Setelah keluar gua Chu Tian langsung menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk melewati hutan yang lebat itu .
Tak jarang Chu Tian dihadang para beast spirit, namun kali ini Chu Tian tidak akan lari lagi karena kekuatannya yang mampu membunuh para beast spirit.
Dia terus melompat dari dahan ke dahan, dia sudah sangat jauh dari gua namun tidak menemukan apapun membuat dia sedikit kesal, namun tiba tiba dia merasakan aura yang sangat besar.
Dia lalu memeriksa asal dari aura tersebut, dari kejauhan Chu Tian melihat dua hewan yang sangat besar sedang bertarung aura mereka terlihat sama besarnya, entah apa yang mereka perebutkan.
"aku merasa keduanya akan kalah dan mati" guman Chu Tian mengawasi pertarungan itu dari atas pohon.
Dan benar saja seekor harimau putih dan seekor beruang hitam besar itu sama sama terluka parah sebelum akhirnya mereka melakukan serangan terakhir dan mati.
Setelah keduanya sudah tak bernyawa Chu Tian menghampiri mayat beast spirit itu.
"Bagaimana bisa beast spirit tingkat legenda ada disini...?" tanya nya pada diri sendiri
"eh.."
"woah kau sangat imutt" kata Chu Tian melihat seekor hewan dengan belang putih bercorak kebiruan sebesar kucing dewasa.
Hewan itu tak lain adalah anak harimau yang bertarung dengan beruang besar, ternyata harimau itu berusaha menyelamatkan anak nya yang baru saja lahir, itu terlihat karna masih ada bercak darah di tubuh bayi harimau itu.
alhasil harimau itu harus kalah karena sudah banyak kehabisan energi saat melahirkan.
" Harimau kecil kemarilah kau akan ikut bersamaku berpetualang" kata Chu Tian dia tidak bodoh dengan membiarkan hewan legenda itu lepas begitu saja.
Anak harimau itu melihat ibunya yang mati lalu menatap Chu Tian dengan sedih.
"Aku akan merawatmu dan menjagamu biarkan ibumu tenang disana" kata Chu Tian
seperti mengerti ucapan Chu Tian anak harimau itu berjalan ke arah Chu Tian dan mengosokkan kepala nya ke kaki Chu Tian, Melihat itu Chu Tian tersenyum lembut.
"baiklah harimau kecil aku akan memberimu nama Jinfu bagaimana apa kau suka..?" tanya Chu Tian pada harimau yang telah ada dipundaknya itu.
harimau kecil itu pun mengosokkan kepalanya ke kepala Chu Tian sambil bersuara layak nya kucing.
"Baiklah jinfu sepertinya dihutan ini sudah tidak ada yang menarik lagi mungkinkah kita kembali ke kota..?" tanya Chu Tian
"haih yasudah kita akan mengelilingi hutan ini sekali lagi jika tidak ada yang menarik maka kita akan jalan jalan ke kota aku tidak mau kembali kekerajaan yang kejam itu...!" kata Chu Tian sedikit kemarahan terlihat dimatanya.
"Akan ada saatnya mereka membayar apa yang mereka lalukan" lanjutnya dengan sinis
lalu Jinfu dan Chu Tian pun melesat membelah hutan yang rimbun untuk melihat ada apa saja disana
*
Dilain tempat tepatnya dikerajaan Chu seorang Pangeran Mahkota turun dari keretanya banyak orang yang menyambut kedatangannya termasuk Raja Kai ,Selir Agung serta para Pangeran dan Putri
Para pejabat dan petinggi istana juga ikut merayakan kepulangan pangeran mahkota Chu Lizheng
Pangeran Mahkota baru saja pulang dari pembelajaran akademinya.
"Salam Ayahanda Raja dan ibunda Selir" hormat Pangeran Mahkota dan diangguki oleh Raja dan Selir Agung
"salam kakak tertua..!" sapa para Pangeran dan Putri.
"salam kepada putra Mahkota semoga selalu panjang umur dan sejahtera" kata seluruh penghuni istana serempak.
pangeran Mahkota hanya tersenyum lembut lalu dia mengalihkan pandangannya mencari seseorang yang selalu dia rindukan selama hampir enam tahun ini.
Ya setelah permaisuri meninggal pangeran chu lizheng sangat sedih dia sangat menyesali keputusannya yang tidak ikut kekediaman kakeknya, jika saja dia iku mungkin ibunya masih ada, itulah yang membuatnya menyesal.
sejak saat itu dia tidak ingin berada diistana karna menurutnya itu membuatnya dihantui rasa bersalah sehingga dia memutuskan pergi belajar di akademi dan meninggalkan adik kecilnya Chu Tian.
"Ayah dimana An'er kenapa aku tidak melihatnya dari tadi..? " tanya pangeran mahkota saat sudah berada diruang utama istana
seketika semua hening, Raja Chu sepertinya lupa bahwa putra Mahkota sangat menyayangi adiknya dan sekarang Chu Tian sedang berada di tempat yang jauh dan sangat berbahaya.
"kenapa kalian semua diam katakan dimana adikuu..!!! " bentak pangeran Mahkota dia yang terkenal ramah namun juga memiliki sisi lain yang sangat dingin dan tegas.
"Putra Mahkota tenanglah adikmu pasti baik baik saja disana " jawab Selir Agung mencoba menenangkan namun tanpa sadar dia mengungkapkan bahwa Chu Tian tidak ada di istana.
seketika selir agung mendapatkan tatapan tajam dari pangeran mahkota
"Disana....!!! katakan padaku dimana adik ku Chu Tian berada...!!! " tanya nya lagi dengan dingin dan tatapan tajam .
"Heng'er tenang lah adikmu sedang menjalani hukuma nya, saat ini dia berada di hutan kematian" jawab Raja Kai mencoba tenang
"keparatt..!!! Hutan kematian adalah hutan yang sangat berbahaya, Apa kalian tau adiku tidak bisa berkultivasi hingga kalian menghukum nya ketempat berbahaya seperti itu memang apa salah yang dia perbuah hah...!" pangeran mahkota marah mengetahui adiknya dalam bahaya
"aku akan mencarinya..! kalian berhutang penjelasan padaku dan jika terjadi apa apa dengan adiku aku tidak akan segan segan membunuh kalian...!! " ancam pangeran Mahkota lalu dia melesat keluar dan pergi ke Hutan Kematian
*
kembali ke hutan Kematian
Chu Tian dan Jinfu terus mengitari hutan namun yang didapat hanya beast tingkat jendral petarung dan jendral besar
entah kemana perginya para beast yang kuat
Merasa tidak ada yang menarik lagi Chu Tian melesat keluar hutan dia pergi ke arah utara arah yang berlawanan dengan kerajaan Chu.
dia keluar dari hutan dan pergi ke kawasan kerajaan Han dibenua Timur bagian Utara sedangkan kerajaan Chu berada di benua Timur bagian Selatan.
Chu Tian melesat pergi dengan baju hitam dengan penutup wajah warna hitam dia menggunakan penyamaran rambut agar berwarna hitam juga dengan seekor harimau dipundaknya.
Chu Tian pergi menuju daerah Selatan selama beberapa hari perjalanan kadang dia juga singgah di beberapa desa untuk sekedar istirahat dan makan.
*
di tempat Pangeran Mahkota berada
"Tempat in banyak sekali beast spirit bagaimana jika mereka menyerang adiku " ucap pangeran Mahkota dengan khawatir,
pangeran Mahkota terus melesat dia berulang kali dihadang oleh para beast spirit tingkat jendral petarung dan jendral besar ada juga yang berada ditingkat raja tahap rendah tapi dalam jumplah yang sangat banyak dan membuat dia sedikit kerepotan.
"Adik maafkan aku andai aku tidak pergi mungkin kamu tidak akan berada ditempat seperti ini" batin pangeran Mahkota sekali lagi dia sangat menyesal dengan keputusannya.
selama seminggu pangeran Mahkota menelusuri hutan mencari Chu Tian, namun dia tidak menemukan apapun kecuali kain putih dengan noda darah yang sudah mengering
"Apakah ini pakaian adik tapi aku tidak mencium aura adik, aku hanya mencium aura beast legenda disini"
kata pangeran Mahkota dengan lesu dia tidak menemukan adiknya dimanapun dia pun memutuskan untuk kembali ke istana.
Chu Tian mode penyamaran
pangeran Mahkota Chu Lizheng
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
DediKarismatikCharlieWade84
Hanya Pangeran Mahkota Lizheng Yang Sangat Menyayangi Adik Kecil nya Pangeran Chu Tian👍👍👍
2024-09-24
1
Karya Sujana
hampa bacanya
2024-03-04
0
Restu Apih
coba diperhalus Thor jalan ceritanya..
perasaan ko kaya loncat loncatan membacanya..
2024-01-16
2