Saat ini di sebuah kamar mewah terdapat seorang gadis sedang menutupi tubuhnya dengan selimut dan hanya menyisakan wajahnya saja yang terlihat ketakutan
"Apa yang membuatmu seperti itu" tanya seseorang yang baru masuk dan membuat gadis itu melihat kearahnya
"T-tidak ada ibunda" ucap gadis itu yang tidak lain adalah putri Freya dan ibunya permaisuri Meril
"Kau menyedihkan sayang, apa ini sifatmu yang sebenarnya" ucap permaisuri Meril dengan nada mengejek
"Kau mempunyai level yang tinggi namun kau menjadi seperti ini setelah pergi dengan seorang pria" lanjutnya
"Maafkan aku" ucap putri Freya sedikit gemetar dengan ucapan ibunya
"Kau yang memaksa ikut dengannya bahkan setelah dia berkata tidak, dan sekarang kau menjadi seperti ini" ucap permaisuri Meril
"Menyedihkan" sambungnya
"T-tapi dia membunuh orang dengan mudahnya bahkan dia terlihat tidak ada rasa bersalah, seperti dia adalah pembunuh sebenarnya" ucap putri Freya sambil meneteskan air mata
"Meskipun aku sudah pernah membunuh monster tapi aku belum pernah membunuh manusia, a-aku takut" lanjutnya
Namun tiba-tiba...
Plakkk...
Sebuah tamparan langsung melayang ke arah pipi putri Freya
"Kau yang melempar tali kearahnya dan kau juga yang memutuskan tali itu, bukankah kau sudah tahu kalau itu medan perang dan kenapa kau memaksa ikut setelah tahu semua itu" ucap permaisuri Meril sedikit emosi
"Pikirkan apa yang telah kau lakukan, benar atau salah pikirkan sendiri perbuatanmu" sambungnya
"B-baik ibunda" ucap putri Freya sambil memegang pipinya yang ditampar oleh permaisuri Meril
"Kau tahu, mata miliknya adalah mata seseorang yang kesepian" ucap permaisuri Meril yang berhenti di pintu
"Dia terlihat sangat kesepian seperti dia merindukan sesuatu, saat kalian kembali dari medan perang dia terlihat sangat kecewa dan kau tahu apa alasannya" sambungnya lalu pergi dari sana
"Hiks maafkan aku hiks" ucap putri Freya menangis keras setelah mendengar ucapan ibunya yang seakan menyadarkan dirinya
.
.
.
Di tempat lain lebih tepatnya di rumah Maya, saat ini Maya terlihat sedang berlatih berpedang di tempat latihannya meskipun dia lebih banyak melamun daripada berlatih
Swosss...
Booommmmmmm..
Tiba-tiba dia terlempar dan menabrak pohon didekat tempat latihan
"Hehh, kau menjadi seperti ini karena seorang pria" ucap seseorang yang memukul Maya yang tidak lain adalah ibunya Latina
"Uhuk uhuk, a-apa maksud ibu" tanya Maya
"Ara kau menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan, apa kau ingin ku hukum" ucap Latina dengan senyuman
"T-tidak, m-maafkan aku" ucap Maya sambil memegangi perutnya setelah di serang oleh ibunya
"Kurasa sekarang permaisuri Meril sedang menampar putri Freya lalu memberinya sedikit ucapan kasih sayang, aku juga ingin melakukan itu namun mengingat sifat keras kepalamu aku tidak akan melakukan itu" ucap Latina
"Berdirilah, kita sudah jarang bertarung bukan" ucap Latina menantang
"T-tapi bu..." ucap Maya terpotong oleh ucapan ibunya
"Kau mau membantah ibu" ucap Latina sambil memandang Maya dengan tatapan dingin
"T-tidak" ucap Maya lalu berdiri dan bersiap melawan ibunya meskipun dia enggan melakukannya
Maya lalu menyerang Latina dengan pedang yang sedari awal dipegangnya, Latina yang melihat putrinya menyerang hanya diam dan menunggu putrinya datang
Saat Maya sudah dekat Latina lalu mengepalkan tangannya dan memasukkan sedikit sihir di kepalan tangannya, tanpa ampun Latina langsung memukul perut Maya dengan keras saat pedang Maya hampir menyentuhnya
Booommmmm...
Lagi-lagi Maya terlempar dengan keras dan sekarang menabrak tembok sampai tembok itu hancur
"Uhuk uhuk, hueekkk" Maya yang terlempar terbatuk-batuk sampai memuntahkan darah dari mulutnya
"Kenapa? apa kau kesakitan, hanya karena itu kau kesakitan" ucap Latina memandang Maya yang memuntahkan darah dengan dingin
"Sejak kapan kau menjadi lemah seperti ini" lanjutnya
Maya tidak menjawab dan hanya menunduk sambil memegangi perutnya yang sudah 2 kali di pukul oleh ibunya
"Kenapa kau diam saja, kau hanya merasakan sakit di fisikmu saja langsung terdiam padahal belum merasakan sakit seperti yang di rasakan tuan Fellix" ucap Latina keras
"A-apa maksud ibu" tanya Maya sambil memandangi ibunya yang menatapnya dengan dingin
"Kau menyukainya bukan, kalau kau menyukainya maka kau harus menerima semua yang dimilikinya mau itu baik atau buruk" ucap Latina
"Jika baik maka jagalah jangan sampai itu menjadi buruk dan jika buruk maka ubahlah menjadi lebih baik , seperti itulah seharusnya namun kau seperti orang bodoh yang menyukai orang lain setelah melihat keburukan orang itu kau malah menjauhinya sementara dia sudah menaruh hatinya padamu" lanjutnya
Terkejut, tidak percaya, sedih semuanya menjadi satu didalam pikiran Maya setelah mendengar perkataan ibunya
"Aku tidak percaya kalau putriku akan melakukan itu, aku memang tidak tahu apa masalah kalian namun aku tahu kau telah melihat sesuatu yang membuatmu ketakutan dan penyebabnya adalah tuan Fellix" ucap Latina
"Kalau kau melihat matanya maka kau akan tahu seberapa kesepiannya dia, dan kau menambah kesedihan dalam kesepiannya itu" lanjutnya lalu pergi meninggalkan Maya tanpa membantu Maya yang masih terduduk diantara puing-puing tembok sambil menangis keras
'Maafkan ibu tapi ini semua demi dirimu, kau sudah mendapatkan sedikit hati tuan Fellix namun kau.. tidak kalian (sama putri Freya) menghancurkan perasaannya' batin Latina
"Hiks Fellix, maafkan aku" ucap Maya sambil menangis
.
.
.
Hari berikutnya, Fellix saat ini baru bangun dari tidurnya dan sedang meregangkan tubuhnya karena semalaman tertidur di atas pohon
"Meskipun ini kurang nyaman tidur di pohon namun ini lebih baik" ucap Fellix
"Aku sudah memastikan kekuatanku benar-benar sangat kuat dan setelah mendapatkan pengetahuan tentang sihir dan lain-lain sekarang aku juga lebih mudah mengendalikan kekuatanku, mungkin aku akan lebih hati-hati menggunakan kekuatan ini apalagi sihir perkataan milikku yang bahkan bisa membunuh Dewa/Dewi dengan satu perkataan" ucap Fellix lalu memandang langit yang cerah
"Apa yang akan kulakukan setelah ini, apa aku kembali saja ke kerajaan Emerald" gumam Fellix
"Bagaimana keadaan Maya dan putri Freya, apa mereka masih takut denganku" lanjutnya
"Biarlah, aku akan jalan-jalan disekitar kerajaan Emerald" ucap Fellix lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian serba hitam, dia masih memakai topeng kitsune putihnya dan tidak lupa dia meletakkan dual dagger miliknya di belakang pinggangnya serta dua pistolnya di kiri dan kanan pinggangnya karena sebelumnya dia melihat banyak orang membawa senjata jadi dia melakukannya juga agar terlihat seperti orang-orang (niru orang lain nih anak)
(pakaiannya Fellix)
"Aku merasa kembali menjadi pembunuh bayaran haha, namun bedanya sekarang aku memiliki kekuatan yang menakutkan sedangkan dulu aku hanya mengandalkan teknik, pengetahuan dan pengalamanku saja" ucap Fellix melihat penampilannya saat ini
"Baiklah mari pergi" ucapnya lalu menghilang dari tempatnya
Fellix lalu muncul di sebuah gang karena dia malas masuk lewat gerbang karena pasti akan ditanya tentang identitasnya, meskipun dia bisa membuatnya namin karena malas dia lebih memilih langsung muncul di dalam kerajaan
"Kemana sebaiknya aku pergi, hmm ada apa disana" ucap Fellix yang melihat kerumunan orang yang terlihat sedang melihat sesuatu
Fellix lalu menuju ke arah kerumunan itu untuk melihat apa yang mereka lihat, dan saat sudah disana betapa terkejutnya dia melihat seorang gadis sedang menghajar beberapa pria
'Apa sifatnya yang sebenarnya seperti ini, aku baru tahu' batin Fellix yang melihat putri Freya dengan cadar sedang memukuli seorang pria gendut yang terlihat seperti bangsawan bersama 4 pengawalnya
"Beraninya kau menyentuhku dengan tangan kotormu, apa kau ingin mati hah" ucap putri Freya marah
"Uhuk uhuk dasar j*lang beraninya kau memukuli tuan muda ini, apa kau tidak tahu siapa aku uhuk" ucap pria bangsawan itu
"Oh aku tidak tahu dan tidak mau tahu" ucap putri Freya acuh
"B*jingan, awas saja kau j*lang" ucap bangsawan itu lalu pergi bersama pengawalnya
"Hmph dasar b*bi, hmm..." putri Freya tiba-tiba melihat ke sekitarnya karena merasakan aura orang yang dicari-cari olehnya
'Baru juga datang sudah ketemu gadis ini, lebih baik aku pergi sebelum dia melihatku' batin Fellix
Fellix yang melihat putri Freya seperti mencari sesuatu atau seseorang berniat ingin pergi dari sana karena dia tahu putri Freya bakal menemukannya, namun...
Grappp...
Tiba-tiba putri Freya memeluknya dari belakang tepat saat dia berbalik untuk pergi, tidak sulit bagi putri Freya menemukan Fellix karena dia bisa merasakan energi alam disekitarnya setelah mendapat berkah dari alam dan berkah dari peri sehingga dia dapat merasakan aura orang lain dengan bebas
"Hiks jangan pergi lagi, maafkan aku hiks" ucap putri Freya menangis sambil memeluk Fellix
'Hufftt entah kenapa aku lemah sekali saat berhadapan dengan gadis yang menangis, apalagi jika itu karena ku' batin Fellix
Fellix lalu berbalik dan membalas pelukan putri Freya, meskipun dia masih sedikit kecewa namun entah kenapa melihatnya menangis membuat Fellix tidak tega
"Baiklah baiklah jangan menangis lagi" ucap Fellix mengelus kepala putri Freya dengan lembut
"Dan juga lihatlah mereka memperhatikan kita" lanjutnya
"Aku tidak peduli" ucap putri Freya semakin mengeratkan pelukannya
"Kau ini, lalu kenapa kau berada disini sendirian tanpa pengawalan" tanya Fellix
"Aku kabur dari istana untuk mencarimu" jawab putri Freya
"Kenapa kau mencariku" tanya Fellix
"Karena aku mencintaimu" jawab putri Freya tanpa rasa malu sedikitpun
"Heehh, bukannya kau takut padaku" tanya Fellix lagi, meskipun dia terkejut dengan pernyataan tiba-tiba dari putri Freya namun dia dengan cepat menjadi tenang kembali
"Maafkan aku, setelah aku di marahi dan ditampar oleh ibunda aku jadi sadar kalau aku mau mencintaimu maka aku harus menerima apapun yang kau miliki mau itu baik atau buruk" jawab putri Freya
Fellix terkejut mendengar dia di tampar oleh permaisuri Meril karena dari yang dia lihat permaisuri Meril sangat menyayangi putra/putrinya, dia terkejut karena ternyata permaisuri Meril bisa melakukan itu
"Apa buktinya kalau kau mencintaiku" ucap Fellix dengan niat menggoda putri Freya, namun...
Cupp...
Fellix terkejut karena tiba-tiba putri Freya menciumnya meskipun saat ini mereka berada didepan umum dan di lihat oleh banyak orang
"K-kenapa kau menciumku, ini masih didepan umum" ucap Fellix dengan wajah memerah kareba ciuman pertamanya dicuri oleh putri Freya di depan umum pula
"Aku tidak peduli karena ini bukan urusan mereka" ucap putri Freya yang kembali memeluk Fellix
"Hei lihat bukankah itu putri Freya, dia mencium pria di depan umum" ucap w1 (warga)
"Iya bahkan dari awal mereka sudah berpelukan" tambah w2
"Dia berani sekali, tapi... hatiku sangat sakit melihat Dewi ku mencium pria lain" ucap w3
"Ya kau benar hiks Dewi ku yang suci" ucap w1
"Eh tapi tunggu dulu, berarti yang ingin dilecehkan oleh bangsawan b*bi tadi adalah putri Freya" ucap w1 yang ingat tentang kejadian tadi
"Hmm kau benar juga, habislah b*bi itu" ucap w3
"Semoga dia tenang di alam sana nanti" ucap w2
Dan masih banyak bisik-bisik tetangga yang membicarakan tentang bangsawan yang ingin melecehkan putri Freya namun kebanyakan adalah pembicaraan tentang Fellix dan putri Freya yang berpelukan bahkan sampai berciuman didepan umum
"Mari pergi dulu" ucap Fellix lalu menggendong putri Freya ala tuan putri
"Kyaaa, apa yang kau lakukan" teriak putri Freya
"Diamlah, kita pergi dari sini" ucap Fellix dan tiba-tiba mereka menghilang dari sana yang mengejutkan semua orang
.
.
.
Mereka berdua lalu muncul di tempat yang akan membuat Fellix merasa pusing tujuh keliling, mau tahu kelanjutannya? maka tunggulah Chapter selanjutnya hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
rizky nandala
modal kuat tapi loyo didepan wanita cih
2024-01-20
0
Sugiono.S.T
ya karena itu lo pantas mati
2023-03-28
0
wak-Kat
👌
2023-02-05
0