Teng...teng...teng....
Bel jam pertama sudah berbunyi Afnan mengurungkan niatnya tadi dan bergegas menuju kelas, karena yang mengisi jam pelajaran pertama adalah Rayya.
Afnan memasuki kelas dengan berlari dan duduk ditempatnya disamping Randy sahabatnya
"Woi bro kemana aja, ijin seminggu gak masuk gak ada kabar lagi lo ke gua, jadi gini sekarang dah gak anggap gua sahabat lagi nie" tanya Randy saat Afnan duduk disampingnya, Randy adalah sahabat yang paling dekat dengan Afnan dibanding teman temannya yang lainnya dan Randy lah tempat curhatan Afnan jika dia mempunyai masalah,dan sebaliknya, dengan nafas yang masih tersengal sengal Afnan mencoba berbicara pada Randy
"So..rryy...brob hu..hu..hu, ceri tanya pan jang, ntar aja ya gua ceritain" perlahan lahan nafas Afnan kembali normal
Rayya memasuki kelas dengan senyuman khasnya
"Assalamualaikum..." semua siswa tersenyum dan senang melihat Rayya sudah kembali mengajar, mereka bersorak senang dam membuat suasana menjadi riuh
"Kok ngak dijawab salam kak Rayya" ucap Rayya sambil melihat semua siswanya dan sesekali melihat kearah Afnan, masih dengan raut wajah yang sama seperti kemaren dan menurut Rayya Afnan masih marah padanya
" Waalaikumsalam kak Rayya" serempak semua siswa yang ada didalam menjawab salam Rayya
"Wah kalian makin kompak ya, pasti seneng ya kak Rayya gak ngajar seminggu, gak ada yang kangen ya sama kak Rayya" Rayya berusaha melupakan masalahnya dengan Afnan, agar dia bisa konsentrasi mengajar, pikirannya tentang sikap Afnan padanya sangat menggangu konsentrasi mengajarnya dan dia tidak ingin semuanya berantakan
"Kami semua kangen sama kak Rayya, terutama saya kak kangen kangenn banget sampai sampai saya gak bisa tidur mikirin kak Rayya"
"huuuuuuu...." Danang mendapatkan sorakan dari teman temannya, bukannya malu malah makin terlihat makin PD, Afnan langsung mengarahkan pandangannya pada Danang teman sekelasnya yang memang dia tahu bahwa danang juga suka pada Rayya istrinya, Afnan menajamkan pandangannya pada Danang rasa cemburu yang sudah membara dihatinya membuat dia geram pada Danang namun, tak ada ketakutan yang ditunjukan Danan pada Afnan
"Awas lo ya nang, berani beraninya lo ngegodain istri gua" Afnan bergumam jengkel pada Danan dan karena Rayya yang memberi kesempatan Danang untuk berkata seperti itu
"Ok ok kita langsung belajar aja ya," Rayya mengalihkan topik pembicaraannya, dia takut Afnan akan berbuat melebihi batas karena rasa cemburunya pada Danang, Rayya sangat mengenal Afnan dia akan melakukan apapun jika dia merasa cemburu pada seseorang.
Akhirnya jam pelajaran Rayya telah berlalu lega rasanya Rayya bisa keluar dari kelas itu, karena selama jam pelajaran Afnan memberikan tatapan tajam padanya sehingga dia tidak leluasa mengajar
Rayya mengakhiri jam pelajarannya dan berpamitan pada anak didiknya
"Ok kali ini kak Rayya akhiri ya dan ingat minggu depan kita akan adakan Penilaian Harian ya jadi kalian belajar yang giat ya..bagi kalian yang mendapatkan nilai tertinggi dan sempurna akan dapat hadiah dari kak Rayya"
"Siap kak saya pasti yang akan mendapatkan nilai sempurna dan menerima hadiah dari kakak" Masih dengan Danang yang Antusias dengan ucapan Rayya dia berdiri dan mengacungkan tangannya
"Ok saya senang dengan semangat kamu Danang, semoga semua juga bisa seperti danang dan saya akan senang sekali jika satu kelas ini mendapatkan nilai sempurna" seluruh siswa bersorak girang mendengar ucapan Rayya, dari awal Rayya mengajar, mereka menyukai Rayya karena cara mengajar yang inovasi dan menyenangkan pastinya tidak membuat siswanya bosan menerima pelajaran, dan sikap Rayya yang penuh sabarlah yang membuat semua anak didiknya hormat dan patuh padanya
"Kak Rayya sudahi pelajaran hari ini, semangat dan selamat belajar ya assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam" Rayya melangkahkan kaki kearah pintu keluar, Rayya tidak kembali keruang kerjanya tapi dia berjalan menyusuri lorong yang panjang dan langkah kakinya menuntunnya untuk berjalan menuju atap, karena saat ini hanya tempat itulah yang bisa dia datangi
disisi lain dijam pelajaran pertama dikelas X
"Assalamualaikum...hallo every body how are you today? ada yang kangen gak sama miss Lisa" seperti itulah cara Lisa mengajar memang berbeda dengan Rayya namun sama sama mendapatkan feedback yang baik dari siswanya
"I'm fine miss, kami semua kangen sama miss Lisa" jawab semua siswa dengan kompak
"Ok kali ini miss Lisa bawain hadiah buat kalian, ada yang bisa nebak gak hadiahnya apa?"
"Pizza miss" Lisa menggoyang goyangkan telunjuknya
"Coklat" masih menggoyang goyangkan telunjuknya
"Permen" masih sama
"Cowok ganteng miss" ucap Nina salah satu siswa kesayangan Lisa, gadis biasa yang centil tapi termasuk anak yang pandai
"Nah bener banget yang Nina bilang, kamu pintar Nina, miss Lisa suka sama kamu" ucap Lisa sambil menirukan gaya Nina yang centil
"Ok miss panggilkan cowok gantengnya ya"
"Handsome.....please come in" Riyyan melangkah perlahan masuk kedalam kelas dan disambut siulan dan teriakan yang sebagian besar berasal dari kaum hawwa, terutama Nina yang terpukau melihat wajah Riyyan yang tampan dengan mulut yang terbuka lebar, Lisa yang melihat tingkah anak didiknya ini hanya tertawa dan berjalan kearah Nina dan menutup mulutnya perlahan
"Tuh air liurnya dah mo tumpah" ucap Lisa sambil menutup rahang Nina dan Nina yang tersadar ikut kegirangan
"Gimana hadiah dari miss Lisa, seneng gak" lisa memegang pundak Riyyan dan menariknya maju kedepan, Riyyan sebenarnya tidak nyaman dengan cara Lisa memperkenalkan dia namun apa daya Riyyan tau jika Lisa sengaja melakukan ini padanya, karena Riyyan mengatakan kalo dia tidak ingin teman temannya tau bahwa dia adik dari Rayya dan Lisa, bukannya malu karena profesi kakak kakaknya hanya seorang guru bantu, tapi dia ingin mencari teman yang sesungguhnya, teman yang benar benar menerima dia apa adanya dengan keadaan yang sebenarnya, Lisa sempat marah mendengar Riyyan berkata seperti itu tapi akhirnya Lisa mengerti setelah Riyyan memberi penjelasan padanya, namun Lisabtidak akan dengan mudah melepas dan ingin sedikit memberi pelajaran pada adiknya itu
Semua bersorak senang namun seperti biasanya semua pasti tidak pernah mulus, diantara siswa yang suka dengan kehadiran Riyyan ada juga yang tidak suka dia merasa tersaingi karena kini semua siswi dikelasnya beralih pada Riyyan.
"Ok sekarang kamu perkenalkan dirimu" ucap Lisa pada Riyyan
"Assalamualaikum...perkenalkan nama saya Riyyan Ammar Basyar biasa dipanggil Riyyan, saya pindahan dari SMA Bimantara surabaya"
"Ada yang mau bertanya?" ucap Lisa dan Riyyan melayangkan pandangan tidak senang pada Lisa namun Lisa malah memberikan senyuman senang karena bisa mengerjai adiknya itu
"Saya miss" Nina yang sedari tadi sangat antusias dengan Riyyan dengan semangat mendengar ucapan Lisa
"Ok sebutkan pertanyaan kamu Nina"
"Eemmm, Riyyan kamu sudah punya pacar belum" Nina langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya menutupi wajahnya yang merona, dan Riyyan dengan lantang menjawab pertanyaan Nina
"Alhamdulillah saya sudah mempunyai pacar, bahkan sebentar lagi saya akan bertunangan dengannya dan saya tekankan lagi saya sangat mencintainya dan saya harap jangan mendekati saya" Lisa kaget mendengar jawaban Riyyan karena setau dia Riyyan masih jomblo, namun ada beberapa yang senang dengan pernyataan Riyyan yaitu para penggemar Nina, walaupun biasa tapi pribadinya yang supel membuat Nina banyak disukai teman lelakinya namun berbeda dengan Nina yang patah hati mendengar apa yang diucapkan Riyyan tapi dalam sekejab Nina kembali bersemangat
"Baru pacaran kan dan baru mau tunangan kan selama janur kuning belum melengkung kamu masih milik bersama dan aku masih ada kesempatan untuk mendapatkanmu" jawab Nina lantang dan percaya diri
Riyyan sengaja mengatakan itu dia tidak ingin memberikan harapan palsu pada teman teman perempuannya yang jatuh hati padanya, dan sebenarnya Riyya sudah jatuh hati pada Lifa adik Afnan dipertemuan pertamanya namun hanya dipendam dalam hari karena dia merasa itu adalah hal yang tidak mungkin.
Riyyan termasuk pria yang sulit untuk jatuh cinta dan sulit juga untuk move on, jadi dia memutuskan untuk memendam perasaannya sendiri
Lisa yang melihat Riyyan semakin tidak nyaman segera melebarkan pandangannya mencari bangku kosong dan ternyata ada satu disamping Nina, Lisa memindahkan Nina duduk disamping Danu bertukar dengan Imron lalu menyuruh Riyyan duduk disamping Imron, Lisa paham jika Riyyan tidak nyaman jika duduk bersebelahan dengan perempuan, namun Nina yang berharap duduk disamping Riyyan memasang muka cemberut
dan pelajaranpun dimulai
****
Jam pelajaran kedua dikelas Afnan kosong karena pak supandi yang ijin karena ada acara penting mendadak, Afnanpun memutuskan keluar, namun saat hendak pergi tangannya ditahan oleh Randy
"Lo mo kemana bro, lo kan janji mo cerita ke gua"
"Nanti pasti gua ceritain semua tapi sekarang gua harus nyelesaiin masalah gua dulu" Randy melepaskan tangannya dan Afnan berlari keluar menuju Ruang kerja Rayya, sesampainya disana dia tidak mendapati Rayya disana, lalu dia berlari menuju atap, Afnan yakin Rayya ada diatap karena itu sudah menjadi tempat favoritnya saat dia lelah dan penat dan saat ini itulah yang dirasakan Rayya apalagi mengingat sikapnya pada Rayya seharian kemaren
Afnan menaiki satu persatu anak tangga, hingga tangga terakhir, Afnan berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya kembali, lalu berjalan menuju pintu masuk meskipun lelah mengampirinya, dan seketika lelah itu hilang saat melihat sosok yang dicarinya
Alhamdulillah hari ini bisa up 3 kali meskipun bikinnya disela sela dinas malam mumpung lagi sedikit permintaan darah jadi waktu senggannya dipake buat episode baru
Author selalu mengucapkan terima kasih buat semua pembaca terutama yang selalu setia membaca novelku inib karena kalian author selalu semangat membuat episode baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
lilian ananda
terimakasih thor
semangat ya..!
selalu di tunggu up nya
2020-04-11
1