Perbuatan Irwan

Rudi menutup pintu dan berjaga diluar

Kaaa..kamu Irwan kan?kenapa kamu berbuat seperti ini wan??, apa salah kakak sama kamu?" tanya Rayya kaget dan bingung

"Hahahaha...kak Rayya gak tau apa salah kakak?" Rayya menggeleng gelengkan kepalanya pelan badannya sedikit bergetar

"Kak Rayya gak adil sama aku" sambung Irwan

"Apa maksud kamu wan, apa yang gak adil" tanya Rayya bingung

"Kak Rayya tau kan kalo aku suka sama kakak, sudah berapa banyak hadiah yang aku berikan dan perhatianku pada kakak semua tidak kakak respone tapi..." Irwan berhenti berbicara dia berusaha menstabilkan nafas dan emosinya

"Ya kaka tau kalo kamu punya perasaan yang beda sama kakak dan memang benar, itu semua karena kakak hanya menganggapmu adik, tidak lebih dari itu" ucap Rayya saat Irwan berhenti bicara

"Kak Rayya hanya menganggapku adik tapi kenapa kakak bersikap beda pada Afnan, umur kami sama, aku juga kaya, dan ini" mulai memegang wajah Rayya, Rayya berusaha mendorong Irwan namun walaupun Irwan juga masih SMA namun dia tetap laki laki yang punya tenaga berkali kali dari wanita

"Apa aku tidak berhak suka sama kakak seperti Afnan, kami sama sama suka kak Rayya, jika Afnan boleh menyentuh kakak maka aku juga boleh donk menyentuh kakak..." Irwan mulai memainkan tangannya diwajah Rayya

Plakkk

"Kurang ajar kamu Irwan, kakak g menyangka kalo kamu adalah anak yang tidak punya hati bejat kamu" Rayya semakin marah Irwan memegang wajahnya

"Aku terima tamparan kakak asal aku bisa mendapatkan yang aku mau dari kakak" Irwan memegang pipi bekas tamparan Rayya lalu mendekatkan tubuhnya pada Rayya hingga Rayya terpojok ditembok, lalu Irwan mengunci tubuh Rayya dan mendekatkan wajahnya berusaha menciumnya

"Hentikan Irwan ..apa yang akan kamu lakukan" Rayya memalingkan wajahnya kesamping kedua tangannya mendorong wajah Irwan yang mendekat kewajahnya, tanpa terasa air matanya mengalir dipipi Rayya, selain karena perbuatan Irwan yang melecehkannya, juga karena dirinya lah penyebab Irwan berbuat seperti ini

"Kenapa aku gak boleh mencium kakak sedangkan Afnan bisa bebas mencium kakak, bahkan kak Rayya menikmatinya, itu tidak adil kak" ucap Irwan saat sudah mengangkat wajahnya dan menatap Rayya dengan pandangan remeh

"Tau dari mana kamu, jika Afnan menciumku hah" tanya Rayya yang penasaran

"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri tadi diatap, hah..ternyata kamu wanita murahan wanita yang bisa dengan mudah disentuh laki laki bahkan dia siswamu sendiri, jadi gak usah sok jual mahalb toh aku juga siswamu kan" kembali Irwan berusaha memaksa untuk mencium Rayya, sekuat tenaga Rayya menahan Irwan dan air mata Rayya makin membanjiri wajahnya Rasa malu dan kecewa menyatu didalam dirinya dan tiba tiba

Brruukkkk

Pintu terbuka lebar, cahaya dari luar memasuki gedung kosong itu dan menjadikannya terang sehingga jelas terlihat Rayya yang terpojok oleh Irwan yang hendak menciumnya, Afnan yang melihatnya kalap bergegas dia menghampiri Irwan dan menghajarnya tanpa ampun, Rayya menangis dan saat melihat Afnan sudah kalap memukul Irwan berlari dan memeluknya dari belakang

"Hentikan...hentikan Afnan kamu bisa membunuhnya" Rayya memeluknya erat membenamkan wajahnya yang masih menangis dipunggung Afnan. Afnan menghentikan pukulannya lalu memegang tangan Rayya dan menarik Rayya kehadapannya lalu memeluknya

Irwan berusaha bangun sambil memegang wajahnya yang sudah babak belur dengan bibir yang berdarah

"Lo lebih belain cewek murahan itu dibanding sahabat lo sendiri, g**a lo nan"

"Lo yang g**a, dan gua gak mau sahabatan lagi sama manusia kaya lo, bisa bisanya lo ngelecehin cewek dan dia itu guru lo, dasar gak punya hati..manusia bejat lo." ucap Afnan yang masih emosi

"Lo lebih milih mutusin persahabatan kita yang dah lama terjalin demi cewek murahan ini" ingin rasanya Afnan memberikan tambahan pukulan di wajah Irwan jika Rayya tidak menahan dan memeluknya erat

"Iya gua lebih milih Rayya, yang lo bilang dia cewek murahan, dan lo denger baik baik,asal lo tau cewek murahan yang udah lo lecehin itu dia istri gua, Rayya udah gua nikahin seminggu yang lalu, Rayya istri gua jadi mau gua apain gua gak dosa, dan yang lo liat tadi diatas itu hak gua sebagai suaminya, bukan seperti yang lo pikirin" Irwan yang mendengar hanya tertunduk lemah terlihat penyesalan diwajahnya

Afnan menuntun Rayya keluar gedung itu, saat sampai didepan pintu Afnan berbalik kearah Irwan dan berkata

"Jangan pernah lo ulangi tindakan bejat lo tadi apalagi sama istri gua, kalo lo gak mau gua murka, dan jangan harap gua bakalan mau temenan sama kalian berdua lagi, yok Ran tinggalin aja dua bedebah itu jangan mau lagi berhubungan sama mereka atau lo ikut masuk daftar hitam gua"

Afnan berjalan keluar sambil menuntun Rayya yang tampak syok dengan kejadian tadi, Randy mengikuti mereka berdua dari belakangb Randylah yang menahan Rudi saat Afnan mau mendobrak pintu gedung kosong itu, mereka berjalan dijalanan yang tak biasanya melainkan jalanan dibelakang gedung kosong itu dan ada jalanan yang menghubungkan kejalan utama, Afnan mendudukkan Rayya dibangku yang tersedia disitu

"Ran tolong jagain Rayya, gua ambil mobil dulu ya" Randy mengangguk pada Afnan lalu duduk menunggu Rayya disamping tanpa duduk dibangku

Afnan bergegas menuju tempat memarkirkan mobilnya, dibukanya pintu mobil itu lalu dia masuk dan melajukan mobilnya kejalan belakang gedung kosong tempat Rayya dan Randy menunggunya

Tak sampai sepuluh menit Afnan sampai dilokasi, dia turun dan menghampiri Rayya lalu menuntunnya masuk kemobil

"Thanks ya bro,gua gak tau kalo gak ada lo Rayya bakalan diapain sama tu baj****“

"Beres bro, bini lo sahabat gua juga, dan saran gua jangan lo bawa pulang kerumah dulu, dia pasti pengen berdua sama lo, jaga dia bro" ucap Randy yang menyarankan Afnan, karena dia melihat wajah Rayya yang tak merespone apapun hanya menangis yang bisa dia lakukan

"Ok gua ikutin saran lo, tolong ijinin gua ya bro" pamit Afnan pada Randy lalu dia masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ditengah jalan dilihatnya Rayya yang masih menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya

"Sayang, udah donk jangan nangis, aku g bisa liat kamu nangis, please ngomong donk biar aku tau apa yang harus aku lakukan" Afnan mengusap kepala Rayya lalu membuka telapak tangannya yang menutupi wajah Rayya dan digenggamnya erat

"Sayang kita pulang ya" Rayya dengan spontan melihat kearah Afnan yang sedang menyetir

"Jangan pulang ya, aku malu, aku malu sama diri aku sendiri, aku merasa hina dan gak pantas untuk kamu Afnan" kembali Rayya menangis, tak lama Afnan membelokkan mobilnya kesalah satu mall lalu memarkirkan mobilnya ke tempat parkir basement

"Kok berhenti disini" tanya Rayya masih dengan sesenggukan

"Ada yang mau aku beli dulu, kamu mau ikut turun?" Rayya menggelengkan kepalanya

"Ok, kalo gitu kamu disini ya, dan jangan kabur ya" ucapan Afnan itu membuat Rayya tertawa kecil, sebelum keluar Afnan melepas celana sekolahnya diganti dengan celana casual pendek berbahan semi jeans yang memamg sudah dikenakannya dan didoublein sama celana sekolahnya, Rayya menutup mata dan beristighfar melihat Afnan yang tanpa dosa melepaskan celananya didepan Rayya

"Kamu kenapa sih yang, sampe istighfar gitu, biasa aj kali aku kan suamimu, ntar juga kamu liat semuanya" dengan santai tanpa menyadari wajah Rayya yang makin merona mendengar kata kata Afnan

"Aku suka wajah kamu yang seperti ini, makin cantik" Afnan mengecup kening Rayya dan berpamitan pada Rayya

"Aku masuk dulu ya, mo beli keperluan kita, ingat jangan kabur dari aku karena aku pasti akan menemukanmu meskipun keujung dunia" Rayya mencium bibir Afnan perlahan dan membuat Afnan termangu sejenak lalu keluar meninggalkan mobil menuju dalam mall.

Terpopuler

Comments

lilian ananda

lilian ananda

thor aku kangen,laanjutan ceritanya

2020-04-17

1

Nit_Not

Nit_Not

Lanjut thor

2020-04-13

1

lilian ananda

lilian ananda

makin suka cerita nya
semangat ya thor

2020-04-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!