Namamu, siapa?

Para siswa kelas 12 tampak dikejutkan oleh sebuah pengumuman yang tidak disangka-sangka telah tertempel di dinding pengumuman sekolah.

Pengumuman itu sampai tidak terlihat sama sekali karena banyaknya siswa yang mengerubunginya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Ternyata itu adalah pengumuman yang berisi tentang kelas tambahan yang membuat para siswa kelas 12 penasaran. Kelas 12A dan 12B Bahasa, Kelas 12C dan 12D MIPA, Kelas 12E dan 12F Multimedia dan kelas 12G Seni dan 12H Seni. Dan itu benar-benar mengagetkan mereka.

"Ada apa sih?", Nuha bertanya-tanya.

"Ya kalo gak tahu ya buruan lihat sana!"

Tiba-tiba seorang cowok misterius menimpali pertanyaan Nuha. Lalu dia pergi begitu saja.

"Siapa sih? Dasar iseng" ketus Nuha.

Nuha belum sadar kalau cowok itu memakai jaket yang sama waktu lalu jaket itu terpakai di tubuh Nuha saat dia sakit dan tertidur di tangga. Setelah dia lumayan jauh, Nuha pun baru menyadarinya.

Sebelum cowok itu jauh dan tidak terlihat, Nuha berencana segera mengejarnya. Dia benar-benar ingin mengetahui identitas pemilik jaket tersebut. Fani melihat Nuha sedang berlari entah mau kemana, dia jadi penasaran dan langsung mengikuti kemana Nuha pergi.

"Tunggu!" teriak Nuha, tetapi suaranya tidak bisa mencapainya. Sedikit hampir mendekati cowok itu, tiba-tiba...

"Gedubrak!"

Nuha tersandung dan terjatuh lagi. Dia tidak sadar dengan ketinggian lantainya yang sudah berbeda.

"Aduuuh.. jatuh lagi" keluh Nuha lempeng.

Cowok itu pun berbalik dan menghampiri Nuha, "Jatuh lagi? Sudah berapa kali kamu jatuh kayak gini? Kamu gakpapa gak kapok gitu?" Sindirnya.

"Ha?"

Rasanya cowok itu telah mengenal lama tentang Nuha. Nuha hanya mengedip-ngedipkan matanya karena bingung sambil melihat ke arahnya yang sudah berdiri di hadapannya. Nuha tidak berencana untuk meminta tolong.

"Pergilah!" Suruh Nuha.

Nuha pun sedikit demi sedikit bangun dari jatuhnya. Tapi ternyata telapak tangannya tergores sesuatu dan berdarah. Nuha duduk beralaskan lantai dan mencoba merapikan keadaannya sendiri. Ia tidak mempedulikan cowok yang berada di hadapannya.

"Pasti sakit. Ini." Cowok itu mencoba perhatian sambil mengulurkan sebuah hansaplast.

"Ngapain kamu harus peduli," balas Nuha cuek.

Nuha menampakkan bibir yang sedikit manyun dengan tatapan mata datar tanpa ekspresi sedikitpun. Meski begitu, dia sedikit mengingat beberapa memorinya.

"Apa kita pernah bertemu?" tanya Nuha memiringkan kepalanya ke kiri dan terus melirik datar ke arah cowok tersebut.

Ternyata, dia itu cowok yang datang mengabaikannya saat Nuha tersandung di parkiran. Juga, cowok itu yang berdiri di depan pagar kelasnya yang seolah-olah menunggunya tapi malah pergi begitu saja.

Nuha beralih memiringkan kepalanya ke kanan. Lalu, Dialah cowok yang memakaikan jaketnya pada Nuha saat insiden jatuh dari tangga. Tapi, ternyata cowok itu kurang ramah. Nuha sedikit sedih dan merasa menyesal telah mengejarnya.

"Gadis aneh. Apa kamu baik-baik saja?" Tanya cowok itu sekali lagi sambil masih mengulurkan hansaplast lalu seketika memalingkan wajahnya supaya tidak terlihat terlalu peduli.

Nuha menerimanya begitu saja.

"Apa perlu aku bantu tempelkan?"

Muka Nuha langsung memerah, "Ti-tidak usah. Aku bisa sendiri kok." sahut Nuha malah jadi gagap.

Suasana menjadi sedikit hening untuk beberapa menit setelah itu. Nuha terdiam menundukkan wajahnya, sedangkan cowok itu masih memalingkan mukanya. Mereka berdua masih dalam diamnya masing-masing. Nuha pun mencoba memulai obrolan kembali.

"Ka-Kamu itu siapa? Siapa namamu?" Tanya Nuha.

"Eh?", tanya cowok itu kaget.

"Namamu siapa?", tanya Nuha memperjelas kembali, dia terus melihat pasti ke arah cowok yang berada di hadapannya.

Baru mau menjawab, tiba-tiba Fani datang. Dan seketika cowok itu sudah tidak ada di tempatnya, pergi tanpa pamit.

"Nuha.. Fiuh, syukurlah. Kamu, kamu larinya bisa cepet juga yah" Ucap Fani sedikit mengambil nafas.

"Fani? Kamu mengejarku? Ngapain?!" Nuha jadi panik.

"Aku tadi.. aku tadi.. melihatmu lari, jadi aku terus mengikutimu." Fani pun menghela nafas.

"Hehe.. Maaf ya Fani. Aku gak tau" jawab Nuha hanya menyeringai.

"Itu tadi siapa?" Tanya Fani.

"Siapa?" Nuha malah bertanya balik.

"Tadi, ada cowok kan?"

"Oooo.. Cowok tadi? gak tau sih. Aku tadi barusan juga mau tanya siapa namanya karena dia tadi berusaha mau menolongku karena aku jatuh. E, malah kamu datang. Trus gak tau deh dia kemana."

"Oo belum kenal toh. Kirain temenmu. Jadi, kalian berdua mau kenalan?" Tanya Fani penasaran.

"Eh? Enggak, enggak gitu Fani!"

Nuha langsung menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melambaikan tangan ke arah Fani karena merasa canggung. Nuha kembali sadar bahwa dia ternyata tanpa sadar terlepas dari zona nyamannya lagi, "Kenapa aku jadi gini?" Nuha heran sendiri.

"Tanganmu luka, Nuha" ucap Fani karena melihat telapak tangan Nuha terluka.

"Iya nih dikit. Hehe, tapi gak papa kok." Jawab Nuha sambil mengulurkan hansaplast itu untuk bermaksud meminta Fani menempelkannya pada luka di tangannya.

Nuha dan Fani pun berjalan kembali ke kelas.

Dalam pelajaran yang sedang berlangsung, kelas Nuha riuh sendiri. Mereka sibuk sendiri mengobrolkan tentang pengumuman yang ditempel di dinding sekolah tadi. Kelompok Nuha pun juga mengobrolkannya.

"Teman-teman kalian tahu gak tadi pengumumannya isinya apa?" Sifa bermaksud memberi pertanyaan padahal dia nanti yang akan menjawabnya sendiri.

"Gak tahu.." Mereka bertiga pun kompak. Karena sudah paham bahwa Sifa lah yang pasti akan menjelaskannya.

"Kalian ke mana aja sih?! Masa gak kepo sama pengumuman yang ada." Sifa kesal.

"Lagian, kamu kan pasti yang akan menjelaskan Sifa" Timpa Asa santai.

"Hehe.. iya juga sih" Sifa cekikikan.

Sifa mulai menjelaskan, "Itu tentang kelas tambahan yang dipidatokan oleh pak Wito waktu lalu. Dan itu sangat menggemparkan. Karna kelasnya berbeda dan nama siswanya itu diacak-acak, gays" Sifa merasa panik sendiri.

"Maksudnya gimana sih?" Tanya Asa belum mengerti.

"Iya.. pokoknya itu kelas nanti isinya siswa-siswanya beda-beda. Enggak kayak kelas kita ini." Jelas Sifa.

"Jadi kita bisa gak satu kelas dan gak saling kenal satu sama lain?" Tanya Fani.

"Iya" Jawab Sifa singkat.

"Gini nih, aku tadi sudah baca-baca dan mencari namaku sendiri, bahwa dari kita berempat ternyata aku berada di kelas C bersama Fani aja" Keluh Sifa.

"Aku, kalo aku gimana, Sifa?" tanya Asa.

"Kamu di kelas E, Asa" jawab Sifa.

"Tidaaak!!!" Teriak Hawa.

Seketika Nuha melihat bayangan tempat duduknya terasa menjauhi ketiga sahabatnya. Nuha seketika lemas dan tidak bisa berucap satu kata pun.

"Apa?! Kalo aku sendiri di kelas E. Lalu, Nuha bagaimana?" Keluh Asa sedikit panik.

"Nuha ya? Nuha sendirian di kelas D." lirih Sifa.

"Teman-teman..." Asa memperlihatkan matanya yang mulai berlinang-linang namun terlihat lebay jadinya.

"Ini tidak baik..." Keluh Fani.

"Padahal di kelas tambahan itu kita pastinya harus lebih serius lagi dalam belajar, tapi kenapa kita harus berpisah. Aku jadi tidak punya semangat."

Asa menambahi keluh kesahnya. Mereka berempat pun saling berpegangan tangan sambil bertatapan dengan berlinang air mata. Nuha tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatirnya, hatinya resah dan dirinya tidak bisa santai menerima keputusan dari pengumuman itu. Ia tidak ingin berpisah dengan BestFANSnya.

Terpopuler

Comments

Nuha Naru !! Aku merindukan kaliaan !!
\\😚// \\😆// \\😭//

2024-06-16

0

Call me Peri

Call me Peri

Aku datang dari season 2, aku tau siapa dia😂

2023-08-21

0

Jangan cemas Nuha 😊

2023-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2 Siapa sih, dia?!
3 Ah benar, Playboy!
4 Ini bukan, Kencan.
5 Kita, The bestFANS.
6 Namamu, siapa?
7 Maksudnya, apa sih?!
8 Maksudnya, suka?
9 Aku, menyukaimu!
10 Guru baru, Kakak?
11 Gitu aja, Cemburu.
12 Aku ingin, percaya.
13 Ngemil es batu, yuk!
14 Kamu, mau ngapain?!
15 Jangan, melamun!
16 Apa itu J-fest?
17 Tunda dulu, kek?!
18 Kita janji, Ya!
19 Takut, kucing?
20 Sayang kamu, lah!
21 Kepalaku, pusing!
22 Tryout, bersama?!
23 Bertengkar, eh tanding!
24 Bisa sekelas, lagi.
25 Terjebak, hujan!
26 Pikir aja, sendiri.
27 Tu- Tugas Negara?!
28 Hatiku, sakit.
29 Sedikit saja, beritahu aku.
30 Kok bisa? Kenapa?
31 Maafkan aku, Nuha.
32 Rahasia ya Rahasia.
33 Ketulusan Persahabatan
34 Menjemput Nuha
35 Bertengkar Dengan Kakak
36 Aku, tidak tahu.
37 Izin, Menjenguk.
38 Hanya Cinta Monyet?
39 Sifa Putus, Naru Galau
40 Sifa Marah, Nuha Insecure
41 Pesona Dilan
42 Surat dan Hadiah
43 Jiwaku Menghilang
44 SMS, from & to Nuha
45 Perhatian Dimas untuk Sifa
46 Trus dia, Kecewa.
47 Sadis. Kok gitu?
48 Pesta Piyama? Ini belum malam
49 Persiapkan, dirimu.
50 Berangkat sekolah bareng
51 Bekal Makanan dan Foto bareng
52 Awal bulan Nopember
53 Kelas D tampak berbeda
54 Naru sakit
55 Bertemu dengan Raffy
56 Yuk ke Car Free Day
57 Protektif
58 Menyusun puzzle Nuha
59 Jerawat manis
60 Tebak angka
61 Obrolan Rumit Muha dan Naru
62 Kacamata Yuki
63 Perubahan Nuha
64 Diam membisu
65 Ini penting !
66 Cinta Sejati
67 Kelas 12A
68 Bola melayang
69 Bunga, Matahari.
70 Kejutan Kejam
71 Misi kejutan selesai
72 Selamat hari lahir, Nuha
73 Cinta, apakah itu takdir?
74 Jangan Khawatir
75 Begituan? Apa itu?
76 Ini, Surat Cintaku!
77 Bisa gitu, ya.
78 Hawa, dalam Mimpi.
79 Cermin, pelipur lara.
80 Kesepakatan.
81 Dilarang, Pacaran!
82 Sifa dan Asa, End.
83 Hari menuju, hari.
84 Ujian Semester, tiba.
85 Wisuda, Kak Muha.
86 Soya, Mayo kenapa?
87 Rindu, tersampaikan.
88 Dia, siapa Naru?
89 Gadis itu, siapa?
90 Es batu kristal, aja!
91 Matahari, Sore.
92 Wajah, Kamu?!
93 Kenapa? Sakit gigi?
94 Iyalah, terserah!
95 Jangan, katakan itu.
96 Sebentar saja, boleh?
97 Berusahalah sendiri, ya.
98 Ayolah, gakpapa.
99 Bagaimana caranya?
100 Sampai jumpa lagi.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2
Siapa sih, dia?!
3
Ah benar, Playboy!
4
Ini bukan, Kencan.
5
Kita, The bestFANS.
6
Namamu, siapa?
7
Maksudnya, apa sih?!
8
Maksudnya, suka?
9
Aku, menyukaimu!
10
Guru baru, Kakak?
11
Gitu aja, Cemburu.
12
Aku ingin, percaya.
13
Ngemil es batu, yuk!
14
Kamu, mau ngapain?!
15
Jangan, melamun!
16
Apa itu J-fest?
17
Tunda dulu, kek?!
18
Kita janji, Ya!
19
Takut, kucing?
20
Sayang kamu, lah!
21
Kepalaku, pusing!
22
Tryout, bersama?!
23
Bertengkar, eh tanding!
24
Bisa sekelas, lagi.
25
Terjebak, hujan!
26
Pikir aja, sendiri.
27
Tu- Tugas Negara?!
28
Hatiku, sakit.
29
Sedikit saja, beritahu aku.
30
Kok bisa? Kenapa?
31
Maafkan aku, Nuha.
32
Rahasia ya Rahasia.
33
Ketulusan Persahabatan
34
Menjemput Nuha
35
Bertengkar Dengan Kakak
36
Aku, tidak tahu.
37
Izin, Menjenguk.
38
Hanya Cinta Monyet?
39
Sifa Putus, Naru Galau
40
Sifa Marah, Nuha Insecure
41
Pesona Dilan
42
Surat dan Hadiah
43
Jiwaku Menghilang
44
SMS, from & to Nuha
45
Perhatian Dimas untuk Sifa
46
Trus dia, Kecewa.
47
Sadis. Kok gitu?
48
Pesta Piyama? Ini belum malam
49
Persiapkan, dirimu.
50
Berangkat sekolah bareng
51
Bekal Makanan dan Foto bareng
52
Awal bulan Nopember
53
Kelas D tampak berbeda
54
Naru sakit
55
Bertemu dengan Raffy
56
Yuk ke Car Free Day
57
Protektif
58
Menyusun puzzle Nuha
59
Jerawat manis
60
Tebak angka
61
Obrolan Rumit Muha dan Naru
62
Kacamata Yuki
63
Perubahan Nuha
64
Diam membisu
65
Ini penting !
66
Cinta Sejati
67
Kelas 12A
68
Bola melayang
69
Bunga, Matahari.
70
Kejutan Kejam
71
Misi kejutan selesai
72
Selamat hari lahir, Nuha
73
Cinta, apakah itu takdir?
74
Jangan Khawatir
75
Begituan? Apa itu?
76
Ini, Surat Cintaku!
77
Bisa gitu, ya.
78
Hawa, dalam Mimpi.
79
Cermin, pelipur lara.
80
Kesepakatan.
81
Dilarang, Pacaran!
82
Sifa dan Asa, End.
83
Hari menuju, hari.
84
Ujian Semester, tiba.
85
Wisuda, Kak Muha.
86
Soya, Mayo kenapa?
87
Rindu, tersampaikan.
88
Dia, siapa Naru?
89
Gadis itu, siapa?
90
Es batu kristal, aja!
91
Matahari, Sore.
92
Wajah, Kamu?!
93
Kenapa? Sakit gigi?
94
Iyalah, terserah!
95
Jangan, katakan itu.
96
Sebentar saja, boleh?
97
Berusahalah sendiri, ya.
98
Ayolah, gakpapa.
99
Bagaimana caranya?
100
Sampai jumpa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!