setelah menyelesaikan urusan administrasi dirumah sakit, Riyyan pamit pulang karena dia harus menyiapkan urusannya dirumah untuk pemakaman papanya sedangkan Rayya didampingi Afnan menunggu jenazah papa
Rayya, setelahnya siap mereka kembali menuju rumah Rayya dengan menaiki ambulans bersama jenazah papapnya
Suasana dirumah Rayya sudah terlihat ramai, dipenuhi orang yang sedang melayat dan menunggu kedatangan jenazah papa Rayya, jenazah langsung dibawa ketempat pemandian untuk dimandikan setelahnya langsung dikafankan
Semua urusan pemakaman sudah diselesaikan Riyyan dengan dibantu pengurus masjid dan beberapa warga disana, saat ini jenazah papa Rayya sedang terbaring diruang tamu dengan ditemani lantunan bacaan surat yasin dari para pelayat termasuk Rayya dan Afnan
Saat suasana ramai dengan para pelayat Afnan dikagetkan dengan kedatangan tamu yang tiba dirumah Rayya yaitu kedua orang tua Afnan dan pak Hendra sekretaris dan orang kepercayaan Bagas, yaa Bagas dan Hani tau kabar kematian papa Rayya dari pak Hendra yang saat peristiwa Afnan membatal pernikahan Rayya dengan rentenir itu, sebenarnya tanpa Afnan datang pernikahan Rayya sudah dipastikan akan dibatalkan oleh Bagas dengan menyuruh Hendra untuk menyelesaikan hutang hutang papa Rayya, namun semua terhenti karena kedatangan Afnan yang dengan berani bertanggung jawab dan memutuskan untuk menikahi Rayya, Bagas yang menerima laporan dari Hendra tentang apa yang terjadi merasa bangga dengan anaknya, sedari awal Bagas dan Hani memang sudah menjodohkan mereka berdua karena papa Rayya adalah orang yang berjasa bagi kedua orang tua Afnan, dan semua sudah diatur oleh Bagas dari Rayya mulai bekerja disekolahnya.
"Daddy, mommy, bagaimana kalian tau kalo bang Af sedang dirumah Rayya" ucap Afnan yang kaget dan langsung berdiri perlahan sambil memapah Rayya yang masih lemas bersandar dibahu Afnan
"Sudahlah kita selesaikan urusan ini dulu, setelah itu baru kita bicara" langsung Bagas duduk memeluk Afnan dan Rayya yang disusul Hani mommy Afnan
"Kamu hebat bang, mommy bangga sama kamu" ucapan Hani membuat Afnan bingung namun Afnan menyimpannya karena dia ingin menyelesaikan urusan yang ada
"Rayya, Mantu mommy, kamu yang sabar ya, masih ada mommy dan daddy disini, kami juga keluargamu" Rayya juga kaget mendengar perkataan Hani dan mengarahkan pandangan kearah Afnan yang juga kebingungan
"Sudah sudah gak usah dipikirkan lagi sekarang fokus dulu dengan ini" lalu mereka kembali duduk dan membaca surat yasin bersama sama dan sebelumnya Rayya mengenalkan Riyyan pada kedua orang tua Afnan
Setelah semua urusan untuk pemakaman papa Rayya selesai jenazah dipindahkan kemasjid terdekat, untuk disholatkan lalu segera dibawa kepemakaman untuk dimakamkan
Malam harinya setelah sholat isya, dilakukan pengajian dirumah Rayya hingga malam ketujuh, kedua orang tua Afnan pulang pada hari ketiga setelah pengajian selesai
"Bang Af, Mommy sama Daddy pulang dulu ya, masih banyak urusan yng harus kami urus selama kamu disini, kamu jaga Rayya dan adiknya setelah tujuh harinya kamu langsung bawa mereka pulang kerumah" setelah bicara dengan Afnan Hani langsung beralih pada Rayya
"Sayang kamu jangan terlalu larut dalam kesedihan, kasihan sama papa kamu,dia nanti gak tenang disana, pastinya papa kamu ingin kamu dan adikmu hidup bahagia" ucapan Hani membuat Rayya lebih tenang
"Terima kasih tante om, maaf saya sudah terlalu merepotkan kalian" ucap Rayya sambil memeluk Hani
"Panggil mommy, kamu sekarang sudah jadi anak mantu mommy dan daddy" Rayya kaget dan bingung dari mana mereka tau jika Rayya sudah menikah dengan Afnan
"Tante...eee maaf mommy tau dari mana" tanya Rayya yang masih bingung
"Apa yang kami gak tau tentang kalian" kali ini yang membalas Bagas
"Sudahlah nanti kita bahas ini saat kamu sudah pindah kerumah dan ingat bawa juga adikmu Riyyan, kami sudah mengurus kepindahannya kesekolah kami" tambah Bagas pada Rayya, dan dibalasi anggukan
merekapun langsung kembali kejakarta
Setelah hari ketujuh, keesokan harinya Afnan, Rayya dan Riyyan berangkat ke jakarta yang sebelumnya mereka sudah berpamitan pada tetangga dan teman teman Riyyan disekolah
Sesampainya di bandara Halim Perdana Kusuma, mereka dijemput oleh sopir pribadi Afnan, karena barang yang dibawa hanya seperlunya saja dan tidak banyak maka mereka tidak memerlukan mobil khusus untuk angkut barang, dam merekapun melaju menuju rumah Afnan
Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai kerumah Afnan saat tiba dirumah mereka sudah disambut senang oleh Bagas, Hani dan Aalifa adik Afnan juga para assisten rumah tangga yang bekerja
"Assalamualaikum...mom, dad, makasih ya Lif" Afnan mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan memeluk satu persatu termasuk Lifa
"Waalaikumussalam...gimana perjalanannya menyenangkan?" tanya hani pada Afnan lalu memanggil Rayya dan Riyyan ang masih berdiri disamping mobil yang dinaikinya tadi
"Sayang kok masih disitu, sini masuk yuk, Riyyan juga ya" Kedua kakak beradik itu akhirnya melangkahkan kakinya menuju kedua orang tua Afnan lalu mencium punggung tangan mereka lalu menjabat tangan Lifa dan berkenalan dengannya karena memang Rayya belum pernah bertemu dengan Lifa adik Afnan
Merekapun masuk kedalam dan langsung menuju dan duduk diruang keluarga dan Hani sudah menginstruksikan para assisten RT nya untuk merapikan barang bawaan mereka ke kamar masing masing
"Duduk yuk sini, ada yang mau daddy bicarakan" ajak Hani pada mereka yang baru memasuki ruang keluarga dan langsing mengambil posisi duduk di sofa
"Maaf daddy langsung ngajak kalian duduk disini, tujuan daddy ingin membicarakan soal Rayya dan Afnan, Riyyan dan Lifa bisa duduk disini supaya kalian juga tau cerita yang sebenarnya, daddy tau kalian capek tapi ini harus segera diselesaikan agar kalian tidak penasaran lagi" jelas Bagas
"Kami siap mendengarkan cerita dari daddy" ucap Afnan setelah mendapat anggukan dari Rayya
"Baiklah daddy mulai, Daddy dan papa Rayya sebenarnya sudah saling kenal, dulu saat daddy ada proyek di Surabaya daddy sempat mengalami kecelakaan dan yang menolong daddy saat itu adalah papanya Rayya karena daddy saat itu pergi sendiri dan ponsel daddy hilang entah kemana, akibat kecelakaan itu daddy dirawat selama seminggu, dan selama daddy dirawat papa Rayyalah yang menjaga dan mengurus semua administrasi tanpa memperhitungkan jumlahnya padahal kondisi papa Rayya juga sedang bermasalah dan saat daddy sudah sadar dan bisa menghubungi pak Hendra sekretaris daddy rencananya daddy ingin mengganti semua yang sudah dikeluarkan papa Rayya namun justru ditolak oleh papa Rayya, lalu kamipun tidak pernah berkomunikasi lagi karena daddy lupa untuk bertukar nomor telepon" Bagas berhenti sejenak dan menghela nafas panjang
"Lalu saat proyek yang ada di Surabaya bermasalah dan membutuhkan waktu yang lama untuk perbaikan akhirnya daddy memutuskan untuk tinggal sementara disurabaya bersama Mommy dan kalian berdua dan ternyata tuhan mempertemukan daddy dengan papa Rayya kembali, ternyata kami bertetangga, saat itu abang masih kelas 4 SD, abang bersekolah disekolah yang sama dengan Rayya sebagai adik kelas, Rayya selalu melindung abang saat dapat perundungan dari teman teman disekolah bahkan saat dirumah Rayya selalu menjagamu dan sampai pada akhirnya abang meminta Rayya untuk menikah denganmu dan abang berjanji hanya mau menikah dengan Rayya, lalu saat Rayya melamar menjadi guru bantu disekolah kita, awalnya daddy ingin membantunya karena hutang budi pada papa Rayya namun karena Rayya adalah wanita yang cerdas jadi dia lulus seleksi tanpa bantuan daddy hanya saja usia Rayya yang tidak memenuhi syarat, akhirnya daddy memberikan jalan keluar dengan menambah usia Rayya 12 tahun sampai akhirnya kamu jatuh cinta pada Rayya jadi daddy dan mommy menilai bahwa kalian memang berjodoh, dan kamu sudah menepati janjimu pada Rayya sewaktu kecil"
"Jadi selisih usia Rayya dan bang Af cuma 3 tahun dad" ada rasa senang dihati Afnan karena ternyata usia mereka yang tidak terlalu jauh namun ada juga rasa kecewa dan merasa dibohongi karena selama ini dia sudah menjatuhkan harga dirinya dan lebih memilih mencintai wanita yang dikiranya jauh lebih tua darinya, namun rasa marah dan kecewa ini ditahannya didepan orang tuanya, Afnan memang terkenal bandel namun dia tidak pernah melawan apalagi membentak kedua orang tuanya
"Ini salah daddy bang Af, jangan salahkan Rayya karena situasi yang mendesak jadi dengan terpaksa dia mengikuti permintaan daddy, daddy mohon kamu jangan marah ya"
Afnan hanya diam tidak ada respone apapun yang ditunjukan pada yang lain sedangkan Rayya hanya menundukkan kepala setelah melihat mimik wajah Afnan
"Dan saat ini kamu kan sudah menjadi suami sah Rayya, daddy mohon bang Af lebih bertanggung jawab, mungkin legalitas dan pesta pernikahan kalian akan kami buat saat setelah kamu lulus dan ingat jangan buat Rayya hamil dulu ya" Hani menambahkan nasihat untuk Afnan
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Abizar
Lanjut terus Thor. ☺️ Jangan lupa mampir di novel aku ya.
2020-04-10
1
Sata Erizawa
lanjuutttt....
2020-04-09
1
R25G INDONESIA
Up lagi thor
Semangat
2020-04-08
1