Ini bukan, Kencan.

Nuha sudah kembali sehat, mungkin berkat jaket misterius juga yang ikut andil membuatnya kembali sehat. Ia jadi merasa sangat bahagia hari ini, berjalan sambil melompat-lompat menuju kelasnya. Sambil menenteng sebuah paper bag berornamen bunga matahari berisi jaket misterius, Nuha bersenandung riang.

"Hmhmhm~ nananana~"

Seorang cowok sudah berdiri sambil bersandar di pagar depan kelasnya, seolah menunggu kedatangan gadis itu. Membuat Nuha berhenti melangkah. Nuha bertanya-tanya, "Kenapa dia menatapku begitu?"

"Cowok yang aneh"

Nuha mulai berjalan perlahan dan menjadi sedikit gugup menghadapinya. Cowok tinggi yang terlihat tampan meskipun datar tanpa ekspresi sedikitpun. Cowok itu hanya terus menatap lurus ke arah Nuha kemudian pergi begitu saja.

"Kayak gak asing sih, hm.." cuek Nuha.

Nuha memasuki kelasnya dan menuju ke tempat Asa. Dia berdiri di depan Asa dengan muka serius, sontak Asa merasa kaget dan tidak tahu maksud Nuha.

"Asa, nih." Ucap Nuha memberikan paper bagnya.

"Ini apa Nuha?" Tanya Asa

"Jaket." Jawab Nuha

"Lalu?" Tanya Asa balik

"Tolong donk ini dikembalikan pada Dilan, meski ini bukan jaketnya" kata Nuha ragu.

"Lalu, milik siapa kok suruh dikembalikan pada Dilan? Trus apa hubungannya dengan aku, Nuha?"

"Kamu kayaknya deket deh sama Dilan, jadi aku titip aja ke kamu. Bukumu aja sudah dua kali dia bawa. Dan Dilan sepertinya kenal sama orang yang punya jaket ini"

"Owalah, oke-oke. Tapi, sama kamu yaa", ajak Asa.

"Weh?!"

Dalam perjalanan menuju kelas Dilan, Asa mencoba menjelaskan sesuatu kepada Nuha. Asa juga tidak ingin terlalu lama memendam rahasia ini. Dia juga ingin agar masalah Nuha dan Dilan bisa segera terselesaikan.

"Nuha"

"Iya?"

"Sebenarnya, Dilan itu adalah keponakanku. Dia ingin mencoba mendekatimu. Dan karna tahu kalau aku sahabatmu, dia terus berusaha bertanya-tanya padaku tentang dirimu dan meminta bantuanku agar dia bisa mendekatimu." Jelas Asa

"Lalu?" Tanya Nuha singkat.

"Nuha, Dilan itu sebenarnya bukan anak yang nakal seperti yang kamu pikirkan. Walaupun gelar playboy harus dia terima, tapi dia bukanlah playboy yang kebanyakan orang anggap playboy itu buruk. Dia cowok yang baik kok." Asa mencoba menjelaskan lagi.

"Aku tidak mengerti" ucap Nuha.

"Ah sudahlah! Kamu akan mengerti kalau kamu sudah kenal dengannya. Yang penting, beri Dilan keputusanmu. Kalau kamu menolaknya mungkin dia akan terus berusaha mengejarmu tapi kalau kamu menerimanya maka bersiaplah harimu akan berubah. Kamu akan mulai bisa memahami sifat Dilan." Pungkas Asa.

Nuha dan Asa akhirnya sampai di depan kelas Dilan. Asa dengan percaya diri mencari dan memanggil Dilan dengan lantang. Dilan dengan senang hati langsung menghampiri Asa.

"Asa, kok ajak-ajak Nuha ada apa ini?" Tanya Dilan

"Nih, Nuha mau ngomong sesuatu kepadamu."

Asa langsung menyodorkan Nuha ke hadapan Dilan.

Seketika badan Nuha menjerit dan mukanya memerah karena Asa yang tiba-tiba mendekatkannya pada Dilan.

"Ma-manis sekaliii..." Puji Dilan ramah.

Wajah Nuha semakin merah padam. Dia kebingungan harus mengawali obrolan yang bagaimana.

"Kamu, sudah gakpapa?" tanya Dilan seraya menyentuh dahi Nuha sejenak. Terpejam ramah.

"Eh?"

Seketika, angin berhembus merdu. Aura Dilan menjadi terlihat indah oleh Nuha. Nuha terpesona melihat wajah Dilan yang ramah. Mulai luluh dengan pesona pria tampan tersebut.

"Ingat Nuha, ini hanya halusinasi," ucap Hawa.

Nuha tidak sadar bahwa dirinya sedang membatu menikmati pesona Dilan. Ini saatnya untuk bisa mengambil hati gadis itu. Dilan tersenyum licik, akhirnya dia merasa tahu bagaimana cara menyadarkan Nuha.

"Nuha... Kita jalan yuk!" Kata Dilan

Paper bag yang dibawa Nuha pun terlepas dari tangannya. Sekejap, Nuha akhirnya sadar dari lamunannya.

"Aku akan mengembalikan jaket ini padanya. Tapi, sebagai gantinya nanti waktu istirahat harus mau makan bareng sama aku di kantin. Okei?", pinta Dilan.

"Udah, iyain aja Nuha", bujuk Asa.

"Tapi, e tapi?"

"Gak usah pikir panjang", bisik Asa.

Nuha mengangguk bingung. Dilan tersenyum, Asa merasa lega. Asa pun pamit bersama Nuha, mereka berjalan kembali ke kelasnya. 12F Multimedia.

Waktu istirahat pun tiba. Akhirnya, Nuha menerima ajakan Dilan. Melakukan kencan di kantin sekolah. Kencan?, tidak diketahui dengan pasti.

Dilan terus saja tersenyum manis dan memandang senang wajah Nuha yang masih tersipu-sipu malu.

"Jangan melihatku seperti itu!!", elak Nuha.

"Haha.. Habisnya mukamu masih memerah. Apa kamu tidak pernah ngobrol sama cowok, Nuha?", tanya Dilan.

"Enggak!!", jawab Nuha tegas.

"Jadi, aku yang pertama ini?"

"Menegetehe!!", Nuha memalingkan mukanya. Dilan menjadi tertawa lagi.

"Lihat tuh Dilan, masih saja bertingkah seperti itu. Apa dia tidak merasa malu. Selalu saja jalan sama cewek. Gonta ganti lagi" Sindir salah satu pengunjung kantin tempat Nuha dan Dilan makan bersama.

"Tapi dia cowok yang baik sih," balas temannya.

"Baik kalo yang nganggep dia baik. Kalo yang enggak gimana?, Gue yakin pasti ada rival yang selalu mengintai. Semoga gadis itu baik-baik saja."

"Sebenarnya, maksudmu apa sih dengan semua ini? Bahkan, kamu sudah berkencan dengan teman sekelasku, Aya", Tanya Nuha blak-blakan.

"Apa? Kencan?" Dilan kaget

"Apa benar kamu playboy?"

"Eh? Kok kamu bilang gitu sih, Nuha? Kamu membuatku jadi males dan tidak tertarik deh. Fokus aja ke urusan kita berdua", Keluh Dilan manja.

"Aku tidak peduli"

"Nuha, aku tuh suka sama kamu"

"Su-suka? Aku gak percaya"

"Baiklah, baik. Aku akan katakan apa yang ingin kamu tau. Aku suka aja ngelakuinnya, Nuha. Ngajak para gadis jalan, jajan, yaah walaupun hanya di lingkungan sekolah saja. Aku hanya ingin membuat mereka senang dan menuruti kemauan mereka saja kok. Kadangkala teman yang lain juga minta traktir ato diajari pelajaran gitu ya aku turuti juga" Dilan tertawa.

"Ha? Bisa gitu ya?" tanya Nuha mengernyitkan dahi karena tidak percaya.

"Tenang saja Nuha.. Aku kan pria terpopuler di sekolah ini dan aku pintar di semua bidang jadi tidak akan mungkin aku akan berbuat buruk kepada siapapun. Apalagi ke kamu, kamu kan spesial"

"Dasar perayu. Buaya darat!" bantah Hawa.

"Kalo kamu ingin apa-apa, bilang aja pasti aku turutin. Nih, sebagai tanda pertemanan kita", ucap Dilan sambil memberikan sebuah note kecil yang lucu.

"Fiuh, untung dia gak ngajak pacaran. Berabe nanti. Semoga habis ini selesai sudah!" batin Nuha.

Nuha masih tidak percaya, bahwa orang yang dia anggap playboy dan mungkin memiliki sikap yang buruk ternyata tidak seperti yang ia pikirkan. Dilan hanyalah seorang pria yang menghabiskan kehidupannya dengan bersenang-senang bersama teman-temannya. Meski kebanyakan wanita.

"Tetap saja, aku gak boleh sampe bisa jatuh hati kepadanya karena kehipnotis pesonanya," elak Nuha.

"Maaf ya Nuha, waktu di tangga itu kamu hendak terjatuh gara-gara aku. Aku benar-benar menyesal"

"Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja kok."

Ketika Nuha dan Dilan masih mengobrol, Nuha melihat sekilas cowok yang memakai jaket yang sama ia kenakan saat sakit. Tapi, Nuha hanya bisa melihatnya dari belakang. Nuha kembali mempertanyakan kehadirannya.

"Dia.."

Terpopuler

Comments

Flo no counter

Flo no counter

Playboy ih 😂🤦🏻‍♀️

2023-08-21

1

Yayasan Alhusnagirirotobyl

Yayasan Alhusnagirirotobyl

eits, baru aja cowok playboy muncul eh ada cowok misterius ikut nongol.. penasaran nih siapa dia? 🙃

2023-06-28

0

Umida Jati

Umida Jati

yes,, untng gk ngajak pacaran,, pacaran tu rumit 🤪

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2 Siapa sih, dia?!
3 Ah benar, Playboy!
4 Ini bukan, Kencan.
5 Kita, The bestFANS.
6 Namamu, siapa?
7 Maksudnya, apa sih?!
8 Maksudnya, suka?
9 Aku, menyukaimu!
10 Guru baru, Kakak?
11 Gitu aja, Cemburu.
12 Aku ingin, percaya.
13 Ngemil es batu, yuk!
14 Kamu, mau ngapain?!
15 Jangan, melamun!
16 Apa itu J-fest?
17 Tunda dulu, kek?!
18 Kita janji, Ya!
19 Takut, kucing?
20 Sayang kamu, lah!
21 Kepalaku, pusing!
22 Tryout, bersama?!
23 Bertengkar, eh tanding!
24 Bisa sekelas, lagi.
25 Terjebak, hujan!
26 Pikir aja, sendiri.
27 Tu- Tugas Negara?!
28 Hatiku, sakit.
29 Sedikit saja, beritahu aku.
30 Kok bisa? Kenapa?
31 Maafkan aku, Nuha.
32 Rahasia ya Rahasia.
33 Ketulusan Persahabatan
34 Menjemput Nuha
35 Bertengkar Dengan Kakak
36 Aku, tidak tahu.
37 Izin, Menjenguk.
38 Hanya Cinta Monyet?
39 Sifa Putus, Naru Galau
40 Sifa Marah, Nuha Insecure
41 Pesona Dilan
42 Surat dan Hadiah
43 Jiwaku Menghilang
44 SMS, from & to Nuha
45 Perhatian Dimas untuk Sifa
46 Trus dia, Kecewa.
47 Sadis. Kok gitu?
48 Pesta Piyama? Ini belum malam
49 Persiapkan, dirimu.
50 Berangkat sekolah bareng
51 Bekal Makanan dan Foto bareng
52 Awal bulan Nopember
53 Kelas D tampak berbeda
54 Naru sakit
55 Bertemu dengan Raffy
56 Yuk ke Car Free Day
57 Protektif
58 Menyusun puzzle Nuha
59 Jerawat manis
60 Tebak angka
61 Obrolan Rumit Muha dan Naru
62 Kacamata Yuki
63 Perubahan Nuha
64 Diam membisu
65 Ini penting !
66 Cinta Sejati
67 Kelas 12A
68 Bola melayang
69 Bunga, Matahari.
70 Kejutan Kejam
71 Misi kejutan selesai
72 Selamat hari lahir, Nuha
73 Cinta, apakah itu takdir?
74 Jangan Khawatir
75 Begituan? Apa itu?
76 Ini, Surat Cintaku!
77 Bisa gitu, ya.
78 Hawa, dalam Mimpi.
79 Cermin, pelipur lara.
80 Kesepakatan.
81 Dilarang, Pacaran!
82 Sifa dan Asa, End.
83 Hari menuju, hari.
84 Ujian Semester, tiba.
85 Wisuda, Kak Muha.
86 Soya, Mayo kenapa?
87 Rindu, tersampaikan.
88 Dia, siapa Naru?
89 Gadis itu, siapa?
90 Es batu kristal, aja!
91 Matahari, Sore.
92 Wajah, Kamu?!
93 Kenapa? Sakit gigi?
94 Iyalah, terserah!
95 Jangan, katakan itu.
96 Sebentar saja, boleh?
97 Berusahalah sendiri, ya.
98 Ayolah, gakpapa.
99 Bagaimana caranya?
100 Sampai jumpa lagi.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog [Uji Coba] #Tulisan Pertama
2
Siapa sih, dia?!
3
Ah benar, Playboy!
4
Ini bukan, Kencan.
5
Kita, The bestFANS.
6
Namamu, siapa?
7
Maksudnya, apa sih?!
8
Maksudnya, suka?
9
Aku, menyukaimu!
10
Guru baru, Kakak?
11
Gitu aja, Cemburu.
12
Aku ingin, percaya.
13
Ngemil es batu, yuk!
14
Kamu, mau ngapain?!
15
Jangan, melamun!
16
Apa itu J-fest?
17
Tunda dulu, kek?!
18
Kita janji, Ya!
19
Takut, kucing?
20
Sayang kamu, lah!
21
Kepalaku, pusing!
22
Tryout, bersama?!
23
Bertengkar, eh tanding!
24
Bisa sekelas, lagi.
25
Terjebak, hujan!
26
Pikir aja, sendiri.
27
Tu- Tugas Negara?!
28
Hatiku, sakit.
29
Sedikit saja, beritahu aku.
30
Kok bisa? Kenapa?
31
Maafkan aku, Nuha.
32
Rahasia ya Rahasia.
33
Ketulusan Persahabatan
34
Menjemput Nuha
35
Bertengkar Dengan Kakak
36
Aku, tidak tahu.
37
Izin, Menjenguk.
38
Hanya Cinta Monyet?
39
Sifa Putus, Naru Galau
40
Sifa Marah, Nuha Insecure
41
Pesona Dilan
42
Surat dan Hadiah
43
Jiwaku Menghilang
44
SMS, from & to Nuha
45
Perhatian Dimas untuk Sifa
46
Trus dia, Kecewa.
47
Sadis. Kok gitu?
48
Pesta Piyama? Ini belum malam
49
Persiapkan, dirimu.
50
Berangkat sekolah bareng
51
Bekal Makanan dan Foto bareng
52
Awal bulan Nopember
53
Kelas D tampak berbeda
54
Naru sakit
55
Bertemu dengan Raffy
56
Yuk ke Car Free Day
57
Protektif
58
Menyusun puzzle Nuha
59
Jerawat manis
60
Tebak angka
61
Obrolan Rumit Muha dan Naru
62
Kacamata Yuki
63
Perubahan Nuha
64
Diam membisu
65
Ini penting !
66
Cinta Sejati
67
Kelas 12A
68
Bola melayang
69
Bunga, Matahari.
70
Kejutan Kejam
71
Misi kejutan selesai
72
Selamat hari lahir, Nuha
73
Cinta, apakah itu takdir?
74
Jangan Khawatir
75
Begituan? Apa itu?
76
Ini, Surat Cintaku!
77
Bisa gitu, ya.
78
Hawa, dalam Mimpi.
79
Cermin, pelipur lara.
80
Kesepakatan.
81
Dilarang, Pacaran!
82
Sifa dan Asa, End.
83
Hari menuju, hari.
84
Ujian Semester, tiba.
85
Wisuda, Kak Muha.
86
Soya, Mayo kenapa?
87
Rindu, tersampaikan.
88
Dia, siapa Naru?
89
Gadis itu, siapa?
90
Es batu kristal, aja!
91
Matahari, Sore.
92
Wajah, Kamu?!
93
Kenapa? Sakit gigi?
94
Iyalah, terserah!
95
Jangan, katakan itu.
96
Sebentar saja, boleh?
97
Berusahalah sendiri, ya.
98
Ayolah, gakpapa.
99
Bagaimana caranya?
100
Sampai jumpa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!