Di dalam mobil Delima dan Rey tersenyum setelah apa yang barusan mereka lakukan tadi.
"Good job De" kata Rey
"Kakak lihat kan, gimana reaksi si playboy itu?"
"Hebat elu De, dia pikir kita pacaran hahaaa"
"Salah sendiri, mata dari tadi gak kedip liatin gue, emang gue ikan apa, kayak mau di makan aja"
"Kalau baju dan dandanan elu kayak gini, ya mereka anggap nya elu ikan, yang setiap saat bisa diterkam"
"Kucing kali mereka"
Akhirnya mobil Rey sudah sampai di rumah keluarga Pradipta.
"Kakak langsung pulang saja sudah terlalu malam" ucap Rey
"Thengkyu kakak Delima gang ganteng"
************
Pagi hari di sebuah Hotel
Setelah kegiatan panas yang dilakukan Kenzo semalam. Pagi ini Kenzo masih bermalas malasan berada di hotel, setelah wanita yang semalam menyenangkan hasratnya itu pulang.
Di atas kasur, bayang bayang gadis cantik yang mempunyai tubuh seksi itu masih terlintas dipikirannya. Bukan Kenzo namanya kalau tidak bisa mendapatkan seorang wanita. Dengan pesona yang diberikan Kenzo, wanita mana yang tidak tertarik dengan sang casanova ini, tentu tidak dengan Delima pastinya.
"Gue pasti akan dapetin elu" ucap Kenzo yang hanya didengar oleh dirinya sendiri.
Di kediaman Pradipta.
Karena hari minggu, Delima bermalas malasan. Sudah pukul 09.00 yang berarti Delima sudah melewatkan sarapannya. Begitu juga mami Dina dan papi Jovan, mereka tidak akan mengusik kenyamanan Delima jika hari libur tentunya.
Tepat jam 10.00 pagi. Seorang laki laki yang sudah berumur dan juga dua orang laki laki dan wanita, serta satu orang laki laki muda memasuki halam rumah Pradipta.
Dia adalah Prasetyo Baratayuda. Atau kerap dipanggil kakek Bara. Kakek Bara adalah kakek dari Delima dan juga Rey. Setelah tiba di bandara Soekarno Hatta, kakek Bara kemudian melanjutkan tujuannya ke kediaman keluarga Pradipta. Kakek Bara dijemput oleh Papa dan Mama Rey, serta Rey juga.
Tiba di kediaman Pradipta.
"Surprise" ucap kakek Bara. Ya walaupun usianya sudah sangat tidak muda lagi, tetapi jiwa humoris dan usilnya masih sangat melekat didiri sang kakek.
"Papah" ucap mami Dina. Kebetulan mami Dina yang membukakan pintu tadi.
Mami Dina dan kakek Bara saling berpelukan melepaskan rasa rindu yang hampir 3 bulan tidak berjumpa. Ya setelah kepergia nenek Delima, kakek Bara mutuskan untuk meninggal jakarta dan melanjutkan bisnisnya di Jerman. Walau disana sudah asisten yang membantu sang kakek, tapi kakek senang jika terjun langsung walaupun segala aktivitas nya serba terbatas karena kondisi yang tidak muda lagi.
"Duduk pah, Kak Bima dan Kak Rina" kata mami Dina
Bima dan Rina adalah orang tua dari Rey. Bima sendiri kakak kandung dari mami Dina.
"Cucu kesayangan kakek mana Din?" tanya kakek Bara
"Masih tidur kayaknya pah" ucap mami Dina
"Mesti tu semalam pergi ke club sampai tengah malam" tanya kakek Bram.
Ya kakek Bram sudah tau betul tentang sifat dan karakter cucu cucu kakek itu. Rey dan Delima. Dan juga kakek tau kalau setiap malam minggu mereka selalu menghabiskan waktunya di sebuah club malam, walaupun hanha sekedar santai.
"Rey bangunin Delima dulu ya mi" ucap Rey kepada mami Dina
"Gak usah Rey, sebentar lagi juga bangun" kata kakek Bima.
Dan benar saja, Delima turun dari tangga dengan wajah yang sangat cantik karena sudah mandi terlebih dahulu. Dan juga Delima kaget dengan apa yang dilihatnya itu.
"Kakek" teriak Delima kemudian mendekat dan memeluk kakek Bara.
Kakek Bara juga tersenyum dan membalas pelukan tadi. Tetapi tidak dengan orang orang yang disekitar Delima.
"Hem...manja...manja ny kumat" ucap papi Jovan yang baru keluar dari ruang kerjanya dan menghampiri kakek Bara.
"Biarin, papi jangan ngiri ya" ucap Delima
"Papi nganan aja De" sambung papi Jovan yang kemudian duduk di sebelah mami Dina dan diiringi dengan gelak tawa semua yang ada di sana.
Tanpa aba aba, mami Dina juga ikut ikutan memeluk kakek Bara. Walau mami Dina terkenal bar bar dulunya, tetapi kalau sama kakek Bara manjanya gak ketulungan, persis sekali dengan Delima. Dan begitu juga dengan kakek Bara, mami Dina adalah putri satu satu nya keluarga Baratyuda, kakek Bara juga sangat memanjakan mami Dina dari dulu hingga sekarang.
"Dih kumat.....kumat manjany" ucap papi nya Rey
"Biarin aja, kak Bima ngiri kan, gak bisa manja ma papah" jawab mami Dina
"Ogah deh, dasar emak ma anak kelakuan gak ada bedanya" ucao lagi papi Bima
Dan semua yanv ada disana tertawa lagi. Melihat anak dan cucunya yang manja kakek Bara jadi senyum senyum sendiri sehingga melupakan tujua. utama nya tiba tiba berkunjung di kediaman Pradipta.
Kakek Bara kemudian melepaskan pelukannya kepada 2 wanita yang berbeda usia itu.
"Kakek Bara kesini ada sesuatu yang mau kakek omongin dengan kalian, terutam cucu kakek yang cantik ini."
Sontak semua nya bingung, karena mereka semua tidak tau rencana apa yang sedang kakek siapkan.
"Ada apa kek?" tanya papi Jovan.
"Begini Jo, Din, Bima, Rina, Rey serta Delima, kakek sudah lama menjodohkan cucu kakek dengan cucu sahabat kakek"
Semua yang ada di ruangan itu menjadi terkejut. Karena dengan tiba tiba kakek melakukan perjodohan dengan cucu cucunya tanpa sepengetahuan anaknya.
"Cucu kakek, maksudny?" giliran papi Bima berbicara.
"Iya, sudah lama kakek menjodohkan Delima dengan cucu sahabat kakek"
"Hah? kakek Delima kan masih kecil kek, masih sekolah, kak Rey aja ya" kata Delima yang kaget karena dirinyalah yang akan dijodohkan.
"Ngawur kamu De, masak jeruk minum jeruk kalau ma kakak" kata Rey.
"Tapi pah...Delima sudah Jovan jodohkan dengan anak teman Jovan" kata papi Jovan dengan nada agak kesal.
Sudah tidak jadi rahasia lagi, kalau sedari dulu papi Jovan selalu berdebat dengan kakek Bara, walaupun tidak sampai ke permusuhan. Maklum lah, kakek Bara yang terlalu over protektif terhadap mami Dina, jadi kakek Bara menginginkan yang terbaik buat mami Dina.
"Oh tidak bisa Jovan, papah sudah ada calon yang tepat untuk cucu kesayangan papa yang cantik ini" kata kakek Bara.
"Tapi pah..." ucapa papi Jovan seakan akan tidak terima dengan penolakan yang diberikannya.
"Selalu saja gini, papi dan papah stop deh Dina pusing" kata mami Dina dengan nada yang membentak.
"Mami gitu aja pusing, gimana jadi Delima coba, atau gini aja deh pi, kek, Delima terima dua dua nya aja giman, jadi papi dan kakek gak usah saling debat" ucap Delima.
"Hahahahaaaa...ide bagus itu De, pinter deh putri papi Bima" giliran papi Bima yang bicara tetapi dengan nada yang menyindir sambil tertawa keras.
"Diem kamu Bima.....!" Bentak kakek Bara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Arif
heeem masak gadis baik baik mau d jodoh kan m teh celup thor
2022-05-06
1
Siti Aisyah
waaah...kakek dan papah nya sdh punya jodoh nya masing masing utk delima...laris manis🥰🥰
2022-04-10
0
Hasnah Siti
🤣🤣
2022-03-07
1