Puzzle Teen Love

Puzzle Teen Love

Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama

Hari pertama di tahun pelajaran baru pun dimulai, yaitu tanggal 11 Juli 2010. Tepatnya tahun pelajaran 2010/ 2011. Kami naik kelas 12 SMK, di SMK Merdeka Surakarta.

...(Novel yang ditulis di tahun 2020 dengan berlatar belakang tahun 2010. SEKILAS INFO)...

Di Tahun 2010 ini, teknologi belum begitu canggih. Tidak ada android dan kuota internet. Sehingga memakai ponsel keypad dengan SMS dan telepon sebagai komunikasi.

Transportasi online belum ada. Kami biasa menaiki sepeda ontel atau sepeda motor pribadi. Bahkan rela naik angkutan umum ataupun bus, itupun bisa oper bus juga. Atau bisa pilih diantar oleh keluarga sendiri.

Di tahun itu, banyak sih teman-teman yang sudah bisa berdandan dengan cantik. Membawa catok rambut dan alat make up adalah ciri khas anak gaul di zaman itu.

Internet melalui komputer dan sudah bisa terhubung dengan Sosial media yang bernama Facebook. Tapi, Kami lebih suka bermain game hasil download ataupun menonton film bersama. Online shop pun juga belum ada.

...****************...

Hai! Kenalin aku Nuha, Inara Nuha. Siswi SMK Merdeka Surakarta Jurusan Multimedia. Jurusan Multimedia ini masih junior dan baru berjalan masuk di tahun ke empat. Selain itu ada Jurusan Bahasa, MIPA dan Seni.

Usiaku 16 tahun. Aku tinggal bersama Ibu dan kakak laki-lakiku. Ibuku bernama Inaya dan Kakakku bernama Naraya Muha. Ayahku sudah tiada dua tahun yang lalu. Sungguh membuatku mengalami kehilangan yang mendalam. Tapi, ada Hawa sebagai gantinya.

Dan sekarang, waktunya aku untuk bangun dari mimpiku. Sudah saatnya aku kembali sekolah setelah lama berlibur. Hari baruku sebagai seorang siswi kelas 12.

"Nuha...bangun..."

Suara lembut mulai hadir untuk membangunkanku. Tapi, tak kuasa aku membuka mataku. Aku tak punya keinginan untuk bisa bangun tepat waktu. Jika waktu itu tiba hanya untukku, aku akan bangun sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan ini sering kali terjadi. Suara lembut itu berubah menjadi suara teriakan.

"Nuha...ayo banguuun! KUCING PEMALAAASSS!!"

Seperti itulah kebiasaan saat aku dibangunkan oleh seorang kakak yang sangat garang.

...********hemm********...

Hari yang ditunggu-tunggu telah datang, yaitu SEKOLAH. Meski aku pendiam dan menghindari sosialisasi, aku bukanlah gadis yang anti sosial. Aku hanya tak pandai bersosialisasi. Aku selalu kesulitan untuk menjalin komunikasi dengan orang lain.

Senang rasanya kembali ke sekolah karena aku suka memperhatikan berbagai macam karakter manusia di sana. Aku ingin belajar berinteraksi dengan orang lain, tapi belum bisa. Karena, aku sendiri belum mau merelakan zona nyamanku.

Ingin sekali sejenak mengekspresikannya dengan terbang ke angkasa, mengepak-ngepakkan sayap dan menari-nari seperti burung terbang di angkasa.

Fantasiku berulah lagi, deh. Tapi, ini bukan sekedar fantasi belaka, teman. "Lihatlah!" Jiwa di tubuhku akhirnya keluar dengan sayap yang indah. Melayang terbang menikmati hangatnya sinar mentari pagi.

Sebuah bayangan yang hanya aku sendiri bisa melihatnya. Dia adalah Hawa, hadiah dari ayah. Dia gadis bayangan yang ceria dan penuh semangat, sangat berbeda jauh dengan sifatku. Tapi, aku menginginkan itu.

Memiliki imajinasi terbuka merupakan kemampuan menakjubkan yang harus aku syukuri sebagai seorang introvert. Sehingga aku pun sangat pandai menggambar.

Derap langkahku mulai menggema seisi rumah. Aku menuruni tangga dan menjumpai kakak sedang membantu ibu menata piring di meja makan sedangkan ibu masih sibuk di dapur.

Kakakku usianya 22 tahun. Perawakannya tinggi kekar, rambutnya sasak nan tebal. Alisnya yang tebal dan matanya yang tajam sangat serasi dengan bibirnya yang mahal senyum. Asli! Sangat galak dan protektif.

Dia telah menyelesaikan sidang skripsinya dan tinggal menunggu jadwal wisuda. Untuk mengisi waktu luangnya, dia menjadi seorang pengacara. Pengangguran banyak pekerjaan.

Sedangkan Ibuku berusia 40 tahun. Sekarang, beliau harus mencari nafkah sendiri dengan membuka katering dan snack di rumah.

"Selalu saja terlambat. Dasar anak malas", ejek Kakak dengan santai sambil melahap tomat ceri.

"Aku bukan pemalas! Aku hanya memanfaatkan waktu."

"Tuk!"

Tiba-tiba kakak malah menepuk kepalaku dengan sendok dan berbicara layaknya kakak yang menyayangi adiknya, "Belajarlah yang sungguh-sungguh. Kamu kan sudah kelas tiga sekarang. Jadi lebih disiplinlah."

"IYAA!!" teriakku balas mengejek.

Dengan semangat pagi, aku berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda. Mengayuh ringan di keramaian jalan. Aku tersenyum hening menikmati suasana.

Poni rambutku yang aku kuncir di atas dahi melambai-lambai seperti setangkai bunga. Angin pagi begitu segar. Hawa juga menemaniku sambil terbang di atas kepala.

Aku ingin sekali bisa berinteraksi dan bercanda ria dengan teman-teman tapi ternyata menjadi cuek bagiku lebih baik dari pada terlalu memaksakan diri untuk beramah tamah. Rasanya benar-benar sulit.

Sampai di sekolah, aku memarkirkan sepedaku di parkiran. Kemudian berjalan menuju gerbang sekolah.

"Gedubrak!" Tiba-tiba aku tersandung.

Aku tidak tahu kalau aku melewati lantai yang posisinya lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi itulah kebiasaanku, selalu saja tersandung. Rasa sakit pun tak masalah dan sudah biasa. Lalu seorang cowok pun lewat. Sedangkan, aku masih saja tersungkur.

Dia melihatku begitu saja. Tapi, waktu seperti bergerak perlahan. Aku dan dia jadi saling bertatapan mata. Mata kami bertemu seolah langsung terkunci.

Sekedar bertatapan mata saja sudah membawa bumbu romansa bertebaran di udara. Lalu, dia lewat begitu saja. Dan ini sudah kesekian kalinya. Ya sudahlah.

"Baguslah, dia gak nolongin", gumamku.

"Kok malah bagus sih?! Harusnya cowok itu nolongin kamu kalo dia cowok yang peduli. Ini sudah beberapa kali lho Nuha", sanggah Hawa.

"Gak perlu Hawa." balasku.

"Halah", cibir Hawa.

Melihat punggung cowok itu saja sudah membuatku terpana. Dia cowok yang tinggi dan emm, gitu lah. Tapi, apa masalahku? Ngarep? Enggak ah!! Aku tidak peduli. Berharap banget deh. Tapi, tanpa sadar aku masih menatap kepergiannya. Dia sering melewatiku dengan sifat dinginnya itu. Dia pun menoleh ke arahku.

"Tidak!" Aku langsung menolak tatapannya.

Aku mulai kembali berjalan, menuju pintu gerbang sekolah dan menuju kelasku berada.

Ternyata teman-teman sudah banyak yang datang dan di sana 3 sahabatku juga sudah ada. Mereka melambaikan tangan dan aku menghampiri mereka untuk memberi salam selamat pagi.

Nana Isfani. Dia sahabatku, aku duduk sebangku dengannya. Dia pendiam seperti aku tapi dia anak yang penuh percaya diri. Gadis paling cerdas rangking dua setelah Mei Tiara.

Asa Tantri. Dia sahabatku, gadis judes yang duduk sebangku dengan Sifa. Ceriwis dan penuh semangat. Tapi, Asa lebih emosional dan galak.

Sifa Zifara. Dia sahabatku, dia lebih ceriwis daripada Asa. Dia sangat sosialist dan sangat pemberani. Sifatnya yang humble membuatnya bisa berbaur dengan siapapun, bahkan dengan para guru.

"Nuha, selalu saja yang terakhir. Kami tuh udah nungguin kamu. Yuk! Kita ke kantin. Aku butuh permen atau cemilan apa gitu buat di kelas nanti. Aku mau ngobrol banyak dengan kalian semua nih, kangen", Bujuk Sifa.

"Ahahaha, iya iya ibu bos", jawab kita bertiga kompak.

Aku yang pendiam ini sungguh bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka. Saat kita berempat memotong jalan lewat halaman yang biasa dipakai untuk bermain basket, tiba-tiba ada seorang cowok lewat yang tampak mencurigakan. Melirik ke arahku.

"Siapa sih, dia?" Gumamku.

Terpopuler

Comments

Susu Kopi Cokelat

Susu Kopi Cokelat

sama kayak kakakku serem

2024-03-06

0

Susu Kopi Cokelat

Susu Kopi Cokelat

nah ini baru rill

2024-03-06

0

Susu Kopi Cokelat

Susu Kopi Cokelat

teman2 gw nih di sekolah malah bawa make-up, serta gk bawa peralatan tulis pinjem ke gw, asem emang.

2024-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2 Siapa sih, dia?!
3 Ah benar, Playboy!
4 Ini bukan, Kencan.
5 Kita, The bestFANS.
6 Namamu, siapa?
7 Maksudnya, apa sih?!
8 Maksudnya, suka?
9 Aku, menyukaimu!
10 Guru baru, Kakak?
11 Gitu aja, Cemburu.
12 Aku ingin, percaya.
13 Ngemil es batu, yuk!
14 Kamu, mau ngapain?!
15 Jangan, melamun!
16 Apa itu J-fest?
17 Tunda dulu, kek?!
18 Kita janji, Ya!
19 Takut, kucing?
20 Sayang kamu, lah!
21 Kepalaku, pusing!
22 Tryout, bersama?!
23 Bertengkar, eh tanding!
24 Bisa sekelas, lagi.
25 Terjebak, hujan!
26 Pikir aja, sendiri.
27 Tu- Tugas Negara?!
28 Hatiku, sakit.
29 Sedikit saja, beritahu aku.
30 Kok bisa? Kenapa?
31 Maafkan aku, Nuha.
32 Rahasia ya Rahasia.
33 Ketulusan Persahabatan
34 Menjemput Nuha
35 Bertengkar Dengan Kakak
36 Aku, tidak tahu.
37 Izin, Menjenguk.
38 Hanya Cinta Monyet?
39 Sifa Putus, Naru Galau
40 Sifa Marah, Nuha Insecure
41 Pesona Dilan
42 Surat dan Hadiah
43 Jiwaku Menghilang
44 SMS, from & to Nuha
45 Perhatian Dimas untuk Sifa
46 Trus dia, Kecewa.
47 Sadis. Kok gitu?
48 Pesta Piyama? Ini belum malam
49 Persiapkan, dirimu.
50 Berangkat sekolah bareng
51 Bekal Makanan dan Foto bareng
52 Awal bulan Nopember
53 Kelas D tampak berbeda
54 Naru sakit
55 Bertemu dengan Raffy
56 Yuk ke Car Free Day
57 Protektif
58 Menyusun puzzle Nuha
59 Jerawat manis
60 Tebak angka
61 Obrolan Rumit Muha dan Naru
62 Kacamata Yuki
63 Perubahan Nuha
64 Diam membisu
65 Ini penting !
66 Cinta Sejati
67 Kelas 12A
68 Bola melayang
69 Bunga, Matahari.
70 Kejutan Kejam
71 Misi kejutan selesai
72 Selamat hari lahir, Nuha
73 Cinta, apakah itu takdir?
74 Jangan Khawatir
75 Begituan? Apa itu?
76 Ini, Surat Cintaku!
77 Bisa gitu, ya.
78 Hawa, dalam Mimpi.
79 Cermin, pelipur lara.
80 Kesepakatan.
81 Dilarang, Pacaran!
82 Sifa dan Asa, End.
83 Hari menuju, hari.
84 Ujian Semester, tiba.
85 Wisuda, Kak Muha.
86 Soya, Mayo kenapa?
87 Rindu, tersampaikan.
88 Dia, siapa Naru?
89 Gadis itu, siapa?
90 Es batu kristal, aja!
91 Matahari, Sore.
92 Wajah, Kamu?!
93 Kenapa? Sakit gigi?
94 Iyalah, terserah!
95 Jangan, katakan itu.
96 Sebentar saja, boleh?
97 Berusahalah sendiri, ya.
98 Ayolah, gakpapa.
99 Bagaimana caranya?
100 Sampai jumpa lagi.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2
Siapa sih, dia?!
3
Ah benar, Playboy!
4
Ini bukan, Kencan.
5
Kita, The bestFANS.
6
Namamu, siapa?
7
Maksudnya, apa sih?!
8
Maksudnya, suka?
9
Aku, menyukaimu!
10
Guru baru, Kakak?
11
Gitu aja, Cemburu.
12
Aku ingin, percaya.
13
Ngemil es batu, yuk!
14
Kamu, mau ngapain?!
15
Jangan, melamun!
16
Apa itu J-fest?
17
Tunda dulu, kek?!
18
Kita janji, Ya!
19
Takut, kucing?
20
Sayang kamu, lah!
21
Kepalaku, pusing!
22
Tryout, bersama?!
23
Bertengkar, eh tanding!
24
Bisa sekelas, lagi.
25
Terjebak, hujan!
26
Pikir aja, sendiri.
27
Tu- Tugas Negara?!
28
Hatiku, sakit.
29
Sedikit saja, beritahu aku.
30
Kok bisa? Kenapa?
31
Maafkan aku, Nuha.
32
Rahasia ya Rahasia.
33
Ketulusan Persahabatan
34
Menjemput Nuha
35
Bertengkar Dengan Kakak
36
Aku, tidak tahu.
37
Izin, Menjenguk.
38
Hanya Cinta Monyet?
39
Sifa Putus, Naru Galau
40
Sifa Marah, Nuha Insecure
41
Pesona Dilan
42
Surat dan Hadiah
43
Jiwaku Menghilang
44
SMS, from & to Nuha
45
Perhatian Dimas untuk Sifa
46
Trus dia, Kecewa.
47
Sadis. Kok gitu?
48
Pesta Piyama? Ini belum malam
49
Persiapkan, dirimu.
50
Berangkat sekolah bareng
51
Bekal Makanan dan Foto bareng
52
Awal bulan Nopember
53
Kelas D tampak berbeda
54
Naru sakit
55
Bertemu dengan Raffy
56
Yuk ke Car Free Day
57
Protektif
58
Menyusun puzzle Nuha
59
Jerawat manis
60
Tebak angka
61
Obrolan Rumit Muha dan Naru
62
Kacamata Yuki
63
Perubahan Nuha
64
Diam membisu
65
Ini penting !
66
Cinta Sejati
67
Kelas 12A
68
Bola melayang
69
Bunga, Matahari.
70
Kejutan Kejam
71
Misi kejutan selesai
72
Selamat hari lahir, Nuha
73
Cinta, apakah itu takdir?
74
Jangan Khawatir
75
Begituan? Apa itu?
76
Ini, Surat Cintaku!
77
Bisa gitu, ya.
78
Hawa, dalam Mimpi.
79
Cermin, pelipur lara.
80
Kesepakatan.
81
Dilarang, Pacaran!
82
Sifa dan Asa, End.
83
Hari menuju, hari.
84
Ujian Semester, tiba.
85
Wisuda, Kak Muha.
86
Soya, Mayo kenapa?
87
Rindu, tersampaikan.
88
Dia, siapa Naru?
89
Gadis itu, siapa?
90
Es batu kristal, aja!
91
Matahari, Sore.
92
Wajah, Kamu?!
93
Kenapa? Sakit gigi?
94
Iyalah, terserah!
95
Jangan, katakan itu.
96
Sebentar saja, boleh?
97
Berusahalah sendiri, ya.
98
Ayolah, gakpapa.
99
Bagaimana caranya?
100
Sampai jumpa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!