Pulang ke rumah. Violet terhenti di pintu ketika ia melihat Harry ayahnya sedang duduk di sofa, menonton televisi di ruang utama.
Perlahan Violet mendekat lalu terhenti ketika ia menemukan sang ayah duduk dengan sepasang kelopak mata yang tertutup rapat. Harry, dia tertidur dengan sebotol minuman berkadar alcohol tinggi di genggaman tangannya.
Di sana televisi itu menyala tanpa suara. Violet meraih remote lalu mematikan televisi dan segera mengambil alih botol berisi cairan terkutuk itu dari tangan ayahnya. Ia pergi ke kamar mandi untuk membuang semua isi dari botol itu ke dalam wastafel yang telah ia nyalakan terlebih dahulu keran air nya.
Suara gemericik air menyertainya. Membuat Violet meletakkan botol itu di atas meja sambil memijat kening. Sungguh ia sangat ingin Harry kembali menjadisi sosoknya yang dulu, sosok yang mengagumkan di matanya.
Violet menoleh ke arah pintu. Dari sana ia dapat melihat sang ayah yang duduk tertidur di atas sofa usangnya. Violet lantas menuju kamar dan kembali ke ruang utama dengan sebuah selimut tebal di genggaman tangannya.
Membungkus tubuh sang ayah dengan selimut itu. Perlahan Violet merebahkan sang ayah di atas sofa lalu ia cium keningnya sangat lama sebagai tanda jika ia sangat menyayangi pria paruh baya itu melebihi apa pun di dunia ini. Ya, apa yang ia miliki? Harta? Ia tak punya. Ibu? Ia juga tidak memilikinya lagi. Kakak atau adik pun ia tidak memilikinya. Hanya tinggal Harry seorang diri yang Violet milikki saat ini.
"Aku sangat menyayangi mu ayah. Melebihi apa pun." Batin Violet.
Violet raih tangan Harry. Ia mencium punggung telapak tangan pria paruh baya itu hingga tetes air mata terjatuh di sana.
"Andai mamah masih ada. Ayah tidak akan menjadi kacau seperti ini." Gumam Violet. Ia duduk di lantai sambil merebahkan kepala di atas sofa. Violet genggam tangan sang ayah kian erat hingga membuatnya merasa nyaman dan perlahan, lelah membuatnya terlelap di sana, di sisi ayahnya.
🍁
Langit gelap kian terang, burung-burung berkicau di dekat jendela membangunkan gadis cantik yang tertidur duduk di lantai sejak kemarin.
Sejenak Violet terdiam sampai pandangan matanya kian jelas. Hari ini, adalah hari pertamanya masuk kerja sebagai salah satu karyawan One Zayn Group. Mengingat itu, buru-buru Violet bangkit untuk menyiapkan sarapan dan pakaian ayahnya lalu bersiap. Ia tidak ingin terlambat di hari pertamanya masuk bekerja.
"Selamat pagi ayah." Sapa Violet. Ia menuruni anak tangga dan mendapati sang ayah tengah beranjak bangkit.
Mendengar sapaan putrinya. Harry menoleh, ia masih duduk di sofa memeluk selimutnya.
"Pagi sayang, pagi-pagi begini kamu mau kemana?" Tanya Harry.
Violet duduk di sofa itu sambil memakai high hils nya. "Aku sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus ayah." Sahut Violet.
"Sungguh?"
"Iya." Sahut Violet lalu ia cium pipi Harry. "Aku sudah siapkan sarapan, juga pakaian ayah sudah ku gantung di tempat biasa."
"Kamu bangun jam berapa?"
"Entah lah, aku terlalu bersemangat." Sahutnya lalu tersenyum.
"Hehe... Ya sudah, hati-hati di jalan."
"Iya ayah, aku pergi."
Violet bangkit, ia pergi meninggalkan Harry yang terdiam memandangnya. Punggung sang putri yang telah beranjak dewasa, membuat Harry tertunduk lalu menyeka air mata.
"Andai kamu masih ada, kamu pasti sangat bangga pada Violet putri kita, Clara. Dengan segala keterbatasan ku, aku janji akan menjaga putri kita sayang, istri ku." Ucap Harry.
🍁
Kini Violet telah sampai, ia bersama Nadine melakukan serangkaian administrasi sebagai karyawan baru di perusahaan terkemuka itu. Seorag staff Personalia membawa mereka berkeliling untuk memperkenalkan diri sebagai rekan kerja yang akan berhubungan nantinya. Tentu Violet bersikap sangat ramah kepada mereka yang akan membantunya.
"Sekarang kita ke meja kerja mu." Ucapnya, dia bernama Nia.
"Iya." Sahut Violet.
Sepanjang jalan Nia menjelaskan apa yang perlu ia jelaskan padanya. Kini Violet mengangkat pandangan ketika wanita itu hendak membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan mewah yang sangat luas.
"Divisi Desain." Gumam Violet, ia membaca papan yang tergantung elegant di langit-langit.
"Ini adalah meja kerja mu." Ucap Nia dan Violet segera menoleh padanya.
"Meja kerja untuk staff? Apa harus semewah ini?" Batin Violet.
Violet sentuh meja kerjanya penuh haru, sungguh ia sangat bahagia sampai-sampai tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Tapi sayang, meja kerja Nadine terpisah cukup jauh darinya.
"Setumpuk dokumen ini adalah peninggalan staff terdahulu, dan setumpuk dokumen di sebalah sana adalah yang harus kamu baca dan pelajari. Satu bulan, kamu harus bisa menguasai semua pekerjaan mu." Ucap Nia.
Violet mengangguk lalu membuka setumpuk dokumen ter-atas yang harus ia pelajari, sekilas ia membacanya dan senyum manis kembali terlukis di wajah ketika ia mampu memahaminya.
"Nanti akan ada satu staff yang akan membantu mu. Jangan khawatir." Ucap Nia.
"Terimakasih banyak kak Nia." Sahut Violet.
"Dan satu lagi. Perhatikan dengan baik pekerjaan mu, jangan buat kesalahan karena Presdir Axel Zayn paling tidak suka orang yang ceroboh. Terlebih, posisi meja kerja mu berhadapan langsung dengan jendela ruangannya. Presdir akan sangat mudah menilai mu jika kamu tidak bersungguh-sungguh."
"Iya, aku mengerti."
"Temui aku jika ada yang belum kamu pahami."
Violet mengangguk dan Nia pergi meninggalkannya. Ia lantas melihat wanita itu terhenti lalu membungkukkan badan. Tidak hanya Nia seorang diri yang melakukan hal itu. Melainkan seluruh penghuni Divisi Desain pun melakukan hal yang sama. Mereka membungkuk hormat kepada Presdirnya, Axel Zayn.
Violet segera membungkuk ketika pria berwajah dingin itu melewatinya. Ia berjalan di dampingi seorang pria yang entah siapa?
Kembali berdiri. Violet menatap ke arah dua tuan itu dan mendapati orang asing di sisi Presdir tersenyum padanya.
"Gadis yang sangat cantik." Ucap Ben.
"Cih! Ambil saja untuk mu." Sahut Axel.
"Ya, suatu saat kau jangan menyesalinya." Ucap Ben.
Mereka menghilang di balik pintu ruangan dan Violet mulai mengalihkan pandangan. Ia duduk di kursinya lalu kembali tersenyum ketika merasa jika kursi itu terlalu nyaman untuknya.
🍁Stay With Me Violet🍁
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
ayyona
ups.. lop lop 😍
2020-07-31
1