"Apa?? tunangan? kakek gila...ketemu aja belum udah dipastikan akan tunangan besok" gumam Delima di dalam kamarnya sambil mengotak ngatik ponselnya.
Sementara masih di cafe Angga.
Kenzo keluar dari kamar mandi dan meringis menahan sakit dibagian bawahnya. Dimas yang mengetahui sahabat nya itu tidak baik baik saja malahan menertawakannya.
"Kenapa muka elu?Kusut" tanya Dimas
"Sialan tuh cewek, beraninya nendang si ono" tunjuk Kenzo ke bawah
Langsung Dimas tertawa sangat keras tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya
"Kenzo sang casanova bisa dikalah kan oleh gadis kecil? hemm salut gue ma tu cewek" ledek Dimas dengan menggerakkan jempolnya berbentuk sip.
"Sialan elu juga, awas aja tuh cewek ketemu gue ulet ulet gue bolak balik" ucap Kenzo dengan nada kesalnya, tapi masih ganteng
"Perkedel kali dibejek bejek" ledek Dimas lagi
"Awas aja, cari info tentang tu cewek Dim, gak sabar gue pengen bolak balik dia"
Hem enak aja nyuruh gue mencari gadis cantik itu, gue malahan kasihan ma dia, jangan sampai masuk lubang singa, bukan buaya lagi tetapi level singa, singa kelaparan hiii...batin Dimas
"Ngapain elu senyum senyum gitu, seneng elu liatain gue menderita" bentak Kenzo karena dari tadi melihat si Dimas senyum senyum sendiri seakan akan menyindir dirinya.
"Sante aja broo...tuh cewek bener bener hebat ya, bisa mengobrak ngabrik jiwa dan raga elu" ucap Dimas lagi lagi masih menyindir Kenzo
"Dah gedek gue liat elu, gue mau balek aja"
Kenzo keluar meninggalkan Dimas sendirian yang masih dengan ekspresi senyum menyindir Kenzo.
"Ken, tunggu, elu gak nyelup dulu?"
"Gak, males" jawab Kenzo dan meninggalkan cafe tersebut.
******
Diruma Kenzo
Kenzo dari tadi siang sudah dihubungi papah nya supaya malam ini pulang ke rumah, karena disana juga ada Opanya, Opa Hendra.
Mobil Kenzo memasuki gerbang rumah keluarga Mahendra. Terlihat satpam membungkukkan badannya karena tau tuan muda malam ini akan pulang kerumah ini.
Kenzo keluar dari mobil dan masuk ke rumah, terlihat di sana Papa Erik sedang mengobrol dengan Opa Hendra.
"Assalamualaikum" ucap Kenzo
"Waalaikumsalam" jawab serempak Opa dan papah Erik.
"Duduk Ken, Opa ma papah mau bicara penting" ucap papa Erik
Kenzo duduk dikursi sebelah Opanya, dia sudah tau apa yang akan dibicarakan dengan ke dua orang tua itu.
"Besok malam kita sekeluarga makan malam dengan keluarga calon istrimu, wajib tidak boleh tidak, awas kalau sampai kabur" ancam papah Erik.
Papah Erik tau tentang anaknya itu, sudah berulang kali papa nya Kenzo ini menjodohkan anaknya dengan anak rekan bisnis papa Erik, tetapi belum sempet ketemu Kenzo sudah kabur dulu.
Maka dari itu, kali ini papa Erik akan turun tangan langsung dan Opanya juga tidak akan tinggal diam. Apalagi yanh dijodohkan ini adalah sahabat dari Opa Hendra.
"Ih pah, kenapa sih masih dijodhkan Ken, kan Ken bisa cari sendiri?"
"Nyari sendiri kata kamu Ken? kamu lihat umur kamu sudah berapa tahun? terus juga kamu amnesi setiap malam bermain main dengan jalang bayaran kamu?" bentak papa Erik
Seketika Kenzo diam, dia tidak berani berkata apa apa, karena yang diucapkan papahnya itu 100% benar tidak ada yang salah, tapi kan nikmat main tiap malam dengan jalang, pikiran Kenzo mesti seperti itu.
Sedang Opa Hendra sudah tidak bisa berkata apalagi untuk mengatasi cucu kesayangannya ini. Walaupun Kenzo cucu kesayangan, dan juga sangatlah cerdas tetapi kelakuan Kenzo membuat Opanya sangat marah.
"Ken, opa cuma minta satu sama kamu, opa sudah tua, apa kamu gak pengen lihat opa mu ini yang ganteng mati duluan sebelum opa lihat anak kamu? opa kan juga mau bermain dengan cicit opa Ken?" pinta Opa Hendra dengan wajah memelas
Syukurin kamu Ken, kalau Opa sudah drama seperti itu mau gak mau kamu harus mau, lanjut opa aktingmu bagus, ntar Erik kasih piala, pemeran pria tertua yang melankolis, batin papa Erik senang.
Sementara Kenzo hanya diam, memang selama ini dia lebih menyayangi Opanya di bandingkan dengan papanya, Opa Hendra juga menuruti semua kemauan Kenzo, walau papa Erik melarang.
"Ken, sekarang pikirkan Opa, Opa kamu tidak pernah minta apa apa sama kamu, apa kamu tega dengan Opa?" kali ini papa Erik membuka suara, dan berbicara dengan lembut, drama lagi.
Lagi lagi Kenzo masih diam. Tetapo kali ini dia menatap wajah opanya, ada guratan kesedihan di wajah Opa Hendra yang semakin tua tetapi masih keliatan ganteng.
"Ya udah lah Ken, kalau kamu gak mau mengikuti permintaan Opa, gak apa apa, tapi malam ini anterin Opa ke bandara, Opa mau kembali saja ke Amerika" ucap Opa Hendra memelas, dengan akting yang sangat luar biasa.
Opa Hendra berdiri dari duduknya, dan melangkah menuju pintu rumah, Opa Hendra yakin dengan cara ini pasti Kenzo akan nuruti permintaan Opa, hanya saja butuh waktu sedikit lebih lama, karena Kenzo anak nya keras kepala dan tidak mau diatur, dan sedikit akting seperti dicerita kumenangis.
"Tunggu Opa, Ken mau" ucap Ken yang menghentikan Opanya melangkah melewati pintu
Seketika senyuman terbit di dua orang laki laki itu. Yes berhasil kata papa Erik dan Opa Hendra bersamaan.
Opa Hendra kemudian balik dan duduk lagi dikursi kebesarannya itu dan tersenyum senang
"Makasih Ken, diusia Opa yang sudah tua ini, kamu mau menuruti keinginan Opa, Opa jadi tenang jika Opa pergi meninggalkan kamu, karena kamu sudah ada yang mengurusnya" kata Opa pura pura sedih biar dikira sedih beneran
Kenzo mendekati Opa kemudian memeluk Opa Hendra
"Opa jangan bicara seperti iti, Kenzo akan turutin semua permintaan Opa, asalkan Opa tetap jaga diri dan kesehatan Opa, jangan berpikiran yag aneh aneh"
Kenzo Mehendra walaupun seorang casanova kelas kakap, tetapi kalau sudah dihadapkan dengan dua orang yang sangat dicintaiya, yaitu Opanya dan Mama nya, Kenzo sudah tidak bisa berkutik lagi. Semua permintaan Mamah dan Opanya sebisa mungkin Kenzo turutin, karena mereka juga tidak pernah minta yang aneh aneh dari Kenzo, cuma kali ini yang dirasa Kenzo sangat berat. Dari singa jantan penuh pesona berubah menjadi kelinci manis yang sangat manja. Ya itulah Kenzo.
"Besok malam ketemuan ma calon istri kamu, sekalian kalian tunangan, mamah kamu sudah cincin untuk kalian" kata papa Erik dengan senyum kemenangan.
"Apa? tunangan pah? bukannya ketemuan dulu? kalau Kenzo gak cocok gimana? kalau ternyata dia jelek gimana?" ucap Kenzo kaget
Opa menghela nafasnya perlahan lahan "Harus secepatnya Ken, sebelum kamu berubah pikiran, dan sebelum Opa..."
"Cukup Opa gak usah diterusin lagi, terserah kalian saja, percuma Kenzo menolak, toh juga semua sudah disiapkan" ucap Kenzo malas
"Tenang son...calon istri kamu itu sangat cantik, dan yang pasti dia masih muda, dan juga body oke, pasti kamu senang" kata Papa Erik ditelinga Kenzo
Hem Kenzo pasti senang dengan yang aku ucapkan, kali ini benar tidak akting ataupun pura pura. Untung saja anakmu cantik dan juga emmm..gerutu papa Erik.
"Ya udah Opa, Papah Ken ke kamar dulu" ucap Ken meninggalkan kedua orang yang sudah tua itu.
Di ruangan tadi, dua lelaki tua sedang tos ria karena apa yang direncanakan berhasil.
"Gak ku sangka akting papah hebat" ucap papa Erik kepada Opa Hendra
"Siapa dulu dong, Hendra mantan aktor Hollywod, dan pernah mendapatkan piala kategori pria tertua dengan akting yang memukau" jawab Opa Hendra dengan sedikit akting
"Cih...udah tua halu aja pah, inget umur inget umur"
"Dah papah juga mau istirahat, jangan lupa kamu hubungi keluarga Pradipta dan juga adekmu, persiapkan semuanya secara sempurna, aku gak mau ada kekacauan apalagi sampe Kenzo kabur" kata Opa Hendra yanh kemudian meninggalkan papa Erik.
Didalam kamar, Kenzo masih memikirkan kata kata papah Erik
Dia cantik dan body nya oke
Dia cantik dan body nya oke
Dia cantik dan body nya oke
Dia cantik dan body nya oke
"Hem awas saja kalau sampai dia tidak seperti yang papah bilang, akan aku tukar tambahkan tu anak ntar" gerutu Kenzo di dalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti setelah ketemu ama calon istrinya,Kenzo mah bukannya mau sekadar tunangan,Aku pasti dia akan langsung minta nikah terus sekalian,,
2023-03-16
0
Marwah
makin di tunggu nih
2022-07-10
0
Isrhay
hadeeuh pas ketemu musuh tapi idola kenzo oww😆😆
2022-06-05
0