"An'er aku benar benar tidak menyangka kau memiliki tubuh yang sangat istimewa bahkan dalam sejarah hanya Dewa Alam yang memilikinya dan Dantian delapan elemen mu setauku hanya Dewi elemen yang memilikinya, Tidak mungkin kan kau reingkarnasi keduanya ,atau jangan jangan kau adalah anak mereka berdua." ucap Xiao Feng sambil berfikir
"Mana mungkin aku reingkarnasi dari dua orang dan mana mungkin mereka orang tuaku jelas jelas ayahku adalah raja dikerajaan Chu dan ibundaku adalah wanita tercantik di benua timur" Ucap Chu Tian merasa konyol dengan pikiran Xiao Feng
" Eh benar juga tapi dari apa yang kuingat Dewa alam dan Dewi Elemen adalah sepasang kekasih," ucap Xiao Feng yang masih merasa bahwa Chu Tian ada hubungannya dengan keduanya.
" Haih sudah lah paman lupakan apa yang kau fikirkan itu tidak mungkin benar, dan ya aku akan segera keluar karena ada beberapa orang yang terus mengawasiku ."ucap Chu Tian Serius
"Kau benar aku juga merasakannya sebenarnya tadi aku ingin memberi tahumu tapi aku lupa.." Kata Xiao Feng tersenyum canggung
"Dasar paman ini kau benar benar sudah tua ya" Ucap Chu Tian dengan tertawa
"Hei hei aku ini masih muda tampan dan perkasa dari mananya aku terlihat tua" Xiao Feng mengelak dengan menyombongkan dirinya.
"Dari umur paman.. hahahaha" Chu Tian tertawa renyah dia berhasil membuat Xiao Feng terdiam
" Paman aku pergi dulu kau pergilah ke dimensi" ucap Chu Tian ,yang langsung melesat keluar penginapan tanpa mendengar jawaban Xiao Feng
"Haish anak ini "ucap Xiao Feng dengan tersenyum bagaimana pun dia sangat bahagia memiliki tuan yang menganggapnya keluarga bukan seorang bawahan.
Xiao Feng memang bisa dengan bebas keluar masuk ruang dimensi milik Chu Tian karena Chu Tian sendiri sudah memberikan izinnya.
Disisi lain Chu Tian melesat dengan cepat kearah hutan yang ada dikekat bukit kecil yang Chu Tian kunjungi hari itu.
"Keluarlah kalian semua untuk apa terus mengawasiku...!!" ucap Chu Tian dengan dingin.
Lalu sekitar sepuluh orang muncul dihadapan Chu Tian dengan masing masing membawa kapak besar berwarna merah dan Mulai mengepungnya, Chu Tian tetap tenang meski dihadang banyak orang toh mereka semua kebanyakan hanya berada di ranah jendral besar tahap puncak.
"hohoho.. kau cerdas juga bocah.! bisa mengetahui keberadaan kami." ucap pria Yang diduga pemimpin nya, sebenarnya dia sedikit terkejut dengan kemampuan Chu Tian
"hanya semut ..! bagaimana mungki aku tidak mengetahuinya" jawab Chu Tian sinis
"Hanya bocah tanpa aura kultivasi saja kau berani sombong dihadapanku, puih.!!" jawab pria itu dengan meludah kesamping
"Bagaimana bisa adiku gu heng mengatakan bahwa kau adalah seorang yang sangat kuat" lanjutnya
Chu Tian memang sudah menguasai ilmu yang bisa menyembunyi kan aura kultivasi beberapa waktu yang lalu itulah sebabnya Xin Lan waktu Itu bertanya karena dia tidak merasakan aura kultivasi milik Chu Tian
"Ho..? gu heng siapa dia.? apakah dia pria yang kalah denganku hanya karena pukulan kecilku ." ucap Chu Tian
"Berarti benar kau yang melukai adikuu..!!! aku gu hang akan membalaskan dendam adiku, dan aku tidak akan pernah mengampuni nyawamu dan aku akan menyiksamu secara perlahan agar kau bisa merasakan neraka dunia" ucap pria itu yang bernama gu hang
"Kalian semua serang dia dan aku menginginkan dia hidup hidup" kata Gu Hang pada pasukannya
"Kalian yang mencari masalah denganku maka kalian pantas untuk mati" Kata Chu Tian dia lalu mengeluarkan pedang penghisap darah, dia juga ingin melihat kehebatan pedang itu
trang trang...
suara pedang beradu memecah kesunyian hutan itu ,chu tian tidak kewalahan sedikitpun karena selain ranah nya yang lebih tinggi dia juga memiliki delapan elemen juga ada pedang penghisap darah ditangannya.
Tidak disangka pedang penghisap darah begitu luar biasa setelah Chu Tian membunuh tiga orang diranah jendral petarung dan dua orang diranah jendral besar dengan kondisi yang sama yaitu tubuh mereka kering hanya tingal kerangka dan kulitnya saja.
"Pedang yang sangat mengerikan " ucap Gu Hang dia sedikit gentar dia merasa harus kabur dan melaporkan ini semua kepada pemimpin sekte berharap pemimpin sekte mau membantunya.
Sementara itu Chu Tian masih melawan empat orang tersisa dan Gu Hang sudah melesat pergi meninggalkan pertarungan Chu Tian, Chu Tian mengetahui bahwa Gu hang berhasil kabur dia hanya membiarkan nya karena dia sudah bertekad akan menghancurkan sekte yang telah membuat resah banyak orang itu.
" ketua kalian sudah melarikan diri sekarang giliran kalian mati " ucap Chu Tian membuat sisa orang disana terkejut saat mengetahui Ketua mereka telah menghilang.
Chu Tian lalu menyerang dengan kecepatan elemen petirnya lalu menhujam dada mereka satu persatu menggunakan pedang penghisap darah.
"Huft akhirnya selesai, hah aku sebenarnya masih ingin bermain tapi mereka terlalu lemah hanya untuk menahan satu seranganku saja" Ucap Chu Tian tersenyum kecut mungkin lain kali dia harus menahan serangannya agar tidak terlalu berlebihan.
Setelah selesai Chu Tian akan memasukkan kembali pedang Penghisap darahnya ke dalam Ruang dimensi dia pun berjalan menunuju air terjun dan duduk bersandar di pohon persik yang pernah dia datangi sebelumnya.
"Masih ada sekitar tiga hari lagi sebelum pesta itu dilangsungkan apa yang harus kulakukan selama bebrapa hari itu, dan dimana gadis manja itu pergi ..? apakah dia sudah berada di istana.." Chu Tian merasa binggung akan melakukan apa ,dia ingin mencari phoenix merah tapi waktu tiga hari mungkin tidak akan cukup dan dia akan melewatkan bertemu dengan kakaknya.
"Ah aku tau aku akan memcoba membuat beberap pil tingkat tinggi yang akan berguna untukku nanti dan mungkin aku akan membuat beberapa untuk hadiah ulang tahun raja Han Yang." ucap Chu Tian memutuskan.
Dia lalu beranjak dari sana dan melangkah pergi ke penginapan dia tentu tidak perlu membeli bahan bahan untuk pembuatan pil karena lao hei sudah menanam beraneka ragam tanaman herbal tingkat tinggi yang langka dan dia memiliki kebun yang sangat luas dan itu tentu saja menguntungkan bagi Chu Tian.
Setelah Berada dipenginapan Chu Tian meminta pelayan untuk menyiapkan makanannya untuk Tiga hari dan dia membayar nya di kasir dan tak lupa dia juga membrikan tips pada para pelayan itu.
Dikamar Setelah selesai makan Chu Tian mempersiapkan bahan bahan yang akan dia gunakan dan juga tak lupa memasang formasi agar orang luar tidak mencium bau pil yang akan dia buat.
Tentu dia tidak ingin orang lain tau bahwa dia adalah seorang alkemis.
.
.
.
mohon maaf jika banyak kata yang salah,masih dalam masa belajar.mohon saran dan masukannya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Candra Apih
Thor... setiap pembahasan terlalu cepat kelar..
dan karakter setiap individunya tidak konsisten.. terutama mc
2024-01-17
3
Roni Sakroni
lanjutkan
2024-01-16
0
Dzikir Ari
Teruskan saja
2023-06-03
0