Mulai dari sini putri Freya jadi Freya aja oke
____________________________________
"Lihatlah hasil perbuatan kalian" ucap Fellix setelah melihat bahwa lehernya penuh dengan tanda merah akibat perbuatan kedua gadis di depannya, apalagi dengan kulit yang sangat putih dan lembut membuat tanda merah semakin terlihat jelas
"Hehe, bukankah itu sebuah hukuman jadi terima saja" ucap Freya
"Ya bukannya itu hukuman jadi jangan mengeluh" tambah Maya
"Baiklah baiklah, terserah kalian saja" ucap Fellix lelah
"Aku ingin tidur dulu" lanjutnya lalu berjalan kearah kamar yang pernah ditempatinya
"Hehe" kedua gadis itu tersenyum saat mendengar Fellix akan tidur
"Daripada kalian masuk diam-diam lebih baik kalian ikut saja sekalian" ucap Fellix yang melihat senyuman mereka dan tahu apa artinya
"Apakah boleh" tanya mereka bersama
"Meskipun aku menolak kalian juga tetap akan masuk kedalam" jawab Fellix
"Kalau begitu kami tidak akan sungkan" ucap mereka senang
"Tapi mandilah dulu, setelah itu baru masuk kedalam" ucap Fellix dengan senyuman
'Aku akan membuat pelindung agar kalian tidak bisa masuk' batin Fellix
"Baiklah tapi jangan coba-coba melakukan sesuatu yang aneh, karena kau akan merasakan akibatnya" ucap Freya lalu berjalan pergi untuk mandi
"Aku tahu kau merencanakan sesuatu, kalau kau mencoba sesuatu yang aneh maka hehehe" tambah Maya dengan senyuman
"Gulp" Fellix menelan salivanya melihat senyuman mereka berdua
"Baik" ucap Fellix pasrah
.
.
.
Saat ini Fellix benar-benar beruntung karena di sisi kanan dan kirinya terdapat dua gadis secantik Dewi yang sedang memeluknya, jika saja ada orang yang melihat mereka maka dapat dipastikan Fellix akan menjadi musuh semua pria karena keberuntungannya
"Sepertinya aku tidak akan bisa tidur jika seperti ini" ucap Fellix
"Apa kau tidak suka" tanya Freya
"Bukan begitu tapi benda yang menempel ditanganku sangat menyiksaku" jawab Fellix
"Lalu apa kau ingin sedikit bermain dengan mereka agar kau tidak tersiksa" ucap Maya tepat ditelinga Fellix
"Gulp" lagi-lagi Fellix menelan salivanya namun bukan karena takut melainkan karena menahan godaan dua Dewi disampingnya
"Hee kau sepertinya sangat tersiksa ya" ucap Freya
"K-kalian kenapa kalian sangat berani, apa kalian akan seperti ini jika dengan orang lain" tanya Fellix dengan ragu
"Hmph jika orang lain kami tidak akan seperti ini, namun entah mengapa kami selalu ingin menggodamu saat melihat reaksimu yang lucu" jawab Freya
"Ya benar, kami tidak pernah seperti ini selain denganmu apalagi saat melihat wajahmu itu membuat kami semakin ingin menggodamu" tambah Maya
"Hmm aku sekarang memikirkannya, apa aku boleh bersama wanita lain selain kalian" tanya Fellix, meskipun mereka masih belum punya hubungan apapun namun dapat dipastikan kalau mereka berdua akan menjadi pendamping Fellix nantinya jadi dia memutuskan bertanya seperti itu karena dia yakin pasti akan ada wanita tambahan nantinya
"Apa kau tidak cukup dengan kami" tanya Freya
Sedangkan Maya hanya diam menunggu jawaban Fellix
"Bukan begitu tapi aku merasa akan ada banyak yang menjadi saudari kalian, apalagi dengan 3 gadis itu" ucap Fellix sambil mengingat ratu iblis dan 2 pelayannya
"Siapa yang kau maksud" tanya Maya
"Ratu iblis dan 2 pelayannya" jawab Fellix
"Kapan kau bertemu mereka" tanya Freya
"Saat aku mengamuk dihutan" jawab Fellix
"Maaf" ucap mereka berdua yang tahu itu karena ulah mereka
"Jangan dipikirkan" ucap Fellix mengelus kepala mereka
"Bagaimana kau bisa sampai bertemu dengan ratu iblis itu" tanya Maya sambil memeluk Fellix
Lalu Fellix menceritakan tentang pertemuannya dengan Iris sampai dia dibawa ke istananya dan bertemu dengan Stella dan Viera
"Sepertinya kau benar, apalagi ratu iblis yang kelihatan sekali menginginkanmu" ucap Freya
"2 pelayannya juga pasti akan ikut jika ratunya menjadi milikmu" tambah Maya
"Apa tidak apa-apa memiliki banyak gadis di sisiku" ucap Fellix sambil melihat ke atap kamarnya, meskipun dia pernah berpikir tentang membuat harem namun setelah bersama 2 gadis dipelukannya dia tahu kalau membuat harem tidaklah mudah apalagi dengan karakter mereka yang berbeda-beda pasti akan ada suatu masalah nantinya
"Tenang saja, jika itu denganmu aku yakin tidak akan ada masalah karena auramu seperti obat penenang bagi setiap wanita" ucap Freya
"Apalagi dengan wajahmu ini" lanjutnya sambil membelai wajah Fellix
"Kami iri denganmu yang memiliki kulit yang sangat lembut seperti kulit bayi" ucap Maya
"Jangan begitu, karena bayi ini milik kita" ucap Freya mendengar ucapan Maya
"Hehe kau benar, bayi ini milik kita" ucap Maya senang
"Kami tidak masalah dengan kau memiliki banyak wanita di sisimu, namun bersikaplah adil jika saatnya tiba nanti" ucap Freya yang masih membelai wajah Fellix
"Aku akan melamar kalian besok, meskipun tidak langsung menikah setidaknya kita masih bisa bertunangan" ucap Fellix mengejutkan mereka berdua
Tiba-tiba air mata mengalir dari mata indah dua gadis itu mendengar pernyataan Fellix, meskipun baru bertemu beberapa hari namun setelah kejadian yang membuat mereka yakin kalau Fellix adalah cinta sejati mereka akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi milik Fellix dan terus bersamanya apapun yang terjadi
"Terimakasih" ucap keduanya dan memeluk Fellix dengan erat
'Aku tidak mau kejadian masa lalu terulang lagi' batin Fellix mengingat penghiatan kekasihnya
"Tolong jaga kami mulai sekarang, sayang" ucap mereka lagi lalu mencium pipi Fellix
"Aku juga tolong jaga aku mulai sekarang" ucap Fellix membalas ciuman mereka dengan mencium kening mereka berdua
Senyuman indah dapat dilihat di wajah dua gadis cantik itu, kebahagiaan jelas mereka rasakan saat ini
"Mari istirahat, besok kita akan kembali ke istana" ajak Fellix
"Baik" ucap mereka lalu membuat tangan Fellix sebagai bantal dan memeluknya seperti sebuah guling
'Aku akan menjaga kalian semua, termasuk gadis bodoh itu' batin Fellix mengingat sosok Iris yang sempat membuatnya kesal namun dia sedikit merasa bersalah melihatnya menangis karena ulahnya
.
.
.
Hari berikutnya Fellix saat ini berada di hadapan orang tua Freya dan Maya, dia ingin melamar dua gadis yang berada disampingnya namun kejadian tak terduga terjadi di ruang singgasana dimana ada gadis kecil yang melompat ke pelukan Fellix
"Hei gedis kecil ada apa tiba-tiba kau memelukku" tanya Fellix yang saat ini terduduk akibat gadis kecil yang tiba-tiba melompat kearahnya, Fellix bertanya sambil mengelus rambut gadis kecil di pelukannya
"Tidak ada, aku hanya ingin saja" ucap gadis kecil yang merupakan adik Freya atau Cecilia putri terkecil kaisar Rei
"Baiklah, tapi bisakah kita berdiri dan aku akan menggendong mu karena kita didepan banyak orang" ucap Fellix
"Enn" jawab Cecilia singkat
Lalu Fellix berdiri sambil menggendong Cecilia yang sangat melekat pada Fellix
"Sayang apa kau tidak mau bersama ibunda lagi, kenapa malah berlari ke tuan Fellix" tanya permaisuri Meril
"Cecil ingin dengan kakak Fellix" ucap Cecilia
"Hahahaha, lihatlah sepertinya gadis kecil itu juga akan menjadi bagian dari harem tuan Fellix" ucap Regard sambil tertawa terbahak-bahak
"Haha sepertinya kau benar tuan Regard" imbuh kaisar Rei sambil tertawa canggung melihat 2 putrinya melekat dengan Fellix
"Aku tidak akan membiarkan Dewi ku direbut dariku" ucap permaisuri Meril
"Ara ara, tuan Fellix sangat hebat bahkan sampai bisa mengait gadis kecil" ucap Latina
'Aku bukan lolicon, aku bukan lolicon' batin Fellix yang mengatakan itu berulang-ulang
"Sudah sudah, kita masih punya urusan penting" ucap Freya
"Ehem, baiklah apa yang membuat tuan Fellix datang ke istana" tanya kaisar Rei
"Aku ingin melamar dua gadis di sebelahku" ucap Fellix to the point
"Hee, baru selesai membuat masalah dan sekarang ingin melamar putriku" ucap permaisuri Meril
"Apa masalah kalian sudah benar-benar selesai" tanya Latina
"Bahkan tuan putri Freya sudah memeluk dan mencium tuan Fellix didepan umum, apa itu terlihat seperti mereka masih ada masalah" ucap Regard dengan senyuman mengejek
"Ehem" Fellix terbatuk palsu karena mendengar ejekan Regard
"Hoo sepertinya putriku sangat berani ya" ucap permaisuri Meril dengan tatapan bertanya sedangkan Freya wajahnya memerah karena malu
"Sudah sudah jangan membuat mereka takut, lihatlah dua gadis itu sampai gemetar ketakutan" ucap kaisar Rei
"Haihh baiklah, tapi kau harus berjanji untuk menjaga mereka" ucap permaisuri Meril
"Kalau kau berani menyakiti mereka maka bersiaplah menerima hukuman dari kami meskipun kau adalah Dewa sekalipun" ucap Latina
"Baik, aku berjanji akan menjaga mereka meskipun harus mengorbankan hidupku" ucap Fellix
"Baiklah maka kita akan melakukan upacara pertunangan 5 hari lagi, karena aku tahu tuan Fellix akan pergi cepat atau lambat" ucap kaisar Rei
"Terimakasih" ucap Fellix
"Aku juga ingin bersama kakak Fellix" ucap Cecilia tiba-tiba
"Eh" mereka yang ada di ruangan itu terkejut mendengar perkataan Cecilia yang tiba-tiba mengatakan ingin bersama Fellix
"S-sayang, kau bercanda bukan" tanya permaisuri Meril
"Tidakk, Cecil tidak bercanda" ucap Cecilia keras, namun Fellix melihat mata Cecilia berubah menjadi keemasan yang awalnya berwarna biru
"Tap..." ucapan permaisuri Meril terpotong oleh Fellix
"Tunggu ibu, sepertinya ada yang aneh dengan Cecilia" ucap Fellix tiba-tiba
"Apa maksudmu, apa ada masalah dengan putriku" tanya permaisuri Meril
Fellix tidak menjawab namun merubah matanya ke betuk yin yang dan void, lalu dia melihat status dari Cecilia
-NAME : CECILIA VON EMERALD
-RACE : DEMIGOD
-AGE : 4
-JOB : ICE QUEEN
-LEVEL : 999 (LOCK)
-ELEMENT : BLUE ICE
"I-ini, apa maksudnya ini" ucap Fellix dengan keras
"Ada apa Fellix" tanya permaisuri Meril khawatir
"D-dia seorang demigod dan tubuhnya tidak mampu menampung kekuatannya karena terlalu tinggi bahkan statusnya sudah hampir maksimal semua" jawab Fellix
"Apaaaa" teriak semua orang yang ada disana
Permaisuri Meril lalu berlari kearah Fellix yang menggendong Cecilia
"A-apa akan terjadi sesuatu yang buruk pada putriku Fellix" ucap permaisuri Meril saat berada didepan Fellix sambil menggoyangkan tubuh Fellix
"13 tahun, itu batas hidupnya dengan semua kekuatan itu karena tubuhnya tidak sanggup menahan kekuatan sebesar itu" ucap Fellix pelan
"Tidak tidak, Fellix tolong selamatkan putriku tolong hiks" ucap permaisuri lalu terduduk karena shock akibat informasi yang diberikan Fellix
"Tolong selamatkan adikku sayang hiks" ucap Freya disebelah Fellix sambil memeluknya
"Tuan tolong selamatkan adik kami" 2 pangeran juga memohon sambil membungkuk didepan Fellix
Sedangkan kaisar Rei hanya terduduk di kursi singgasananya karena terkejut sambil bergumam "tidak mungkin" berulang kali
"Dewa b*ngsat mana yang melakukan hal bodoh pada gadis yang masih sekecil ini" geram Fellix karena tahu ini pasti perbuatan Dewa
"Apa yang mereka inginkan dari gadis kecil ini sampai-sampai membuat hidupnya harus seperti ini" lanjutnya sambil mengeluarkan aura berwarna hitam pekat dengan jutaan tengkorak yang yang berputar-putar di belakang Fellix
"S-sayang" ucap dua gadis di sebelah Fellix yang merasakan sesak nafas meskipun Fellix hanya mengeluarkan aura tidak lebih dari 1%, sedangkan orang lain selain Cecilia merasakan tubuhnya tertimpa beban yang sangat berat bahkan hampir membuat mereka tidak sanggup menahannya
"Maaf" ucap Fellix yang tersadar dari amarahnya lalu menghilangkan auranya
"Aku akan menyegel kekuatan gadis kecil ini, dan aku akan melatihnya secara pribadi sampai dia sanggup mengendalikan kekuatannya" ucap Fellix
"B-berarti kau akan membawanya bersamamu" tanya permaisuri Meril
"Maaf itu satu-satunya jalan karena tidak mungkin aku menghapus kekuatan yang sudah menjadi bagian dari dirinya, jadi untuk beberapa hari ini sampai aku pergi tetaplah bersamanya karena aku tidak tahu kapan akan kembali lagi meskipun aku bisa berteleportasi namun akan ada saatnya aku tidak bisa melakukannya" jelas Fellix
"Baik, terimakasih itu lebih baik daripada aku kehilangan putriku" ucap permaisuri Meril
"Gadis kecil, kau habiskan waktu bersama keluargamu dulu sampai kita pergi berkeliling dunia oke karena kita tidak tahu kapan bisa pulang lagi kemari" ucap Fellix
"Enn, tapi kakak jangan marah lagi karena itu menakutkan" ucap Cecilia
Cupp...
Cecilia tiba-tiba mencium pipi Fellix lalu turun dari gendongan Fellix dan melompat ke pelukan permaisuri Meril
"Itu sebagai hadiah dari Cecil" ucap Cecilia lalu menyembunyikan wajahnya di dada permaisuri Meril
"Kau gadis kecil ternyata nakal juga ya" ucap Fellix tersenyum
"Hehe" Cecilia hanya tertawa sambil mengintip Fellix
"Sayang, ayo kita pulang" ajak Freya
"Pulang? pulang kemana, bukankah ini rumahmu" tanya Fellix heran
"Pulang kerumah Maya, disana lebih tenang daripada disini yang ada kucing kecil pencuri" ucap Freya melirik kearah Cecilia
"Hee ternyata kau cemburu ya, apalagi dengan gadis kecil" ejek Fellix
"Humph, ayo pulang" ucap Freya lalu menarik Fellix pergi
"Ibu aku pergi dulu, dan pak tua sampai ketemu lagi" ucap Fellix melihat kearah permaisuri Meril dan Latina lalu melirik kearah kaisar Rei dan Regard saat mengatakan pak tua
"B*jingan ini, aku belum tua" ucap Regard
"Aku masih muda dan kuat, beraninya kau mengatakan aku tua" ucap kaisar Rei
"Hahaha" semua orang tertawa melihat kaisar Rei dan Regard yang kesal karena ejekan Fellix
Lalu Fellix, Freya dan Maya pergi meninggalkan istana dan pulang kerumah milik Maya karena tidak memiliki tempat lain selain istana dan rumah milik Maya
'Kalian Dewa/Dewi yang melakukan sesuatu pada gadis kecil bersiaplah menerima akibatnya karena membuat keluargaku menangis' batin Fellix sambil melihat kearah langit dengan pandangan tajam
Sementara itu di sebuah tempat tepatnya di istana Dewi Selina, saat Dewi Selina sedang melihat apa yang dilakukan Fellix tiba-tiba petir emas menyambar kesana kemari seakan memberikan peringatan akan terjadinya sesuatu
"I-ini, petir penghakiman!!! b*jingan itu bisa mengendalikan petir terkuat di semesta, dan siapa sebenarnya yang membuatnya sampai seperti ini" ucap Dewi Selina
"Apa ini karena Dewa Gallan yang mengendalikan dunia tempat Fellix berada karena dialah yang membuat anak kecil itu menerima kekuatan yang tidak masuk akal untuk anak usianya dan membuat tubuhnya tidak sanggup menahan kekuatan itu, meskipun niatnya adalah menjadikan anak kecil itu pahlawan untuk menyelamatkan dunia tapi itu masih terlalu berlebihan dan sekarang monster itu marah karena perbuatan Gallan" ucapnya lagi
"Jika benar maka matilah kau Gallan, kekuatan Fellix sudah berada diluar kendali semesta ini dan mungkin hanya 2 orang yang bisa melawannya" ucap Dewi Selina
"Orangtuanya seperti monster dan sekarang putranya juga seperti monster yang lebih mengerikan daripada mereka berdua" gumam Dewi Selina mengingat 2 sosok yang merupakan Dewa tertinggi di semesta ini
"Benar-benar mengerikan, padahal aku hanya membuka segelnya saja beberapa hari yang lalu tapi dia malah menjadi sosok monster seperti ini" ucap Dewi Selina yang mengingat saat dimana dia mengatakan akan memberikan kekuatan pada Fellix namun sebenarnya dia hanya membuka segel yang berada didalam tubuhnya
"Level 1? hahaha, itu bukan level 1 tapi level tertinggi dialam semesta karena tidak terukur yang akhirnya membuatnya hanya tertulis level 1 dan membuatnya terlihat lemah" ucapnya sambil tertawa kecut
"Padahal alam semesta memberikan level 1/1 yang artinya hanya dia satu-satunya dan tidak akan ada yang akan menjadi sepertinya" ucap Dewi Selina
"Yah biarlah, aku akan menunggumu datang lagi kemari dan membawaku pergi bersamamu" ucapnya sambil tersenyum manis
.
.
.
"Hachuu" Fellix yang sedang bersantai dengan 2 gadis dipangkuannya tiba-tiba bersin
"Kenapa sayang" tanya Maya
"Sepertinya ada yang membicarakan ku" jawab Fellix
"Sepertinya itu seorang gadis" ucap Freya
"Aku juga merasa begitu" tambah Maya
"Sudah sudah jangan dipikirkan masalah bersin" ucap Fellix
"Apa kalian lapar" tanya Fellix
"Aku sedikit lapar" ucap Maya
"Aku juga" tambah Freya
"Hehe, baiklah mari makan" ucap Fellix, lalu...
Ctikk..
Fellix menjentikkan jarinya dan tiba-tiba meja didepan mereka sudah terisi oleh berbagai jenis makanan
"Wahh ternyata mudah sekali membuat makanan" ucap Maya berbinar
"Iya benar, apalagi ini makanan yang belum pernah kulihat" ucap Freya yang juga memiliki bintang dimatanya
"Makanlah, ini adalah makanan dari duniaku sebelum menjadi Dewa dan datang kemari" ucap Fellix
"Benarkah, baiklah kami makan dulu" ucap mereka lalu mulai menikmati makanan yang dibuat oleh Fellix
"Sayang apa kau tidak ikut makan" tanya Freya
"Sebenarnya aku tidak butuh makan, minum ataupun tidur sejak aku menjadi Dewa" jawab Fellix
"Tidak kau harus makan, buka mulutmu" ucap Maya yang menyodorkan makanan kearah Fellix
"Jangan curang, aku juga mau menyuapinya" ucap Freya tidak mau kalah
"Baiklah baiklah tapi satu-satu oke" ucap Fellix lalu memakan makanan dari mereka satu persatu
Mereka menikmati waktu makan dan kebersamaan sampai makanan diatas meja habis dan mereka berniat beristirahat setelahnya
.
.
.
(Sebagai penutup Chapter awal thor buat agak panjang
Setelah ini up bakal setiap hari 2 ch entah di pagi atau malam tergantung situasi, kalau ada halangan thor bakal kasih tahu agar pembaca tidak menunggu
Itu aja dari thor, jadi silahkan dinikmati ceritanya meskipun kurang menarik)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Tanty Aulia
woy panggil FBI ada lolicon
2023-03-09
0
Sang M
lanjut aksi
2021-12-11
0
PANITIA KIAMAT
akhirnya dah terungkap identitas ortunya, kan gak kebelet nih ati nungguin indentitas aslinya ortu.
2021-11-24
1