Akal Licik

"Itu kan...."

"Itu kan om om yang ada di club kemarin malam" gumam Delima pelan. Pandangan mata Delima masih melihat sekilas wajah laki laki yang ada di sudut meja itu, dan membandingkan dengan laki laki kemarin di club.

Kenzo yang melihat jika dirinya diperhatikan, sontak menatap Delima kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"Ih genit"

"Elu kenal Del?"

"Kenal sih enggak, tapi gue kemarin lihat dia di club lagi main ma cewek"

"Kayaknha tu orang suka ma elu deh, lihat noh matanya dari tadi nyampe sekarang gak kedip lihat elu, emang deh pacarku ini istimewa sekali"

"Ngawur"

"Del ada yang mau gue omongin" Angga menggenggam tanga Delima, dan pemandangan ini tak luput dari pandangan Kenzo.

"Gue suka ma elu, gue sayang ma elu, gue..."

"Stop, jangan elu terusin Ngga, gue gak mau elu berharap lebih ke gue, gue dah dijodohin Ngga"

"Gue tahu"

"Hah elu tahu?dari mami?"

"Apa sih yang gak gue tahu tentang elu De"

"Kalau elu dah tau ngapain elu masih aja deketin gue?dah tau gue nantinya bakal ma orang lain"

Angga seketika tersenyum, dengan tangannya tetap memegang tangan Delima, dan matanya memandang Delima.

"Emang kalo elu dijodohin terus nikah ma orang lain, terus elo gak boleh deket deket ma cowok lain gitu? atau gue juga gak boleh gitu deket ma elu?"

"Ya kan secar gue....."

Delima gak bisa melanjutkan kata kata nya tadi, percuma dijelasin, karena laki laki didepannya ini mempunyai juris seribu satu macam cara untuk mendapatkan seseorang.

"Gue gak bisa ngilangin rasa cinta gue ke elu, elu terlalu cantik dan sempurna untuk gue lepasin Del"

"Elu itu bukan cinta ke gue tapi nafsu"

Angga terkekeh mendengar ucapan Delima

"Cinta ma nafsu bedanya tipis Del, gue cinta ma elu tapi gue juga nafsu ma elu, jujur gue merasa tertantang dan ingin memiliki elu seutuhnya, tapi setelah itu gue akan nikahin elu"

Aduh nih anak jujur kebangeten deh, gue kan jadi takut, batin Delima ngeri mendengar kata kata Angga yang fulgar tanpa rem sama sekali

"Otak elu mesuk Ngga"

"Mesum ma pacar sendiri boleh kan?lagian kalau sampai gue tidurin elu, gue janji akan tanggung jawab, siapa sih yang gak mau miliki elu Del"

Plak.... Delima memukul lengan Angga

"Sakit sayang, maen nya entar aja gimana? atau mau sekarang kita ke ruangan gue"

"Ngomong lagi gue pulang"

"Oke oke..jadi kita gimana nih statusnya?"

"Temenan lah Ngga, dari dulu kan kita temenan, gue gak mau musuhan ma elu, ribet yang nanti akhirnya gue sendiri yang rugi"

"Teman tapi mesra ya, please.."

"Gue gak mau elu sakit hati nantinya"

"Bukan gue, takutnya calon suami elu yang sakit hati ngelihat gue mesra ma elu, dan perlu elu ingat Del, sebelum elu bener bener cinta ma laki elu, gue gak bakal lepasin elu, catet itu"

Delima hanya diam saja, gak tau harus berbuat apa dan gimana. Menghadapi orang macam Angga memang gak lah mudah. Kalau dilawan akan semakin nekad.

"Terserah elu, yang penting gue udah jujur ke elu, dan gue gak mau elu nantinya sakit hati"

"Ini ni yang gue jadi tambah sayang ma elu Del, elu orangnya jujur, gue tau elu juga terpaksa nerima perjodohan dari kakek"

"Tau ah gak usah bahas itu, gue ke toilet bentar ya" kata Delima

"Mau gue temenin?"

"Kenapa gak elu gendong aja sekalian heeee"

"Awas ya elu Del"

Delima melangkah menuju toilet, dan Kenzo yang melihat Delima meninggalkan mejanya ada niatan untuk mengikutinya. Ada seringai licil dipikiran Kenzo.

"Kali ini gue gak bakalan lepasin elu gadis cantik"

"Gue ke toilet dulu" pamit Kenzo ke Dimas

"Inget anak orang jangan elu apa apain" jawab Dimas

Dimas mengerti arah mata Kenzo yang dari tadi memperhatikan gadis cantik itu. Apalagi Kenzo kalau sudah terobsesi pada seseorang, maka ia akan mendapatkannya bagaimanapun caranya.

"Mau gue perawanin" bisik Kenzo ditelinga Dimas.

"Pelan palan Zo, awas kalau nangis" ledek Dimas, yang hanya diacungin jempol Kenzo sambil melangkah menuju toilet.

Delima sampai di toilet, sedari tadi kebelet mau pipis.

"Uh lega" ucap Delima yang sedang berdiri didepan cermin untuk merapikan penampilannya.

Setelah dirasa sempurna, Delima berbalik dan..

Brukkk

Delima menabrak seseorang dan las di dada orang itu. Alhasil dengan sigap laki laki itu menangkap Delima dan kemudian memegang pinggang Delima.

"Emm..maaf aku gak sengaja, bisa dilepasin gak tangannya?" ucao Delima karena sadar setelah Delima menabrak seseorang itu dan berakhir di dada, ada tangan yang melingkar di pinggang Delima, dan semakin Delima mencoba melepaskan, maka semakin erat pula tangan itu.

Delima semakin khawatir, masaahnya toilet disitu kondisinya sangat sepi. Delima mencoba mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang berani memeluk erat pinggangnya itu.

"Om..pak..mas..bisa tolong lepasin gak, kalau gak gue teriak nih" ucap Delima lagi karena dari tadi orang itu tidak bergerak sama sekali, dan tanpa berkata apapun.

Delima juga agak susah untuk melihat wajah orang itu, karena tubuh Delima yang menempel sangat erat di dada laki laki tersebut.

"Gue gak akan lepasin elu cantik, sebelum elu jadi milikku"

Deg

Seketika tubuh Delima menegang, dengan posisi yang seperti ini membuat Delima jadi berpikiran yang buka bukan. Delima terus berontak, tetapi laki laki itu tetap mempererat pelukannya, bahkan mendorong Delima sampai mentok ke tembok.

Laki laki itu melepaskan pelukannya, tetapi tangannya mengunci Delima agar Delima tidak bisa lari.

"Kamu..?" tunjuk Delima kaget, karena orang yang didepannya ini adalah orang yang dari kemarin, dan tadi bener bener menatap Delima.

"Hai cantik, ketemu lagi, kali ini tak akan ku lepaskan"

"Eh om...om yang ganteng bisa lepasin aku gak om, aku masih kecil om" ucap Delima dengan wajah memelas yang malah membuat semakin menggemaskan di mata Kenzo.

"Hemmm gimana ya cantik, sayangnya aku memang lebih suka maen ma anak kecil" bisik Kenzo tepat di telinga Delima dengan deru nafas yang sudah tidak bisa diartikan lagi.

Gawat..kayaknya orang ini sudah mulai On..kalah gue gak pura pura mengiyakan, bisa habis gue malam ini" batin Delima

"Om...beneran mau maen ma aku...tapi jangan disini ya om...apa gak ada tempat yang lebih baik dari ini om, lagi pula aku masih segel om, masak om mau bukak segel ditempat seperti ini" bisik Delima ditelinga Kenzo

Delima terpaksa pura pura mengiyakan, padahal aslinya Delima sendiri takut dengan apa yang diucapkannya.

"Pinter...kamu gadis cantik...ayok kita ke hotel, puaskan aku, dan jika kamu masih segel kamu boleh minta apapun dari aku"

Dan Kenzo mulai melepaskan tangannya dan mengelus pipi mulus Delima. Kemudin bibirnya mendekat ke bibir Delima.

"Stop om...kita lanjut hotel aja, biar makin hot"

Sial nih cewek bener bener nantangin gue, awas aja gue bikin lemas semalam baru tau rasa.

Delima melihat Kenzo lagi memikirkan sesuau dan itu artinya Kenzo saat ini pertahanannya sangat lemah. Dengan senyuman licik, Delima mulai melancarkan aksinya.

Bugh....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***