Tidak lama kemuadian Violet kembali dengan membawa secangkir kopi untuk tuanya, ia melangkah cepat namun sangat berhati-hati, Violet pun meletakan secangkir kopi itu di atas meja di dekat Axel.
"Kopi anda tuan." Ucap Violet.
"Terimakasih." Sahut Axel sangat dingin.
Violet mengangguk dan ia kembali menghampiri Ben untuk melanjutkan belajar.
"Kalian siapkan laporan untuk meeting bersama tuan Wilson besok." Perintah Axel pada Ben dan Violet.
"Baik." Sahut Ben.
Ben menoleh pada Violet, ia tersenyum hangat pada wanita itu dan mengatakan, "Kita akan lembur malam ini Violet." Ucapnya.
"Tidak masalah." Sahut Violet, ia pun tersenyum.
Malam itu mereka melakukan tugasnya dengan sangat baik dan teliti hingga malam semakin larut. Ben pun mulai bergegas untuk pulang.
"Kamu pulang bersama siapa?" Tanya Ben.
"Aku naik taxi saja karena sudah malam." Sahut Violet.
"Maaf karena aku tidak bisa mengantarmu pulang, aku ada kepentingan mendesak dan tidak bisa di tunda lagi. kamu hati-hati di jalan ya, jangan bicara dengan orang asing." Ucap Ben.
"Iya tenang saja." Sahut Violet.
Ben meraih tasnya dan meninggalkan ruangan dengan langkah kakinya yang sangat cepat. ia terlihat tergesa-gesa. Violet pun bergegas merapihkan semua barang-barangnya yang ada diatas meja, ia menoleh kearah meja Presdir Axel Zayn yang sudah kosong, Axel sudah keluar dari ruangan sekitar 20 menit yang lalu. Violet lantas mematikan komputer, mesin copy dan lampu ruangan, ia keluar dari dalam ruangan itu dan mulai memperhatikan sekeliling, saat itu kantor sudah sangat sepi karena waktu sudah menunjukan pukul 21:05, Violet berjalan cepat menuju halte untuk menunggu taxi.
"Kenapa lama sekali?" Batin Violet.
Violet mulai merasa gelisah, ia duduk dan bangkit lagi, ia mengayunkan sepasang kaki jenjangnya tidak henti sambil berulang kali melihat jam yang ada di ponselnya.
Dari kejauhan seorang pria muda sangat tampan memperhatikanya dari dalam mobil, pria itu menatapnya dengan wajah datar dan dingin. entah apa yang ia pikirkan dan apa yang ia lakukan, pria itu pun tidak menyadarinya.
Violet yang tidak dapat lagi bersabar, ia bahkan mulai meninggalkan halte dengan berjalan kaki. melihat wanita itu berjalan di bawah langit malam, pria di dalam mobil itu lantas menghidupkan mobilnya dan membuntuti Violet.
Violet sadar akan sesuatu, ia merasa jika ia di ikuti, itu terlihat jelas dari sorot lampu mobil yang menerangi jalanya.
"Ayah.." Batin Violet.
Violet mulai mengayunkan sepasang kaki jenjangnya semakin cepat dan sesekali ia melirik ke arah mobil yang mengikutinya. semakin cepat langkah Violet, semakin cepat pula mobil itu mengikutinya hingga Violet seketika terhenti saat mobil itu berhenti di dekatnya, menutup separuh jalanya.
Kaca pintu mobil mewah itu terbuka hingga memperlihatkan isi di dalamnya. Violet melihat seorang pria muda yang sangat tampan tengah duduk di kursi kemudi, pria itu menoleh padanya dengan tatapan dan sikapnya yang sangat dingin.
"Masuk." Perintahnya.
Violet terdiam, ia nampak bingung dan menoleh ke sekeliling, namun di tempat itu hanya ada dirinya sendirian. Violet lantas menoleh pada pria itu lagi yang tidak lain adalah Presdir Axel Zayn.
"Kamu tuli?" Tanya Axel.
"Aku tuan?" Tanya Violet, ia meletakan sepasang tanganya di dada saat ia bertanya.
"Memangnya ada orang lain?" Tanya Axel.
Violet terdiam, ia lantas menghampiri mobil mewah itu dan membuka pintunya. Violet duduk sangat gugup hingga kedua telapak tangan wanita itu sangat dingin, ia bahkan tidak dapat mengendalikan jemasrinya untuk tidak memainkan kuku dari sepasang tanganya.
"Anda mau apa tuan?" Tanya Violet, ia terkejut saat tubuh Axel Zayn mendoyong ke arahnya hingga kini mereka sangat dekat dan berjarak hanya beberapa cm saja. Violet meringsek kesudut kursinya seraya ia bersandar mengerucutkan tubuh.
"Pakai sabukmu." Sahut Axel Zayn, ia kembali ke posisinya dan mulai mengendarai mobil mewahnya.
"Huuufft~ ternyata hanya memasang sabuk? kenapa harus mengagetkan dan tidak bicara saja." Batin Violet.
Di sepanjang jalan itu keduanya hanya diam, Violet sendiri tidak tau cara memulai percakapan dengan tuanya yang sangat datar itu.
"Tuan Axel, mungkin anda sibuk, tolong turunkan saja aku di halte bus depan." Pinta Violet.
"Dimana rumahmu?" Tanya Axel.
"Rumah? eeemm~ tidak perlu repot-repot tuan, aku akan naik taxi."
"Sekarang jam berapa? menurutmu masih ada taxi?" Tanya Axel, ia sangat ketus.
"Jl. Pahlawan No. 30 Blok Mawar Perumahan Kristal." Sahut Violet.
"Aku akan mengantarmu pulang."
"Terimakasih tuan."
Violet terdiam, ia mulai menatap keluar jendela untuk melihat pemandangan di bawah langit malam. ia bersandar di kursinya sambil berfikir.
"Mobilnya sangat bagus dan nyaman, seumur hidupku baru kali ini aku naik mobil semewah ini." Batin Violet.
Violet lantas menoleh ke arah Axel Zayn, ia menatap pria itu terlihat fokus dengan kondisi jalan hingga mereka hampir sampai di kediaman Violet. mobil mewah itu memasuki area halaman rumah Violet, Axel pun membuka kaca jendela mobilnya, ia melihat rumah lantai dua wanita itu terlihat sangat sederhana dan usang, bahkan jauh dari kata mewah. namun entah kenapa Axel selalu merasa penasaran dengan wanita itu, ia bahkan ingin mengetahui tentangnya lebih banyak lagi.
"Kita sudah sampai tuan." Ucap Violet, ia meraih tasnya dan keluar dari dalam mobil.
Violet membungkukan tubuhnya dan bertanya, "Apa anda mau mampir untuk melepas lelah tuan?" Tanya Violet, ia sedang ber basa basi karena ia fikir Axel Zayn akan menjawab, "Tidak, terimakasih." namun rupanya dugaan Violet salah besar.
"Baik, aku lelah dan mau mampir sebentar." Sahutnya.
"Eeng~? kalau begitu mari masuk tuan." Ajaknya.
Axel dan Violet melangkah menuju rumah sederhana itu. cklak.. cklak... pintu terbuka, nampak ruangan yang tidak terlalu besar dengan prabotan yang biasa-biasa saja, Axel masuk kedalam rumah itu dan memperhatikan sekeliling.
"Duduklah tuan Axel, aku akan ambilkan minum." Ucap Violet, ia sangat sopan pada Bossnya.
Axel pun patuh, ia duduk dikursi yang terletak disisi kananya dan Violet datang dengan membawa segelas air berwarna coklat dengan senyum yang menghiasi wajanya, Violet pun menyajikan minuman itu di atas meja di dekat Axel.
"Apa anda menyukai teh tuan?" Tanya Violet.
"Iya." Sahut Axel tanpa basa-basi.
"Sepi sekali." Ucap Axel.
"Iya, aku hanya tinggal berdua dengan ayah." Sahut Violet.
"Sekarang dimana ayahmu?" Tanya Axel.
Sejenak Violet terdiam, ia tidak mungkin mengatakan pada bossnya jika disaat-saat seperti ini ayahnya pasti sedang bersama wanita-wanita dengan minuman keras di genggaman tanganya.
"Ayah sedang berdagang." Sahut Violet berbohong.
Kroookkk..... Terdengar suara perut Axel Zayn yang kosong, Violet terkejut dan menoleh kearahnya.
"Apa yang kamu lihat?" Tanya Axel dingin, dia mempertahankan harga dirinya.
"Anda lapar tuan? tunggu akan aku buatkan sesuatu." Ucap Violet, dia beranjak pergi kedapur untuk membuatkan Axel sesuatu untuk dimakan.
Axel mengikutinya kedapur, ia melihat Violet sedang membongkar isi kulkasnya dan mulai membuatkan sesuatu untuk di makan, Axel berdiri dipintu dan bersandar dengan kedua tangan yang melipat didada.
"Kamu bisa masak? tidak berniat meracuniku kan?" Tanya Axel.
"Aku mulai memasak sejak usia 12 tahun, anda jangan khawatir tuan." Sahut Violet dengan senyum tulus diwajahnya.
"12 Tahun sudah memasak? memangnya Ibumu tidak bisa masak?" Tanya Axel.
"Ibuku meninggal saat usiaku 12 Tahun, jadi aku belajar memasak untuk ayah."
"Maaf aku tidak bermaksud..." Ucap Axel, ia merasa bersalah.
"Tidak apa, kan anda juga tidak tahu." Sahut Violet sambil ia sibuk memasak.
Axel hanya berdiri dipintu dan memperhatikan setiap gerak gerik Violet sampai Violet selesai membuatkan makanan untuknya. Violet membawa makanan itu kemeja makan dengan senyum sempurna diwajahnya, wanita itu tulus dalam melakukan segala hal.
"Mari silahkan dimakan tuan." Pinta Violet pada Axel yang masih berdiri dipintu menatapnya.
Axel pun beranjak mendekat ke meja makan dan duduk bersama Violet, ia melihat beberapa macam menu masakan buatan wanita itu sudah tersaji di atas meja dihadapanya. Violet lantas mengambil piring dan menyiapkan nasi, ia meletakanya diatas meja dihadapan Axel. Axel terpaku dan menatap Violet yang tersenyum manis padanya.
"Dia memasak untukku? dia juga melayaniku?" Batin Axel.
Braaakkk.....!
🍁Stay With Me Violet🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
ayyona
salken violet 😍🤭
2020-08-02
1