Gitu aja, Cemburu.

Di kantin, Nuha, Asa, Fani dan Sifa sedang duduk bersama.

"Nuha, lihat tuh ada Naru", Ucap Asa usil.

Nuha pun langsung menoleh mencari, tapi seketika mukanya memerah, sadar diri bahwa ia sedang dikerjai oleh Asa. Asa pun tertawa puas.

"Cieee.. gitu amat deh. Beneran kamu suka sama dia?" Goda Asa.

Nuha pun tiba-tiba melihat sendiri Naru duduk di kursi kantin bersama temannya.

Melihat Naru yang semakin jelas dari jarak pandang Nuha berada, ia ingin menyapanya lebih dulu namun ternyata masih gugup dan akhirnya Naru langsung menyadari keberadaan Nuha dan tersenyum kearahnya.

Gadis yang masih malu-malu kucing itu ingin tersenyum membalas sapaan Naru tapi ketiga sahabatnya terus saja menggodanya.

"Ya ampun Nuha, kalian udah saling suka?" Goda Sifa.

"Teman-teman, hentikan itu", Fani mencoba membela Nuha agar Nuha tidak tambah malu.

"Kamu ini, masih saja malu-malu kucing padahal sudah saling suka. Sejak kapan itu Nuha? Kok kamu gak cerita ke kita." Asa jadi sedikit kesal.

Nuha hanya bisa diam dan memberi senyum kecut untuk Asa, tapi dia berterimakasih kepada Fani karena pembelaannya membuat Nuha menjadi tenang.

"Sudah, temui dulu sana." Pinta Sifa sambil mendorong punggung Nuha.

"Tapi kan tapi", elak Nuha.

Tidak disangka ternyata Kakak datang langsung meletakkan jus stroberi di meja Nuha. Membuat Nuha sadar dan tidak jadi menemui Naru di mejanya.

"Kakak?" Nuha kaget melihat Kakak tiba-tiba muncul.

"Kakak?" Ucap Naru yang baru tahu.

"Berdua-duaan di sekolah itu dilarang. Apalagi kalian masih pelajar, tidak boleh." Kakak berbicara kepada Nuha tapi kemudian melihat tajam kearah Naru.

Naru pun langsung membalas tatapan tajam Si Kakak. Nuha yang melihat ketegangan diantara mereka menjadi bingung dan takut kalau akan menambah masalah.

"Kakak jangan seperti itu." Pinta Nuha

"Baiklah.. Aku akan pergi", pungkas Muha.

"Kakakmu itu, kenapa Nuha?", tanya Sifa.

"Gak tau tuh", ketus Nuha.

"Ya sudah, yuk balik", ajak Sifa menyerah.

"Maafin sikap Kakakku tadi ya Naru." Pinta Nuha dalam hati karena merasa tidak enak.

"Jangan dipikirkan", balas Naru dalam hati juga.

Saat Nuha berjalan, tiba-tiba seorang cewek sengaja menabraknya dan menumpahkan segelas coffe shakenya ke baju Nuha. Sontak Nuha kaget karena sensasi dingin dari es batu tersebut.

"Ups! Sorry ya", ucap cewek itu.

Melihat kejadian itu, Naru dengan sigap langsung berdiri merasa cemas. Muha yang berada di dekat kasir ikut menatap tajam untuk memastikan.

"Gak, gakpapa kok", balas Nuha santai.

"Makanya, jangan menghalangi jalan. Dan jangan membuat masalah. Itulah akibatnya kalo merebut Dilan dari gue", bisik sadis cewek tersebut.

"Eh?", respon Nuha bingung.

"Nuha, kamu gakpapa?", tanya Fani dan Sifa.

"Elo tuh kenapa?!", bentak Asa kepada cewek tersebut.

"Gue kan sudah minta maaf"

"Pergi sana!!", Asa pun mengusir cewek tersebut.

"Duh, jadi kotor tuh bajumu Nuha", ucap Fani.

"Ya udah kita temenin kamu ke toilet dulu untuk membersihkan bajumu itu", ajak Sifa.

"Iya"

Nuha dan ketiga sahabatnya berjalan ke toilet untuk membersihkan diri. Setelah selesai, mereka keluar dan tidak disangka ada Naru menunggunya di luar.

"Kamu, gakpapa Nuha?", tanya Naru cemas sambil memakaikan jaketnya ke tubuh Nuha.

"Na-Naru?", respon Nuha bingung.

"Astaga, kenapa cowok itu romantis banget sama Nuha", bisik Sifa kepada Asa dan Fani.

"Apa beneran mereka udah jadian?", selidik Asa.

"Kita tanyain aja nanti sama Nuha di kelas", balas Fani.

Naru menemani Nuha kembali ke kelas dengan diikuti ketiga sahabatnya di belakang. Nuha merasa sangat canggung tapi dia berusaha percaya diri.

"Maafin kakakku tadi ya", ucap Nuha.

"Eh? Iya, gakpapa. Santai aja", balas Naru singkat.

Harapan Naru bisa mendapat penjelasan tentang insiden dengan cewek tadi, tapi Nuha malah membicarakan tentang kakaknya. Sepertinya, Nuha tidak terlalu mempermasalahkan tindakan cewek tersebut.

"Wajar kok Nuha, kalau seorang Kakak bersikap seperti itu. Dibalik sikapnya itu karena dia sangat mengkhawatirkan adiknya, dan selalu ingin melihat adiknya baik-baik saja. Kakakmu, pasti sangat menyayangimu", ucap Naru menambah obrolan.

"Um"

"Aku juga seorang kakak kok yang punya seorang adik perempuan. Dia kelas 2 SMP, namanya Dina. Dia sangat manja sekali dan selalu ingin diperhatikan. Kalau tidak dia pasti ngambek dan marah. Kalau udah gitu, bikin luluh satu rumah. Mungkin dia akan marah kalau aku mengajakmu ke rumah" Ucap Naru sambil tertawa kecil.

Tapi, perasaan Nuha malah semakin campur aduk. Ketiga sahabatnya memperhatikan dari belakang. Selalu memastikan keadaan dan memahami apa yang sedang terjadi. Melihat Nuha yang sedikit murung membuat mereka merasa khawatir dan curiga.

"Tenang saja Nuha, aku menyukai Kakakmu kok"

"Iya." Nuha kemudian membalasnya dengan tersenyum, walaupun perasaannya masih teraduk-aduk. Ditambah lagi, Naru juga populer di kalangan adik kelas. Nuha, merasa cemburu.

Bel masuk pun berbunyi. Ketiga sahabat Nuha kemudian menghampiri Nuha hendak mengajaknya masuk dan berpamitan dengan Naru.

"Maaf, kami harus segera masuk kelas", ucap Sifa mengakhiri kebersamaan Naru bersama Nuha.

"Kamu kenapa, Nuha?" Tanya Fani

"Umm..." Nuha masih saja diam

"Gak apa-apa, omongin saja." Ucap Sifa

"Cemburu itu tidak enak yah, hehe..." Ucap Nuha sambil nyengir.

"Oooh...cemburu..." Sindir Asa sambil melirik manja

"Haha...itu wajar kali." Balas Sifa

"Hei hei hei...Nuha. Cinta itu harus percaya diri. Kalau hanya terus menuntut kesenangan, bukan cinta itu namanya. Sedih, marah, takut itu juga harus ada agar ada saling memahami dan saling menguatkan. Kalau berat sebelah gitu, masih dipertanyakan", Ucap Sifa dengan bijak karena tidak ingin Nuha terlalu berfikir keras.

"Tidak apa-apa tidak apa-apa", Ucap ketiga sahabatnya sambil menepuk-nepuk pundak Nuha.

Kelas pun dimulai. Namun, obrolan mereka masih saja berlanjut.

"Oh ya, aku masih penasaran dengan kisah cintamu Sifa." Pinta Asa merajuk.

"Kalian itu, kayak gak tau aja tentang aku" Balas Sifa sambil cekikikan.

"Heboh pokoknya. Aku yang lebay tapi dia tetap tenang. Aku yang cerewet dan dia menanggapi dengan santai dan aku yang mudah marah dia selalu memaafkan. Pokoknya kalau tidak ada pihat ketiga, tetap aman laah...hihihi " ucap Sifa

"Hii ih...pokoknya seindah apapun hubungan cinta itu, aku tidak ingin punya cinta kalau belum lulus sekolah." Ucap Asa yang tiba-tiba kesal. Dia sebenarnya ingin, tapi karena belum dapat akhirnya dia mengeluh sendiri.

"Kalian ini ngobrolin apa sih?!, Rame banget." Ucap Mei yang duduk di depan mereka dan merasa terganggu.

"Sudah-sudah, ayo perhatikan pelajaran kalian." Pinta Mei

"Iya-iya bu guru." Ketus Asa

"Dasar Mei, dia gak suka banget lihat teman lain ngobrol sendiri disaat pelajaran dimulai." Sifa juga ikut ketus

Mereka berempat pun membuka buku masing-masing dan mulai memperhatikan pelajarannya. Mereka saling bertukar buku dan berbagi gaya menulis dan catatan membuat persahabatan mereka semakin erat.

Terpopuler

Comments

Nuha Naru !! Aku merindukan kaliaan !!!
\\😚// \\😆// \\😭//

2024-06-16

0

Paha Ayam

Paha Ayam

gara2 suka hanya dipendam di dalam hati, trus ngerasain cemburu gitu rasany nyesek banget pasti 🐵🐒 cuma bisa nahan 🥺

2023-08-28

0

Call me Peri

Call me Peri

Paling gak suka sama murid kayak gini:)

2023-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2 Siapa sih, dia?!
3 Ah benar, Playboy!
4 Ini bukan, Kencan.
5 Kita, The bestFANS.
6 Namamu, siapa?
7 Maksudnya, apa sih?!
8 Maksudnya, suka?
9 Aku, menyukaimu!
10 Guru baru, Kakak?
11 Gitu aja, Cemburu.
12 Aku ingin, percaya.
13 Ngemil es batu, yuk!
14 Kamu, mau ngapain?!
15 Jangan, melamun!
16 Apa itu J-fest?
17 Tunda dulu, kek?!
18 Kita janji, Ya!
19 Takut, kucing?
20 Sayang kamu, lah!
21 Kepalaku, pusing!
22 Tryout, bersama?!
23 Bertengkar, eh tanding!
24 Bisa sekelas, lagi.
25 Terjebak, hujan!
26 Pikir aja, sendiri.
27 Tu- Tugas Negara?!
28 Hatiku, sakit.
29 Sedikit saja, beritahu aku.
30 Kok bisa? Kenapa?
31 Maafkan aku, Nuha.
32 Rahasia ya Rahasia.
33 Ketulusan Persahabatan
34 Menjemput Nuha
35 Bertengkar Dengan Kakak
36 Aku, tidak tahu.
37 Izin, Menjenguk.
38 Hanya Cinta Monyet?
39 Sifa Putus, Naru Galau
40 Sifa Marah, Nuha Insecure
41 Pesona Dilan
42 Surat dan Hadiah
43 Jiwaku Menghilang
44 SMS, from & to Nuha
45 Perhatian Dimas untuk Sifa
46 Trus dia, Kecewa.
47 Sadis. Kok gitu?
48 Pesta Piyama? Ini belum malam
49 Persiapkan, dirimu.
50 Berangkat sekolah bareng
51 Bekal Makanan dan Foto bareng
52 Awal bulan Nopember
53 Kelas D tampak berbeda
54 Naru sakit
55 Bertemu dengan Raffy
56 Yuk ke Car Free Day
57 Protektif
58 Menyusun puzzle Nuha
59 Jerawat manis
60 Tebak angka
61 Obrolan Rumit Muha dan Naru
62 Kacamata Yuki
63 Perubahan Nuha
64 Diam membisu
65 Ini penting !
66 Cinta Sejati
67 Kelas 12A
68 Bola melayang
69 Bunga, Matahari.
70 Kejutan Kejam
71 Misi kejutan selesai
72 Selamat hari lahir, Nuha
73 Cinta, apakah itu takdir?
74 Jangan Khawatir
75 Begituan? Apa itu?
76 Ini, Surat Cintaku!
77 Bisa gitu, ya.
78 Hawa, dalam Mimpi.
79 Cermin, pelipur lara.
80 Kesepakatan.
81 Dilarang, Pacaran!
82 Sifa dan Asa, End.
83 Hari menuju, hari.
84 Ujian Semester, tiba.
85 Wisuda, Kak Muha.
86 Soya, Mayo kenapa?
87 Rindu, tersampaikan.
88 Dia, siapa Naru?
89 Gadis itu, siapa?
90 Es batu kristal, aja!
91 Matahari, Sore.
92 Wajah, Kamu?!
93 Kenapa? Sakit gigi?
94 Iyalah, terserah!
95 Jangan, katakan itu.
96 Sebentar saja, boleh?
97 Berusahalah sendiri, ya.
98 Ayolah, gakpapa.
99 Bagaimana caranya?
100 Sampai jumpa lagi.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2
Siapa sih, dia?!
3
Ah benar, Playboy!
4
Ini bukan, Kencan.
5
Kita, The bestFANS.
6
Namamu, siapa?
7
Maksudnya, apa sih?!
8
Maksudnya, suka?
9
Aku, menyukaimu!
10
Guru baru, Kakak?
11
Gitu aja, Cemburu.
12
Aku ingin, percaya.
13
Ngemil es batu, yuk!
14
Kamu, mau ngapain?!
15
Jangan, melamun!
16
Apa itu J-fest?
17
Tunda dulu, kek?!
18
Kita janji, Ya!
19
Takut, kucing?
20
Sayang kamu, lah!
21
Kepalaku, pusing!
22
Tryout, bersama?!
23
Bertengkar, eh tanding!
24
Bisa sekelas, lagi.
25
Terjebak, hujan!
26
Pikir aja, sendiri.
27
Tu- Tugas Negara?!
28
Hatiku, sakit.
29
Sedikit saja, beritahu aku.
30
Kok bisa? Kenapa?
31
Maafkan aku, Nuha.
32
Rahasia ya Rahasia.
33
Ketulusan Persahabatan
34
Menjemput Nuha
35
Bertengkar Dengan Kakak
36
Aku, tidak tahu.
37
Izin, Menjenguk.
38
Hanya Cinta Monyet?
39
Sifa Putus, Naru Galau
40
Sifa Marah, Nuha Insecure
41
Pesona Dilan
42
Surat dan Hadiah
43
Jiwaku Menghilang
44
SMS, from & to Nuha
45
Perhatian Dimas untuk Sifa
46
Trus dia, Kecewa.
47
Sadis. Kok gitu?
48
Pesta Piyama? Ini belum malam
49
Persiapkan, dirimu.
50
Berangkat sekolah bareng
51
Bekal Makanan dan Foto bareng
52
Awal bulan Nopember
53
Kelas D tampak berbeda
54
Naru sakit
55
Bertemu dengan Raffy
56
Yuk ke Car Free Day
57
Protektif
58
Menyusun puzzle Nuha
59
Jerawat manis
60
Tebak angka
61
Obrolan Rumit Muha dan Naru
62
Kacamata Yuki
63
Perubahan Nuha
64
Diam membisu
65
Ini penting !
66
Cinta Sejati
67
Kelas 12A
68
Bola melayang
69
Bunga, Matahari.
70
Kejutan Kejam
71
Misi kejutan selesai
72
Selamat hari lahir, Nuha
73
Cinta, apakah itu takdir?
74
Jangan Khawatir
75
Begituan? Apa itu?
76
Ini, Surat Cintaku!
77
Bisa gitu, ya.
78
Hawa, dalam Mimpi.
79
Cermin, pelipur lara.
80
Kesepakatan.
81
Dilarang, Pacaran!
82
Sifa dan Asa, End.
83
Hari menuju, hari.
84
Ujian Semester, tiba.
85
Wisuda, Kak Muha.
86
Soya, Mayo kenapa?
87
Rindu, tersampaikan.
88
Dia, siapa Naru?
89
Gadis itu, siapa?
90
Es batu kristal, aja!
91
Matahari, Sore.
92
Wajah, Kamu?!
93
Kenapa? Sakit gigi?
94
Iyalah, terserah!
95
Jangan, katakan itu.
96
Sebentar saja, boleh?
97
Berusahalah sendiri, ya.
98
Ayolah, gakpapa.
99
Bagaimana caranya?
100
Sampai jumpa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!