Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa Violet sudah tinggal dikediaman Nadine selama 4 hari. Saat Violet tinggal dirumah Nadine Axel sering datang mengunjunginya begitu pula Ben, mereka datang silih berganti hanya untuk menemani dan mejaga Violet karena Nadine ada dirumah saat sore hari setelah pulang kerja. luka diwajahnya sudah menghilang dan Violet kembali kekediamanya bersama Tuan Hari.
Violet tidak datang kekantor semenjak dia sakit. Sedangkan Mikka masih bekerja seperti biasanya. Saat kejadian Mikka menyerang Violet, keesokan harinya Axel memecatnya namun Mikka diminta Tuan Zayn untuk tetap bekerja seperti biasanya. Tuan Zayn tidak mengetahui persis permasalahan dikantor saat itu, dia tidak mengetahui jika wanita yang diserang Mikka adalah Violet. Karena Tuan Zayn hanya berkunjung ke One Zayn Group saat ada kepentingan saja. Tuan Zayn sudah mempercayakan One Zayn Group pada putra sulungnya Axel Zayn. sedangkan Tuan Zayn sendiri lebih banyak melakukan aktivitasnya di One Zayn Group Amerika. Zayn Keenan tidak menyadari bahwa Violet adalah salah satu bagian dari One Zayn Group.
***
"Bangun ka."Pinta Racel menarik selimut Axel yang masih tidur diatas tempat tidur.
"Apa siiih."Saut Axel yang tidak mau diganggu.
"Jam berapa nih? tidak ke kantor?"Tanya Racel melihat jam yang melingkar ditanganya.
"Hari ini kaka tidak kekantor."Ucap Axel.
Mendengar perkataan kakaknya, Racel melemparkan lagi selimut yang ditariknya keatas tubuh Axel yang malas.
"Baiklah aku tidak akan ganggu. Aku pergi ya."Ucap Racel.
Mendengar Racel akan pergi kekantor Axel langsung bangkit dan duduk diatas tempat tidurnya dengan mata yang berat untuk terbuka.
"Kamu kapan ada waktu?"Tanya Axel pada Racel yang terhenti didepan pintu kamarnya. Racel menoleh kearah kakaknya.
"Kenapa memang?"Tanya Racel pada kakak laki-lakinya.
"Antar kakak ke suatu tempat."Pinta Axel pada adik perempuanya.
"Eeeng~ boleh kapan?"Tanya Racel.
"Sekarang."Saut Axel.
"Kemana?"Tanya Racel.
"Mall"Saut Axel singkat.
"Mana ada Mall buka sepagi ini? bangun dulu ka biar sadar."Ucap Racel.
"Oh ia ya...Aku tidak sabar."Ucap Axel yang berbaring lagi ditempat tidur.
Melihat kakaknya berbaring lagi Racel pun masuk lagi kekamar kakaknya dan menarik kaki Axel agar segera bangun.
"Ayo sarapan, aku tidak ada teman."Ajak Racel manja.
Axel pun bangun dari tempat tidurnya untuk bergegas mandi dan menuju meja makan. Di pagi hari itu nampak makanan alarestoran sudah tersaji diatas meja makan dengan 5 pelayan yang berjajar didekat meja makan seolah siap untuk melayani semua kebutuhan tuan muda itu dan adik perempuanya.
Axel duduk dan para pelayan mulai menyiapkan piring, mengambilkan nasi dan lauk pauknya untuk kakak beradik itu. Mereka mulai menikmati makananya.
"Belakangan ini ayah ada kesibukan apa?"Tanya Axel pada Racel.
"Tidak tau, ayah tidak akan bicara jika kita tidak bertanya."Saut Racel.
"Kau benar."Ucap singkat Axel.
"Hari ini ayah pulang, barusan dia menelpon. Dia baru ingat untuk pulang setelah berkali kali mengundur kepulanganya."Ucap Racel.
"Benarkah?"Tanya Axel.
"Ia siang ini."Saut Racel singkat.
Axel dan Racel hari itu menghabiskan waktu bersama menonton TV sambil menunggu jam 10:00. Mereka mau kemall bersama untuk menemani Axel. Saat waktunya tiba kakak beradik itu pergi dengan mobil mewahnya diantar supir pribadi Axel. Sesampainya diparkiran Mall mereka keluar dari dalam mobilnya dan berjalan bersama masuk kedalam. Axel mengajak Racel ketempat perhiasan yang terkenal sangat mahal karena kualitas barang ditempat itu sudah tidak dapat diragukan lagi.
"Bantu aku pilihkan cincin yang bagus."Pinta Axel pada adiknya.
"Buat siapa?"Tanya Racel dengan tatapan penasaran.
"Jangan banyak tanya, cepat pilihakan untuku."Saut Axel.
"Wanita mana yang bisa membuatmu ingin melamarnya?"Tanya Racel sambil melihat-lihat cincin tunangan ditempat itu.
"Yang jelas dia lebih cantik darimu."Saut Axel datar.
Mendengar perkataan kakaknya Racel berdiri tegap dan menatapnya.
"Kalau begitu pilih saja sendiri."Ucap Racel ngambek.
"Heeeii.. Siapa yang menyuruhmu pergi? cepat carikan yang bagus."Ucap Axel menarik tangan dan mendorong tubuh adiknya mendekat keperhiasan yang berjajar.
"Mikka tak secantik aku, itu berarti bukan Mikka yang mau kau lamar. Lalu siapa wanita itu? apa aku mengenalnya? apa ayah tau? kau akan dihabisi ayah jika dia tau kau menyukai wanita selain Mikka."Ucap Racel yang tidak berhenti bicara.
"Berisik."Ucap Axel yang melihat-lihat cincin dengan kedua tangan yang melipat didadanya.
"Ini ka, ini bagus."Ucap Racel sambil menunjuk cicin yang simpel namun mewah.
Axel melihat cincin itu dan diapun menyukainya.
"Ini akan sangat cantik jika melingkar dijari manis Violet."Ucap Axel dalam hati dengan senyum diwajahnya.
Axel memilih cincin itu dan dia menaruh tanganya dipundak Racel dengan senyum diwajahnya. mereka berjalan menuju toko pakaian untuk membelikan Racel pakaian sebagai ganti karena sudah memilihkan cincin. Saat itu mereka menghabiskan waktu bersama.
Dikediaman Zayn, Tuan Zayn Keenan pulang. Zayn mencari keberadaan kedua anaknya yang sedang tidak ada dirumah. Zayn pun menyuruh beberapa pengawalnya untuk menjemput Tuan Hari datang kekediamanya karena waktu itu pertemuan mereka sempat gagal karena dirinya harus pergi ke Amerika untuk urusan mendesak.
Para pengawal dengan cepat melaksanakan perintah tuanya. Mereka datang menjemput Tuan Hari. Tuan Hari nampak sedang sibuk ditokonya, saat mengetahui bahwa orang-orang suruhan Zayn datang untuk menjemputnya dengan cepat Tuan Hari menutup toko sepatu kecilnya dan pergi bersama para pengawal itu.
Disaat yang sama, Violet yang belum mulai bekerja lagi terlihat sangat menikmati waktu santainya dirumah sederhana itu dengan melakukan beberapa aktivitas kecil, dia tidak tau jika ayahnya sedang menuju rumah Tuan Zayn.
Tuan Hari pun sampai digerbang rumah Tuan Zayn bersama para pengawalnya. Mobil yang ditumpanginya memasuki gerbang yang besar nan menjulang tinggi, dari dalam mobil itu tuan Hari melihat keluar, dia melihat banyak pengawal yang berjaga ditiap sisi rumah bak istana itu. mobilpun berhenti, Seorang pengawal dengan sigap menyambar pintu mobil dan membukakan pintu mobil itu untuk Tuan Hari. Tuan Hari di kawalnya masuk kedalam rumah megah itu. Nampak Tuan Zayn merentangkan tanganya dan menghampiri Hari sahabatnya sejak lama. Tuan Zayn membawa Tuan Hari untuk masuk kedalam dan mempersilahkanya untuk duduk disofa yang besar didekatnya. Tuan Hari tak hentinya berdecak kagum atas apa yang dilihatnya, dia tak hentinya menggelengkan kepala. Zayn nampak menggerakan telunjuknya untuk memanggil pelayan yang berjajar didekatnya.
"Siapkan jamuan untuk Tuan Hari."Perintah Tuan Zayn pada pelayanya.
Dengan sigap para pelayan itu melaksanakan perintah dari tuannya, mereka membawakan beberapa jenis minuman yang berbeda mulai dari yang berwarna sampai yang tidak berwarna dengan didampingi beberapa jenis makanan yang nampak spesial.
"Kau sungguh hebat."Ucap Tuan Hari.
Mereka mulai berbincang dan tertawa bersama, tidak terasa mereka sudah 1 jam berbincang soal bisnis mereka, namun kali ini Tuan Zayn mengundang Hari bukan karena bisnis melainkan karena hal lain.
"Apa kau tau kenapa aku mengundangmu datang kekediamanku?"Tanya Tuan Zayn pada sahabatnya Hari.
***
Halo Readers..
Kalau suka sama karya aku ini, mohon untuk Like, Komen, tekan tombol Favorit dan Vote yaa..😀
mohon untuk menggunakan bahasa yang sopan supaya author semangat nulisnya😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Gina Maria
padahal novel ini ceritanya bagus kok sepi sich!!!
2022-09-04
0
Kurnit Rahayu
Nadine m Alex,Ben m Rachel pling gitu
2022-08-20
0
ayyona
lanjut jempol 😍😎
2020-09-26
1