"Jika begitu biarkan aku yang mengajarinya." Ucap Ben, ia beranjak duduk di kursinya.
"Mengajarinya?" Tanya Axel, ia pun duduk dan menoleh pada Ben.
"Iya, untuk mendekati seorang wanita bukankah membutuhkan strategi?" Sahut Ben.
"Cih! terserah kau saja, aku hanya mau hasil akhir." Sahut Axel.
"Baiklah."
Ben meraih sebuah dokumen yang ada di atas mejanya, ia bangkit dari duduk dan menghampiri Axel.
"Ini laporan yang kau minta kemarin, segera hubungi aku jika ada yang perlu di revisi." Ucap Ben.
Axel menerimanya, ia mulai membuka isi dari dokumen itu untuk ia memeriksanya, pria itu nampak santai di pagi hari, ia bahkan bersandar di kursi tempatnya duduk.
"Kau mau kemana?" Tanya Axel pada Ben saat ia melihat pria itu hendak pergi.
"Menemui Violet." Sahutnya.
"Pergilah." Ucap Axel, ia melanjutkan memeriksa dokumenya dan meletakan dokumen itu setelah Ben menghilang di balik pintu ruanganya.
Ben menghampiri meja kerja Violet, ia melihat wanita itu sedang mempelajari sebuah dokumen tanpa staff yang mengajarinya. iya, bagi Ben itu sudah sangat bagus, wanita itu cukup berinisiatif.
Tok... tok....
Ben berdiri di depan meja kerja Violet, ia menggunakan jari telunjuknya untuk mengetuk meja wanita itu. Violet pun mendongak dan langsung bangkit dari duduk, ia terkejut dan langsung memberi salam.
"Kamu Violet Grizelle?" Tanya Ben.
"Iya tuan." Sahut Violet.
"Iya tuan" adalah kata-kata yang pertama kali mengawali perkenalan antara Ben dan Violet, Ben seketika tersenyum saat ia pertama kali mendengar suara wanita itu.
"Suaranya sangat halus, lembut seperti orangnya, ia wanita yang sangat sopan." Batin Ben.
"Aku Ben Giorgino, sekertaris Presdir Axel Zayn. panggil saja aku Ben. aku datang untuk meminta kamu datang keruanganku dengan membawa buku catatan sekarang juga." Ucapnya.
"Buku catatan?"
"Iya karena aku yang akan mengajarimu sampai kamu bisa menguasai pekerjaanmu."
"Baik tuan."
"Ben, panggil aku Ben. kamu hanya perlu memanggil tuan pada Presdir Axel Zayn, mengerti?"
"Iya, mengerti."
"Bagus, aku tunggu di ruanganku." Perintah Ben, ia memutar tubuh dan hendak kembali ke ruanganya namun entah kenapa ia terhenti dan menoleh pada Violet lagi.
"Violet." Panggil Ben.
"Iya." Sahut Violet, ia menoleh pada Ben.
"Kamu sangat lembut dan sopan." Pujinya.
Violet terdiam, ia menatap pria yang kini melanjutkan langkahnya dan menghilang di balik pintu ruangan Presdir Axel Zayn.
Violet pun tersenyum kecil, ia lantas meraih buku catatan dan penanya, ia pun menuju ruangan Presdir.
Violet mengetuk pintu dan masuk, ia merunduk sopan pada Axel dan Ben yang saat itu menoleh ke arahnya.
"Kemarilah Violet." Pinta Ben.
Violet patuh, ia menghampiri Ben dan Ben menarik kursi di dekatnya, ia meminta wanita itu untuk duduk. Violet pun duduk, ia meletakan buku catatan dan penanya di atas meja, ia mulai mendengarkan Ben yang mengoceh menjelaskan sebuah dokumen di genggaman tanganya.
Disamping ia yang tengah sibuk belajar, rupanya Axel Zayn cukup penasaran dengan sosok wanita yang ada di dalam ruangnya. Axel bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh pada Violet, ia memperhatikan wanita itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.
"Rambutnya hitam, indah, panjang bergelombang, hidunya mancung, bola matanya berbinar sangat memikat, kulitnya seputih salju, ia memiliki postur tubuh yang tinggi dan ramping, terlihat sangat seksi. secara keseluruhan dia memang sangat cantik." Batin Axel, ia masih memperhatikan wanita itu.
Meski telinga Violet fokus mendengarkan Ben, namun matanya dapat menyedari jika saat ini Axel Zayn sedang menatapnya. Violet tertunduk dan perlahan ia memeriksa pakaianya, ia juga meraba wajahnya.
"Apa ada yang salah denganku?" Batin Violet, ia mulai memberanikan diri untuk menoleh pada Axel sebagai pemuas rasa penasaranya.
Axel langsung mengalihkan pandanganya saat ia melihat Violet menoleh, pria itu meraih dokumen yang ada di atas meja dan mulai memeriksa tiap lembar dari dalamnya.
"Mungkin hanya perasaanku saja." Batin Violet, ia mulai kembali fokus pada Ben.
Didalam ruangan itu hanya ada Axel, Ben dan Violet, Ben dan Violet sangat serius sedangkan Axel hanya diam saja menatap mereka berdua. kali ini Violet menyadari akan sikap Axel, sungguh ia merasa sangat canggung dan tidak nyaman.
"Apa mungkin ada yang salah dengan penampilanku kali ini?" Batin Violet.
Meski merasa tidak nyaman. Violet kembali fokus mendengarkan Ben hingga tidak terasa waktu makan siang telah tiba. Axel bangkit dari duduk dan pergi meninggalkan ruangan.
"Violet, kita lanjutkan nanti setelah makan siang." Ucap Ben, ia lantas pergi menyusul Axel.
Violet pun bangkit dari duduk, ia mulai merapihkan semua dokumen yang ada di atas meja dan keluar dari dalam ruangan Presdir menuju ruangan Nadine untuk mereka hendak pergi ke kantin karyawan bersama.
Sesampainya di kantin Violet dan Nadine mengambil makanan dan duduk meletakan nampan makanan mereka di satu meja yang sama, kedua wanita itu hendak menyuap makanan mereka ke mulut namun seketika mereka terhenti dan meletakan sendoknya kembali.
Sekumpulan karyawan wanita yang duduk di samping meja makan mereka rupanya sangat asyik membicarakan dirinya dan Violet. mereka bahkan menuduh kedua wanita itu telah memiliki hubungan spesial dengan orang dalam agar bisa di terima bekerja dengan mudah di perusahaan besar itu.
Nadine mulai bangkit dari duduknya dengan tatapan mata yang tidak biasa, ia mulai tidak bisa bersabar.
"Nadine, duduklah." Pinta Violet, ia menggenggam erat pergelangan tangan Nadine.
"Mereka memfitnah kita Violet." Sahutnya.
"Biarkan saja, kita masih baru lebih baik menghindari masalah."
Nadien terdiam, Violet benar. ia pun mulai duduk lagi dan melanjutkan makan siang hingga mereka berdua kembali tidak nyaman dengan kehadiran wanita cantik yang saat ini berdiri di dekat Violet.
"Jadi ini yang namanya Violet Grizelle?" Ucap wanita itu.
Violet dan Nadine diam saja karena malas meladeni senior-senior yang merasa berkuasa di tempat itu.
"Anggap ini salam perkenalan dariku." Ucap wanita itu sambil ia menuangkan jus mangga dikepala Violet.
Violet terdiam, dia terkejut akan apa yang di lakukan wanita itu padanya, sedangkan Nadine tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti lelucon, saat itu semua orang menatap kearahnya dan Violet. Nadine pun mendorong wanita itu dengan kasar hingga wanita itu menjatuhkan gelas yang ada di genggaman tanganya.
Craaanngg.....!!!
Dari ruang VVIP kantin rupanya Ben dan Axel telah selesai makan siang, mereka hendak kembali ke keruangan namun di kejutkan dengan perseteruan antara Nadine dan Mikka Fredella.
"Apa-apaan ini?!" Tanya Ben tegas dengan Axel Zayn yang saat itu berada disampingnya.
Ben dan Axel menatap Violet yang saat itu sedang duduk dengan kepala berlumuran jus mangga, Violet tertunduk diam saja, sungguh saat itu ia merasa sangat malu.
"Mikka kau selalu berbuat sesuka hatimu!" Ucap Ben marah.
"Biarkan saja, itu peringatan bagi siapa saja yang berusaha meraih perhatian Axel, aku tau.. dia hanya wanita miskin putri penjual sepatu, dia datang dan di terima sangat mudah pasti dia telah menjual sesatu dari tubuhnya, memanfaatkan wajahnya yang cantik." Sahut Mikka yang tidak lain adalah kekasih Axel, dia seorang Senior Manager dibagian Keuangan.
"Ucapan dan perbuatanmu sangat keterlaluan! kami bahkan tidak mengenalmu!" Ucap Nadine marah.
Axel masih menatap Violet yang hanya diam duduk di kursinya, mendengar betapa hina ia di mata wanita itu. Axel melangkahkan kakinya seolah ia tidak mendengar berdebatan mereka. ia mendekati Violet dan mulai mengulurkan tanganya, namun dengan sigap Ben menarik tangan Violet untuk membawanya pergi.
Axel pun membatu dan menoleh kearah Ben dan Violet yang berlalu pergi meninggalkanya. Mikka pun mendekat dan menggelendoti tangan Axel, dia mengucapkan kata-kata manja dan menarik Axel pergi meninggalkan kekacauan yang sudah dibuatnya. Mikka sangat berani karena dia merasa jika Axel hanya mencintainya dan Axel tidak akan marah padanya.
Saat itu Ben mengantar Violet sampai di depan pintu toilet wanita. Violet pun menoleh dan tersenyum pada Ben.
"Terimakasih ya." Ucapnya dan ia bergegas masuk.
"Violet." Panggil Ben.
"Hmm?" Sahut Violet ia menoleh.
"Sepertinya kamu harus mandi." Ucapnya.
Violet hanya diam dan perlahan senyum manis terlihat dari wajahnya yang cantik.
"Masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini?" Tanya Ben heran.
"Lebih baik tersenyum daripada menangis." Sahut singkat Violet.
"Apa kamu ada baju ganti?" Tanya Ben, dia menatapnya.
"Tidak ada, aku akan membersihkanya, kamu boleh pergi tuan Ben, terimakasih." Ucap Violet lirih.
"Aku akan minta seseorang untuk membawakan pakaian untukmu."Ucap Ben sambil berlalu pergi minggalkan Violet yang masih berdiri di pintu toilet.
Tidak lama kemudian seseorang datang dengan membawakan setelan pakaian wanita untuk dikenakan Violet. Violet bergegas untuk mengganti pakaianya dan mereka kembali kekantor bersama.
Ben berjalan sangat santai sedangkan Violet merasa khawatir, dia takut akan membuat Axel marah padanya karena dia sudah membuat kekasih bossnya itu marah. Violet dan Ben masuk kedalam ruangan, saat itu Axel sudah duduk dikursinya. Violet hanya menatapnya dan perlahan kembali menundukan kepala untuk menghormati Axel. Violet beranjak duduk disamping Ben lagi untuk melanjutkan belajar, saat itu Axel memperhatikan setiap gerak gerik Violet.
"Violet apa kamu bisa membuat kopi?" Tanya Ben.
"Eng~? Bisa, kamu mau kopi?" Tanya Violet lirih.
"Iya, bisa kamu buatkan untukku?"
"Tentu saja aku akan membuatkanya, tunggu sebentar." Sahut Violet beranjak pergi, Axel memperhatikanya keluar ruangan dan Axel pun menoleh pada Ben yang saat itu sedang menatap Axel dengan senyum bahagia.
"Cih..."Senyum kecut Axel.
Tidak lama kemudian Violet datang membawakan Ben secangkir kopi dan ia menaruhnya di atas meja didekat Ben.
"Membuat kopi bahkan tidak menawariku?!" Tanya Axel tiba-tiba marah, Violet pun menoleh kearahnya.
"Tuan Axel mau kopi?" Tanya Violet.
"Tentu saja!" Sahut Axel kesal sambil melempar ponselnya keatas meja.
Sontak Violet kaget dan dengan cepat ia bergegas pergi lagi untuk membuatkan Axel kopi, saat itu Ben pun penatap Axel heran.
"Apa yang kau lihat?!" Tanya Axel pada Ben.
"Cih! apa kau harus sampai seperti itu padanya?" Sahut Ben pada Axel yang hanya diam duduk bersandar di kursinya.
🍁Stay With Me Violet🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
ayyona
bening.. kyak akuh 😍😍😋😋🙈
2020-08-02
1