3" seketika remaja itu menangis, sedih akan nasib kakaknya yang harus menikah karena hutang
"Menikah??? apa maksud kamu, tolong jelaskan padaku aku masih belum paham" kepanikan sudah mulai menghampiri Afnan
"Kak Rayya akan menikah hari ini didepan papa yang sedang sekarat sebagai syarat pembayaran hutang kami, karena kebangkrutan usaha papa, selama ini kak Rayya sudah berusaha untuk membayarnya tapi hutang itu bukannya berkurang melainkan makin bertambah" kembali air mata Riyyan tumpah, Riyyan bukanlah tipe lelaki yang cengeng namun dia tidak sanggup memikirkan nasib yang menimpah kakaknya itu
"Ok kita harus menggagalkan pernikahan itu, antarkan aku kesana" tanpa berpikir panjang segera Riiyan menghampiri motornya doa mberikan helm pada Afnan, Riyyan membonceng Afnan dengan motornya melaju dengan kecepatan hampir maksimal dan untung saja jalanan sepi dan itu mempercepat perjalanan mereka yang biasanya ditempuh waktu 30menit kini mereka sudah sampai hanya dengan waktu 15 menit saja, Afnan sedikit bingung karena tempat yang dituju bukannya gedung pernikahan melainkan rumah sakit
"Kenapa kita malah kesini? mana gedung pernikahan tempat Rayya menikah" tanya Afnan dengan bingung, tidak menjawab Riyyan hanya menarik tangan Afnan untuk mengikutinya menyusuri lorong dirumah sakit dan akhirnya Afnan tiba ditempat tujuan yaitu kamar rawat inap khusus, Afnan diam terpaku melihat disana ada beberapa orang sedang berkumpul dan juga Rayya yang sudah berhias cantik layaknya putri dari khayangan
Rayya duduk didepan meja dan laki laki yang berpenampilan seperti penghulu lalu disampingnya duduk lelaki tua yang mungkin dialah rentenir yang ingin menipu Rayya
" Baiklah sudah siap semua?" tanya pak penghulu
"Siap" serentak orang yang ada disana menjawab pertanyaan pak penghulu kecuali Rayya yang hanya diam tertunduk dengan nafas berat menahan tangis, karena dia tidak ingin menangis didepan papanya
"Tunggu..." Afnan berteriak dan berlari menuju
keramaian itu, Rayya yang merasa tidak asing dengan suara teriakan itu seketika berbalik badan, dilihatnya kekasihnya sedang berdiri didepannya dia berteriak lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Afnan....rasanya tidak mungkin jika Afnan saat ini berada disini" bathin Rayya yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya serasa semua hanya mimpi yang menyelamatkan dia adalah Afnan
"Siapa kamu berani beraninya menghentikan pernikahanku" ucap rentenir itu dengan marah
"Hei pak tua apa kau tidak ingat istri istrimu, apa kau tidak punya anak perempuan yang seumuran dia, apa jadinya jika dia anakmu, dia sepantasnya jadi anakmu bukan istrimu" jawab Afnan denga nada yang sedikit membentak, Afnan memang anak yang pemberani, dia tidak gentar sedikitpun pada bandot tua itu
"Siapa kamu?? berani sekali kamu menghinaku seperti itu hah..."
"Ini sudah jadi tugasnya menikah denganku untuk membayar hutang hutang bapaknya yang sedang sekarat itu" sambung bandot tua itu
"Aku kekasihnya, jangan kau kira aku tidak tau apa perbuatanmu yang memanipulasi hutang hutang itu, kau hanya berbohong untuk menjebak gadis polos seperti dia, sekarang batalkan atau aku akan melaporkanmu kepolisi" ucap Afnan pada bandot tua itu
"Hah... siapa kamu berani beraninya nelaporkanku kepolisi, tidak ada yang berani melawanku, dan jika kamu ingin membebaskan dia, bayar semua hutangnya baru aku akan melepasnya"
"Baiklah aku yang akan membayar hutang hutangnya, sebutkan berapa hutangnya" dengan cepat sibandot tua itu menyuruh anak buahnya memberikan buku yang berisi catatan hutang hutang orang tua Rayya, dikeluarkannya ponselny dari saku celananya lalu bertanya pada bandot tua itu
"Aku akan membayar semua hutang ini sekarang, dengan syarat buku ini aku ambil aku tidak ingin ini nanti dijadikan bahan kau menipunya lagi" Sibandot tua itu tertawa kencang melihat remeh Afnan
"Ok ambil saja buku itu tapi apa kau sanggup membayar hutang hutangnya sebesar 150 juta hah....hahahahaha" kembali dia tertawa
"Berikan nomor rekeningmu sekarang aku akan menstransfer saat ini juga" ucap Afnan dengan lantang dia ingin cepat cepat masalah ini selesai
"Aku hanya mau cash atau cek" ucapnya
"Aku tidak mau kau tipu, aku tidak bodoh seperti yang kau kira, aku akan menstransfernya sekarang jika tidak aku akan melaporkanmu kepolisi dengan bukti buku ini disini banyak catatan manipulasimu dan ini cukup bisa membuatmu dipenjara" takut akan ancaman Afnan lalu laki laki tua itu memberikan nomor rekeningnya pada Afnan, Afnan memang anak yang cerdas dia bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi, maklum calon pemimpin diyayasannya jd secara otodidak sikapnya bisa dengan cepat menanggapi semua masalah yang dia hadapi
Tanpa berpikir panjang Afnan menstransfer uang pada rekening bandot tua itu bahkan Afnan memberikan lebih sebagai tanda tidak ingin berurusan dengannya lagi
"Uang sudah aku transfer dan aku menambahkannya buatmu, dan aku harap itu cukup dan jangan lagi kau mengganggu keluarga ini" selesai denagn ucapan Afnan laki laki itu membuktikan bahwa Afnan benar sudah menstransfer uang sejumlah hutang papa Rayya bahkan lebih
"Hahahaha....oke oke ini sudah sangat cukup ternyata kau berduit ya anak kecil" akhirnya dia dan anak buahnya memutuskan pulang dan tinggallah disana Afnan, Rayya, Riyyan, pak penghulu dan papanya yang sedang sakit parah dan beberapa orang yang tadinya hendak menjadi saksi pernikahan Rayya
"Terima kasih Afnan...aku sudah membuatmu membayar semua hutangku"
"Raayy...yyaaaa..."terdengar suara terbata bata memanggil nama Rayya dan dia adalah papa Rayya
"Paa..paa... iii..ngiiin.. me..li..hat..mu.. me..ni..kah... nak, ini per..min..ta..an paa..paa yangg ter..ak..hir" Rayya hanya menangis mendengarnya
"Maaf pa...Rayya tidak jadi menikah, Rayya tidak bisa mengabulkan permintaan papa" Rayya menangis terisak dalam melihat kondisi papanya yang sedang menungu kematian, Afnan diam sejenak lalu dia mendatangi Rayya yang berdiri disamping ranjang papanya, lalu berlutut dihadapan Rayya
"Rayya...maukah kamu menikah denganku, saat ini aku tidak membawa cincin untukmu tapi saat sampai dijakarta aku akan membelikan cincin yang indah untukmu" ucap Nadhif yang tanpa berpikir panjang melamar Rayya, dia melakukannya karena melihat kondisi papa Rayya dan ini permintaannya, dia tidak ingin Rayya kekasih tercintanya merasa bersalah dan menyesal karena tidak bisa memenuhi permintaan terakhir papanya dan juga pastinya karena rasa cintanya pada wanita itu
"Tidak Afnan..." Rayya menggelengkan kepalanya, Afnan membalas gelengan kepala itu dengan tersenyum dan mengganggukan kepalanya
"Tapi kamu masih sekolah Afnan" jawab Rayya
"Apa kamu takut aku tidak bisa menafkahimu, tenang Rayya aku sanggup menafkahimu dan membiayai sekolah adikmu, bahkan aku masih bisa membawamu untuk hidup mewah dngan uang yang kuhasilkan sendiri, dan aku sangat bahagia bisa menikah denganmu" Afnan berusaha meyakinkan Rayya, bukannya menolak jujur Rayya juga mencintai Afnan walaupun dia lebih muda, semua perhatian yang diberikan Afnan telah mencuri hati Rayya, tapi dia tidak ingin menghancurkan masa depan remaja itu, lalu Afnan beralih pada papa Rayya
"Assalamualaikum...om..ee pa perkenalkan saya Afnan, saya kekasih Rayya, saya memang masih SMA, tapi saya ingin menikahi Rayya saat ini, InshaAllah saya akan bertanggung jawab penuh pada Rayya dan adiknya, saya berjanji tidak akan membuat Rayya menangis pa, tolong ijinkan saya" Afnan berlutut dihadapan Papa Rayya dan dianggukinya lamaran tadi, Afnan langsung mencium punggung tangan papa Rayy
Afnan sudah mengucapkan ijab qobul dihadapan penghulu, papa Rayya yang sedang sekarat dan para saksi juga Riyyan adek Rayya, dan kini Afnan sudah sah sebagai suami Rayya papa Rayya terlihat bahagia tanpa sadar dari kejauhan ada 2 orang yang mengawasi mereka dan meninggalkannya dambil tersenyum, tak lama setelah pernikahan itu papa Rayya meninggal, Rayya menangis histeris memanggil manggil papanya, masih belum bisa menerima kepergian papanya
Afnan yang sudah berstatus suami Rayya berusaha menenangkan Rayya memeluknya dan beristighfar, mengingatkan Rayya bahwa ini adalah takdir, membutuhkan waktu cukup lama untuk menenangkan Rayya, karena Rayya sangat dekat dengan papanya apalagi semenjak mamanya meninggal, Rayya mengurus semuanya untuk papanya
Afnan menyuruh Riyyan untuk mengurus administrasi rumah sakit dia memberikan kartu debit pada Riyyan dan memberitahukan pinnya padA Riyyan untuk menyelesaikan pembayaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
lilian ananda
alhirnya menikah juga
semoga SAMAWA ya bank af
2020-04-08
1
Mahasana (IG: @anaalien10)
Next Thorrr 😁 Jgn lupa like back ceritaku yaa 👌
2020-04-07
2