Setelah memberikan perintah Raja Kai pergi bersama selir agung Wu Mei tanpa memperdulikan Pangeran Chu Tian yang terkejut atas hukuman yang diberikan Ayahnya sendiri, sampai saat ini dia tidak tau kesalahan apa yang dia perbuat hingga ayahnya tega membuangnya begitu jauh dan ditempat yang begitu berbahaya..!
Chu Tian mencoba untuk menerima karna menolak pun tidak ada gunanya dia pergi dengan penuh dendam dan amarah serta kekecewaan pada Ayahnya, orang yang selama ini selalu dia anggap sebagai pelindungnya ternyata adalah orang yang akan mengirimnya dalam bahaya.
Chu Tian bahkan tidak tau mengapa setelah ibunya meninggal ayah yang sangat menyayanginya berubah menjadi tidak perduli, dia hanya mendengar beberapa orang mengatakan bahwa itu terjadi karena dia adalah sampah kerajaan.
keesokan harinya setelah mempersiapkan bekal dan pakaian gantinya Chu Tian pergi melakukan perjalanan ke Hutan kematian.
Dia menaiki kereta yang sangat biasa tidak ada yang mewah dari kereta itu bahkan terlihat hanya seperti kereta para pedagang padahal dia adalah seorang pangeran,
" apakah kerajaan sudah bangkrut" mungkin seperti itu yang mereka fikirkan.
Untuk pergi ke hutan kematian perjalanan menghabiskan waktu 3 hari perjalanan setelah sampai diperbatasan dia pun turun
"pangeran yang tidak bisa berkultivasi sepertimu memang pantas tinggal ditempat ini"kata prajurit dengan kumis dan jengot tebal
"yah kau benar setidakya dia disini tidak disiksa oleh pangeran kedua dan Selir Agung "kata pengawal dengan tahi lalat Dibawah matanya, yang merasa sedikit iba dengan nasib Pangeran Tian
pengawal berkumis tidak menjawab dia hanya mendengus kesal mendengar jawaban kawannya itu.
Chu Tian hanya menanggapinya dengan senyum kecil dan melngkah ke dalam hutan sebelum itu dia berbalik dan berkata "paman terimakasih" ucap Pangeran Tian dengan senyum lembutnya
Chu Tian memang pemuda yang baik meski dihina dicaci maki pun dia hanya diam, Chu Tian juga merupakan pangeran yang sangat tampan dengan rambut putihnya selaras dengan kulit putihnya menambah ketampanannya.
karna itu pula Chu Tian selalu dipukuli oleh Pangeran Fei, Pangeran Fei adalah seorang Pangeran dengan ambisi yang besar dia sangat tidak suka apabila ada seseorang yang melebihi dirinya , karna alasan itulah dia selalu kasar dengan Chu Tian
Dan Selir Agung Wu Mei juga selalu membuat anak anak nya membenci Chu Tian, sebenarnya Selir Agung tidak memiliki dendam pada chu Tian tapi semenjak ibunya meninggal raja kai selalu berusaha memperhatikan Chu Tian
dan pada ahkirnya dia merasa anaknya mulai terabaikan kemudia dia mulai membenci Chu Tian, dia selalu memfitnah Chu Tian di depan Raja dan selalu berusaha menyiksa Chu Tian
para pengawal tidak menjawab dan hanya mendengus seraya melajukan kereta kuda.
Pangeran Tian sampai didalam hutan dia menelusuri hutan yang lebat itu, hutan itu sangat gelap dan sangat rimbun cahaya matahari tidak dapat menembus rimbunnya hutan hingga suasana didalam hutan begitu dingin dan menakutkan.
selama perjalanan Pangeran Tian sering dikejar ataupun harus melawan binatang binatang penghuni hutan dan kali ini dia dikerjar oleh 2 ekor serigala dia berlari sekuat tenaga lalu dia memanjat pohon yang lumayan tinggi.
"hah hah hah, untung saja serigala tidak bisa memanjat" kata pangeran Tian sambil menghirup nafas sebanyak banyaknya dia merasa kejaran serigala itu membuatnya lupa bernafas.
dia lalu bersandar dibatang pohon,sambil mengamati sekitar
"jika terus begini aku akan mati tanpa berbuat apa apa haih" kata pangeran tian sambil menghela nafas berat.
..lalu tidak sengaja dia melihat sebuah gua ditempat yang lebih terbuka dia lalu melompat dari dahan ke dahan agar tidak terjadi serangan hewan disana.
Pangeran Tian memang tidak dapat berkultivasi atau lebih tepatnya dantian dalam dirinya tersumbat namun dia masih bisa belajar ilmu bela diri yang tanpa menggunakan tenaga dalam,dia selallu belajar pada pamannya Wen Sio kakak dari permaisuri Wen Lia
setelah sampai dimulut gua dia merasakan aura dingin dari dalam gua membuat dia sangat penasaran, namun juga takut takut apabila ada hewan buas yang mendiami gua itu lagi pun hari juga sudah mulai gelap Pangeran Tian memutuskan untuk memeriksa gua itu esok hari.
malam itu Pangeran Tian duduk termenung di sebelah api unggun yang dia buat ditepi sungai, sungai itu ia temukan saat dikejar beberapa kera best spirit sebesar kerbau.
Pangeran Tian duduk sambil memandangi langit yang dihiasi bintang bintang.
"seandainya aku bisa berkultivasi dan menjadi pendekar hebat mungkin aku tidak akan seperti sekarang ini "kata dalam hati Pangeran Tian dia merasa tidak berdaya saat ini.
"...tidak, aku tidak akan mudah menyerah ini hanyalah tantangan kecil ibu pasti akan kecewa disana saat melihat aku lemah seperti ini..!! aku pasti akan menjadi pendekar kuat" kata dalam hati Pangeran Tian membulatkan tekat
malam semakin larut Pangeran Tian masih tidak bisa tertidur dia memikirkan banyak hal dia juga mencoba mempelajari beberapa jurus yang ada diingatanya meski tak sekuat jika memakai tenaga dalam setidaknya dapat dimanfaatkan untuk membela diri saat di serang hewan beast penghuni hutan kematian, itu cukup untuk perlawanan saat ini.
sepanjang malam Pangeran Tian berlatih dan dia tidak tidur sedikitpun.
keesokan harinya...setelah mandi dan memakan bekal yang dia bawa dari kediamannya dia kembali ke goa.
"hah aku akan memasukinya, semoga ada sebuah keberuntungan" kata dalam hati Pangeran Tian
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sang M
jadilah kuat kemudian bantai keluarga kerajaan yg jahat termasuk ayahmu dan potong lehernya. jadilah kejam di dunia yg terkutuk
2024-05-13
2
Edy Sulaiman
cepat menjadi kuat Tian,tunjukan kau hebat..
2024-01-18
1
Restu Apih
kurang lugas..
2024-01-16
0